BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Transformasi
anak dari bayi yang nyaris tidak mempunyai kendala atas gerakan kepala, tangan,
tungkai dan badan saat lahir menjadi seseorang yang mungkin mengayunkan langkah
pertama di usia 1 tahun adalah salah satu beda yang paling jelas terlihat dari
perkembangan gerakan selama tahun pertama anak. Kemajuan yang luar biasa dalam
kematangan perkembangan fisik anak akan kita saksikan. Kemajuan yang luar biasa
dalam kematangan perkembangan fisik anak akan kita saksikan. Perkembangan
diawali dengan gerak reflek sesaat setelah lahir yang akan berubah menjadi
gerakan yang disadari. Gerak refleks setelah lahir diperlukan untuk bertahan
hidup seperti mengisap, menelan, berkedip, merenggutkan lutut, menggenggam ibu
jari kaki dan menggenggam tangan. Gerakan reflek yang berkurang berguna seperti
reflek menggenggam ibu jari kaki dan menggenggam ibu jari tangan secara
bertahap akan berkurang dan menghilang sebelum usia 1 tahun karena otak kecil
(cerebellum) yang mengendalikan keseimbangan berkembang dengan cepat selama
setahun awal kehidupan bayi.
Dengan
pertimbangan tersebut maka perlulah kita sebagai pendidik untuk mengoptimalkan
perkembangan motorik halus anak usia dini terutama anak usia 0 – 1 tahun. Karena
jika kita melewati masa-masa yang sangat penting bagi anak sesuai dengan
perkembangan kemampuan dan usia nya maka masa itu tidak dapat diulang kembali.
B. Masalah
1.
Apa
sajakah Kemampuan motorik halus anak usia 0-1 tahun ?
2.
Bagaimana Cara menstimulasi perkembangan motorik halus
anak usia 0-1 tahun?
3.
Apa-apa
sajakah Hambatan-hambatan/gangguan dalam perkembangan motorik halus anak usia
0-1 tahun ?
C.
Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari makalah ini adalah agar
kita semua mengetahui bagaimana cara menstimulasi perkembangan motorik halus
anak usia 0 – 1 tahun sesuai dengan tahap perkembangannya dan stimulus ini
hendaknya diberikan dengan orientasi pada anak, serta kita mampu mendeteksi
gangguan motorik halus anak sejak dini agar dapat diberikan penanganan yang
tepat.
D.
Manfaat
Manfaat yang bisa diperoleh dari makalah ini adalah
agar kita bisa mengaplikasikan ilmu yang berkaitan dengan perkembangan motorik
halus anak usia 0 – 1 tahun kepada anak – anak didik kita terlebih kepada anak
dan keluarga kita sendiri agar mereka dapat tumbuh sebagaimana mestinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KEMAMPUAN
MOTORIK HALUS ANAK USIA 0-1 TAHUN
Anak usia 0 – 1 tahun
dalam kemampuan motoriknya sudah bisa :
1. Menggenggam
tangannya, memegang jari yang disodorkan kepadanya (usia 1 bulan)
2. Dapat
memegang benda yang diberkan kepadanya untuk beberapa detik kemudian
dulepaskannya ( usia 2 bulan )
3. Menggenggam
benda-benda kemudian memasukkannya kemulut (3
bulan)
4. Memegang
benda-benda yang ada disekitarnya kemudian memindahkannya ketangan yang
lain (5 bulan )
5. Secara
perlahan – lahan bisa menggenggam benda sampai mampu memegangnya dengan
jari-jari nya selalma yang ia mau dan suka menyentuh dan meraba benda-benda
yang bisa dijangkaunya, membawa mainan yang ia sukai terus menerus (usia 7
bulan )
6. Dapat
memegang botol minum dan meminumnya sendiri dan dapat memegang benda-benda
kecil (usia 8 bulan )
7. Memasukkan
jarinya ke dalam lubang-lubang (usia 9 bulan )
8. Memegang
kue dan memakannya ( usia 10 bulan )
9. Dapat
memegang benda – benda kecil dengan jari telunjuk dan ibu jari ( usia 11 bulan
)
10. Mampu
menggunakan sendok dengan berbagai tingkat kesuksesannya, dapat memegang pensil
dan sejenisnya untuk mencorat - coret ( usia 12 bulan)
Sedangkan
perkembangan motorik halus anak usia 0 – 1 tahun menurut peraturan menteri
pendidikan nasional nomor 58 tahun 2009 adalah sebagai berikut :
Motorik Halus
|
Tingkat perkembangannya
|
<3 bulan
|
1. Refleks mengenggam benda yang menyentuh telapak
tangan.
|
3-<6 bulan
|
1. Meraih
benda didepannya.
|
6-<9 bulan
|
1. Melempar
benda yang dipegang.
2. Merangkak
kesegala arah.
3. Bertepuk
tangan.
|
9-12 bulan
|
1. Menarik
benda yang terjangkau.
|
B.
CARA
MENSTIMULASI MOTORIK HALUS ANAK USIA 0 – 1 TAHUN
1. 0-3
bulan
a) Menggantungkan
mainan yang dapat berputar dan warna cerah sehingga membuat bayi tertarik dan
melihat, menggapai /menendang mainan tersebut.
b) Letakkan/sentuhkan
sebuah mainan kecil, berbunyi dan warna cerah pada tangan bayi atau punggung
jari-jarinya.
c) Ajak
bayi meraba dan merasakan berbagai bentuk permukaan seperti mainan binatang,
mainan plastik, kain-kain perca, dan lain-lain.
2. 3-6
bulan
a) Stimulasi
sebelumnya tetap di lanjutkan.
b) Letakkan
mainan sejenis rattle lalu coba tarik pelan-pelan untuk melatih bayi memegang
dengan kuat.
c) Letakkan
sebuah mainan di tangan bayi dan perhatikan apakah ia memindahkannya ketangan
yang lainnya. Lain waktu berikan mainan pada kedua tangannya.
3. 6-9
bulan
a) Bermain
gendering dengan menggunakan kaleng kosong bekas dan tunjukan cara memukulnya.
b) Membuat
bunyi-bunyian dengan membenturkan 2 kubu/balok yang tidak dapat pecah.
4. 9-12
bulan
a) Bermain
dengan mainan yang mengapung di air.
b) Menyusun
balok/ kotak.
c) Menggambar
dengan menggunakan krayon/pensilberwarna.
d) Bermain
dengan menggunakan peralatan memasak, tentunya yang aman dan berbahan plastic
khusus buat sikecil.
Selain
permainan diatas kita juga dapat memberinya bola pada anak yang sudah bisa
merangkak agar anak tersebut bisa merangkan dan memainkan bola tersebut, gelang
– gelangan plastic juga dapat diberikan kepada anak yang koordinasi gerak
tangannya sudah mulai terbentuk, cara memainkannya ajak anak untuk memasukkan
gelang – gelang tersebut pada tiang – tiang kecil, bisa juga dengan menggunakan
balok – balok yang ditengahnya bolong untuk di masukkan ke tiang.
C. HAMBATAN-HAMBATAN/GANGGUAN DALAM PERKEMBANGAN MOTORIK
HALUS ANAK USIA 0-1 TAHUN
Study mengenai
perkembangan fisik menyatakan bahwa bahaya paling besar adalah terhadap
kehidupan psikologis seseorang adalah penyakit yang dideritanya. Suatu hal
cukup jelas bahwa apapun bentuk gangguan itu akan mempengaruhi perkembangan ,
prilaku, pembentukan kepribadiaan, dan sikap anak. Penyakit tersebut dapat
bersifat menahun , atau singkat. Seberapa besar dan dan parah pengaruhnya pada
si anak sebagian besar tergantung dari sikap mental si anak sendiri.
Pengaruh penyakit yang umum
terjadi pada anak adalah sebagai berikut
1. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh
Jika anak mengalami penyakit yang
lama dan menahun maka pertumbuhan tubuhnya akan terhambat. Lebih-lebih bila
sakitnya terjadi pada saat pertumbuhan berjalan cepat. Dan hampir semua
penyakit menyebabkan penurunan berat badan, pengaruh lanjutan sakit Karena
sakit, Pertumbuhan fisik anak jadi terhambat.
2. Emosi meningkat
Sakit
menyebabkan kegoncangan terhadap keseimbangan. Anak yang sedang sakit hamper
selalu memperlihatkan sikap yang mudah tersinggung, mudah cemas, dan pemarah.
3. Perilaku sosial
Anak
yang sering sakit lama, sering kali menjadi kikuk dan canggung untuk bermain
kembali. Apabila sering dimanja anak akan sering mengembangkan sikap yang tidak
sehat terhadap dirinya
4. Keterbatasan untuk bergerak
5. Kesulitan prilaku
Bila
sakit ia suka rewel dan menuntut perhatian, Ada kemungkinan menjadikan ia
sebagai anak yang agresif dan banyak menuntut.
6. Gangguan kepribadiaan.
Ini
biasa terjadi pada anak yang menderita penyakit menahun, atau anak yang
sakitnya sebentar tapi parah.
7. Gizi Akibat kurang gizi :
pembentukkan tubuh. Anak yang masa balitanya kekurangan makanan bergizi,
biasanya akan menghadapi kelambatan pertumbuhan, semakin berat kekurangan gizi
tersebut semakin nyata pula kecendrungan bnentuk tubuhnya.
8. Anak-anak yang terlalu gemuk dan
berat tubuh melebihi berat normal, akan mengalami hambatan mengikuti aturan
main. Anak-anak yang terlalu tinggi atau gemuk bila dibandingkan dengan
temannya seringkali menampilkan prilaku yang canggung dan lamban. Hal ini
membuat mereka selalu berhati-hati dan terlalu sadarakan kekurangan dirinya
9. Kerusakan pralahir atau pasca lahir
Selain
hal – hal tersebut yang menjadi hambatan perkembangan motorik halus bisa jadi
karena :
1. Kurangnya stimulasi sejak lahir
2. Kerusakan pralahir atau pasca lahir
3. Cacat tubuh
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Anak usia 0 sampai 1 tahun perlu distimulasi motorik
halusnya sesuai dengan perkembangan dan kematangan fungsi oragan tubuhnya
karena apabila kita terlalu memaksakan anak atau tidak menstimulasinya dengan
baik akan berakibat buruk pada anak itu sendiri dan akan sangat berpengaruh
pada perkembangan anak selanjutnya. Karena pada hakikatnya perkembangan anak
saat ini berpengaruh untuk perkembangan anak selanjutnya.
B. Saran
Perhatikanlah kematangan pada diri anak, sesuaikan
stimulasi sesuai dengan perkembangan anak, kematangan serta usia nya karena
setiap anak belum tentu memiliki perkembangan yang sama pada usia yang sama,
deteksi secara dini kelainan pada anak itu sangat perlu agar kita dapat
mengetahui dan dapat menangani secara cepat dan tepat anak tersebut dan
tentunya harus dengan mengkonsultasikannya kepada ahli dibidangnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Yuniarni, Desni. 2011. Motorik Halus Anak Usia Dini. Pontianak
: Universitas Tanjungpura
Pudjiadi , Solihin.
1992. Bayiku Sayang. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI
Faap, Carl R. 1998. Tanya JawabPerawatanBayiTahunPertama.
Jakarta: Arcan.
Peraturan pemerintah no
58, tahun 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar