Kamis, 04 Oktober 2012

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

TEKNIK PENGUMPULAN DATA
A.   Teknik Testing
Teknik testing adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan alat test. Secara etimologis, istilah “tes“ berasal dari bahasa latin “testum“ yang berarti cangkir, mangkok atau cawan yang digunakan untuk memeriksa logam. Cronbach (1970) mengemukakan test adalah suatu prosedur yang sistematis untuk mengamati tingkah laku seseorang dan menggambarkannya dengan skala angka atau sistem golongan. Sedangkan Soemadi Soerjabrata (1972) merumuskan test adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan atau perintah-perintah yang harus dijalankan, yang berdasar atas bagaimana testee menjawab pertanyaan-pertanyaan atau melakukan perintah-perintah itu penyelidikan mengambil kesimpulan dengan cara membandingkan dengan standar atau tastee yang lain.
Berdasarkan batasan dari pengertian test tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa :
·      Test itu hanya merupakan alat bukan tujuan.
·      Alat tersebut disusun secara sistematis dan obyektif menurut syarat-syarat tertentu.
·      Merupakan serangkaian tugas yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah.
·      Diberikan kepada testee baik secara individu maupun kelompok.
·      Melalui test dapat diperoleh data secara cepat dan tepat.
·      Keterangan-keterangan yang diinginkan tergantung kepada maksud dan alat yang digunakan.
·      Tingkah laku testee  dapat menjalankan test dibandingkan dengan sesuatu, yaitu standar atau tingkah laku testee yang lain.

Berdasarkan pada aspek kepribadian yang diukur, test dibedakan atas test; intelgensi, bakat, kepribadian, minat dan prestasi belajar.
1.        Tes intelgensi
Kecerdasan atau intelgensi adalah merupakan suatu aspek yang paling penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Kecerdasan merupakan salah satu faktor yang menentukan bagi keberhasilan atau kegagalan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar.
Shertzer & Stone (1971), mendefinisikan intlgensi adalah kemampuan umum yang dimiliki individu untuk berperilaku yang jelas tujuannya, berfikir rasional serta dapat berhubungan dengan lingkungan secara efektif. Sedangkan test intelgensi adalah merupakan suatu teknik yang digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengungkapkan taraf kemampuan dasar seseorang yaitu kemampuan dalam berfikir, bertindak dan menyesuaikan dirinya secara efektif.
Test intelgensi berguna untuk membantu guru :
·         Menganalisis berbagai masalah yang dialami peserta didik, seperti masalah kesulitan belajar, masalah kedisiplinan, dan masalah kepribadian.
·         Memahami sebab-sebab terjadinya masalah pada diri peserta didik yang berkaitan dengan kemampuan dasarnya.
·         Mengenali peserta didik yang memiliki kemampuan sangat tinggi dan sangat rendah yang membutuhkan pendidikan khusus.
·         Menafsirkan kesulitan-kesulitan belajar yang dialami peserta didik.
Ada beberapa macam test kecerdasan yang dapat digunakan untuk mengukur kecerdasan peserta didik, diantaranya yaitu :
·      Test SPM (Standart Progressive Matrices Test)
Diciptakan oleh JC. Raven yang digunakan untuk mengukur test kecerdasan umum. Test ini dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu : pertama untuk kelompok 5-11 tahun (CPM / Coloured Progressive Matrices), sedangkan kelompok kedua yaitu untuk usia 11-65 tahun (Standart Progressive Matrices Test). Berbentuk non verbal yaitu berupa pola-pola gambar yang di susun dari urutan yang paling mudah/sederhana sampai yang paling sulit.
·      Test Goodenaugh (Drawing Man Test)
Dapat dikenakan pada anak usia 2-10 tahun. Anak disuruh untuk menggambar seorang manusia, dari hasil gambar tersebut dapat di analisa untuk menentukan tingkat kecerdasannya.

·      Test Binet – Simon
Digunakan untuk mengetahui kecendrungan tingkat kecerdasan peserta didik 3-15 tahun. Dalam test ini diperhitungkan dua hal berikut :
-       Umur kronologis (“ cronological age “ CA), yaitu umur seseorang sebagaimana yang ditunjukkan dengan hari kelahirannya.
-       Umur mental (“ mental Age “ disingkat MA); yaitu umur kecerdasan sebagaimana yang ditunjukkan oleh hasil test kemampuan akademik.
Untuk menghitung tingkat intelgensi digunakan rumus sebagai berikut :
Penjelasan :
IQ = Intelligence Quotient
MA = Mental Age
CA = Cronological Age
2.        Test Bakat
Bakat atau aptitude merupakan segi-segi yang terpenting untuk dijadikan dasar dalam membimbing peserta didik khususnya dalam hal pengarahan studi, jurusan dan pekerjaan. Jadi bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang dengan suatu latihan khusus memungkinkannya menguasai suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan tertentu: seperti kemampuan bermain musik, kemampuan berolah raga, dan lain-lain.
Untuk mengungkap bakat seseorang dapat diukur dengan menggunakan suatu alat yang disebut test bakat. Test bakat adalah suatu teknik yang digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengetahui kecakapan, kemampuan, dan keterampilan seseorang dalam bidang-bidang tertentu seperti kemampuan; berbahasa, bermain musik, menari, melukis, dll.
-            Hal-hal yang mempengaruhi bakat
Bakat dapat berkembang bila didukung oleh lingkungan yang memungkinkan untuk berkembangnya bakat. Pengaruh lingkungan dalam hal ini adalah latihan atau belajar. Bakat yang ada dalam perkembangannya bnyak dibatasi oleh lingkungan dengan cara :
·           Lingkungan memungkinkan munculnya kemampuan yang terpendam dan lingkungan dapat menekan munculnya kemampuan lainnya diakibatkan oleh tidak adanya kesempatan untuk berfungsinya kemampuan tersebut.
·           Lingkungan menyediakan kemungkinan-kemungkinan untuk melatih atau mengulang-ulang suatu keterampilan, baik keterampilan fisik maupun keterampilan mental.
·           Lingkungan membantu menjuruskan, menspesialisasikan, mengarahkan secara khusus terhadap bidang tertentu misalnya; keterampilan motorik.
-            Kegunaan Test Bakat
Tes bakat dapat digunakan untuk berbagai macam kepentingan antara lain:
·           Membantu dalam merencanakan dan membuat keputusan mengenai pemilihan jurusan, pendidikan dan pekerjaan.
·           Membantu memberikan gambaran terhadap kelebihan dan kekurangan diri peserta didik, yang dapat digunakan hanya sebagai bahan informasi yang berguna, bukan untuk membuat suatu keputusan, sebab keputusan terletak pada individu itu sendiri.
·           Hasil dari test bakat merupakan salah satu data atau bahan informasi yang masih perlu dikonsultasikan dengan data lain yang berkenaan dengan diri peserta didik.
-            Macam-macam Test Bakat
·           Rekonik, yaitu mengukur fungsi motorik, persepsi, dan berpikir mekanis.
·           Test bakat musik, yaitu mengukur kemampuan individu dalam aspek-aspek suara, nada, ritme, warna bunyi, dan memori.
·           Test bakat artistik yaitu, mengukur kemampuan menggambar, melukis, dan membuat patung.
·           Tes bakat klerikal (perkantoran), yaitu mengukur kemampuan “kecepatan dan ketelitian”.
·           Test bakat yang multifactor yaitu mengukur berbagai kemampuan khusus.

3.        Tes Kepribadian
Istilah “kepribadian” (personaloity) berasal dari kata latin Personality yang berarti “topeng”. Allport, mengatakan bahwa kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem-sistem psikofisis dalam diri individu yang menentukan penyesuaian-penyesuaian yang unik terhadap lingkungan. Sedangkan Kartini Kartono (1991) mendefinisikan kepribadian adalah suatu totalitas terorganisir dari disposisi-disposisi psyihis manusia yang individual, yang memberi kemungkinan untuk membedakan ciri-cirinya yang umum dengan pribadi lainnya.
Test kepribadian dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu :
-            Tes kepribadian non proyektif
Yaitu tes kepribadian yang disusun dengan tidak mempertimbangkan adanya mekanisme proyeksi. Yang termasuk test ini, antara lain :
·           Tes kepribadian ARES, yaitu test kepribadian untuk mengungkap aspek kepercayaan diri, rasa tanggung jawab, kestabilan emosi dan hubungan sosial.
·           Tes L & TW (Leandersip and Team Work), digunakan untuk mengungkap aspek sikap kepemimpinan dan kerja sama.
·           Tes WIGGLY BLOCK, test ini berbentuk potongan balok, untuk mengungkap aspek reaksi kerja, sistimatika kerja, ketenangan kerja, kecepatan kerja dan hasil kerja.
·           Tes EPPS (Edward Personal Preference Schedule), untuk melihat kebutuhan-kebutuhan khusus yang dimiliki seseorang.
·           Tes KRAEPELIN, merupakan tes kepribadian untuk mengungkap empat aspek kepribadian manusia yaitu, kecepatan kerja, ketelitian kerja, keajegan kerja dan ketaanan kerja.




-            Tes Kepribadian Proyektif
Yaitu tes yang disusun atas dasar penggunaan mekanisme proyeksi, yang termasuk tes ini adalah anatara lain :
·           Tes Rorschach, yaitu test yang digunakan untuk mendiagnosa atau menguraikan psyche seseorang.
·           Tes menggambar Wartegg, yaitu test yang digunakan untuk memperoleh insight mengenai struktur kepribadian yang diselidiki dan dinyatakan kedalam istilah berbagai fungsi dasar dari pribadi.
·           Test TAT (Thematic – Apperception Tes), yaitu suatu tes yang terdiri dari beberapa thema yang disajikan kepada OP (orang percobaan) dalam bentuk gambar, tujuannya adalah untuk menginterprestasikan kepribadiannya yang berupa; dorongan-dorongan, emosi-emosi, perasaan-perasaan, konflik-konflik yang terdapat dalam kepribadian OP.

4.        Test Minat
Minat adalah kecendrungan yang terarah pada obyek orang atau pekerjaan tertentu yang dinyatakan dalam berbagai kegiatan yang menarik dan memuaskan dirinya.
Hasil tes minat dapat dipergunakan untuk :
·           Mengelompokkan murid dalam suatu kegiatan disekolah.
·           Membantu murid menunjukkan jabatan-jabatan bagi studi lebih lanjut.
·           Membantu menyeleksi penerimaan murid baru, dsb.

5.        Test Prestasi Belajar
Adalah suatu alat (test) yang disusun untuk mengukur hasil-hasil pengajaran, kemajuan-kemajuan yang telah dicapai murid setelah ia mengikuti latihan atau pelajaran selama waktu tertentu. Test ini meliputi :
·         Test diagnostic, yang dirancang agar guru dapat menentukan letak kesulitan murid, terutama dalam mata pelajaran berhitung, dan membaca.
·         Test prestasi belajar kelompok yang baku dan test belajar yang disusun oleh para guru.
Dari hasil test prestasi belajar dapat digunakan untuk :
·         Mengelompokkan murid dalam suatu kelompok yang sama kemampuannya.
·         Untuk seleksi memasuki suatu sekolah.
·         Untuk menetapkan kenaikan kelas.
·         Untuk memperoleh data mengenai murid-murid yang lambat belajar maupun yang cepat belajar.
·         Untuk mendapatkan data mengenai bidang studi dimana mayoritas peserta didik berprestasi rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar