HAKIKAT PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK
Masa
5 tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak sering disebut sebagai masa
keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala kemampuan anak sedang
berkembang cepat. Salah satu kemampuan pada anak TK yang berkembang dengan
pesat adalah kemampuan fisik atau motoriknya. Proses tumbuh kembang kemampuan
motorik anak berhubungan dengan proses tumbuh kembang kemampuan gerak anak.
Perkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui
bebrbagai gerakan dan permainan yang dapat mereka lakukan.
PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK TAMAN
KANAK-KANAK
A.
PERKEMBANGAN
MOTORIK ANAK TK
Motorik
adalah semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh, sedangkan
perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsure kematangan
dan pengendalian gerak tubuh. Motorik kasar adalah gerakan tubuh
yang menggunakan otot – otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota
tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Motorik halus adalah
gerakan yang dilakukan oleh bagian – bagian tubuh tertentu dan hanya melibatkan
sebagian kecil otot tubuh. Gerakan ini tidak memerlukan tenaga, tapi perlu
adanya koordinasi antara mata dan tangan. Gerak motorik halus merupakan hasil
latihan dan belajar dengan memperhatikan kematangan gungsi organ motoriknya.
Perkembangan motorik ini erat kaitannya dengan
perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan motorik berkembang sejalan
dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu, setiap gerakan yang dilakukan
anak sesederhana apapun, sebenarnya merupakan hasil pola interaksi yang
kompleksi berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol otak.
Aktivitas anak terjadi dibawah control
otak. Secara simultan dan berkesinambungan, otak terus mengolah informasi yang
ia terima. Bersamaan dengan itu, otak bersama jaringan syaraf yang membenntuk
system syaraf pusat yang mencakup lima pusat control, akan mendiktekan setiap
gerak anak. Dalam kaitannya dengan perkembangsn motorik anak, perkembangan
motorik berhubungan dengan perkembangan kemampuan gerak anak. Gerak merupakan
unsure utama dalam perkembangan motorik anak.
Sedari kecil anak harus diberikan
berbagai kegiatan fisik yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk
bergerak, juka seorang anak berhasil melakukan suatu aktivitas fisik atau
gerakan maka selanjutnya ia mau berpartisipasi dalam kegiatan tersebut kembali.
Namun, sedari kecil seorang anak perlu dibiarkan menemukan sendiri kegiatan /
aktivitas fisik yang sesuai dan cocok dengan kemampuannya.
2.
Peran Kemampuan Motorik untuk Perkembangan Sosial dan Emosional Anak
Seorang anak yang mempunyai kemampuan
motorik yang baik akan mempunyai rasa percaya diri yang besar. Lingkungan
teman-temannya pun akan akan menerima anak yang memiliki kemampuan motorik atau
gerak lebih baik, sedangkan anak yang memiliki kemampuan gerak tertentu akan
kurang diterima teman-temannya. Penerimaan teman-teman dan lingkungan nya akan
menyebabkan anak mempunyai rasa percaya diri yang baik.
3. Peran Kemampuan
Motorik untuk Kognitif Anak
Bermain akan meningkatkan aktifitas
fisik anak. Maxim (1993) menyatakan bahwa aktifitas fisik akan meningkatkan
pula rasa keingintahuan anak dan membuat anak-anak akan memperhatikan
benda-benda, menangkapnya, mencobanya, melemparkannya atau menjatuhkannya,
mengambil, mengocok-ngocok, dan meletakkan kembali benda-benda kedalam
tempatnya.
Adanya kemampuan/keterampilan motorik anak
juga akan menymbuhkan kreativitas dan imajinasi anak yang merupakan bagian dari
perkembangan mental anak. Dengan demikian, sering pula para ahli menekankan
bahwa kegiatan fisik dan juga keterampilan fisik anak akan dapat meningkatkan
kemampuan intelektual anak. Belahan otak kiri akan mengatur cara berpikikr
logis dan rasional, menganalisis, bicara serta berorientasi pada waktu dan
hal-hal terperinci, sedangkan belahan otak kanan berperan mengatur hal-hal yang
intuitif, bermusik, menari, dan kreativitas.
KEMAMPUAN MOTORIK KASAR DAN HALUS
ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Pengembangan
motorik adalah proses seorang anak belajar untuk tampil menggerakkan anggota
tubuh. Seefel (dalam Moelichatoen, 1999), menggolongkan tiga keterampilan
motorik anak, yaitu:
1. Keterampilan
lokomotorik : berjalan, berlari, meloncat, meluncur,
2. Keterampilan
nonlokomotorik (menggerakkan bagian tubuh dengan anak diam di tempat):
menggangkat, mendorong, melengket, berayun, menarik;
3. Keterampilan
memproyeksi dan menerima/menagkap benda: menangkap, melempar.
Dalam
mengembangkan kemampuan motoriknya, anak juga mengembangkan kemampuan
mengamati, mengingat hasil pengamatannya dan pengalamannya. Anak juga harus
memiliki keterampilan dasar terlebih dahulu sebelum ia mampu memadukannya
dengan kegiatan motorik yang lebih kompleks. Secara umum ada dua macam gerakan
motorik, yaitu gerakan motorik kasar dan gerakan motorik halus yang akan
diuraikan berikut ini.
A.
GERAKAKN
MOTORIK KASAR ANAK USIA TK
Perekembangan
motorik anak terbagi menjadi dua bagian, yaitu gerakan motorik kasar dan
motorik kasar dan gerakan motorik halus.
Gerakan motorik kasar terbentuk saat anak mulai memiliki koordinasi sebagain
besar bagian tubuh anak. Oleh karena itu, biasanya memerlukan tenaga karena
dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar. Pengembangan gerakan motorik kasar
juga memerlukan koordinasi kelompok otot-otot anak yang tertentu yang dapat
membuat mereka dapat meloncat, memanjat, berlari, menaiki sepeda roda tiga,
serta berdiri dengan satu kaki. Untuk merangsang motorik kasar menurut anak
menurut Hadis (2003) dapat dilakukan dengan melatih anak untuk meloncat,
memanjat, memeras, bersiul, membuat ekspresi muka senang, sedih, gembira,
berlari, berjinjit, berdiri di atas satu kaki, berjalan di titian, dan
sebaginya. Gerakan motorik kasar melibatkan aktivitas otot tangan, kaki, dan
seluruh tubuh anak. Gerakan ini mengandalkan kematangan dalam koordinasi. Untuk
melatih motorik kasar anak dapat dilakukan, misalnya dengan melatih anak
berdiri di atas satu kaki. Dalam perkembangannya, motorik kasar berkembang
lebih dahulu daripada motorik halus. Hal ini dapat terlihat saat anak sudah
dapat menggunakan otot-otot kakinya untuk berjalan sebelum ia dapat mengontrol
tangan dan jari-jarinya untuk menggunting dan meronce.
B. Tahap
–tahap Perkembangan Motorik Anak Usia Dini
1. Tahap
Kognitif
Pada tahap kognitif,
anak berusaha memahami keterampilan motorik serta apa saja yang dibutuhkan
untuk melakukan satu gerakan tertentu.
2. Tahap
Asosiatif
Pada tahap asosiatif,
anak banyak belajar dengan caara coba – coba kemudian meralat olahan pada
penampilan atau gerakan akan dikoreksi agar tidak melakukan kesalahan kembali
dimasa mendatang
3. Tahap
autonomous
Pada tahap ini, gerakan
yang ditampilkan anaak merupakan respon yang lebih efisien dengan sedikit
kesalahan . anak sudah menampilkan gerakan secara otomatis
Pentingnya Meningkatkan
Perkembangan Motorik Anak USia Dini
Pertumbuhan fisik anak
diharapkan dapat terjadi secara optimal karena secara langsung maupun tidak
langsung akan mempengaruhi perilaku
sehari – hari. Secara langsung, pertumbuhan fisik anak akan menentukan
keterampilan dalam bergerak. Secara tidak langsung pertumbuhan dan perkembangan
kemampuan fisik motorik akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri
dan orang lain.
Prinsip perkembangan
motorik Anak Usia Dini
Ada 5 prinsip utama
perkembangan motorik menurut Malina dan Bouchard (1991)
a. Kematangan
Kemampuan anak
melakukan gerakan motorik sangat ditentukan oleh kematangan syaraf yang
mengatur gerak tersebut.
b. Urutan
1. Urutan
pertama disebut perbedaan yang mencakup perkembangan secara perlahan dari
gerakan motorik kasar yang belum terarah kegerakan yang lebih terarah sesuai
dengan fungsi gerakan motorik
2. Urutan
kedua adalah keterpaduan yaitu kemampuan dalam menggabungkan motorik yang
saling berlawanan dalam koordinasi gerak yang baik
c. Motivasi
Kematang motorik
memotivasi anak untuk melakukan aktivitas motorik dalam lingkup yang luas.
Motivasi yang datang dari dalam diri anak perlu didukung dengan motivasi
yang datang dari luar.
d. Pengalaman
Latihan dan pendidikan
gerak pada anak usia dini lebih ditunjukkan bagi pengayaan gerak, pemberian
pengalaman yang membangkitkan rasa senang dalam suasana riang gembira anak.
e. Praktik
Beberapa kebutuhan anak
usia dini yang nerkaitan dengan pengembangan motoriknya perlu dipraktikkan anak
dengan bimbingan guru.
B.
GERAKAN
MOTORIK HALUS ANAK USIA TK
Gerakan motorik halus apabila
gerakan hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan
dilakukan oleh otot-otot kecil,
seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan
tangan yang tepat. Gerakan motorik halus yang terlihat saat usia TK, antara lain
adalah anak mulai dapat menyikat gigi, menyisir, membuka dan menutup
retsluiting, memakai sepatu sendiri, mengancing pakaian, serta makan sendiri
dengan menggunakan sendok dan garpu. Dalam melakukan gerakan motorik halus anak
juga memerlukan dukungan fisik lain serta kematangan mental, misalnya
keterampilan membuat gambar. Gerakan motorik halus anak sudah mulai berkembang
pesat di usia kira-kira 3 tahun. Namun, saat anak berusia 4 tahun, ia sudah
dapat memegang pensil warna atau crayon untuk menggambar. Perbedaan jenis
kelamin berpengaruh pada perkembangan motorik anak TK. Anak perempuan lebih
sering melatih keterampilan yang membutuhkan keseimbangan tubuh, seperti
permainan melompat tali (skipping), atau melompat-lompat dengan bola besar
(hoping). Sedangkan anak laki-laki lebih senang melatih keterampilan melempar,
menagkap dan menendang bola atau berprilaku yang mementingkan kecepatan dan
kekuatan. Ada beberapa kegiatan yang dapat mengembangkan gerakan motorik anak,
misalnya aktivitas berjalan di atas papan, olahraga (melompat tali, renang,
sepak bola, bulu tangkis, senam, bersepeda), menari, atau bermain drama.
Berikut adalah table daftar perkembangan motorik anak usia TK, yaitu pada usia
3-4 tahun dan 5-6 tahun.
Perkembangan Motorik
Anak Usia 3-4 tahun
Motorik
Kasar
|
Motorik
Halus
|
1.
Menangkap bola besar dengan tangan lurus di
depan badan.
|
1
Menggunting kertas menjadi dua bagian
|
2
Berdiri dengan satu kaki selama 5 detik.
|
2
Mencuci dan mengelap tangan sendiri
|
3
Mengendarai sepeda roda tiga melalui tikungan yang
lebar.
|
3 mengaduk cairan dengan
sendok
|
4
Melompat sejauh 1 meter atau lebih dari posisi berdiri semula.
|
4 Menuangkan air dan teko
|
5
Mengambil benda kecil di atas baki tanpa menjatuhkannya
|
5 Memegang garpu dengan cara
menggenggam
|
6 Menggunakan bahu dan siku pada saat
melempar bola hingga 3 m
|
6 Membawa sesuatu dengan
penjepit
|
7
Berjalan menysuri papan denga menempatkan satu kaki di depan kaki lain
|
7 Apabila diberikan gambar
kepada anak
|
8 Melompat dengan satu kaki
|
8 Membuka kancing dan melepas
ikat pinggang
|
9
Berdiri dengan kedua tumit dirapatkan, tangan di samping, tanpa
kehilangan keseimbangan
|
9 Menggambar lingkaran, namun
bentuknya masih kasar
|
Perkembangan
Motorik Anak Usia 5-6 tahun
Motorik Kasar
|
Motorik Halus
|
1
Berlari dan langsung menendang bola
|
1
Mengikat tali sepatu
|
2
Melompat-lompat dengan kakinbergantian
|
2
Memasukkan surat ke dalam amplop
|
3
Melambungkan bola tennis dengan satu tangan dan menangkapnya dengan
dua tangan
|
3
Mengoleskan selai di atas roti
|
4
Berjalan pada garis yang sudah ditentukan
|
4
Membentuk
|
5
Berjinjit dengan tangan di pinggul
|
5 Mencuci dan mengeringkan muka tanpa
membasahi baju
|
6
Menyentuh jari kaki tanpa menekuk lutut
|
6
Memasukkan benang ke dalam jarum
|
7
Mengayuh satu kaki ke depan atau ke belakang tanpa kehilangan
keseimbangan
|
|
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN
MOTORIK ANAK TK
A.
PERAN
GURU DALAM MENGEMBANGKAN MOTORIK ANAK TK
Dalam
mengembangkan berbagai kemampuan dasar anak TK peran guru sangatlah penting.
Dalam merencanakan kegiatan fisik atau motorik seorang guru membutuhkan latar
belakang yang kuat untuk memilih kegiatan fisik atau motorik yang bermakna dan
sesuai bagi anak didiknya. Guru juga perlu menentukan tingkat keberhasilan yang
sesuai dengan kemampuan anaknya. Guru perlu mempelajarai tingkat kemampuan anak
didiknya sehingga dapat menentukan jenis kegiatan dan ukuran keberhasilan yang
sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Guru
mempunyai peran yang penting dalam
pengembangan fisik motorik anak yang dapat dilakukan melalui bermain.
Disekolah, gurulah yang menentukan apa aktivitas fisik atau olahraga yang dapat
dilakukan anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Guru juga
berperan dalam menumbuhkan minat anak terhadap berbagai kegiatan motorikanak
seperti jenis olahraga, menggambar, melipat kertas dan lain – lain. Peran
gurulah yang dapat mengarahkan dan menumbuhkan minat anak untuk mengikuti semua
kegiatan fisik motorik tersebut dengan tujuan agar gerakan motorik kasar dan
halus anak dapat dikembangkan dengan baik.
Guru
dapat membantu mengembangkan minat dan rasa percaya diri anak dan perasaan
mampu melakukan berbagai kegiatan fisik motorik yang sesuai untuk anak TK.
Pengembangan motorik anak yang baik akan meningkatkan kemampuan daan kekuatan
otot – otot anak. Perkembangan kekuatan otot tersebut diimbangi dengan
perkembangan dalam mengkoordinasikan gerakan antara otot yang satu dengan otot
yang lain. Apabila gerakan motorik kasar anak dapat berkembang dengan baik
maaka keterampilan motorik halus yang telaah dimiliki anak juga akan meningkat.
Guru
perlu menentukaan tujuan yang akan dicapai. Guru perlu menentukan gerak dan
keterampilan yang perlu dikuasi anak melalui pelaaksanaan beberapa kegiatan
pembelajaran. Guru juga perlu menentukaan apa dan bagaimana cara menilai hasil
belajar anak serta melaporkan hasilnyaa kepada orang tua anak didik.
Guru
juga bertanggung jawab dalam membantu mengembangakan keterampilan motorik anak
TK dengan cara merencanakan dan mengatur secara baik,lingkungan belajar dan
proses belajar anak untuk mencapai tujuan pengembangaan motorik anak TK. Untuk
meningkatkan gerakaan motorik anak maka yang dapat dilakukan guru adalah :
1. Menyediakan
peralatan atau lingkungan yang memungkinkan untuk melatih keteramoilan
motoriknya
2. Memperlakukan
anak dengan sama
3. Memperkenalkan
berbagai jenis keterampilan motorik
4. Meningkatkan
kesabaran guru karena setiap anak memiliki jangka waktu sendiri dalam menguasai
suatu keterampilan
5. Aktivitas
fisik yang diberikan keanak harus bervariasi
6. Berilah
anak – anak aktivitas fisik yang memungkinkan anak menikmati dan dapat mencapai
kemampuan yang diharapkan sesuai perkembangannya.
7. Saat
melakukan aktivitas fisik yang menempatkan anak bersama beberapa anak lain
C.
PERAN
GURU DALAM MEMBIASAKAN ANAK MEMAKAN
MAKAN YANG BERGIZI
Pertumbuhan
fisik adalah proses metaboloisme yang memerlukan masukan oksigen dan zat gizi,
serta beberapa zat penting lainnya. Proses ini berlangsung terus-menerus,
bersifat kompleks,unik dan mengikuti pola tertentu. Kekurangan gizi pada masa
anak – anak mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak saat ia dewasa. Guru perlu mempelajari jenis – jenis makanan yang bergizi dan jumlah
yang diperlukan untuk membantu optimalkan perkembangan fisik anak. Dengan
pembiasaan makanan yang baik anak akan tumbuh lebih kuat dan lebih sehat.
METODE PENGEMBANGAN MOTORIK ANAK TK.
A.
TUJUAN
PENGEMBANGAN MOTORIK ANAK TK
Dalam standar kompetensi kurikulum TK tercantum
bahwa tujuan pendidikan di Taman Kanak-kanak adalah membantu mengembangkan
berbagai potensi anak baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai
agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik-motorik, kemandirian, dan seni
untuk memasuki pendidikan dasar.
Untuk pengembangan kemampuan dasar anak dilihat dari
kemampuan fisik atau motoriknya maka guru-guru TK akan membantu meningkatkan
keterampilan fisik atau motorik anak dalam hal memperkenalkan dan melatih
gerakan motorik kasar dan halus anak, meningktkan kemampuan mengelola,
mengontrol gerakan tubuh, dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh
dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat
sehat dan terampil.
Sedangkan kompetensi dasar motorik anak TK yang
diharapkan dapat dikembangkan guru saat anak memasuki lembaga persekolahan/TK
adalah anak mampu :
1. melakukan
aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan kesiapan untuk
menulis, keseimbangan, kelincahan, dan melatih keberanian.
2. mengekspresikan
diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan dan imajinasi dan menggunakan
berbagai media/bahan menjadi suatu karya seni.
Untuk mengembangkan kemampuan motorik
anak TK, guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran.
B.
METODE
PENGEMBANGAN MOTORIK ANAK TK
Metode
merupakan bagian dari strategi kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, metode
dipilih guru berdasarkan strategi kegiatan yang sudah dipilih dan ditentukan.
metode juga merupakan cara untuk mencapai tujuan pembelajran tertentu.
Setiap
guru akan menggunakan metode, sesuai dengan gaya melaksakan kegiatan
pembelajarannya. Namun, harus diingat bahwa pendidikan di TK mempunyai ciri
khas sendiri. Oleh karena itu, ada metode-metode yang lebih sesuai untuk
digunakan di TK dibandingkan metode-metode lainnya. Misalnya guru TK jarang
sekali menggunakan metode ceramah dikelasnya. Pemilihan metode juga ditentukan
oleh karakteristik tujuan kegiatan dan karakteristik anak yang akan diajar.
Karakteristik tujuan kegiatan
pengembangan motorik anak TK adalah untuk mengembangkan kemampuan motorik anak,
melatih anak gerakan-gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola,
mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh,
dan cara hidup sehat.
Untuk mengembangkan kemampuan motorik
anak guru dapat menetapkan metode-metode yang menjamin anak tidak mengalami
cedera. Oleh karena itu, guru perlu menciptakan lingkungan yang aman dan
menentang, bahan dan alat dipergunakan dalam keadaan baik, serta tidak
menimbulkan rasa takut dan cemas dalam menggunakannya.
Selain itu, dalam pemilihan metode untuk
mengembangkan keterampilan motorik anak, guru perlu menyusaikanya dengan
karakteristik anak TK yang selalu bergerak, susahy untuk diam, mempunyai rasa
ingin tahu yang kuat, senang bereksperimen dan menguji, mampu mengekspresikan
diri secara kreatif, mempunyai imajinasi dan senang berbicara.
Lebih
lanjut dalam menentukan metode untuk megembangkan keterampilan motorik anak,
guru memperhatikan tempat kegiatan, apakah didalam atau diluar kelas,
keterampialan apaka yang hendak dikembangkan melalui berbagai kegiatan, serta
tema dan pola yang dipilih dalam kegitsn pembelajaran itu.
Penetuan tempat kegiatan akan menentukan
pula peralatan yang akan digunakan guru. Misalnya, untuk pengembangan motorik
halus anak yang bertujuan agar anak dapat dapat berlatih menggerakan
pergelangan tangan dengan menggambar dan mewarnai atau menggunting dan menempel
maka guru dapat memilih kegiatan yang diperlukan setiap anak, seperti gunting,
kertas, pencil warna atau buku-buku untuk pola yang akan diguting anak jumlah
dan peralatan diharapkan sesuai dengan jumlah ank sehingga setiap anak dapat
berlatih sendiri-sendiri.
Perkembangan motorik merupakan proses
memperoleh keterampilan dan pola gerakan yang dilakukan anak, misalnya dalam
kemampuan motorik kasar anak belajar menggerakan seluruh atau sebagian besar
anggota tubuh, sedangkan dalam mempelajari kemampuan motorik halus anak belajar
ketetapan organisasi tangan dan mata. Anak juga belajar menggerakkan pergerakan
pergelangan tangan agar lentur dan anak belajar berkreasi dan berimajinasi.
Metode yang digunakan adalah metode
kegiatan yang dapat memacu semua kegiatan motorik yang perlu dikembangkan anak,
seperti untuk kegiatan motorik halus anak dapat diberikan aktivitas menggambar,
melipat, membentuk, meronce, dan sebagainya. Sedangkan utuk kegiatan motorik
kasar anak dapat belajar menangkap bola, menendang, melocat, melompat, dan
sebagainya. Guru saat mengembangkan perkembangan motorik anak adalah keamanan
anak. Misalnya, saat anak berlari-lari diluar kelas, anak-anak perlu didampingi
oleh beberapa guru untuk menjaga keamananya.
Untuk menerapkan beberapa metode yang
sesuai utuk pengembangan motorik anak guru perlu menentukan dan merencanakan:
a. tujuan
kegiatan
b. tema
atau topic kegiatan
c. metode
d. tempat
kegiatan
e. peralatan
dan bahan yang akan digambar
f. urutan
langkah kegiatan apa saja yang nantinya akan dilakukan guru dan anak didiknya.
selanjutnya,
guru perlu melaksanakan kegiatan yang
meliputi:
a. kegiatan
pembukan/awal
b. kegiatan
inti
c. kegiatan
penutup.
Terakhir, guru perlu menentukan evaluasi
hasil belajar anak dengan menentukan dan mengembangan bentuk evaluasi untuk
melihat kemampuan anak. Ada beberapa metode pembelajaran yang sesuai untuk
mengembangkan motorik anak, misalnya metode bermain, karya wisata, demonstrasi,
proyek atau pemberian tugas.
Pemilihan suatu metode pembelajaran
ditentukan oleh tujuan yang dicapai anak, sedankan metode merupakan cara untuk
mencapai tujuan pembelajran tertentu. Untuk mengembangkan motorik anak guru
dapat menerapkan metode-metode yang akan menjamin anak yang tidak mengalami
cedera dan menyesusikannya degan karakteristik anak TK. Hal- hal yang perlu
dilakukan guru dalam pemilihan metode untuk meningkatkan motorik anak TK adalah
menciptakan lingkungan yang aman dan kegiatan yang menantang, menyediakan
tempat, bahan dan akat yang dipergunakan dalam keadaan baik, serta membimbing
anak mengikuti kegiatan tanpa menimbulkan rasa takut dan cemas dalam
menggunakannya. Untuk memilih metode pembelajaran yang sesuai tujuan
pengembangan motorik anak. Selain itu, metode ynag akan dipilih harus
memungkinkan anak bergerek dan bermain karena gerak adalah unsure utama
pengembangan motorik anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar