Minggu, 09 September 2012

GERAKAN DASAR BERMAIN DI TK

BERMAIN DAN PERMAINAN

GERAKAN DASAR BERMAIN DI TK

RESUME MATERI
Dosen Pembimbing : SRI LESTARI, M.Pd
Oleh:
NINDITA KEMALA : F54011037             RITI KALTIA          : F54011029   
MELI NOVIKASARI: F54011035             SIVA FITRIANA     : F54011024
DEVI PUSPITA SARI: F54011008            TRIE WULANDARI : F54011002
NURSIA                      : F54011018             MAULUSYANNUR   : F54011027

PROGRAM STUDI PG – PAUD
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2012
Kegiatan Belajar 1
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI PADA ASPEK FISIK MOTORIK
            Berbicara mengenai bermain atau melakukan permainan bagi anak, tidak terlepas dari perkembangan gerakan yang mendasari permainan tersebut.
Cirri-ciri yang menonjol dari anak manusia yang baru lahir adalah gerakan yang dilakukan anggota tubuhnya.Gerakan manusia adalah alat dan cara belajar mengenal dunia sekelilingnya dan dirinya sendiri.
A.                Karakteristik Perkembangan Anak
Kita perlu memahami karakteristik perkembangan anak, terutama perkembangan fisik motorik. Adapun karakteristik anak sebagai berikut :
1.      Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Sesuai Dengan Usianya
      Anak yang berhasil menguasai tugas-tugas perkembangan yang utama akan memperoleh kepuasan dan kebahagiaannya sendiri dan tanpa ragu-ragu ia akan mampu menerima tugas-tugas perkembangan tahap berikutnya, baik yang menyangkut pribadi maupun lingkungannya. Menurut Havinghurst, tugas-tugas perkembangan untuk masa kanak-kanak ditentukan oleh faktor-faktor intern dan faktor-faktor ekstern dan development task utama untuk anak sejak lahir sampai usia 6 tahun, antara lain:
·         Belajar berjalan
·         Belajar menerima makanan padat
·         Belajar berbicara
·         Belajar menguasai buang air kecil dan buang air besar
·         Belajar tentang perbedaan kelamin
·         Mencapai kematangan fisik
·         Terbentuknya konsep-konsep sederhana tentang kenyataan social
·         Belajar mengasosiasikan diri secara emosional dengan orang sekitarnya
·         Belajar untuk membedakan “benar dan salah”

2.      Periodisasi Perkembangan
Pada hakikatnya anak merupakan suatu totalitas, suatu kesatuan psikofisik, yang keduanya merupakan unsur-unsur manusiawi yang mannunggal.
Periodisasi perkembangan anak secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi:
·         Pertumbuhan fisik
·         Peerkembangan motorik
·         Perkembangan emosional
·         Perkembangan sosial
·         Perkembangan intelektual
·         Perkembangan moral

3.      Tahap-tahap  Perkembangan
Gerakan bermain harus sesuai dengan tahap perkembangan anak. Anak usia 4-5 tahun memiliki tahap peerkembangan yang berbeda dengan tahap-tahap perkembangan anak usia 5-6 tahun.
Tahap-tahap perkembangan kemampuan fisik motorik anak usia 4-5 tahun:
·         Mengendarai sepeda roda tiga
·         Melompat tali setinggi 20cm
·         Menangkap bola
·         Berjalan jinjit sejauh 3m
·         Lompat jauh dengan awalan sejauh 60cm
·         Mengikuti garis lurus dengan menempatkan kaki yang satu di depan kaki yang lain
·         Berlari dengan jinjit
·         Membawa gelas penuh berisi air
·         Meloncat dengan kedua kaki bersama-sama
·         Lari dan lompat
·         Turun tangga satu kaki untuk satu tangga
melempar mengenai saasran dalam jarak 5m
·         Senang bergerak dan memiliki potensi energy yang sangat besar.
Tahap-tahap perkembangan kemampuan fisik motorik anak usia 5-6 tahun:
·         Berjalan dengan tumit
·         Turun-naik tangga, seperti berjalan
·         Mengubah kedudukan badan ; jongkok berdiri ; loncat berdiri
·         Memukul bola di lantai berulang-ulang
·         Melempar dan menangkap dengan tangan
·         Koordinasi otot-otot meningkat, baik otot-otot kasar maupun otot-otot halus
·         Meniti jembantan bamboo
·         Berlari cepat di atas permukaan tidak rata
·         Mereka senang berayun, meniti balik, menaiki tangga panjatan serta berenang
·         Lipat-melipat kertas, mencontoh gambar pola dan menggambar huruf dan angka
·         Tulis-menulis
·         Anak menyenangi gerakan-gerakan ritmik serta bermain dramatisasi
·         Secara fisik anak ini sangat lentur dan senang melakukan kegiatan-kegiatan fisik, senang melakukan permainan dan ingin menang atau berhasil.






4.      Kebutuhan Dasar Anak
Walaupun setiap anak berbeda-beda, namun mereka memiliki kebutuhan dasar yang sama. Kebutuhan dasar tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut:
·         Kebutuhan jasmani
·         Kebutuhan emosional
·         Kebutuhan mengekspresikan diri sebagai individu yang khas dan unik
·         Kebutuhan kebebasan bergerak.

B. Perkembangan Gerakan                        
1.      Program dan Pendekatan
Program latihan gerakan disusun berdasarkan karakteristik perkembangan anak. Pengalaman keberhasilan tugas-tugas merupakan instrument penting dalam pendidikan. Oleh karena itu, tingkat kesulitan tugas hendaknya disesuaikan untuk setiap anak untuk menyatakan diri dan kemampuannya, tanpa paksaan karena yang diutamakan adalah suasana keriangan dan kegembiraan, pemberian kesempatan yang merata, dan juga bantuan individual. Pemberian dorongan termasuk pujian, juga menjadi instrument penting sehingga anda diharapkan jangan terlalu hemat dalam memberikan pujian dan penghargaan.







2.      Arti Bergerak Bagi Anak
Bergerak bagi anak Taman Kanak-Kanak mepunyai berbagai arti, antara lain sebagai berikut.
a.       Bergerak berarti hidup. Bukan saja anak mengalami hidupnya dalam gerakan-gerakannya, tetapi, anak juga menghubungkan hidupnya pada semua benda yang bergerak.
b.      Bergerak berarti kebebasan. Yaitu bebas dari larangan-larangan terhadap batas-batas fisik yang sempit serta bebas untuk mengembangkan diri melalui ekspresi tubuhny, misalnya bila gembira anak melompat-lompat, bila marah anak menghentak-hentakkan kakinya, dan sebagainya.
c.       Bergerak berarti keselamatan dalam arti sebenarnya bahwa bergerak memiliki nilai mempertahankan diri, misalnya berlari cepat bila dikejar anjing atau memanjat pohon atau melempar batu.
d.      Bergerak merupakan cara mengadakan hubungan dan komunikasi, misalnya memanggil dengan tangan, mengangguk dengan kepala apabila menyatakan persetujuan.
e.       Anak-anak mengenali tubuhnya, sekaligus membentuk body emage (kesadaran tubuh) dan konsep diri.
f.       Bergerak merupakan kesenangan dan kenikmatan karena anak bebas melakukan gerakan, ia berlari-lari sendiri atau dengan teman-teman diruang yang luas atau di area terbuka di luar, dan berteriak-teriak karena gembira sebagai ungkapan senangnya.






Menurut para ahli:
·         smart and smart
Seseorang berkembang secara harmonis , anak-anak pra sekolah perlu diberi pengalaman bergerak

·         Wayne eastman
Kegiatan fisik merupakan salah satu media yang penting karena melalui kegiatan ini anak-anak membentuk kesan tentang dirinya maupun lingkunganya.
·         Eden
Bergerak berarti berada dalam pusat kehidupannya karena hal itu telah terserap masuk dalam aspek perkembangan mereka, baik prilaku psikomotor, kognitif maupun afektif
·         Elizabeth halsey dan lorena porter
Latihan gerakan sangat penting bagi anak apabila ditaltih dengan gerakan yang bermanfaat yang sesuai dengan tahap usiannya sehingga organ-organ tubuh akan berfungsi dan berkembang secara sempurna.

3.                  Perspektif  Perkembangan Anak Usia Taman Kanak-kanak
            Prinsip utama perkembangan fisik motorik anak usia Taman Kanak-Kanak adalah koordinasi gerakan motorik baik motorik kasar maupun motorik halus. Pada awal perkembangan gerakan-gerakan anak tidak terkoordianasi dengan baik. Seiring dengan kematang dan pengalaman anak, kemampuan gerakan tersebut berkembang dan mulai terkoordinasi secara baik.
           


Ada 5 prinsip utama perkembangan motorik, yaitu kematangan, urutan, motivasi, pengalaman dan praktik(Malnia dan Bouchard, 1991).
a.       Kematangan
Kemampan anak melakukan gerakan motorik sangat ditentukan oleh kematangan syaraf yang mengatur gerakan tersebut. Pada waktu anak dilahirkan, syaraf-syaraf yang ada di pusat susunan syaraf belum berkembang dan berfungsi sesuai dengan fungsinya, yaitu mengontrol gerakan-gerakan motorik.

b.      Urutan
Proses perkembangan fisik manusia berlangsung secara berurutan. Urutan pertama, disebut perbedaan yang mencakup perkembangan secara perlahan dari gerakan motorik kasar yang belum terarah ke gerakan yang lebih terarah sesuai dengan fungsi gerakan motorik. Urutan kedua, adalah keterpaduan, yaitu kemampuan dalam menggabungkan gerakan motorik yang saling berlawanan dalam koordinasi gerakan yang baik.

c.       Motivasi
Kematangan motorik memotivasi anak untuk melakukan aktivitas motorik dalam lingkup yang luas. Hal ini dapat dilihat dari berikut ini.
1.      Aktivitas fisik yang meningkat dengan tajam.
2.      Anak-anak seakan-akan tidak mau berhenti melakukan aktivitas fisik menggunakan otot-otot kasar atau otot-otot halus.
Motivasi yang datang dari dalam diri anak perlu didukung dengan motivasi yang datang dari luar.




d.      Pengalaman
Perkembangan gerakan merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya.
Latihan dan pendidikan gerak pada anak usia Taman Kanak-kanak lebih ditujukan bagi pengayaan gerak, pemberian pengalaman yang membangkitkan rasa senang dalam suasana riang gembira anak.

e.       Praktik
Kebutuhan anak-anak menurut Bucher dan Reade (1959) adalah sebagai berikut:
·         Ekspresi melalui gerakan
·         Bermain
·         Kegiatan yang berbentuk drama
·         Kegiatan yang berbentuk irama
·         Banyak latihan motorik kasar maupun motorik halus.

Kegiatan belajar 2
LATIHAN GERAK dan HUBUNGANNYA dengan BERMAIN
Aktivitas fisik yang dilakukan anak-anak beik sendiri-sendiri maupun berkelompok dalam bentuk permainan dilakukan anak karena senang dan didorong oleh keinginan untuk bergerak . anak yang sehat senantiasa bergerak atau melakukan sesuatu dan hamper tak pernah diam. Permainan-perminan fisik yang disajikan sesuai dengan perkembangan anak sehingga akan member banyak kesempatan bagi anak untuk menyalurkan dorongan tersebut. Hal ini meletakkan dasar yang kokoh dan kuat untuk masa depan mereka. Masa kanak-kanak merupakan masa kegiatan fisik-motorik yang tak terbatas, dorongan untuk bergerak dan keinginan untuk bermain meluap-luap. Seorang pakar pendidikan mengatakan bahwa “pendidikan akan berhasil melalui gerakan dan melalui gerakan terwujudlah pendidikan”.
A.                Pelatihan Gerakan melalui Bermain
            Latihan gerak yang sifatnya informal dan bebas sehingga anak dapat menguasai gerakan-gerakan dasar yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan diri selanjutnya.
Rudolf Labon (1930) seorang ahlii yang mengemukakan bahwa gerakan yang diajarkan pada anak prasekolah selalu berkaitan dengan hal-hal berikut:
1.      Waktu, cepat/lambat misalnya gerakan yang dilakukan oleh seluruh atau sebagian tubuh dengan kecepatan yang berbeda.
2.      Beban, gerakan dapat diberikan dalam bentuk gerakan yang berat, ringan atau sedang.
3.      Ruang, yaitu sejauh mana gerakan tubuh itu menggunakan ruang dalam pelaksanaannya.
4.      Alur, adalah sesuatu yang berkesinambungan yang mengalir dari suatu gerak tertentu ke garek lainnya.

B.                 Gerakan Dasar
            Gerakan dasar dapat kita golongkan dalam tiga katagori sebagai berikut:
1.      Keterampilan Lokomotor yang meliputi gerak tubuh yang berpindah tempat, seperti berjalan, berlari, melompat, meluncur, berguling, mendarap, menjatuhkan diri, dan bersepeda. Keterampilan Lokomotor membantu mengembangkan kesadaran anak akan tubuhya dalam ruang. Kesadaran ini disebut kesadaran persepsi motorik yang meliputi kesadaran akan tubuh sendiri, waktu, hubungan ruang(spasial), konsep arah, visual dan pendengaran.



2.      Keterampilan nonlokomotor, yaitu menggerakkan anggota tubuh dengan posisi tubuh diam di tempat, seperti berayun, mengangkat, bergoyang merentang, memeluk, melengkup, memutar, membungkuk, mendorong. Keterampilan ini sering di kaitkan dengan keseimbangna atau kestabilan tubuh, yaitu gerakan yang membutuhkan keseimbangan pada taraf tertentu, seperti berputar dan mengayunkan dan mengayunkan kedua tangan di tempat.
3.      Keterampilan gerakan manipulatif, meliputi penggunaan serta pengontrolan gerakan otot-otot kecil yang terbatas, terutama yang berada di tangan dan kaki. Keterampilan gerakan manipulatif, antara lain adalah memegang, meremas, meraih, menggenggam, memotong membentuk tanah liat, meronce, menggunting, menulis, mencoret.

C.                Prinsip-prinsip Pelaksanaannya dan Faktor-faktor pendukung.
            Prinsip-prinsip pelaksanaan kegiatan fisik motorik di taman kanak-kanak, meliputi hal-hal berikut ini.
1.      Kegiatan dalam bentuk permainan.
2.      Menciptakan suasana gembira dan menyenangkan.
3.      Gerakan hendaknya bervariasi dan jangan monoton.
4.      Hendaknya dilakukan tiap hari, baik secara formal maupun diselipkan di antara kegiatan yang direncanakan.
5.      Berencana dan bertahap
6.      Suasana di Taman Kanak-kanak di atur sesuai dengan kebutuhan anak untuk bermain dan bergerak.
7.      Berikut faktor-faktor pendukung yang diperlukan agar tujuan pembelajaran tercapai.
·         Sarana dan prasarana yang memadai
·         Situasi lingkungan belajar yang aman atraktif dan menyenangkan
·         Peran serta orang tua dan masyarakat
·         Tenaga guru yang memiliki kemampuan/kompetensi membimbing anak usia dini.

D.                Pengalaman dan Ingatan
            Dalam belajar keterampilan motrik, anak-anak  memerlukan pengalaman  keterampilan dasar gerak-gerakan sederhana sebelum menggabungkannnya kedalam gerakan-gerakan yang lebih sulit, sebelum menguasai sebuah keterampilan gerak anak-anak harus diberi kesempatan untuk melakukan latihan-latihan, mencoba, membetulkan, dan mencoba lagi.
Urutan gerakan dalam kegiatan secara formal adalah sebagai berikut :
1.      Pendahuluan atau Latihan pemanasandan
Pemanasan badan/menaikan suhu badan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan.
2.      Latihan inti
Kegiatan ini merupakan kegiatan pokok dari perkembangan fisik.
Latihan inti dimaksudkan untuk melakukan hal-hal berikut:
a.                   Latihan perenggangan,kelenturan otot
b.                  Latihan keseimbangan badan
c.                   Latihan kekuatan,ketangkasan badan
d.                  Latihan berjalan,berlari,meloncat,melempar
3.      Latihan penenangan
Penenangan agar suhu badan anak menjadi turun sehingga siap melakukan kegiatan lainnya.




E.                 Latihan gerakan dasar yang diberikan dalam kegiatan terpimpin.
1.      Cara berjalan dan berlari perorangan.
2.      Berjalan dan berlari secara bersama (berdua).
3.      Bejalan dan berlari dengan berbagai cara (berdua,bertiga,berempat).
4.      Melompat ke berbagai arah secara individual.
5.      Melompat ke berbagai arah secara  kelompok (dengan teman).
6.      Gerakan kombinasi berjalan, berlari, dan melompat secara individual.
7.      Gerak tubuh dengan alat bantu.
8.      Melakukan gerakan gerakan fantasi menurut cerita (senam fantasi).
9.      Melakukan gerakan-gerakan tubuh berdasarkan lirik lagu (gerak dan lagu).
10.  Melakukan gerakan-gerakan tubuh berdasrkan irama atau ritmik melalui tape recorder dengan unsur-unsur gerak.
11.  Melakukan gerakan halus(motorik halus) melalui pengamatan, peragaan, dan latihan.

F.                 Bermain dan bergerak sambil memperkuat otot-otot tubuh.
Otot-otot tubuh anak dapat di latih dengan berbagai cara. Melalui bermain dan latihan otot-otot tubuh sangat bermanfaat untuk keseimbangan tubuh, kelenturan dan mengokohkan punggung, otot-otot perut dan tungkai.

G.                Metode Bermain
Dalam  usaha pengembangan kemampuan fisik, tidak ada metode khusus yang digunakan guru untuk mempelajari suatu keterampilan, namun melalui kegiatan seperti:
·         Belajar dengan mencoba-coba dan mengamati
·         Mencontoh orang lain
·         Latihan dengan bimbingan guru.
Elizabeth Hesly dan Lorena Porter juga mengemukakan bahwa dalam latihan gerakan untuk fisik-motorik anak ada empat bentuk kegiatan, seperti:
·         Gerakan eksplorasi (penjelajah)
Anak-anak membutuhkan kebebasan bergerak dan untuk itu dibutuhkan ruang yang aman di dalam ataupun di luar kelas.
·         Permainan anak
Permainan dilakukan secara berkelompok yang sifatnya tidak terlalu formal.
·         Gerakan ritmik (berirama)
Berarti anak-anak melakukan gerakan-gerakan yang sudah dikuasai disertai dengan musik yang berirama.
Manfaat pemberian stimulasi pada kebutuhan untuk bergerak dan bermain adalah sebaga berikut:
·         Nilai fisik dan kesehatan
·         Nilai pendidikan/kognitif
·         Nilai kreatif
·         Nilai sosial emosional
·         Nilai moral.

H.                PELAKSANAAN DI TAMAN KANAK-KANAK
Ada berbagai pendekatan yang dapat digunakan guru TK dalam mengembangkan kegiatan fisik-motorik. Salah satunya adalah pendekatan tema. Melalui pendekatan ini guru biasanya mengembangkan perencanaan tertulis dalam SKH, yang terdiri dari komponen-komponen: tema, kemampuan, alat yang digunakan, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi.


Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pendekatan tema untuk pengembangan fisik-motorik adalah sebagai berikut:
·         Kegiatan hendaknya terfokus pada pengembangan otot-otot besar.
·         Kegiatan harus aktif dan menantang.
·         Hemat dalam penjelasan.

I.                    Kepercayaan Diri Anak Berkembang
            Setiap kali anda melatih anak – anak dan merasa gembira dengan kemajuan – kemajuan yang di capaimereka, anak – anak dapat merasakan reaksi posotif ini. Dan anak merasa dirinya hebat  dan ia akan berusaha sekuat tenaga untuk berulang – ulang mendapat respon positif tersebut.
·         Pengembangan fisik motorik anak di tingkat TK selain membantu berkembangnya otot – otot harus juga mempunyai nilai pembentukan watak.
·         Anak – anak secara terus menerus menambahkan hal – hal yang baru pada pembendaharaan fisik motorik dan intelektualnya.
·         Apabila bermain anak – anak melakukan gerak tubuh yang perlu mendapat pengarahan dan bimbingan yang tepat. Saat bermain emosi anak – anak selalu terlibat.









J.                    Gerakan Dengan Otot – Otot  Halus  Dan Otot – Otot Kasar/ Besar
1.      Gerakan dengan Otot – otot Halus
·         Memegang dan melepas kuas, gunting, alat mengecat.
·         Berjinjit dan berjingkat-jingkat mengikuti music.
·         Menggenggam kuat-kuat botol, tangan teman atau orang dewasa, pensil.
·         Memasukan benang ke manik- manic lubang jarum atau papan jahit.
·         Mengancingkan baju boneka, menyisir rambut.
·         Memutar tombol.
·        Memegang sendok dan garpu untuk makan.
·        Membuka dan menutup riitsluiting.

2.      Gerakan dengan Otot-otot Kasar/Besar
·         Memompa di ayunan.
·         Naik turun tangga.
·         Memanjat.
·         Menggali lubang di kolam.
·         Berjalan di papan titian untuk keseimbangan badan.
·         Memindahkan meja, bangku.
·        Menyepak selimut tebal yang menutupi tubuh.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar