Jumat, 21 Desember 2012

KONFLIK DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

KONFLIK DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI
A.Pengertian Konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latinconfigere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Setiap hubungan antarpribadi mengandung unsur-unsur konflik, pertentangan pendapat atau perbedaan kepentingan. Konflik adalah situasi dimana tindakan salah satu pihak berakibat menghalangi, menghambat, atau mengganggu tindakan pihak lain (Johnson, 1981).
Berbagai mitos tentang konflik dipahami berdasarkan dua sudut pandang, yaitu tradisional maupun kontemporer. Dalam pandangan tradisional, konflik dianggap sebagai sesuatu yang buruk yang harus dihindari. Bahkan sering kali konflik dikaitkan dengan kemarahan, agresivitas, pertentangan baik secara fisik maupun dengan kata-kata kasar. Sebaliknya, pandangan kontemporer mengenai konflik didasarkan pada anggapan bahwa konflik adalah sesuatu yang tidak dapat dielakkan sebagai konsekuensi logis interaksi manusia.
B. Jenis-Jenis Konflik
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel, terdapat lima jenis konflik yaitu:
˜    1. Konflik Intrapersonal
Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus. Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :
  • Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik.
  • Konflik pendekatan – penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan.
  • Konflik penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.
˜     2. Konflik Interpersonal
Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentangan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
˜     3. Konflik antar individu dan kelompok
Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu dapat dihukum oleh kelompok kerjanya karena ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas kelompok dimana ia berada.
˜     4. Konflik antara kelompok
Yang dimaksud disini adalah konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama. Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasi-organisasi. Konflik antar lini dan staf merupakan merupakan contoh konflik antar kelompok.
˜     5. Konflik antara organisasi
Konflik jenis ini biasanya disebut dengan persaingan. Namun berdasar pengalaman, konflik ini ternyata menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.
C. Faktor Penyebab Konflik dalam Hubungan Antarpribadi
Ada beberapa yang dapat menimbulkan terjadinya konflik dalam suatu hubungan antar pribadi. Beberapa penyebab tersebut antara lain :
1.      Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik, sebab dalam menjalani hubungan, seseorang tidak selalu sejalan dengan orang lain.
Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
˜     2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
˜     3. Perbedaan kepentingan antara individu.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.
D. Nilai-nilai Positif Konflik
            Dalam pembelajaran, apabila terjadi konflik, maka pengelolaan konflik secara positif akan memberikan manfaat bagi Guru, juga peserta didik. Mengenai pengelolaan konflik secara baik sehingga memberikan manfaat, dapat dikemukakan sebagai berikut (Johnson, 1981):
1.      Konflik dapat menjadikan kita sadar bahwa ada persoalan yang perlu dipecahkan dalam hubungan kita dengan orang lain.
2.      Konflik dapat menyadarkan dan mendorong kita untuk melakukan perubahan-perubahan dalam diri kita.
3.      Konflik dapat menumbuhkan dorongan dalam diri kita untuk memecahkan persoalan yang selama ini tidak jelas kita sadari atau kita biarkan tidak muncul ke permukaan.
4.      Konflik dapat menjadikan hidup seseorang lebih menarik. 
5.      Perbedaan pendapat akan membimbing ke arah tercapainya keputusan-keputusan bersama yang lebih matang dan bermutu.
6.      Konflik dapat menghilangkan ketegangan-ketegangan kecil yang sering kita alami dalam hubungan kita dengan seseorang.
7.      Konflik dapat juga menjadikan kita sadar tentang siapa atau macam apa diri kita sesungguhnya,
8.      Konflik dapat juga menjadi sumber hiburan.
9.      Konflikdapat mempererat dan memperkaya hubungan.
            Beberapa ilustrasi konflik yang mungkin terjadi pada suasana pembelajaran dan pengelolaannya (terutama oleh guru sebagai pengelola kelas) sehingga menjadi bermanfaat:
1.      Konflik dapat menjadikan kita sadar bahwa ada persoalan yang perlu dipecahkan dalam hubungan kita dengan orang lain. Apabila ada seorang siswa (TK) sedang menggambar dengan peralatan menggambar kepunyaannya (atau yang disediakan untuknya), kemudian ada kawannya ingin juga ikut menggambar tetapi tiba-tiba ia mengambil/menggunakan alat gambar temannya, lalu anak yang sedang menggamabar itu berteriak-teriak melapor kepada gurunya. Suasana tersebut menggambarkan bahwa ada perbedaan keinginan dari dua orang siswa tadi yang perlu diperhatikan dan di selesaikan dengan bantuan guru. Guru dalam hal ini bisa menyelesaikan masalah siswanya dengan memasukan nilai-nilai kebersamaan, nilai-nilai tenggang rasa, nilai etika (meminta ijin dulu sebelum memakai milik orang lain).
2.      Konflik dapat menyadarkan dan mendorong kita melakukan perubahan-perubahan dalam diri kita. Apabila ada siswa yang sering menggangu temannya, Guru bisa memberikan hukuman ringan, misalnya dengan dipanggil ke depan lalu siswa tersebut disuruh bernyanyi. Selanjutnya Guru bisa menjelaskan kepada semua siswa bahwa perilaku mengganggu itu tidak baik, lalu menasihatkan siswa (dengan bahasa sederhana) untuk tidak lagi mengulang perbuatannya (melakukan perubahan).
3.      Konflik dapat menumbuhkan dorongan dalam diri kita untuk memecahkan persoalan yang selama ini tidak jelas kita sadari atau kita biarkan tidak muncul ke permukaan. Apabila ada dua orang siswa ‘saling mendiamkan’, maka Guru hendaklah bisa menjadi mediator supaya siswa tersebut bisa mengungkapkan ‘ketidaknyamanan’ yang dirasakan masing-masing untuk dicarikan solusinyab yang menguntungkan dua-duanya.
4.  Konflikdapatmenjadikankehidupanlebihmenarik.
Konflikbiasanyaadanyaperbedaanpendapat. Padaindividu yang “ sportif” serta “terbuka “, perbedaanpendapatmenimbulkanperdebatan ,danpendebatanakanmenjadikanseseoranguntukmendalamisertamemahamipokokpersoalan ,sehinggamenjadikankomunikasiberjalandinamisdantidakmembosankan.
5.  perbedaanpendapatdapatmembimbingkearahtercapainyakeputusan –keputusanbersama yang lebihmatangdanbermutu.
Perbedaanpendapatapabiladisikapidenganbijak, tidakharusmenimbulkanperpecahan ,namunjustruakanmemunculkansuatulangkah lain sebagaiperluasan idea danpemikiran yang lebihbaikdanbisaditerimaalehsemuapihak.
6.  konflikdapatmenghilangkanketegangan-ketegangankecil yang seringkitaalamidalamhubungankitadenganseseorang.
Apabilakonflikmencapaipuncaknyadalamsebuahpertengkaranhebat, biasanyaketegangan-ketegangan yang adapadaseseorangakanmengendur .secaraalamiakandiperolehpemahamanbarumengenaisesuatu.
7.  konflikdapatjugamenjadikankitasadartentangsiapaataumacamapadirikitasesungguhnya.
Pertengkarankecil yang terjadiantaradua orang biasanyaakanmembukakesadaranpadadirinyamengenaisiapadirinya, apa yang sangatdihargai, apa yang membuatdirinyasukaatautidaksuka.
8.  Konflikdapatjugamenjadisumberhiburan
Sebuahpermainanbiasanyamenjadimenarikbilaterdapatantiklimaksnya.Antiklimaks yang banyakdisukaiadalahpenciptaankonflik-konflik.
9.  konflikdapatmempereratdanmemperkayahubungan.
Komunikasiantarpribadi yang tetapbisabertahan lama biarpundiwarnaiolehkonflik-konflik ,justrumembuat orang menjadisadarbahwahubunganmerekasangatbegituberharga . ketikakonflikberhasildiatasi ,merekamenjadilegadansenangsehinggasemua yang sudahterjadiakanmenjadikenanganserta” bumbu” dalamkebersamaanmereka.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar