Rabu, 29 Mei 2013

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 0-1 TAHUN



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Transformasi anak dari bayi yang nyaris tidak mempunyai kendala atas gerakan kepala, tangan, tungkai dan badan saat lahir menjadi seseorang yang mungkin mengayunkan langkah pertama di usia 1 tahun adalah salah satu beda yang paling jelas terlihat dari perkembangan gerakan selama tahun pertama anak. Kemajuan yang luar biasa dalam kematangan perkembangan fisik anak akan kita saksikan. Kemajuan yang luar biasa dalam kematangan perkembangan fisik anak akan kita saksikan. Perkembangan diawali dengan gerak reflek sesaat setelah lahir yang akan berubah menjadi gerakan yang disadari. Gerak refleks setelah lahir diperlukan untuk bertahan hidup seperti mengisap, menelan, berkedip, merenggutkan lutut, menggenggam ibu jari kaki dan menggenggam tangan. Gerakan reflek yang berkurang berguna seperti reflek menggenggam ibu jari kaki dan menggenggam ibu jari tangan secara bertahap akan berkurang dan menghilang sebelum usia 1 tahun karena otak kecil (cerebellum) yang mengendalikan keseimbangan berkembang dengan cepat selama setahun awal kehidupan bayi.
Dengan pertimbangan tersebut maka perlulah kita sebagai pendidik untuk mengoptimalkan perkembangan motorik halus anak usia dini terutama anak usia 0 – 1 tahun. Karena jika kita melewati masa-masa yang sangat penting bagi anak sesuai dengan perkembangan kemampuan dan usia nya maka masa itu tidak dapat diulang kembali.






B.     Masalah
1.      Apa sajakah Kemampuan motorik halus anak usia 0-1 tahun ?
2.      Bagaimana  Cara menstimulasi perkembangan motorik halus anak usia 0-1 tahun?
3.      Apa-apa sajakah Hambatan-hambatan/gangguan dalam perkembangan motorik halus anak usia 0-1 tahun ?

C.    Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari makalah ini adalah agar kita semua mengetahui bagaimana cara menstimulasi perkembangan motorik halus anak usia 0 – 1 tahun sesuai dengan tahap perkembangannya dan stimulus ini hendaknya diberikan dengan orientasi pada anak, serta kita mampu mendeteksi gangguan motorik halus anak sejak dini agar dapat diberikan penanganan yang tepat.
D.    Manfaat
Manfaat yang bisa diperoleh dari makalah ini adalah agar kita bisa mengaplikasikan ilmu yang berkaitan dengan perkembangan motorik halus anak usia 0 – 1 tahun kepada anak – anak didik kita terlebih kepada anak dan keluarga kita sendiri agar mereka dapat tumbuh sebagaimana mestinya.









BAB  II
PEMBAHASAN

A.    KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 0-1 TAHUN

Anak usia 0 – 1 tahun dalam kemampuan motoriknya sudah bisa :
1.      Menggenggam tangannya, memegang jari yang disodorkan kepadanya  (usia 1 bulan)
2.      Dapat memegang benda yang diberkan kepadanya untuk beberapa detik kemudian dulepaskannya ( usia 2 bulan )
3.      Menggenggam benda-benda kemudian memasukkannya kemulut (3  bulan)
4.      Memegang benda-benda yang ada disekitarnya kemudian memindahkannya ketangan yang lain  (5 bulan )
5.      Secara perlahan – lahan bisa menggenggam benda sampai mampu memegangnya dengan jari-jari nya selalma yang ia mau dan suka menyentuh dan meraba benda-benda yang bisa dijangkaunya, membawa mainan yang ia sukai terus menerus (usia 7 bulan )
6.      Dapat memegang botol minum dan meminumnya sendiri dan dapat memegang benda-benda kecil (usia 8 bulan )
7.      Memasukkan jarinya ke dalam lubang-lubang (usia 9 bulan )
8.      Memegang kue dan memakannya ( usia 10 bulan )
9.      Dapat memegang benda – benda kecil dengan jari telunjuk dan ibu jari ( usia 11 bulan )
10.  Mampu menggunakan sendok dengan berbagai tingkat kesuksesannya, dapat memegang pensil dan sejenisnya untuk mencorat - coret ( usia 12 bulan)


Sedangkan perkembangan motorik halus anak usia 0 – 1 tahun menurut peraturan menteri pendidikan nasional nomor 58 tahun 2009 adalah sebagai berikut :
Motorik Halus
Tingkat perkembangannya
<3 bulan
1.      Refleks  mengenggam benda yang menyentuh telapak tangan.
3-<6 bulan
1.      Meraih benda didepannya.
6-<9 bulan
1.      Melempar benda yang dipegang.
2.      Merangkak kesegala arah.
3.      Bertepuk tangan.
9-12 bulan
1.      Menarik benda yang terjangkau.

                                                                                                                                    
B.     CARA MENSTIMULASI MOTORIK HALUS ANAK USIA 0 – 1 TAHUN
1.      0-3 bulan
a)      Menggantungkan mainan yang dapat berputar dan warna cerah sehingga membuat bayi tertarik dan melihat, menggapai /menendang mainan tersebut.
b)      Letakkan/sentuhkan sebuah mainan kecil, berbunyi dan warna cerah pada tangan bayi atau punggung jari-jarinya.
c)      Ajak bayi meraba dan merasakan berbagai bentuk permukaan seperti mainan binatang, mainan plastik, kain-kain perca, dan lain-lain.
2.      3-6 bulan
a)      Stimulasi sebelumnya tetap di lanjutkan.
b)      Letakkan mainan sejenis rattle lalu coba tarik pelan-pelan untuk melatih bayi memegang dengan kuat.
c)      Letakkan sebuah mainan di tangan bayi dan perhatikan apakah ia memindahkannya ketangan yang lainnya. Lain waktu berikan mainan pada kedua tangannya.
3.      6-9 bulan
a)      Bermain gendering dengan menggunakan kaleng kosong bekas dan tunjukan cara memukulnya.
b)      Membuat bunyi-bunyian dengan membenturkan 2 kubu/balok yang tidak dapat pecah.
4.      9-12 bulan
a)      Bermain dengan mainan yang mengapung di air.
b)      Menyusun balok/ kotak.
c)      Menggambar dengan menggunakan krayon/pensilberwarna.
d)     Bermain dengan menggunakan peralatan memasak, tentunya yang aman dan berbahan plastic khusus buat sikecil.

Selain permainan diatas kita juga dapat memberinya bola pada anak yang sudah bisa merangkak agar anak tersebut bisa merangkan dan memainkan bola tersebut, gelang – gelangan plastic juga dapat diberikan kepada anak yang koordinasi gerak tangannya sudah mulai terbentuk, cara memainkannya ajak anak untuk memasukkan gelang – gelang tersebut pada tiang – tiang kecil, bisa juga dengan menggunakan balok – balok yang ditengahnya bolong untuk di masukkan ke tiang.

C.     HAMBATAN-HAMBATAN/GANGGUAN DALAM PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 0-1 TAHUN

      Study mengenai perkembangan fisik menyatakan bahwa bahaya paling besar adalah terhadap kehidupan psikologis seseorang adalah penyakit yang dideritanya. Suatu hal cukup jelas bahwa apapun bentuk gangguan itu akan mempengaruhi perkembangan , prilaku, pembentukan kepribadiaan, dan sikap anak. Penyakit tersebut dapat bersifat menahun , atau singkat. Seberapa besar dan dan parah pengaruhnya pada si anak sebagian besar tergantung dari sikap mental si anak sendiri.
               Pengaruh penyakit yang umum terjadi pada anak adalah sebagai berikut

1. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh
Jika anak mengalami penyakit yang lama dan menahun maka pertumbuhan tubuhnya akan terhambat. Lebih-lebih bila sakitnya terjadi pada saat pertumbuhan berjalan cepat. Dan hampir semua penyakit menyebabkan penurunan berat badan, pengaruh lanjutan sakit Karena sakit, Pertumbuhan fisik anak jadi terhambat.
2.   Emosi meningkat
Sakit menyebabkan kegoncangan terhadap keseimbangan. Anak yang sedang sakit hamper selalu memperlihatkan sikap yang mudah tersinggung, mudah cemas, dan pemarah.
3.   Perilaku sosial
Anak yang sering sakit lama, sering kali menjadi kikuk dan canggung untuk bermain kembali. Apabila sering dimanja anak akan sering mengembangkan sikap yang tidak sehat terhadap dirinya
4.   Keterbatasan untuk bergerak
5.   Kesulitan prilaku
Bila sakit ia suka rewel dan menuntut perhatian, Ada kemungkinan menjadikan ia sebagai anak yang agresif dan banyak menuntut.
6.   Gangguan kepribadiaan.
Ini biasa terjadi pada anak yang menderita penyakit menahun, atau anak yang sakitnya sebentar tapi parah.
7.   Gizi Akibat kurang gizi : pembentukkan tubuh. Anak yang masa balitanya kekurangan makanan bergizi, biasanya akan menghadapi kelambatan pertumbuhan, semakin berat kekurangan gizi tersebut semakin nyata pula kecendrungan bnentuk tubuhnya.
8.   Anak-anak yang terlalu gemuk dan berat tubuh melebihi berat normal, akan mengalami hambatan mengikuti aturan main. Anak-anak yang terlalu tinggi atau gemuk bila dibandingkan dengan temannya seringkali menampilkan prilaku yang canggung dan lamban. Hal ini membuat mereka selalu berhati-hati dan terlalu sadarakan kekurangan dirinya
9.   Kerusakan pralahir atau pasca lahir
           Selain hal – hal tersebut yang menjadi hambatan perkembangan motorik halus bisa jadi karena :
1.   Kurangnya stimulasi sejak lahir
2.   Kerusakan pralahir atau pasca lahir
3.   Cacat tubuh




















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Anak usia 0 sampai 1 tahun perlu distimulasi motorik halusnya sesuai dengan perkembangan dan kematangan fungsi oragan tubuhnya karena apabila kita terlalu memaksakan anak atau tidak menstimulasinya dengan baik akan berakibat buruk pada anak itu sendiri dan akan sangat berpengaruh pada perkembangan anak selanjutnya. Karena pada hakikatnya perkembangan anak saat ini berpengaruh untuk perkembangan anak selanjutnya.
B.     Saran
Perhatikanlah kematangan pada diri anak, sesuaikan stimulasi sesuai dengan perkembangan anak, kematangan serta usia nya karena setiap anak belum tentu memiliki perkembangan yang sama pada usia yang sama, deteksi secara dini kelainan pada anak itu sangat perlu agar kita dapat mengetahui dan dapat menangani secara cepat dan tepat anak tersebut dan tentunya harus dengan mengkonsultasikannya kepada ahli dibidangnya.








DAFTAR PUSTAKA

Yuniarni, Desni. 2011. Motorik Halus Anak Usia Dini. Pontianak : Universitas Tanjungpura
Pudjiadi , Solihin. 1992. Bayiku Sayang. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Faap, Carl R. 1998. Tanya JawabPerawatanBayiTahunPertama. Jakarta: Arcan.
Peraturan pemerintah no 58, tahun 2009.

Tindakan Pencegahan Gangguan Perkembangan Motorik Anak

Posted by Rohmat Junandar 2:00 PM, under Artikel,Bahasa Indonesia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar