Rabu, 29 Mei 2013

METODE BERCAKAP-CAKAP PADA ANAK USIA DINI



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sebagai seorang guru PAUD, sudah seharusnya kita memiliki ilmu pengetahuan yang cukup untuk mengajar anak usia dini. Anak usia dini merupakan masa awal dimana mereka memiliki sejumlah potensi yang harus dikembangkan sebagaimana mestinya agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang berguna di masa mendatang. Salah satu potensi yang harus mereka kembangkan diantaranya adalah kemampuan berbahasa. Karena anak dapat berkomunikasi melalui bahasa, bak itu bahasa verbal maupun nonverbal. Dalam makalah ini kita akan membahas tentang cara mengembangkan bahasa anak melalui beberapa metode yaitu metode bercakap-cakap, Tanya jawab, bermain peran dan sosiodrama.
B.     Masalah
Dalam makalah ini kita akan mmbahas masalah tentang apa sajakah pengertian, fungsi, ketentuan, langkah-langkah penerapan, contoh pelaksanaan, dan implementasi metode bercakap-cakap, Tanya jawab, bermain peran dan sosiodrama.
C.    Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kulia Pengembangan Bahasa AUD. Selain itu makalah ini juga dapat kita manfaatkan untuk menambah ilmu kita sebagai calon guru untuk mengetahui bagaimana cara mengembangkan kemampuan berbahasa anak usia dini dan dapat pula djadikan referensi untuk melakukan penelitian terhadap pengembangan bahasa anak usia dini.
D.    Manfaat
Manfaat yang bisa diperoleh dari makalah ini adalah :
Sebagai bahan peningkatan dalam pembelajaran bagi kita semua.
















BAB II
ISI
A.    METODE BERCAKAP-CAKAP DAN TANYA JAWAB
Materi kegiatan belajar 1 berikut ini akan menguraikan tentang metode bercakap-cakap dan Tanya jawab yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak taman kanak-kanak. Kemampuan yang diharapkan dapat anda kuasai setelah memperlajari kegiatan belajar 1 ini adalah:
1.        Menjelaskan tentang metode bercakap-cakap dan metode Tanya jawab untuk pengembangan anak taman kanak-kanak;
2.        Member contoh penggunaan metode bercakap-cakap dan metode Tanya jawab untuk pengembangan bahasa anak taman kanak-kanak
3.        Menerapkan metode bercakap-cakap dan metode Tanya jawab untuk pengembangan bahasa anak taman kanak-kanak berdasarkan dari petunjuk dan contoh yang diberikan modul ini.
Bercakap-cakap adalah ciri khas manusia. Fetjhof Schoun, seorang filsuf yang sangat dihormati mengatakan bahwa salah satu kecerdasar yang khas manusiawi adalah kemampuan manusia bercakap-cakap dalam bentuk bahasa. Kemampuan manusia dalam bercakap-cakap dalam bentuk bahasa tentunya terjadi interaksi 2 orang atau lebih yang saling menanggapi dan terjadilah Tanya jawab (Suharsono, 2003:219).
1.      METODE BERCAKAP-CAKAP
·         Pengertian
Metode bercakap-cakap dalam mengembangkan pembelajaran bahasa di taman kanak-kanak sering disamakan dengan metode Tanya jawab, padahal ada perbedaan di antara keduanya yaitu: pada metode bercakap-cakap interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik, atau antara anak  dengan anak bersifat menyenangkan berupa dialog yang tidak kaku. Topik percakapan dapat bebas ataupun ditentukan. Dalam percakapan tersebut, guru bertindak sebagai fasilitator, artinya guru lebih banyak memotivasi anak dengan harapan anak lebih aktif dalam mengemukakan pendapatnya atau mengekpresikan secara lisan. Sedangkan pada metode Tanya jawab, interaksi antara guru dan anak didik, atau antara anak dengan anak bersifat kaku, karena sudah terikat pada pokok bahasan. Dialog terjadi karena ada yang harus ditanyakan dan ada yang menjawab dengan benar.
Lebih jauh Dra. Moeslikhaton R. MPd (1999:92) menuliskan bahwa bercakap-cakap dapat berarti komunikasi lisan antara anak dan guru atau antara anak dengan anak melalui kegiatan monolog dan dialog. Kegiatan monolog dilaksanakan di kelas dengan cara anak berdiri dan berbicara di depan kelas atau di tempat duduknya, mengungkapkan segala sesuatu yang diketahui, dimiliki dan dialami, atau menyatakan perasaan tentang sesuatu yang memberikan pengalaman yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, atau menyetakan keinginan untuk memiliki atau bertindak sesuatu. Kegiatan dialog berbentuk percakapan yang dilakukan dua orang atau lebih yang masing-masing mendapat kesempatan untuk berbicara secara bergantian.
Sedangkan menurut Hilderbrand, (1986:297) pada buku Metode pengajaran di TK karangan Dra. Moeslichatoen R, MPd (1999:26) bercakap-cakap berarti saling mengomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal atau mewujudkan kemampuan bahasa reseptip dan ekspresif. Lain pula menurut Gordin & Browne 1985:314 pada buku yang sama dikatakan bahwa bercakap-cakap dapat pula diartikan sebagai dialog atau sebagai perwujudan bahasa reseptif dan ekspresif dalam suatu situasi.
Penguasaan bahasa reseptif adalah semakin banyak kata-kata yang baru dikuasai oleh anak yang diperoleh dari kegiatan bercakap-cakap. Dan penguasaan berbahasa ekpresif adalah semakin seringnya anak menyatakan keinginan, kebutuhan, pikiran, dan perasaan kepada orang lain secara lisan.
Moeslichaton melanjutkan bercakap-cakap merupakan salah satu bentuk komunikasi antar pribadi. Berkomunikasi merupakan proses dua arah. Untuk terjadinya komunikasi dalam percakapan diperlukan keterampilan mendengar dan keterampilan berbicara. Untuk bercakap-cakap secara efektif, belajar mendengarkan dan belajar berbicara sama pentingnya. Sebagai pendengar dalam berkomunikasi antar pribadi sedikitnya ada tiga hal yang harus dilakukan, yaitu:
a.       Mengukur pemahaman yang didengarnya secara pasti
b.      Bila mengetahui bahwa pesan yang disampaikan itu tidak jelas, ia dapat memberitahukan kepada si pembicara.
c.       Ia dapat menentukan informasi tambahan yang dibutuhkan agar dapat menerima pesan tersebut.
Selanjutnya, pengertian metode bercakap-cakap dari Depdikbud (1998:22) adalah suatu cara penyampaian bahan pengembangan yang dilaksanakan melalui bercakap-cakap dalam bentuk Tanya jawab antara anak dengan guru atau anak dengan anak.
Kesimpulannya, pengertian metode bercakap-cakap adalah suatu cara penyampaian bahan pengembangan bahasa yang dilaksanakan melalui bercakap-cakap dalam bentuk Tanya jawab antara anak dengan guru atau anak dengan anak, yang dikomunikasikan secara lisan dan merupakan salah satu bentuk komunikasi antar pribadi, dimana satu dengan yang lainnya saling mewujudkan bahasa yang reseptif dan ekspresif dalam suatu dialog yang terjadi dalam suatu situasi.
·         Manfaat Metode bercakap-cakap
Dra Moeslichatun (199:95) menyatakan bahwa metode bercakap-cakap mempunyai manfaat:
·         Meningkatkan keberanian anak untuk mengaktualisasikan diri dengan menggunakan kemampuan berbahasa secara ekspresif, menyatakan pendapat, menyatakan perasaan, menyatakan keinginan, dan kebutuhan secara lisan.
·         Meningkatkan keberanian anak untuk menyatakan secara lisan apa yang harus dilakukan oleh diri sendiri dan anak lain.
·         Meningkatkan keberanian anak untuk mengadakan hubungan dengan anak lain atau dengan gurunya agar terjalin hubungan social yang menyenangkan.
·         Dengan seringnya anak mendapat kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya, perasaannya, dan keinginannya maka hal ini akan semakin meningkatkan kemampuan anak membangun jati dirinya.
·         Dengan seringnya kegiatan bercakap-cakap diadakan, semakin banyak informasi baru yang diperoleh anak yang bersumber dari guru atau anak lain. Penyebaran informasi dapat memperluas pengetahuan dan wawasan anak tentang tujuan dan tema yang ditetapkan guru.
Selanjutnya Moeslichatun menyatakan makna penting bagi perkembangan anak taman kanak-kanak karena bercakap-cakap dapat:
·         Meningkatkan keterampilan berkomunikasi dengan orang lain
·         Meningkatkan keterampilan dalam melakukan kegiatan bersama
·         Meningkatkan keterampilan menyatakan perasaan, serta menyatakan gagasan pendapat secara verbal
·         Membantu perkembangan dimensi social, emosi dan kognitif, terutama berbahasa.



·         Tujuan Metode bercakap-cakap
Dengan mengunakan metode bercakap-cakap tujuan pengembangan bahasa yang ingin dicapai antara lain:
·         Mengembangkan kecakapan dan keberanian anak dalam menyampaikan pendapatnya kepada siapapun.
·         Memberi kesempatan kepada anak untuk berekpresi secara lisan
·         Memperbaiki ucapan dan lafal anak
·         Menambah perbendaharaan/kosa kata
·         Melatih daya tangkap anak
·         Melatih daya piker dan fantasi anak
·         Menambah pengetahuan dan pengalaman anak didik
·         Memberikan kesenangan kepada anak
·         Merangsang anak untuk belajar membaca dan menulis.
Tujuan tersebut sesuai dengan pendapat Moeslichatun. Perkembangan bahasa yang dapat dikembangkan dengan metode ini adalah kemampuan menangkap makna bicara orang lain dan kemampuan menanggapi pembicaraan orang lain secara lisan.
·         Kelebihan dan kelemahan metode bercakap-cakap
Kelebihannya:
·         Anak mendapat kesempatan untuk mengemukakan ide-ide dan pendapatnya
·         Anak mendapat kesempatan untuk menyumbangkan gagasannya
·         Hasil belajar dengan metode bercakap-cakap bersifat fungsional karena topic/tema yang menjadi bahan percakapan dalam keseharian dan di lingkungan anak.
·         Mengembangkan cara berpikir kritis dan sikap hormat atau menghargai pendapat orang lain.
·         Anak mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan belajarnya pada taraf yang lebih tinggi.
Kelemahannya:
·         Membutuhkan waktu yang cukup lama
·         Memerlukan ketajaman dalam menangkap inti pembicaraan
·         Dalam prakteknya, percakapan akan selalu didominasi oleh beberapa orang saja.
·         Implementasi metode bercakap-cakap pada pengembangan bahasa garis-garis besar program kegiatan belajar taman kanak-kanak 1994
Agar anda dapat mengetahui kemampuan yang diharapkan dapat dicapai anak saat menggunakan metode bercakap-cakap di taman kanak-kanak, anda dapat melihat pada matrik di bawah ini.
No
kode
Kemampuan yang diharapkan dicapai
Kelompok

A
B
1


3




4


8.A/12 B


9.A/14 B


13/B

13/A

17.B


14.B

18.A

15/B


16.B

Menirukan kembali 2 s/d 4 urutan angka, urutan kata

Menggunakan dan dapat menjawab pertanyaan apa, mengapa, dimana, berapa, dan bagaimana secara sederhana

Berbicara lancar dengan kalimat sederhana

Memberikan keterangan/informasi tentang sesuatu hal

Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri

Member batasan beberapa kata benda

Menyebut nama, benda, binatang, tanaman yang mempunyai warna, bentuk, atau menurut cirri-ciri/sifat tertentu sebanyak-banyaknya

Mengurutkan dan menceritakan gambar seri
Menggunakan kata ganti aku

Melengkapi kalimat sederhana yang sudah dimulai guru

Menyebutkan sebanyak-banyaknya kegunaan dari satu benda
















































·         Bentuk-bentuk metode bercakap-cakap
Ada tiga bentuk penggunaan metode bercakap-cakap dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pengembangan bahasa di Taman kanak-kanak, yaitu:
·         Bercakap-cakap bebas
·         Bercakap-cakap menurut pokok bahasan
·         Bercakap-cakap dengan menggunakan gambar seri
Berikut adalah uraian bentuk metode bercakap-cakap tersebut satu persatu

1.      Bercakap-cakap bebas
Bercakap-cakap bebas adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru dengan seorang anak atau sekelompok anak taman kanak-kanak dalam membahas berbagai topic yang berkaitan dengan pembelajaran di taman kanak-kanak.
Pada kegiatan bercakap-cakap bebas ini anda tidak perlu menentukan topic pembahasan, walau sedapat mungkin dikaitkan dengan tema. Peran anda di sini adalah sebagai membimbing supaya percakapan tidak kacau dan dapat memotivasi anak, maupun memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya kepada anak untuk berekpresi berbicara secara bebas. Upaya ini merupakan cara pengungkapan apa yang ada dalam pemikirannya saat itu. Tentunya pemikiran anak saat itu ada yang sama, adapula yang berbeda, dengan tahap perkembangan dan pengalamannya. Kegiatan ini dimaksudkan mengembangkan potensi dan kreativitas anak untuk berekpresi melalui bahasa.
Brunner (dalam. Tampubolon 1991:13) berpendapat bahwa “bahasa adalah pendorong utama bagi perkembangan pikiran, terutama dalam masa pra sekolah. Namun, sebelum bahasa memainkan peranan, pikiran anak hendaklah terlebih dahulu memperoleh pengalaman-pengalaman dari lingkungan. Pengalaman-pengalaman ini memungkinkan bahasa berkembang dengan baik. Dengan demikian perkembangan bahasa dan pikiran pada dasarnya adalah saling mendukung”.
Pada kegiatan bercakap-cakap bebas biasanya setiap anak ingin mengungkapkan sebaga apa yang ada dalam hati dan pikirannya. Dalam hal ini anda harus bijak menyikapinya. Setiap komentar terhadap kata, intonasi suara, gaya bahasa, ekpresi dan ungkapan anak yang salah maka guru dapat membantu memperbaikinya dengan tidak menyalahkan anak secara berlebihan yang akan berdampak psikologis pada diri anak. Begitu pun apabila anak bertanya hendaknya guru dapat menjawabnya dengan bahasa yang baik dan menyenangkan anak dan dapat membuka pertanyaan atau komentar anak lainnya, sehingga anak merasa puas telah diperhatikan dengan baik.
Dalam kegiatan bercakap-cakap bebas ini guru tidak boleh membedakan anak satu dengan lainnya dalam memberi kesempatan anak untuk perberan aktif pada kegiatan percakapan tersebut. Semua anak mendapat perhatian yang cukup, sehingga anak merasa puas dan senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut.
Apabila ditemukan anak yang pasif tidak melakukan kegiatan percakapan, maka anda sebagai guru, dengan dibantu oleh anak didik lainnya, mencoba untuk memberikan motivasi pada anak tersebut, sehingga anak tersebut dapat aktif dalam percakapan.
Sesuai dengan prinsip belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar seperi pada konsep pembelajaran aktif kreatif efektif dan menyenangkan, maka kegiatan pembelajaran dengan metode bercakap-cakap ini harus dapat menyenangkan anak. Kegiatan tidak harus selalu di dalam kelas, dapat pula dilaksanakan di luar kelas. Begitupun anak tidak selalu duduk di kursi, dapat pula anak duduk di atas tikar atau karpet dengan situasi yang nyaman dan tertib.
Agar anda dapat melaksanakan kegiatan metode bercakap-cakap pada pengembangan bahasa di taman kanak-kanak, maka berikut ini ada langkah-langkah yang dapat membimbing anda, dan dapat anda kembangkan sesuai dengan situasi maupun kondisi pada saat kegiatan percakapan berlangsung. Langkah-langkah pelaksanaan percakapan tersebut adalah sebagai berikut:
1)   Cobalah anda mengkondisikan anak-anak untuk dapat duduk dengan nyaman dan tertib, yang penting anak dapat melihat anda dan anak lainnya.
2)   Mulailah anda mengajukan pertanyaan yang dapat merangsang anak untuk bercakap-cakap.
3)   Anak mulai melaksanakan percakapan dengan anda.
4)   Anda memberi kesempatan, agar anak dapat menceritakan tentang kejadian di sekitarnya sesuai dengan pertanyaan anda.
5)   Apabila anda menemukan anak yang belum dapat mengucapkan kalimat dengan baik dan benar (kalimat sederhana), anda hendaknya berusaha memperbaiki secara bijaksana dan bagi yang pasif diberi dorongan atau motivasi.
6)   Anda dapat melakukan evaluasi dari kegiatan percakapan tersebut.
Selanjutnya, coba anda latihan kegiatan bercakap-cakap bebas ini dengan mengikuti langkah-langkah yang telah ditetapkan di atas.
1)      Kemampuan yang diharapkan dicapai:
Berbicara lancar dengan kalimat sederhana (bahasa 4 kelompok A dan B)
2)      Alat
3)      Contoh kegioatan bercakap-cakap bebas
Guru              : Selamat pagi anak-anak . . . .
Anak              : Pagi Bu guru. . . .
Guru              : Senang anak-anak hari ini?
Anak              : Senang bu guru . . . .
Guru              : anak-anak seminggu anak-anak liburan, bagaimana senang
  tidak?
Anak              : Senang . . . . .
Guru              : Wah, asyik sekali, bu guru juga senang, anak-anak pergi
  kemana saja
Windi             : Aku kerumah nenek Bu!
Guru              : Di mana Windi?
Windi             : Rumah Nenek di Bogor.
Guru              : Pasti menyenangkan ya, nah, siapa lagi yang rumah
  neneknya di Bogor?
Ardi               : Aku, rumah nenekku juga di Bogor, aku senang sih, tapi
  sedih juga, karena nenekku sakit . . . .
Guru              : Ooo.. kasihan ya, sekarang bagaimana, sudah sembuh
  belum Ardi?
Ardi               : Sudah bu guru
Guru              : Syukurlah, kita doakan ya anak-anak supaya neneknya Ardi
  sehat selalu
Faisal             : Bu guru, aku juga liburan ke Bogor, aku pergi ke Kebun
  Raya
Guru              : Ada apa saja di kebun Raya, Faisal
Faisal             : Banyak pohon-pohon, ada danau, ada istana dan ada
  rusanya
Guru              : Faisal takut tidak dengan rusanya?
Faisal             : Tidak bu guru.
Guru              : Faisal pemberani ya, siapa lagi yang pemberani?
Dwika                 : Aku berani bu guru, aku juga pernah ke kebun raya di
 Bogor, aku di foto dekat rusa
Guru              : Wah, pasti fotonya bagus ya . . . bagaimana gaya Dwika di
  foto?
Dwika                        : Begini bu guru (Dwikapun bergaya)
Guru              :  Hahaha tepuk tangan anak-anak untuk gayanya Dwika,
   besok fotonya di bawa ya, ibu guru dan teman-temanmu
   mau lihat
Dwika                        : Iya bu guru.
Guru              : Hemh. . . Dimas Liburannya kemana?
Dimas                        : Ku tida kemana-mana bu guru, aku di rumah saja bermain-
  main bersama adik, karena adikku masih bayi
Guru              : Oh, ya . . . Dimas anak baik, tapi Dimas senangkan?
Dimas                        : Senang Bu guru.
Selanjutnya kegiatan percakapan terus berlangsung, pada batas waktu yang ditentukan dan semua anak merasa senang dan puas, selanjutnya guru mengadakan evaluasi dengan beberapa pertanyaan untuk semua anak, misalnya:
1)      Rumah nenek siapa yang di Bogor?
2)      Siapa yang tadi pergi ke Kebun Raya?
3)      Ada apa di Kebun Raya?
4)      Dekat binatang apakah Dwika di foto?
5)      Siapa yang liburannya menemani adiknya?
Anda pun menutup percakapan tersebut, nah anak-anak, selesai sudah kita bercakap-cakap, senang anak-anak? Terimakasih, nanti kita bercakap-cakap kembali ya . . . . ayo kita bernyanyi lagu yang gembira di sini senang di sana senang. Anak dan guru pun bernyanyi bersama dengan riangnya.
2.      Bercakap-Cakap Menurut Pokok Bahasan
Bercakap-cakap menurut pokok bahasan adalah kegiatan percakapan antara guru dengan anak didik, dengan pokok bahasan yang telah ditetapkan . Pokok bahasan yang menjadi topik percakapan disesuaikan dengan tema pembelajaran yang dipilih baik untuk kelompok A maupun untuk kelompok B. Misalnya tentang kendaraan, tanaman, binatang atau situasi lingkungan sekitarnya, yang dekat dengan lingkungan kehidupan sehari-hari anak
Kegiatan bercakap-cakap menurut pokok bahasan ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian tentang suatu pokok bahasan. Agar anak dapat mengungkapkan pendapatnya terhadap sesuatu objek berdasarkan pengamatan indranya maupun pengalamannya.
Dengan demikian jika memungkinkan dapat menggunakan alat peraga sebagai pendukung kegiatan percakapan menurut pokok bahasan ini. Menurut Bruner, (dalam Tampubolon, 1991:12) “peranan bahasa berlangsung dalam dua hal. Pertama , dalam perkembangan bahasa itu sendiri anak menguasai strategi yang di dapat membantu perkembangan pikiran. Strategi dimaksud dikuasai melalui kaidah-kaidah bahasa yang diperoleh secara bertahap. Kedua, bahasa memungkinkan anak berpikir abstrak dan konstruktif.”
Maka, dalam mengembangkan kemampuan berbahasanya anak memiliki cara-cara tersendiri sesuai dengan tahapan perkembangannya, dalam menanggapi suatu pokok bahasan yang sedang dipercakapkan. Sehingga anak secara bertahap anak dapat berpikir abstrak dan konstruktif. Dalam hal ini guru hendaknya memperhatikan perbedaan kemampuan bahasa anak per individu maupun kelompok.
Pada kegiatan bercakap-cakap menurut pokok bahasan ini (Depdikbud, 98: 24)spontanitas anak perlu di hargai . Tetapi hendaknya guru selalu menjaga jangan sampai pembicaraan menyimpang dari tujuannya. Sebagai contoh, bila tema keluarga yang menjadi pokok bahasan maka pembicaraan berkisar tentang anggota keluarga, tugas keluarga serta rasa kasih sayang dalam keluarga.
Sebelum Anda memulai latihan bercakap-cakap menurut pokok bahasan ini, ada baiknya Anda memperhatikan langkah-langkahnya di bawah ini:
a.       Anda sebaiknya menyiapkan media atau alat peraga yang disesuaikan dengan pokok bahasan sebagai topik percakapan.
b.       Dengan nyanyian atau permainan anda mengkondisikan anak-anak untuk dapat duduk dengan nyaman dan tertib. yang penting anak dapat melihat Anda dan anak lainnya.
c.       Anda membicarakan alat peraga yang  telah di siapkan.
d.      Anda dapat merangsang percakapan anak dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pokok bahasan.
e.       Anak mulai melaksanakan percakapan dengan Anda
f.       Anda memberi kesempatan pada anak untuk menjawab pertanyaan dengan kalimat sederhana.
g.      Apabila Anda menemukan anak yang belum dapat mengucapkan dengan baik dan benar (kalimat sederhana), guru hendaknya berusaha memperbaiki secara bijaksana dan bagi yang pasif diberi dorongan atau motivasi
h.      Setelah kegiatan percakapan selesai Anda dapat menyimpulkan topic yang baru saja di percakapkan.
i.        Anda dapat melakukan evaluasi dari kegiatan percakapan tersebut.

 Nah, coba Anda lakukan latihan bercakap-cakap menurut pokok bahasan di bawah ini dengan memperhatikan langkah-langkah kegiatan tersebut di atas
1.      Contoh kegiatan bercakap-cakap menurut pokok bahasan
      Kemampuan yang diharapkan dicapai:
      Bahasa (4) Bicara lancar dengan kalimat sederhana.
2.      Alat peraga:
 Gambar dan mainan macam-macam kendaraan di darat. Sepeda anak yang sebenarnya.
3.      Pembahasannya:
    Materi percakapan bisa didapat dari tema/subtema untuk mencapai kemampuan seperti            Bercakap-cakap   tentang “Sepeda”.
4.      Contoh percakapan:
Guru                :Selamat pagi anak-anak?
Anak 2                        :Selamat pagi Ibu.
Guru                :Apa kabar?
Anak 2                        :Baik bu.
Guru                :Anak-anak, siapa yang suka jalan-jalan?
Anak 2                        :Aku bu guru, aku juga….
Guru                :Nah,       bagaimana keadaan di jalan raya?
Anak 2                        :Ramai bu guru!
Guru                :Ada apa saja….
Agung             :Ada orang , toko- toko
Guru                :Ada apa lagi…………………..
Rrezqi              :Ada mobil, motor, bis, truk.             
Guru                :Bagus, kendaraan apa lagi.
Fauzan             :Kereta api …bajay…sepeda.
Laura               :Delman juga ada bu guru.
 Guru                :Pintar semuanya, nah, coba gambar di papan tulis ini, (guru menempel      gambar macam-macam kendaraan di darat di papan tulis) dan coba lihat mainan di atas meja ini. (Ada mainan macam-macam kendaraan di darat di atas meja bu guru), dan ini sepeda roda dua.
            Anak 2            :Wah, bagus sekali….ada macam-macam kendaraan….
Guru : Nah, anak- anak ini adalah macam- macam kendaraan yang ada di darat, yang setiap hari dapat anak- anak dapat lihat di jalan raya, sekarang apa yang sedang ibu guru pegang (bu guru memegang sepeda anak)
Guru : Fauzan ini kendaraan apa ?
Fauzan : Sepeda
Guru : Coba ulangi, jawab dengan baik, ini sepeda,
Fauzan : Ini sepeda,
Guru : Pintar, berapa roda sepeda di gambar ini, Agung ?
Agung : Dua bu guru (jawaban yang diharapkan roda sepeda ada dua)
Guru : Roda sepedanya berbentuk apa Laura ?
Laura : Lingkaran ( jawaban yang diinginkan roda sepeda berbentuk lingkaran)
Guru : Adit, apa warna sepeda yang ibu pegang ?
Adit : Biru bu ( jawaban yang diharapkan sepeda berwarna biru)
Dan seterusnya pembahasan dapat berkembang kepada objek sepeda secara keseluruhan, sehingga anak benar- benar mengenal sepeda anak yang dijadikan media pmbelajaran dalam percakapan tersebut.
5.      Evaluasi : Dalam kegiatan evaluasi anda dapat menanyakan semua pertanyaan kepada semua anak, dan membimbing anak- anak untuk memberikan jawaban yang baik dan benar.

3. Bercakap- cakap berdasarkan gambar seri
Kegiatan bercakap- cakap berdasarkan gambar seri adalah suatu kegiatan percakapan yang dilakukan guru kepada anak TK dengan bantuan buku bergambar yang critanya berseri. Biasanya terdiri dari 4 seri. Gambar seri 1 sampai dengan ke 4 tersebut saling berkaitan dan merupakan rangkaian sebuah cerita atau sebuah informasi.isi buku gambar seri tersebut adalah pokok bahasan dalam bercakap- cakap dengan menggunakan gambar seri.
Bercakap- cakap dengan gambar seri memiliki tujuan secara khusus (Depdikbud, 1998:25) ialah memupuk kesanggupan meletakkan antara tanggapan- tanggapan dan menarik kesimpulan.
Ketentuan gambar seri yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan antara lain sebagai berikut (Depdikbud,1998:50-51):
1.      Ukuran gambar cukup besar sehingga dapat dilihat oleh semua anak sampai perinciannya.
2.      Hubungan antara satu gambar dengan gambar yang berikutnya kelihatan jelas.
3.      Tiap gambar dapat menimbulkan rasa ingin tahu anak untuk mengetahui kelanjutannya, hal ini dapat dilihat pada gambar berikutnya.
4.      Setiap gambar menunjukan suatu adegan yang jelas.
5.      Gambar hendaknya jangan terlalu banyak “hiasan” (gambar tambahan) sehingga dapat mengaburkan arti dan isi gambar- gambar itu.
6.      Gambar- gambar itu sebaiknya diberi warna yang hidup dan menarik serta sesuai dengan aslinya.

Gambar seri yang dipergunakan hendaknya menarik dan merangsang anak untuk bercakap- cakap. Hubungan antara gambar satu dengan lainnya jelas sehingga dapat melihat hubungan dan menarik kesimpulan. Ukuran gambar apabila dapat digunakan oleh semua anak perkelompok atau individu dapat dibuat dalam ukuran kecil.
Seperti pada kegiatan bercakap- cakap bebas maupun bercakap- cakap menurut pokok bahasan, bercakap- cakap berdasarkan berdasarkan gambar seri ini pun memiliki langkah- langkah pelaksanaan sebagai berikut (Depdikbud, 1998:49):
1.      Anda menyiapkan alat peraga yang digunakan.
2.      Anda mengatur dan mengkondisikan tempat duduk anak yang nyaman.
3.      Anak memperhatikan 4 gambar yang diperlihatkan oleh anda di papan tulis.
4.      Anak mendengarkan penjelasan tentang judul gambar seri.
5.      Anda melepas gambar yang terdapat  di papan tulis.
6.      Anak dan guru membicarakan gambar satu demi satu dan mencari hubungan antara gambar- gambar.
7.      Anak menyimpulkan isi cerita.
8.      Anda member tugas pada anak untuk mengurutkan 4 gambar seri tersebut secara bergantian.

Contoh kegiatan bercakap- cakap dengan gambar seri :
1.      Kemampuan yang diharapkan dicapai:
Bahasa 14 kelompok B
2.      Alat peraga
a)      Gambar seri
b)      Papan tulis
3.      Materi pembahasan :
Materi pembahasan dapat disesuaikan dengan tema atau subtema, misalnya tema binatang dengan judul “Telur Ayam Si Burik Menetas”.
Gambar 1        : Si Burik Ayam Ku sedang bertelur di kandangnya.
Gambar II       : Si Burik mengerami telurnya di kandang.
Gambar 111    :Telur yang dierami Si Burik menetas, keluar dari       cangkangnya.
Gambar IV      : Si Burik membantu anaknya mencari makan.

4.      Pelaksanaan :
Anda dapat melaksanakan contoh materi pembahasan bercakap- cakap dengan gambar seri dengan ketentuan dan langkah- langkah yang telah ditetapkan di atas.

5.      Evaluasi :
Berikut adalah contoh- contoh pertanyaan dari kegiatan evaluasi.
a.       Sebutkan judul percakapan gambar seri ?
b.      Siapakah nama induk ayam dalam percakapan gambar seri tersebut?
c.       Bagaimana proses menetasnya anak ayam ?
d.      Ada berapa anak ayam si Burik ?



2. METODE TANYA JAWAB
·         pendahuluan
           Dalam kegiatan pembelajaran untuk pengembangan bahasa di TK, metode bercakap- cakap sebenarnya juga dapat dikatakan metode Tanya jawab, karena di dalam kegiatan bercakap- cakap tersebut terdapat kegiatan Tanya jawab, ada individu yang bertanya dan ada individu yang menjawab. Namun, pada buku didaktik Metodik Taman Kanak- Kanak (Depdikbud Jakartan 1998) kedua metode itu dipisahkan berkaitan dengan metode pembelajaran pada seluruh Bidang Pengembangan di TK.
           Menurut Bruner bahasa memegang peran yang sangat penting bagi perkembangan kognitif anak.(Galloway, 1976:36) dan setiap perkembangan  menurut aktivitas anak. Kegiatan Tanya jawab merupakan salah satu aktivitas untuk meningkatkan perkembangan kognitif dan bahsa anak.
           Dalam memahami metode Tanya jawab mari kita perhatikan dengan cermat fungsi bahasa menurut Haliday (1979:254) yaitu bahasa berfungsi :
·         Sebagai alat yang dapat memuaskan kebutuhan anak untuk menyatakan keinginannya. Fungsi bahasa dinyatakan dengan ‘SAYA INGIN …..”
·         Mengatur melalui bahasa, anak dapat mengendalikan tingkah laku orang lain. Fungsi bahasa dinyatakan dengan “lakukan itu …….”
·         Sebagai hubungan pribadi bahasa dapat dipergunakan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain dalam lingkungan sosial.
·         Bagi diri sendiri. Anak menyatakan pandangannya, perasaannya, dan sikapnya yang unik melalui bahasa dan melalui bahasa anak membangun jati dirinya.
·         Heuristik. Sesudah anak dapat membedakan dirinya dengan lingkungan, anak menggunakan bahasa yang dikuasainya untuk memiliki dan memahami lingkungan jadi bahasa mempunyai fungsi mempertanyakan “katakana padaku mengapa begitu.”
·         Imajinatif. Dengan bahasa anak dapat menghindari diri dari kenyataan dan memasuki alam semesta yang dibangunnya sendiri.
·         Membiarkan diri untuk berpura- pura atau berfungsi puitis.
·         Informatif. Anak dapat mengkomunikasikan informasi baru kepada orang lain dengan menggunakan bahasa. Fungsi bahasa yang dinyatakan dalam bentuk “aku punya sesuatu yang diceritakan”.
·         Pengertian Metode Tanya Jawab
·      Menurut buku Didaktik Metodik Umum di TK, (Depdikbud, 1998:26 ) metode Tanya jawab adalah suatu metode dalam pengembangan bahasa yang dapat memberikan rangsangan agar anak aktif untuk berfikir, melalui pertanyaan- pertanyaan guru, anak akan berusaha untuk memahaminya dan menemukan jawannya.
·      Menurut Soetomo (1993:150)metode Tanya jawab adalah suatu metode dimana guru memberikan pertanyaan kepada anak dan anak menjawab. Atau sebaliknya, anak bertanya kepada guru dan guru menjawab.
                    Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode Tanya jawab untuk pengembangan bahasa di Taman Kanak- Kanak adalah suatu metode mengembangkan bahasa yang dapat memberikan rangsangan agar anak aktif berfikir. Melalui pertanyaan- pertanyaan guru, anak akan berusaha untuk memahaminya dan menemukan jawabannya, atau menemukan pertanyaan untuk ditanyakan kegurunya.

·         Tujuan
            Dengan metode Tanya jawab di Taman Kanak- Kanak bertujuan untuk :
·         Melatih keberanian anak untuk mengajukan pendapatnya.
·         Melatih keberanian anak untuk bertanya terhadap apa yang tidak dipahaminya.
·         Melatih anak dalam bertutur dengan intonasi yang baik
·         Memengembangkan kosa kata dan pembendaharaan kata anak
·         Melatih anak untuk menghargai pendapat orang lain.
·         Melatih anak untuk mau mendengarkan atau mernyimak pertanyaan maupun jawaban orang lain.

·       Implementasi Metode Tanya Jawab pada Pengembangan Bahasa di Taman Kanak- Kanak Berdasarkan GBPKB 1994
            Berdasarkan buku Didaktik Metodik Umum TK pelaksanaan metode Tanya jawab digunakan apabila :
·      Guru ingin mengetahui pengetahuan yang telah dimiliki anak dengan kemampuan baru yang akan dipelajari.
·      Guru ingin mengetahui pengalaman/kemampuan yang telah dimiliki oleh anak.

              Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanyamengenai hal- hal yang belum dipahami. Guru hendaknya membangkitkan perhatian dan semangat belajar anak pada saat suasana kelas tidak menyenangkan. Guru hendak mendorong keberanian anak untuk mengemukakan pendapatnya.
Masih menurut buku Didaktik Metodik Umum TK ada beberapa hal yang harus mendapat perhatian dalam pelaksanaan kegiatan Tanya jawab adalah sebagai berikut (Depdikbud 1998 :27) :
·            Pertanyaan hendaknya ditujukan kepada semua anak, sehingga setiap anak merasa dapat diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan.
·            Pertanyaan hendaknya tidak keluar dari ruang lingkup bahan pengembangan yang telah diajarkan.
·            Pertanyaan hendaknya mencakup dan mewakili tujuan yang akan dicapai.
·            Guru hendaknya membimbing dan mengarahkan pengamatan atau pemikiran anak terhadap bahan pengembangan yang sedang dipelajari.
·            Pertanyaan hendaknya diajukan ketika suasana kelas dalam keadaan tenang dan anak- anak telah menyiapkan kesiapan mental.
·            Setiap jawaban anak hendaknya dihargai. Jika jawaban anak salah, guru hendaknya memperbaiki dengan bijaksana.
·            Guru hendaknya berusaha mkembangkitkan keberanian anak untuk bertanya.
·            Guru hendaknya memberikan contoh bagaimana cara mengajukan pertanyaan yang baik.
·            Sebelum guru menjawab pertanyaan anak, lebih baik jawaban itu ditawarkan kepada semua anak. Jika kemudian ternyata semua anak tidak dapat menjawab maka gurulah yang menjawab.
·            Kalimat pertanyaan yang diberikan hendaknya menggunakan bahasa sederhna, singkat, dan jelas.
·         Bentuk- bentuk Kegiatan Metode Tanya jawab
              Seperti dikemukakan diatas bahwa pada pengembangan bahasa, metode bercakap- cakap dan Tanya jawab tidak dapat dipisahkan, karena pada kegiatan metode Tanya jawabterjadi percakapan. Untuk dapat mengevaluasi tahap perkembangan bahasa anak ada baiknya kita membagi dua bagian bentuk metode Tanya jawab dalam pengembangan bahasa di TK yaitu :
·         Tanya jawab secara spontan
Kegiatan Tanya jawab dapat dilakukan spontan oleh guru kepada anak didik. Antar anak didik, atau antar sekelompok anak didik yang dapat dilakukan di dalam kelas atau di luar kelas dengan tidak dibatasi topik/pokok bahasan.
Kegiatan Tanya jawab secara spontan ini pun perlu di evaluasi untuk mengetahui perkembangan bahasa anak.
Contoh 1 : Tanya jawab guru dan anak didik
Guru           : Selamat pagi Ira ?
Anak           : Selamat pagi, bu guru !
Guru           : Apa kabar Ira ?
Anak           : Baik!

Setelah itu tidak ada Tanya jawab antara satu dan yang lainnya
Contoh 2 : Tanya jawab sekelompok anak.
Farhan         : Dimas, kamui lihat pensilku tidak ?
Dimas         : Tidak
Farhan         : Siapa yang lihat pensilku ya ?
Reza            : Aku tadi lihat
Farhan         : Dimana ?
Reza            : Di bawah meja sana
Farhan         : Oh, iya, terimakasih.

·      Tanya jawab berdasarkan pokok bahasan
      Kegiatan Tanya jawab ini biasanya telah diprogramkan guru, dalam pengembangan pembelajarannya dan mengembangkan semua aspek pengembangan anak di TK, berupa pengembangan matematika, sosial, emosi, agama, seni, sains. Pada kegiatan tanya jawab ini pun anak dapat mengekspresikan dirinya melalui mimic maupun panto mimiknya.
      Misalnya guru akan menerangkan tentang buah jeruk, dengan media asli yang telah disiapkan. Dalam pembelajaran ini terjadi proses tanya jawab yang tidak hanya mengembangkan kemampuan berbahasa saja, namun seluruh aspek pengembangan anak yang lain seperti tersebut di atas.

B. METODE BERMAIN PERAN DAN SOSIODRAMA
1. METODE BERMAIN PERAN
a.       Pengertian
Metode bermain ini dikatagorikan sebagai  metode mengajar yang berumpun  kepada metode perilaku yang diterapkan dalam pengajaran. Karakteristiknya adalah adanya kecenderungan memecahkan tugas belajardalam sejumlah perilaku yang berurutan, konkret dan dapat diamati.
Adapun peran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian perasaan, ucapan dan tindakan individu yang ditunjukan kepada orang lain. Peran seseorang dalam kehidupan dipengaruhi oleh persepsi dan penilaian oleh dirinya dan orang lain.
Dengan demikian metode bermain peran, artinya mendramatisikan cara tingkah laku didalam hubungan sosial. Dan menekankan kenyataan anak diurut sertakan dalam memainkan peranan didalam mendramatisasikan masalah-masalah hubungan sosial.
b.      Tujuan Metode Bermain Peran
           Bermain peran dalam proses pembelajaran ditunjukkan sebagai usaha memecahkan masalah (diri,sosial) melalui serangkaian tindakan pemeranan.
      Adapun pelaksanaan bermain peran dalam pengembangan bahasa di TK (DEPDIKBUD, 1998;37) bertujuan ;
a.             Melatih anak berbicara
b.            Melatih anak berbicara lancar
c.             Melatih daya konsentrasi
d.            Melatih membuat kesimpulan
e.             Membantu pengembangan intelegensi
f.             Membantu perkembangan fantasi
g.            Menciptakan suasana yang menyenangkan
c.     Jenis Kegiatan Bermain Peran
  Jenis kegiatan Bermain Peran di TK adalah bermain adalah bermain peran sebagai seorang pemberi jasa, seperti dokter, tukang pos, tukang sayur dan sebagainya.
Kegiatan bermain peran diTK disamping fantasi dan emosi yang menyertai permainan itu, anak belajar berbicara sesuai dengan peran yang dimainkan, belajar mendengarkan dengan baik dan melihat hubungan antara berbagai peran yang dimainkan bersama.
d.      Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Bermain Peran
Langkah –langkah bermain peran diTK adalah sebagai berikut:
·         Anda telah menyiapkan naskah,alat, media dan kostum yang akan digunakan dalam kegiatan bermain peran.
·         Anda menerangkan teknik bermain peran dengan cara yang sederhana.
·         Anda member kebebasan bagi anak untuk memilih peran yang disukainya.
·         Jika bermain peran untuk pertama kalinya dilakukan.
·         Anda menetapkan peran pendengar (anak didik yang tidak turut melaksanakan tugas tersebut)
·         Anda menetapkan dengan jelas masalah dan peranan yang mereka harus mainkan.
·         Anda menyarankan kalimat pertama yang cukup baik diucapkan oleh pemain untuk memulai.
·         Anda menghentikan bermain peran pada detik-detik situasi sedang memuncak dan kemudian membuka diskusi umum.
·         Sebagai hasil diskusi kadang-kadang dapat diminta kepada anak untuk menyelamatkan masalah itu dengan cara lain.

e.       Peran Guru
Guru bertanggung jawab atas pada tahap-tahap awal untuk memulai langkah-langkah bermain peran, dan segera keterlibatan guru dikurangi setelah memasuki tahap pemeranan dan diskusi. Disinilah peran aktif anak sangat di tuntut.
Kunci keberhasilan bermain peran dalam pengembangan bahasa anak di TK adalah bagaimana anak didik dapat mengekspresikan, berdialog  dan berdiskusi  diakhir kegiatan bermain peran terhadap peran yang telah dimainkan.
Kegiatan pembelajaran bahasa dengan menggunakan metode bermain peran dapat mengangkat topic dari tema-tema dan subtema yang terdapat pada GBPKB.

2. METODE SOSIODRAMA
a.       Pengertian
Metode sosiodrama di TK adalah suatu cara memainkan perandalam suatu cerita tertentu yang menuntun integrasi diantara pemerannya.Dalam kegiatan sosiodrama tersebut, anak mendapat bimbingan dari guru dalam mengembangkan kemampuan berekspresi sehingga anak dapat memotivasi anak untuk memperoleh informasi dari lingkungannya berdasarkan pengalaman anak dalam menjajahi dan meneliti lingkingannya, sehingga memperkuat anak dalam memerankan tokoh yang diperankan
Dalam kegiatan sosiodrama terjadi aktivitas berbahasa melalui dialog atau percakapan serta pertunjukkan ekspresi karakter peran atau tokoh yang dimainkan oleh pemain. Karena pada saat berdialog terjadi komunikasi timbal-balik maka dapat disimpulkan bahwa metode sosiodrama dapat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak, baik secara reseptif maupun secara ekspresif.
b.      Tujuan Metode Sosiodrma
Joeslina Aziz (Depdikbud,1996:6) dalam makalahnya menyatakan tujuan Metode Sosiodrama di TK adalah untuk memecahkan suatu masalah dan agar memperoleh kesempatan untuk merasakan perasaan orang lain.
Dengan tujuan tersebut dalam, mengembangkan kreativitas anak, metode sosiodrama mampu mendorong anak mencari dan menemukan jawabannya, membuat pertanyaan yang membantu memecahkan memikirkan kembali, membangun kembali, dan menemukan hubungan-hubungan baru dalam bersosialisasi di masyarakat. 
Sedangkan  kemampuan berbahasa yang dapat diinginkan melalui metode sosiadrama adalah kemampuan mendengar, membaca, dan menulis, serta kemampuan untuk berekspresi.

c.       Manfaat Metode Sosiodrama
Metode  sosiadrama bermanfaat dalam prkembangan anak sebab dapat:
·         Menyalurkan ekspresi anak-anak ke dalam kegiatan yang menyenangkan.
·         Mendorong aktivitas ,inisiatif dan kreatif sehingga mereka berpatisipasi dalam pelajaran;
·         Memahami isi cerita karena ikut memainkan;
·         Membantu menghilangkan rasa malu, rendah diri, kesenggangan dan kemurungan pada anak
d.      Teknik Pelaksanaan
Cara melaksanakan metode Sosiodrama menggunakan teknik dramatisasi. Teknik dramitasasi adalah suatu kegiatan dimana anak-anak memainkan peranan orang-orang yang ada di lingkungannya, atau tokoh-tokoh dari suatu cerita maupu dongeng. Adapun bentuk-bentuk pelaksanaan dramatisasi menurut “Buku Didaktik Metodik” TK (1999:33) terbagi 2bagian :
a.       Dramatisasi bebas ialah dramatisasi yang dilakukan anak atas keinginan sendiri dan denga caranya sendiri.
b.      Dramatisasi terpimpin ialah dramatisasi yang dilakukan oleh anak-anak dengan bimbingan guru.

e. Langkah –langkah  Pelaksanaan Sosiodrama Dengan Teknik Dramatisasi
Dalam pembelajaran bahasa di TK, langkah-langkah teknik dramatisasi tersebut adalah sebagai berikut :
Langkah-langkah pelaksanaan dramatisasi bebas
1.         Anda mempersiapkan situasi dan media yang diperlukan
2.         Anda memberikan penjelasan kepada anak tentang apa yang diharapkan dari kegiatan sosiadrama yang akan dimainkan mereka.
3.         Anak diberi kesempatan untuk melaksanakan dramatisai sesuai dengan keinginannya.


·         Langkah-langkah pelaksanaan dramatisasi terpimpin
1.      Anda atau guru menyiapkan alat peraga yang akan digunakan
2.      Guru menyatakan atau memberi saran kepada anak –anak cerita apa yang akan didramatisasikan
3.      Guru memberikan peran-peran diantara anak-anak menurut pilihan mereka sendiri.

e.       Peran Guru
Peran guru sebgai fasilitator pada pelaksanaan dramatisasi adalah :
a.       Membantu memilih masalah ataupun topiknyang akan didramatisasikan.
b.      Menentukan dan menggambarkan situasi yang akan didramatisasikan.
c.       Menentukan dan mengganmbarkan peran-peran untuk dimainkan.
d.      Menetukan sukarelawan untuk memainkan peran.

f.          Implementaikan Metode Sosiodrama dengan teknik Dramatisasi berdasarkn GBPKB 1994

No.
Kode
Kemampuan yang diharapkan dicapai
Kelompok
Keterangan
A
B
3 A-B
Menggunakan dan dapat menjawab pertanan apa, mengapa, dimana, bagaimana, dan berapa secara sederhana
Ú
Ú

4 A-B
Bicara lancar dengan kalimat sederhana
Ú
Ú

8 A-B
Merujuk, menyebut, dan memperagakan gerakan-gerakan yang sederhana
Ú
Ú

18 A
Menggunakan kata ganti aku
Ú
Ú

22 B
Mengekspresikan diri melalui dramatisasi
-
Ú





















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Untuk menstimulasi perkembangan bahasa anak usia dini kita dapat melakukan berbagai macam metode diantaranya melalui metode bercakap-cakap, metode Tanya jawab, metode bermain peran dan sosiodrama. Dalam melakukan metode-metode tersebut pada anak, sebaiknya guru harus mempersiapkan secara matang materi apa yang akan kita masukkan kedalam kegiatan tersebut.
B.     Saran
Persiapkanlah materi yang akan disampaikan sesuai dengan tema dan ikutilah petunjuk atau prosedur untuk melakukan metode-metode untuk pengembangan bahasa anak usia dini dan jangan lupa untuk memperhatikan perkembangan individual anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar