PERENCANAAN,
PELAKSANAAN, DAN PENILAIAN PROGRAM KEGIATAN FISIK MOTORIK DI TK
I.
Rancangan Program
Pengembangan Fisik Motorik
A. RUANG
LINGKUP PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK
Setiap
gerakan anak melibatkan tiga unsur penting, yaitu otot, otak, dan syaraf. Jika
salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak berfungsi dengan baik maka gerakan
yang dihasilkan juga tidak akan bermakna atau tidak terjadi gerakan sama
sekali. Berdasarkan unsur otot yang dilibatkan saat bergerak maka secara umum,
pengembangangan fisik motorik terbagi menjadi dua, yaitu motorik kasar dan
motorik halus.
1. Lingkup
Pengembangan Motorik Kasar
Motorik kasar adalah
gerakan fisik yang melibatkan otot – otot besar, seperti otot lengan, kaki, dan
leher. Ada tiga jenis gerakan yang dapat dilakukan dalam motorik kasar, yaitu
gerakan lokomotor, gerak nonlokomotor, dan gerak manipulatif.
a.
Gerak
lokomotor
Adalah aktivitas
gerakan dengan cara memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain. Beberapa
gerakan yang termasuk pada gerakan lokomotor adalah:
1) Melangkah,
yaitu memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain dengan menggerakan
salah satu kaki ke depan, ke belakang, samping atau serong dengan diikuti kaki
yang satunya lagi.
2) Berjalan,
yaitu memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain dengan melangkahkan
kaki secara berulang – ulang dan bergantian, di mana salah satu kaki pasti
menginjak bumi.
3) Berlari,
yaitu mirip berjalan, namun dengan jangkauan yang lebih jauh dan ada waktu, di
mana kedua kaki tidak menginjak bumi.
4) Melompat,
yaitu memindahkan tubuh ke depan dengan bertumpu pada salah satu kaki dan
mendarat dengan kedua kaki.
5) Meloncat,
yaitu memindahkan tubuh ke depan atau ke atas dengan bertumpu pada kedua kaki
dan mendarat dengan kedua kaki.
6) Merangkak,
yaitu menggerakkan tubuh dengan bertumpu pada telapak tangan, kedua lutut dan
kedua ujung kaki.
7) Merayap,
yaitu menggerakan tubuh dengan bertumpu pada telapak tangan sampai siku dan
badan bagian depan mulai dari dada sampai ujung kaki.
8) Berjingkat,
yaitu memindahkan tubuh ke depan dengan cara bertumpu pada salah satu kaki baik
kiri maupun kanan dan mendarat pada kaki yang sama.
9) Berguling,
yaitu memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain dengan cara merebahkan
diri lalu menggulingkan seluruh badan ke kanan atau kiri.
b.
Gerak
nonlokomotor
Adalah aktivitas atau
tindakan dengan tidak memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain. Contoh
gerak lokomotor adalah :
1) Gerakan
– gerakan memutar tubuh atau bagian – bagian tubuh (kepala, lengan, pinggang,
kedua lutut, pergelangan kaki, dan pergelangan tangan).
2) Menekuk
atau membungkukkan tubuh, seperti gerakan bangun tidur (sit up), duduk dan membungkuk sambil memeluk dua kaki, menelungkup,
dan menarik ke atas kedua kaki, dada sampai kepala.
3) Latihan
keseimbangan, seperti sikap lilin (berbaring telentang dan kedua kaki dinaikkan
lurus ke atas), gerak pesawat terbang (salah satu kaki diangkat, kedua tangan
direntangkan lalu perlahan badan dibungkukan).
c.
Gerak
manipulatif
Adalh aktivitas yang
dilakukan tubuh dengan bantuan alat. Contohnya, melempar, menangkap,
menggiring, menendang, memantulkan bola atau benda – benda lainnya.
Keterampilan motorik
kasar pada anak juga akan berkembang sesuai dengan usianya. Dalam buku A Child World, Infancy Through Adolescence,
perkembangan keterampilan motorik kasar pada anak usia 3 – 5 tahun sebagai
berikut :
a.
Usia
3 tahun
1) Tidak
dapat berbelok, berhenti dengan tiba – tiba atau dengan cepat.
2) Melompat
dengan dua kaki pada jarak 15 – 20 cm.
3) Naik
tangga tanpa dibantu dengan menggunakan kaki secara bergantian.
4) Dapat
melompat sesuai urutan yang tidak ditentukan dengan beberapa variasi tambahan.
b.
Usia
4 tahun
1) Dapat
lebih efektif mengontrol gerakan untuk berhenti, mulai dan berbelok.
2) Dapat
melompat dengan jarak 20 – 25 cm.
3) Dapat
menuruni tangga dengan kaki bergantian dengan sedikit bantuan.
4) Melompat
4 – 6 langkah dengan satu kaki.
c.
Usia
5 tahun
1) Mulai
dapat berbelok dan berhenti secara efektif dalam permainan.
2) Dapat
berlari sambil melompat dengan jarak ± 25 – 30 cm.
3) Dapat
menuruni tangga dengan kaki bergantian tanpa dibantu.
4) Melompat
dengan mudah dengan jarak ± 30 cm.
2. Lingkup
Pengembangan Motorik Halus
Motorik halus adalah
gerakan – gerakan tubuh yang melibatkan otot – otot kecil, misalnya otot – otot
jari tangan, otot muka, dan lain – lain. Gerakan motorik halus, terutama yang
melibatkan otot tangan dan jari biasanya membutuhkan kecermatan tinggi,
ketekunan dan koordinasi antara mata dan otot kecil. Contoh gerakan motorik
halus, menggunting, merobek, menggambar, menulis, melipat, meronce, menjahit,
meremas, menggenggam, menyusun balok, meringis, melotot, tertawa, dan
sebagainya. Tahap perkembangan menulis atau coretan anak sebagai berikut :
a.
Tahap
mencoret atau membuat goresan (scribbling stage)
Anak akan mulai membuat
tanda – tanda dengan menggunakan alat – alat tulis. Anak – anak akan menandai
suatu goresan yang sedang dikerjakan sebagai suatu tulisan.
b.
Tahap
pengulangan secara linear (linear repetitive stage)
Anak menelusuri bentuk
tulisan secara horizontal. Anak berpikir bahwa suatu kata yang merujuk pada
suatu benda yang besar akan mempunyai tali/susunan tulisan yang lebih panjang
dari pada kata yang merujuk pada suatu benda yang lebih kecil.
c.
Tahap
menulis secara random (random letter stage)
Anak belajar tentang
berbagai bentuk yang dapat diterima sebagai suatu tulisan dan menggunakan semua
itu agar dapat mengulang kata dan kalimat.
d.
Tahap
menulis tulisan nama (letter-name writing or phonetic writing)
Anak mulai menyusun
hubungan antara tulisan dan bunyi. Permulaan tahap ini digambarkan dengan
menulis tulisan nama karena anak – anak menulis tulisan nama dan bunyi secara
bersamaan.
Gerakan motorik halus yang lain
adalah menggambar, yang juga akan berkembang sesuai tingkat usia. Pendapat dari
Lowenfeld yang menguraikan karakteristik menggambar untuk usia 2 – 7 tahun
sebagai berikut :
a.
Usia
2 – 4 tahun
1) Aktivitas
motorik menggunakan otot besar dengan gerakan dari bahu, yaitu :
a) Senang
bergerak;
b) Menggengam
benda dengan seluruh tangan;
c) Mengayun
lengan membentuk garis lurus; dan
d) Memalingkan
muka ketika mencoret – coret.
2) Penilaian
yang lebih kecil, berupa :
a) Mengulang
– ulang gerakan;
b) Mengamati
coretan – coretannya ketika menggambar;
c) Menggunakan
gerakan pada telapak tangan;
d) Dapat
meniru bentuk lingkaran.
3) Menghubungkan
nilai – nilai untuk mengetahui sesuatu, berupa :
a) Mampu
membuat variasi garis dengan lebih baik;
b) Menyisipkan
benda di antara jari – jari;
c) Mengidentifikasi
pergantian subjek dalam proses menggambar;
d) Mampu
memusatkan perhatian untuk waktu yang lebih lama.
4) Usia 4 – 7 tahun
a) Membentuk
sesuatu dari bentuk geometri.
b) Penempatan
dan ukuran pada objek berbeda dengan subjek.
c) Objek
gambar tidak berhubungan antara satu dengan lainnya.
d) Seni
merupakan komunikasi dengan dirinya sendiri.
e) Dapat
mengetahui objek melalui katalog.
f) Dapat
meniru segi empat, segitiga dan segi lima.
B. PENGEMBANGAN
FISIK MOTORIK PADA KURIKULUM 2004
Kurikulum
TK 2004 memuat pengembangan fisik motorik sebagai salah satu program yang wajib
dikembangkan oleh guru TK. Berbeda dengan Kurikulum 1994 yang secara jelas
memisahkan pengembangan motorik halus (keterampilan) dengan motorik kasar
(jasmani). Pada Kurikulum 2004 tidak ada pemisahan yang nyata antara kedua
jenis motorik tersebut. Kita perlu menggolongkan isi program pengembangan fisik
motorik pada kurikulum 2004 tersebut ke dalam dua bagian, yaitu motorik halus
dan motorik kasar. Selanjutnya gerakan motorik kasar dapat dibagi ke dalam tiga
bagian, yaitu gerakan lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif. Untuk
memudahkan dalam merancang dan menilai kegiatan pengembangan fisik motorik agar
terdapat keseimbangan pada berbagai macam gerakan motorik yang ada.
Tabel 12. 1
Pengembangan Motorik Kasar dan Motorik
Halus untuk Kelompok A
Hasil
Belajar
|
Indikator
|
Motorik
|
|
Kasar
|
Halus
|
||
Dapat menggerakkan
jari tangan untuk kelenturan otot dan
koordinasi.
|
Mengurus
dirinya sendiri dengan sedikit bantuan: makan, mandi, menyisir rambut,
mencuci dan mengelap tangan, mengikat tali sepatu, dll.
|
|
√
|
Membuat
berbagai bentuk dengan menggunakan plastisin,
play dough, tanah liat.
|
|
√
|
|
Menjiplak
dan meniru membuat garis tegak, datar, miring, lengkung dan lingkaran.
|
|
√
|
|
Meniru
melipat kertas sederhana (1 – 6 lipatan).
|
|
√
|
|
Menjahit
jelujur 10 lubang dengan tali sepatu.
|
|
√
|
|
Menggunting
bebas.
|
|
√
|
|
Merobek
bebas.
|
|
√
|
|
Menyusun
menara dari kubus minimal 8 kubus.
|
|
√
|
|
Membuat
lingkaran dan segi empat.
|
|
√
|
|
Memegang
pensil (belum sempurna)
|
|
√
|
|
Dapat menggerakkan
lengannya untuk kelenturan otot dan koordinasi
|
Menangkap
dan melempar bola besar dari jarak kira – kira 1 – 2 meter.
|
√
|
|
Memantulkan
bola besar (diam di tempat).
|
√
|
|
|
Memantulkan
bola besar sambil berjalan/bergerak.
|
√
|
|
|
Melambungkan
dan menangkap kantong biji.
|
√
|
|
|
Dapat menggerakan
badan dan kaki dalam rangka keseimbangan dan koordinasi.
|
Berjalan
maju pada garis lurus, berjalan di atas papan titian, berjalan berjinjit.
|
√
|
|
Berjalan
mundur dan ke samping pada garis lurus sejauh 1 – 2 meter.
|
√
|
|
|
Meloncat
dari ketinggian 20 – 30 cm.
|
√
|
|
|
Memanjat
dan bergantung.
|
√
|
|
|
Berdiri
di atas satu kaki selama 10 detik.
|
√
|
|
|
Berlari
sambil melompat.
|
√
|
|
|
Menendang
bola dengan terarah.
|
√
|
|
|
Merayap
dan merangkak lurus ke depan.
|
√
|
|
|
Bermain
dengan simpai (bebas, melompat dalam simpai, merangkak dalam terowongan dari
simpai, dll)
|
√
|
|
|
Menirukan
berbagai gerakan binatang/hewan.
|
√
|
|
|
Menirukan
gerakan tanaman yang terkena angin (sepoi – sepoi dan angin kencang).
|
√
|
|
|
Naik
sepeda roda dua (belum seimbang).
|
√
|
|
Tabel
12. 2
Pengembangan
Motorik Kasar dan Motorik Halus untuk Kelompok B
Hasil
Belajar
|
Indikator
|
Motorik
|
|
Kasar
|
Halus
|
||
Dapat menggerakan
jari tangan untuk kelenturan otot dan koordinasi
|
Mengurus
dirinya sendiri tanpa bantuan: makan, mandi, menyisir rambut, mencuci dan
melap tangan, mengikat tali sepatu, dll.
|
|
√
|
Membuat
berbagai bentuk dengan menggunakan plastisin, play dough, tanah liat, pasir.
|
|
√
|
|
Meniru
membuat garis tegak, datar, miring, lengkung, dan lingkaran.
|
|
√
|
|
Meniru
melipat kertas sederhana (1 – 6 lipatan)
|
|
√
|
|
Menjahit
bervariasi (jelujur dan silang) 15 lubang dengan tali rafia, benang wol.
|
|
√
|
|
Menggunting
dengan berbagai media berdasarkan bentuk/pola (lurus, lengkung, gelombang,
zig – zag, lingkaran, segi empat, segitiga).
|
|
√
|
|
Mencocok
bentuk.
|
|
√
|
|
Menyusun
menara dari kubus minimal 12 kubus.
|
|
√
|
|
Membuat
bujur sangkar dan lingkaran dengan rapi.
|
|
√
|
|
Memegang
pensil dengan benar (antara ibu jari dan 2 jari).
|
|
√
|
|
Dapat menggerakkan
lengannya untuk kelenturan otot dan koordinasi
|
Memantulkan
bola besar, bola sedang dan bola kecil (diam di tempat).
|
√
|
|
Melambungkan
dan menangkap kantong biji sambil berjalan/bergerak.
|
√
|
|
|
Memantulkan
bola besar, bola sedang dan bola kecil sambil berjalan/bergerak.
|
√
|
|
|
Menangkap,
melempar bola besar, bola sedang dan bola kecil (tennis) dengan memutar
badan, mengayunkan lengan dan melangkah.
|
√
|
|
|
Dapat menggerakkan
badan dan kaki dalam rangka keseimbangan dan koordinasi
|
Berjalan
maju pada garis lurus, berjalan di atas papan titian, berjalan dengan
berjinjit, berjalan dengan tumit sambil membawa beban.
|
√
|
|
Berjalan
mundur, berjalan ke samping pada garis lurus sejauh 2 – 3 meter sambil
membawa beban.
|
√
|
|
|
Meloncat
dari ketinggian 30 – 50 cm.
|
√
|
|
|
Memanjat,
bergantung dan berayun.
|
√
|
|
|
Berdiri
dengan tumit, berdiri di atas satu kaki dengan seimbang.
|
√
|
|
|
Berlari
sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh.
|
√
|
|
|
Menendang
bola ke depan dan ke belakang.
|
√
|
|
|
Merayap
dan merangkak dengan berbagai variasi.
|
√
|
|
|
Bermain
dengan simpai (digelindingkan sambil berjalan dan berlari).
|
√
|
|
|
Senam
fantasi bentuk meniru, misalnya menirukan berbagai gerakan hewan, tanaman
yang terkena angin (sepoi – sepoi, kencang, kencang sekali) dengan lincah.
|
√
|
|
|
Naik
otopet/sepeda roda dua
|
√
|
|
C. RANCANGAN
PROGRAM PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK UNTUK ANAK USIA 4 – 6 TAHUN
1. Menentukan
Tujuan/Aspek yank Akan Dikembangkan
Tujuan merupakan
sasaran atau harapan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengembangan fisik
motorik anak. tujuan yang dimaksud disini adalah kompetensi dasar yang
dijabarkan dalam indikator – indikator.
2. Pemilihan
Bentuk Kegiatan yank Akan Dilaksanakan
Pemilihan kegiatan
harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan karakteristik anak. hal – hal
yang perlu diperhatikan dalam menentukan kegiatan, antara lain :
a. Melibatkan
seluruh anak untuk dapat berpartisipasi aktif,
b. Menyenangkan
dan dilakukan melalui bermain,
c. Dapat
menyalurkan energi dan aspirasi anak,
d. Membangkitkan
keinginan anak untuk bereksperimen dan bereksplorasi,
e. Mendorong
anak untuk kreatif,
f. Tidak
membosankan,
g. Sesuai
dengan tingkat perkembangan anak,
h. Memberikan
kebebasan pada anak untuk mengembangkan kegiatan sesuai dengan imajinasinya,
i.
Sesuai dengan tema dan
lingkungan anak.
3. Pemilihan
Alat dan Bahan yang Akan Digunakan
Pemilihan alat dan
bahan yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran sebaiknya berdasarkan
prinsip – prinsip sebagai berikut :
a. Sebaiknya
bersifat multi guna, artinya alat tersebut dapat dipergunakan untuk
pengembangan berbagai kemampuan yang sesuai. Selain sebagai peraga juga
digunakan sebagai alat bermain.
b. Bahan
yang dipergunakan mudah didapat di lingkungan sekitar TK dan murah harganya.
Bahan tersebut dapat dibeli, diambil di lingkungan sekitar atau dari bahan –
bahan bekas/sisa.
c. Tidak
menggunakan bahan yang berbahaya bagi anak.
d. Alat
yang digunakan dapat membangkitkan kreativitas anak, dapat dimainkan sehingga
menambah kesenangan bagi anak, menimbulkan daya khayal dan daya imajinasi serta
dapat digunakan untuk bereksperimen dan bereksplorasi.
e. Sesuai
dengan tujuan dan fungsinya.
f. Dapat
digunakan secara individual, kelompok maupun klasikal.
g. Alat
dibuat sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
4. Pemilihan
Metode
Beberapa metode yang
dianggap sesuai dan dapat digunakan pada kegiatan belajar dan mengajar anak TK,
antara lain :
a. Pemberian
tugas;
b. Proyek;
c. Karya
wisata;
d. Praktik
langsung;
e. Bermain
peran;
f. Demonstrasi;
g. Bercerita;
h. Sosiodrama;
i.
Bercakap – cakap.
Dalam
program kegiatan pengembangan fisik motorik anak di TK, metode tersebut dapat
digunakan jika sesuai dengan tujuan dan fungsinya. Namun, metode yang paling
banyak digunakan untuk pengembangan fisik motorik adalah demonstrasi,
penugasan, praktik langsung dan sosiodrama meskipun tidak menutup kemungkinan
penggunaan metode lainnya baik secara terpisah maupun terintegrasi antara sati
metode dengan yang lainnya.
Oleh
karena pengembangan kegiatan fisik motorik untuk anak TK terbagi menjadi
kegiatan motorik halus dan kegiatan motorik kasar maka setiap indikator atau
aspek yang ingin dikembangkan hendaknya memperhatikan aktivitas yang sesuai,
metode, dan media yang dapat digunakan.
D. PENERAPAN
PROGRAM PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK KE DALAM RANCANGAN PROGRAM KEGIATAN TAHUNAN,
SEMESTER, BULANAN, MINGGUAN, DAN HARIAN
Untuk
melaksanakan pengembangan fisik/motorik di TK maka perlu dilihat lagi isi
pengembangan kegiatan fisik motorik baik untuk kelas A maupun kelas B.
Kurikulum tersebut berlaku untuk satu semester dan dapat diulang dari awal
untuk semester berikutnya dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi.
Setelah
dibuat rancangan pengembangan fisik untuk satu semster maka perlu membuat
rancangan Satuan Kegiatan Mingguannya yang disebut SKM. Saat membuat rancangan
mingguan ini perlu diupayakan setiap harinya ada pengembangan motorik halus
maupun kasar, tidak hanya salah satu aspek saja.
Prosedur
dalam menyusun program kegiatan mingguan adalah sebagai berikut :
1. Lihat
kompetensi, hasil belajar dan indikator pada kurikulum TK/RA.
2. Tentukan
indikator mana yang akan dikembangkan.
3. Tentukan
tema dan sub tema untuk minggu tersebut (tema tergantung pada masing – masing
sekolah).
4. Tentukan/pilih
kegiatan yang sesuai dengan tema dan indikator.
5. Susun
ke dalam matriks maupun web.
6. Usahakan
agar kegiatan tidak membosankan dan mulailah dari yang paling mudah menuju ke
yang lebih sulit.
Setelah
membuat SKM pengembangan fisik maka perlu membuat rancangan Satuan Kegiatan
Harian (SKH). Saat membuat SKH ini tentu saja harus memadukan beberapa SKM per
aspek pengembangan pembiasaan dan kemampuan dasar sehingga SKH tersebut berisi
beragam kegiatan pengembangan yang menyeluruh, tidak hanya pengembangan fisik
motorik saja.
Penilaian
Program Pengembangan Fisik Motorik
Pengertian
penilaian adalah suatu usaha untuk mendapatkan informasi secara berkala,
berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses, dan hasil dari pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai anak didik melalui program kegiatan belajar.
Penilaian mencakup proses dan hasil kegiatan anak didik yang berkaitan dengan
pengetahuan, sikap, dan perilaku, serta keterampilan yang telah direncanakan dalam
program kegiatan belajar.
Fungsi
penilaian sebagai berikut.
Memberikan
umpan balik kepada guru untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar.
1.
Menginformasikan kepada
orang tua tentang ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan anaknya agar dapat memperbaiki
dan meningkatkan bimbingan dan motivasi.
2.
Sebagai bahan
pertimbangan guru untuk menempatkan anak dalam kegiatan yang sesuai dengan
minat dan kemampuan anak didik yang memungkinkan anak didik dapat mencapai
kemampuan secara optimal.
3.
Sebagai bahan masukkan
bagi pihak lain yang memerlukan dalam memberikan pembinaan selanjutnya.
4.
Untuk mengukur kemajuan
dan perkembangan anak didik.
5.
Untuk mengukur sejauh
mana keberhasilan sistem pengajaran yang digunakan.
6.
Sebagai bahan pertimbangan
untuk melakukan perbaikan proses pembelajaran dan perubahan kurikulum.
A. ALAT
PENILAIAN DALAM PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK
1. Penilaian
Pengembangan Fisik Motorik di Taman Kanak – kanak
Dapat dilakukan dengan
berbagai cara, sebagai berikut :
a.
Pengamatan
atau observasi
1) Pengertian
Pengamatan merupakan
siatu cara untuk mengumpulkan keterangan atau informasi tentang sesuatu dengan
cara melihat, mendengarkan dan mengamati semua peristiwa, mencatatnya secara
cermat dan teliti yang dilakukan oleh pengamat (observer) terhadap objek/orang yang diamati (observer viewer).
2) Tujuan
observasi
a) Memahami
perilaku anak
Pengamatan dilakukan
terhadap anak usia dini karena anak usia dini belum mempunyai kemampuan membaca
dan menulis. Mereka juga belum dapat mengungkapkan diri dan perasaannya seperti
anak – anak yang sudah lebih tua.
b) Mengevaluasi
perkembangan anak
Melalui observasi dapat
dipertimbangkan perilaku anak secara umum dengan tujuan untuk melihat kemajuan
anak secara menyeluruh sehingga memudahkan pemahaman perkembangan anak
selanjutnya dan menentukan langkah/tindakan yang sesuai untuk anak selanjutnya.
3) Observasi/pengamatan
terhadap perkembangan fisik motorik anak
Anak usia dini berada
dalam periode perkembangan fisik motorik yang paling penting karena pada usia
ini perkembangan fisik motorik mengalami perkembangan yang sangat pesat yang
meliputi perkembangan motorik halus dan kasar.
a) Keterampilan
motorik halus melibatkan otot kecil tubuh secara spesifik meliputi tangan dna
jari. Keterampilan ini digunakan untuk makan, berpakaian, menulis, menggunting,
dan menggunakan alat bermain konstruksi kecil.
b) Keterampilan
motorik kasar memberikan kemampuan pergerakan otot – otot besar dalam aktivitas
fisik, seperti berjalan, berlari, memanjat, dan melompat.
b.
Catatan
anekdot
Merupakan kumpulan
catatan tentang sikap dan perilaku anak dalam situasi – situasi tertentu.
Kesimpulan catatan tersebut meliputi aktivitas anak yang bersifat positif dan
negatif. Catatan anekdot merupakan catatan singkat peristiwa penting yang
mengungkapkan perhatian secara individu. Pencatatan anekdot dapat dilakukan
kapan saja dan dapat digunakan hampir setiap saat, berupa kata – kata singkat
tentang apa yang dilihat dan didengar. Catatan anekdot memiliki 5 karakteristik
sebagai berikut :
1) Catatan
anekdot adalah hasil observasi langsung.
2) Catatan
anekdot adalah tepat, akurat, singkat, dan spesifik tentang suatu peristiwa.
3) Interpretasi
mengenai suatu insiden dicatat terpisah dengan insiden lainnya.
4) Catatab
anekdot meliputi konteks perilaku.
5) Catatan
anekdot berfokus pada yang tipikal atau tidak biasa untuk anak yang diamati.
c.
Portofolio
1) Pengertian
Portofolio adalah
kumpulan atau koleksi sistematik karya baik yang dikembangkan oleh anak dan
guru yang dapat berfungsi sebagai dasar untuk menelaah usaha, perbaikan, proses
dan pencapaian pada satu bagian atau lebih aspek. Portofolio juga dapat
diartikan sebagai suatu wujud benda fisik, seperti bundle (kumpulan atau dokumen hasil pekerjaan anak yang disimpan
dalam satu kumpulan).
2) Fungsi
portofolio
Portofolio menawarkan
sebuah kerangka yang dinamik yang berlandaskan pada apa yang sedang dilakukan
murid, portofolio juga merupakan sebuah kerangka yang memiliki potensi untuk
memberdayakan guru dan murid dalam melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
dilakukan.
2. Prinsip
– prinsip Penilaian
a.
Menyeluruh
Perubahan perilaku yang
telah ditetapkan dalam tujuan pembelajaran perlu dicapai secara menyeluruh baik
yang menyangkut pengetahuan, sikap, perilaku, nilai, serta keterampilan.
b.
Berkesinambungan
Penilaian dilakukan
secara secara berencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran
tentang perkembangan hasil belajar anak didik sebagai hasil kegiatan belajar
mengajar.
c.
Berorientasi
pada proses dan tujuan
Penilaian di Taman
kanak – kanak dilaksanakan dengan berorientasi pada tujuan dan proses pertumbuhan
dan perkembangan anak.
d.
Objektif
Dalam penilaian
diusahakan seobjektif mungkin, dengan kata lain penilaian hanya memperhatikan
objeknya.
e.
Mendidik
Hasil penilaian harus
dapat digunakan untuk membina dan memberikan dorongan kepada semua anak dalam
meningkatkan hasil pertumbuhan dan perkembangan anak.
f.
Kebermaknaan
Hasil penilaian harus
memiliki kebermaknaan bagi guru, orang tua, anak an pihak lain yang memerlukan.
g.
Kesesuaian
Dalam penilaian harus
diperhatikan adanya kesesuaian antara apa yang diajarkan di TK dengan laporan
yang dibuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar