Hakikat Media Pembelajaran
A.
PENGERTIAN
MEDIA
Media
berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang
secara harfiah memepunyai arti antara,
perantara atau pengantar. Media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan.
Terkait dengan pembelajaran, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan dan perhatian anak didik untuk tercapainya
tujuan pendidikan.
Pendapat
dari Gagne (1970), media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan anak
didik yang dapat memotivasi anak didik untuk belajar. Sedangkan Briggs (1970)
mengemukakan media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang anak didik untuk belajar.
Dari
pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan pengertian media dalam pembelajaran
adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan/informasi dari sumber kepada anak didik yang bertujuan agar dapat
merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian anak didik untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran.
B.
PERANAN
MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
Berikut
akan diuraikan berbagai peranan media dalam proses belajar mengajar (Hamalik
1997, Sadiman, 2003).
1.
Memperjelas
Penyajian Pesan dan Mengurangi Verbalitas
Sesuai
dengan karakteristik dari media, maka penggunaan media dapat membantu manusia
mengatasi sedikit banyak keterbatasan indra manusia sehingga pesan yang
disampaikan menjadi jelas. Penggunaan media dapat mengurangi verbalitas karena
media dapat mendorong anak untuk aktif berperan serta dalam proses belajar
mengajar, sehingga informasi yang diterima oleh anak didik tidak hanya dari
guru saja tetapi anak didik juga turut aktif mencari dan mendapatkan informasi
pembelajaran tersebut.
2.
Memperdalam
Pemahaman Anak Didik terhadap Materi Pelajaran
Dengan
menggunakan media dalam belajar aka nada kejelasan informasi/pesan tentang
materi pelajaran yang diterima anak didik.
3.
Memperagakan
Pengertian yang Abstrak kepada Pengertian yang Konkret dan Jelas
Materi
pembelajaran sering kali adalah sesuatu yang bersifat abstrak. Hal yang abstrak
ini tidak mudah untuk dipahami terutama untuk anak didik Taman Kanak-kanak.
Oleh karena itu, media mampu menjadikan sesuatu yang bersifat abstrak dapat
dipahami secara konkret dan jelas.
4.
Mengatasi
Keterbatasan Ruang, Waktu dan Daya Indera Manusia
Manusia
memiliki keterbatasan indera untuk bisa memahami tentang seluk beluk lingkungan
kehidupannya jika hanya mengandalkan daya inderanya. Oleh karena itu, manusia
membutuhkan bantuan berbagai alat yaitu dengan menggunakan berbagai media. Hal
ini sesuai dengan karakteristik media yaitu:
a.
Fixative
Property
Media
mampu menangkap, menyimpan dan merekomendasikan suatu objek atau peristiwa yang
telah di masa lampau. Misalnya foto/kamera, film, video, film bingkai, dan
lain-lain.
b.
Manipulative
Property
Media
dapat mengubah objek, waktu dan peristiwa menjadi tiga hal yakni:
1) Close Up
(objek yang terlalu kecil terlihat lebih besar) misalnya dengan media proyektor
mikro, mikroskop, luv/loop, film bingkai, film, model, dan gambar.
2) Time lapse/High-speed photography
(gerak yang terlalu lambat dapat ditampilkan lebih cepat) misalnya gerakan
tumbuhnya bunga dipercepat dengan media film/kamera film.
3) Slow Motion
(gerak yang terlalu cepat dapat ditampilkan lebih lambat) misalnya gerakan
elang memangsa ayam yang cepat dapat diperlambat dengan film.
4) Objek
yang terlalu besar seperti rumah, gajah, peswat dapat ditampilkan bentuk
kecilnya dengan model, maket, miniature, gambar atau film.
5) Objek
ang terlalu kompleks misalnya mesin-mesin dapat disajikan menjadi bentuk yang
sederhana dengan model, diagram, bagan dan lain-lain.
c.
Distributive
Property
Media
dapat menyajikan suatu peristiwa dalam radius yang luas seperti gunung berapi,
gempa bumi, iklim, kepulauan dan lain-lain sehingga dapat divisualkan dalam
bentuk film, film bingksi, gambar, peta/globe, radio dan lain-lain.
5.
Penggunaan
Media Pembelajaran yang Tepat akan dapat Mengatasi Sikap Pasif Anak Didik
Seperti
yang dijelaskan sebelumnya, media dapat mendorong anak untuk berperan aktif
dalam proses belajar. Anak diberi kesempatan untuk bereksperimen dan
bereksplorasi secara luas terhadap media tersebut. Dalam hal ini media
pembelajaran berguna untuk:
a. Menimbulkan
kegairahan belajar
b. Memungkinkan
interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan
kenyataan.
c. Memungkinkan
anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya
6.
Mengatasi
Sifat Unik pada Setiap Anak Didik yang Diakibatkan oleh Lingkungan yang Berbeda
Setiap
anak didik berasal dari lingkungan keluarga yang memiliki budaya, agama,
tingkat pendidikan, dan social ekonomi yang berbeda. Oleh karena itu, setiap
anak didik memiliki keunikan tersendiri dan berpengaruh terhadap proses
belajar-mengajar. Dalam hal ini guru dituntut untuk menggunakan media yang
sesuai dengan para anak didiknya. Misalnya guru menggunakan variasi media untuk
mengatasi perbedaan gaya belajar para anak didiknya, sehingga media tersebut
akan:
a. Memberikan
perangsang yang sama
b. Mempersamakan
pengalaman
c. Menimbulkan
persepsi yang sama
7.
Media
Mampu Memberikan Variasi dalam roses Belajar Mengajar
Dengan
menggunakan media yang bervariasi, maka suasana pembelajaranpun akan bervariasi
dan menarik bagi anak didik.
8.
Memberikan
Kesempatan pada Anak Didik untuk Mereview Pelajaran yang Diberikan
Dalam
proses belajar-mengajar mungkin saja ada beberapa informasi yang terllewatkan
oleh anak. Dengan melihat kembali media yang digunakan oleh guru dalam
menerangkan, anak didik dapat merevisi kembali informasi pelajaran yang pernah
diterimanya tersebut.
9.
Memperlancar
Pelaksanaan Kegiatan Belajar-Mengajar dan Mempermudah Tugas Mengajar Guru
Dengan
penggunaan media yang tepat, maka pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar akan
lebihh efektif dan efisien.
The
Cone Of Experience/Kerucut
Pengalaman Belajar dan Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
A.
THE CONE OF EXPERIENCE (KERUCUT PENGALAMAN BELAJAR)
Kegiatan
belajar anak didik pada hakikatnya adalah pemerolehan pengalaman belajar. Dalam
usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu dalam pembelajaran, seorang ahli
pendidikan edgar dale membuat klasifikasi pengalaman belajar menurut tingkat
dari yang paling konkret ke yang abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal
dengan nama kerucut pengalaman atau The cone of experience. Kerucut pengalaman
edgar dale ini mengklasifikasikan media berdasarkan pengalaman belajar yang
akan diperoleh oleh anak didik, mulai dari pengalaman belajar langsung/konkret
dan pengalaman belajar yang bersifat tidak langsung/abstrak.
Kerucut
pengalaman edgar dale menunjukkan bahwa informasi yang diperoleh melalui
pengalaman langsung yang berada pada dasar kerucut mampu menyajikan pengalaman
belajar secara lebih konkret.
B.
PRINSIP
UMUM PEMILIHAN MEDIA PENGAJARAN
Dalam
kegiatan pembelajaran pemilihan media merupakan bagian dari perencanaan
kegiatan pembelajaran. Secara keseluruhan perlu disadari bahwa tidak ada suatu
rumus yang berlaku mutlak untuk pemilihan media tertentu dalam suatu bidang
studi tertentu. Karena sifat dari media, mungkin satu media cocok digunakan
untuk mengajarkan mata pelajaran/bidang studi tertentu daripada media lainnya.
Misalnya
:
Rekaman
sangat baik untuk pelajaran bahasa, kesenian, atau musik. Sedangkan Gambar Peta
sangat baik untuk pelajaran sejarah.
Karena
itu perlu dipertimbangkan beberapa faktor, sehingga pemilihan media dapat
membantu tercapainya tujuan pembelajaran.
Prinsip-prinsip
umum dan pemilihan media pembelajaran.
1.
Kurikulum
Isi
program media harus sesuai denga kurikulum yang berlaku, karena jika tidak
sesuai akan ketinggalan zaman sehingga tidak akan bermanfaat bagi anak didik,
walaupun media tersebut baik dan menarik.
a. Untuk
taman kanak-kanak sumber program media mengacu pada kurikulum GBPKB (Garis
Besar Program Kegiatan Belajar) TK tahun 1994 dengan cara mengaitkan antara
kemampuan dasar dengan tema-tema yang berlaku.
b. Media
dapat memenuhi penguraian tentang tema-tema dan sub-subtemanya.
2.
Tujuan
Instruksional yang Ingin Dicapai
Media
yang dipilih untuk kegiatan pembelajaran hendaknya harus dapat memberikan
sumbangan penting bagi pencapaian tujuan belajar. Ditaman Kanak-kanak tujuan
pembelajaran ditentukan berdasarkan kemampuan yang ingin dicapai yang meliputi
pembentukan prilaku dan 5 kemampuan dasar yaitu bahasa, daya pikir, daya cipta,
keterampilan dan jasmani.
3.
Ketepatgunaan
Media
yang dipilih hendaknya cocok dan sesuai dengan komponen-komponen lain dalam
proses pembelajaran, yaitu :
a.
Materi
Pembelajaran
1) Media
harus ada kesesuaian dengan materi pelajaran, artinya sesuai dengan
taraf/tingkat kesulitan belajar dari mata pelajaran tersebut.
2) Misalnya
: mengenalkan uan 500 = 100 x 5
3) Media
yang dipilih harus dapat membantu pencapaian dari kemampuan tiap-tiap
pengembangan Kemampuan Dasar. Secara rinci, diperjelas dalam variabel tugas (
memperjelas materi pelajaran)
b. Media bersifat
Transfer Of Learning
Artinya
apa yang anak peroleh/pelajari dari media dapat diterapkan dalam kondisi yang
baru yang dihadapi anak dalam kehidupan sehari-hari.
c.
Metode
Pengajaran
1) Media
harus sesuai dengan metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, karena
penggunaan media turut menentukan keberhasilan guru dalam menentukan metode
tertentu dalam mengajar.
2) Dengan
metode demontrasi dibutuhkan media yang dapat menjelaskan/ memperjelas cara
atau langkah untuk setahap demi setahap dalam untuk proses.
Misalnya
: Perjelasan langkah-langkah mewarnai gambar yang baik, pencampuran warna, dan
lain-lain.
d.
Karakteristik
audience/Anak didik yang belajar
Dalam
memilih media perlu diperhatikan tingkat pengetahuan dan karakteristik
audience. Artinya adanya ketepatan hubungan media dengan tingkat kematangan
serta kemampuan anak didik sehingga dapat menimbulkan motivasi dan minat anak
untuk belajar.
e.
Situasi,
Kondisi dan Pengelolaan Kelas
Pemilihan
media harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi kelas serta pengelolaannya.
Situasi dan kondisi dalam hal ini adalah :
1) Keadaan
sekolah : sarana/prasarana, ruangan, listrik, kota/desa, dan lain-lain.
2) Jumlah
anak didik dikelas.
3) Waktu
belajar.
4) Sistem
pengelolaan : klasikal, kelompok, perorangan/individual.
4.
Variabel
Tugas (Task Variabel)
Dalam
memilih media kita harus tentukan jenis kecakapan yang diharapkan dari anak
didik sebagai hasil pembelajaran. Dalam hal ini ada 3 macam jenis kecakapan
yaitu :
a. Kognitif
: Pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis
b. Afektif
: minat, sikap, nilai, apresiasi, dan penyesuaian gerakan.
c. Psikomotorik
: peniruan, penggunaan konsep, ketelitian, perangkaian dan kewajaran.
5.
Kualitas
Teknis Media
Kualitas
mutu media hendaknya dipilih yang baik dan menarik serta mudah digunakan dan
juga memadai (tidak cepat rusak). Hal ini perlu sipertimbangkan agar tidak
menganggu jalannya proses pembelajaran.
6.
Objektivitas
Perlu
dihindari sikap subjektif dalam memilih media yang akan digunakan, artinya
tidak dibenarkan memilih media tertentu dengan alasan kesenangan pribadi guru
terhadap media tersebut.
7.
Biaya
Program
Dalam
memilih media perlu dipertimbangkan apakah biaya yang dikeluarkan seimbang
dengan manfaat yang akan diperoleh dari media tersebut. Disamping itu, perlu
diteliti apakah ada media lain yang lebih murah tetapi sama fungsinya dengan
media yang mahal.
Prinsip Umum Penggunaan Media
A. PRINSIP UMUM PENGGUNAAN MEDIA
1. Tidak ada satu media yang harus
digunakan dengan meniadakan yang lain
Media
yang digunakan hendaknya sesuai dengan materi yang diajarkan. karena tidak ada
satu media pun yang dapat sesuai untuk segala macam kegiatan.
2. Pergunakan media secara bertahap
Media
yang terlalu banyak dan secara sekaligus justru akan membingungkan anak didik
dan tidak memperjelas pelajaran. penggunaan media harus secara bertahap mulai dari yang bersifat kongkret
lalu yang abstrak.
3. media harus merupakan bagian yang
integral dari kegiatan belajar mengajar
Dengan
media, anak didik dikembangkan kemampuan kognitif.
4. Dengan menggunakan media anak didik
harus dipersiapkan dan diperlakukan sebagai peserta yang aktif.
Biarkan
anak didik mengamati dan menggunakan
media sehingga dapat menemukan informasi (mendapat ilmu) dari media tersebut.
5. penggunaan kesempatan menggunakan
media yang dapat ditanggapi untuk melatih perkembangan bahasa anak baik
lisan/tulisan.
Media
harus dapat melatih anak untuk mengungkapkan impian dan perasaannya dengan
bahasanya sendiri.
6. secara umum perlu diusahakan
penampilan yang positif dari pada yang negatif
Kegunaan
media harus dapat dimengerti dengan baik dan benar sehingga perlu dihindari
kesalahan penggunaan dari media, karena khawatir yang akan ditangkap anak
adalah penampilan yang negatif sehingga terjadi kesalah pahaman.
7. Anak didik harus ikut serta
bertanggung jawab untuk apa yang terjadi selama menggunakan media.
Penggunaan
media bukan untuk guru, tetapi ditujukan untuk memperjelas materi yang
diajarkan guru bagi anak didik.
B. LANGKAH-LANGKAH UMUM PENGGUNAAN
MEDIA PEMBEAJARAN
Secara
umum ada tiga tahap atau langkah penggunaan media:
1. persiapan atau perencanaan
a. pelajari
buku petunjuk media
b. siapkan
peralatan untuk penggunaan media
c. atur
tatanan atau susunan agar peserta atau audien agar dapat melihat, mendengar,
memperhatikan dengan jelas
d. tetapkan
media yang digunakan untuk sistem klasikal, kelompok atau individual
2. Pelaksanaan (penyajian dan
penerimaaan)
a. penggunaan
media sesuai dengan prosedur yang berlaku dari masing-masing media(tiap-tiap
media mempunyai cara-cara yang berbeda).
b. hindari
hal-hal yang dapat menggangu konsentrasi anak didik dalam menggunakan media seperti:
1.) penerangan
kurang
2.) suara
bising
3.) kerusakan
media,dan lain-lain
3. follow up (tindak lanjut dan
evaluasi)
a. adakan
berbagai kegiatan yang dapat memantapkan pemahaman anak didik terhadap
pokok-pokok materi pembelajaran
b. lakukan
evaluasi terhadap media.
misalnya:
1.) resitasi
atau pemberian tugas
2.) tanya
jawab
3.) karya
wisata, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar