Sistematika motorik
anak adalah dijelaskan Dynamic System Theory yang
mengungkapkan bahwa untuk membangun kemampuan motorik anak harus mempersepsikan
sesuatu di lingkungannya yang memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu dan
menggunakan persepsi mereka tersebut untuk bergerak. Kemampuan motorik
merepresentasikan keinginan anak. Misalnnya ketika anak melihat mainan dengan
beraneka ragam, anak mempersepsikan dalam otaknnya bahwa dia ingin
memainkannya. Persepsi tersebut memotivasi anak untuk melakukan sesuatu, yaitu
bergerak untuk mengambilnya. Akibat gerakan tersebut, anak berhasil mendapatkan
apa yang di tujunya yaitu mengambil mainan yang menarik baginya. Teori tersebut
pun menjelaskan bahwa ketika bayi di motivasi untuk melakukan sesuatu, mereka
dapat menciptakan kemampuan motorik yang baru, kemampuan baru tersebut
merupakan hasil dari banyak faktor, yaitu perkembangan system syaraf, kemampuan
fisik yang memungkinkannya untuk bergerak, keinginan anak yang memotivasinya
untuk bergerak, dan lingkungan yang mendukung pemerolehan kemampuan motorik.
Misalnya, anak akan mulai berjalan jika system syarafnya sudah matang, proposi
kaki cukup kuat menopang tubuhnya dan anak sendiri ingin berjalan untuk
mengambil mainannya.Kemampuan motorik anak berkaitan erat dengan self-image
anak atau rasa percaya diri.
Kemampuan
Motorik Halus Anak Usia 3-4 Tahun
KarakteristikPerkembanganMotorikHalusAnakUsia
3 Tahun
Secaraumum, perkembangan motoric halusanakusia 3
tahunadalahsebagaiberikut:
Mampupeganggunting
Mampumenirukanbentuklingkaran vertical,
horizontal dangarissilang
Mampumemasangbentuklingkaran, segiempat,
segitigapadapapan puzzle
Menggambarmanusia
Mencucitangansendiri
Membentukbendadariplastisin
Membuatgarislurusdanlingkarancukuprapi
Membangunmenaradari Sembilan
atausepuluhbalok
Membangunjembatandengantigabalok
Memasukkanbiji-bijiandalambotolberleharsempit
Memegangkertasdengansatutangandanmempergunakanguntinguntukmemotongselembarankertasberukuran
5 incipersegimenjadiduabagian.
KarakteristikPerkembanganMotorikHalusAnakUsia 4Tahun
Padausia 4 tahunkoordinasigerakan motoric
halusanaksangatberkembangbahkan hamper sempurna.
Walaupundemikiananakusiainimasihmengalamikesulitandalammenyusunbalok-balokmenjadisuatubangunan.
Hal mini disebabkanolehkeinginananakuntukmeletakkanbaloksecartasempurnasehinggakadang-kadangmeruntuhkanbangunanitusendiri.
Menurut Elizabeth Hurlock (1999)
tugas-tugasperkembangananakusia 4-5 tahun di
antaranyayaitumempelajariketerampilanfisik yang diperlukanuntukpermainan yang
umumdanmengembangkanketerampilan-keterampilandasaruntukmembaca ,menulis,
danberhitung.
Suherman (2000)
menjelaskansecararingkastugas-tugasperkembangan motoric haluspadaanakusia 4-5
tahun, salahsatunyayaitudapatmengancingkanbaju.
Adapunkarakteristikperkembangan motoric
haluspadaanakusia 4 tahun, sebagaiberikut:
Mampumemegangalattulis
Mampumengguntinggarislurus, lengkung,
dangelombang di kertas
Mampumemasukkantalikelubangpapanjahit
Mampumemegangpensildenganbenar
Membuatmenaradari 9 balokkecil
Menirumembuatlingkaran, menirugaris,
menirusilangmembuatsegiempat, menirutulisan, membuatbrntuk-bentuk.
Menggambarbebasdenganmenggunakanpensilwarna,
krayon, arangkapurtulis, dansebagainya
Melipatkertassecara horizontal,
vertical, dan diagonal menjadibermacam-macambenda.
Menggambaroarng yang
terdiridariduabagian (badandankepala).
Karakteristikusia
3-4 tahunmenurutbalitbangDiknas (2002):
Ø Bermaindenganbalok
Ø Belajarmenggunting
Ø Melipatkertassederhana
Ø Mewarnai
Ø Belajarkebiasaanke
toilet
Ø Sangataktif
Tingkat pencapaianperkembanganusia 3-4
tahunmenurutpermen 58 tahun 2009
v Menuang
air, pasir, ataubiji-bijiankedalamtempatpenampung (mangkok, ember)
v Meroncemanik-manik
yang tidakterlalukecildenganbenang yang agakkaku
v Mengguntingkertasdengamengikutipolagarislurus
v Memasukkanbendakecilkedalambotol
( potonganlidi, kerikil, danbiji-bijian).
Stimulasi
Perkembangan Motorik Halus pada Anak Usia 3-4 tahun
Stimulasi Perkembangan Motorik Halus pada Anak Usia 3-4
tahun adalah sebagai berikut:
a.
Mengajak
anak bermain puzzle, menyusun balok-balok, mencocokkan gambar dengan benda yang
sesungguhnya dan mengelompokkan benda menurut jenisnya.
b.
Menunjukkan
car menggunting dan memberi gambar besar untuk latihan menggunting bagi anak.
c.
Mengajak
anak untuk membuat buku cerita sendiri dengan cara menggunting gambar-gambar,
menempelkannya di atas kertas hingga terbentuk suatu cerita dan tulisan cerita.
d.
Menemukan
anak untuk menemukan gambar/foto menarik dari majalah, minta anak menempel
gambar tersebut pada kertas kartun kemudian gantung gambar itu dikamarnya.
e.
mengajarkan
anak menjahit dengan cara dengan cara membuat lubang di sekeliling gambar
kemudian memasukkan tali rafia yang telah dibuat simpul di salah satu ujungnua
melewati lubang-lunang tersebut.
f.
Memberi
anak selembar kertas dan pensil, ajari anak menggambar garis lurus, bulatan
serta segi empat serta menulis huruf dan angka.
g.
mengajarkan
anak menghitung kacang di mangkuk dengan cara memeindahkannya satu persatu
h.
mengajarkan
kepada anak menggambar dengan cat dengan menggunakan jari-jemarinya untuk membuat
bulatan besar maupun bentuk-bentuk lainnya.
i.
Memberi
anak cat air kemudian mengajak anak untuk menncampurkan warna-warna (merah,
biru, dan kuning) ceritakan bagaimana warna-warna tersebut dapat saling
bercampur untk membentuk warna lain.
j.
Menggunting
kertas berwarna dengan berbagai bentuk seperti segi tiga, segi empat,
lingkaran., menjelaskan perbedaan berbagai bbentuk-bentuk tersebut kemudian
mintalah anak untuk membuat gambar dengan cara menempelkan potongan-potongan
tersebut di selembar kertas.
Adapun Secara
Spesifik StimulasiPerkembanganMotorikHalusAnakUsia 3 Tahun,adalah sebagai berikut:
a. Merobek
Merobekkertasdapatmenjadiaktivitas
yang bagusuntukanakusiadini, sehinggabolehdilakukanseseringmungkin.
Janganlupauntukmengulangiaktivitaslain yang sudahdilakukan di
minggu-minggusebelumnya. Pengulanganinibukansajaakanmembuat
Anak
makin mahir melainkan juga memberikannya berbagai macam keterampilan baru.
Aktivitas
ini mengembangkan:
·
Motorik
halus ketika menyobek kertas
·
Pemahaman
bahwa kertas dapat berubah bentuk bila dirobek
·
Keterampilan
mendengar dengan tujuan tertentu (mendengarkan kertas robek)
·
Pemahaman
bagaimana membersihkan tempat yang
berantakan (dengan meletakkan kertas dikantong).
·
Keyakinan
diri dan kemandirian.
b.
Permainan
masukan ke dalam celah
Aktivitas
ini mengembangkan:
·
Kemampuan
kontrol motorik
·
Kemampuan
memecahkan persoalan (memasukkan dengan car sedikit manekan)
·
Kemampuan
mengikuti petunjuk/arahan
·
Koordinasi
mata dan tangan
·
Kemandirian
dan kepercayaan diri
·
Sensitivitas
indra peraba.
c.
Menyusun
dan Menyortir
Kegiatan menyusun
dan menyortir selain melatih kemampuan motorik halus anak juga mengasah
kepekaan dan fokus perhatian pada satu hal. Manfaatnya adalah mengembangkan
imajinasi, melatih kecerdasan logis-matematis, melatih presisi, melatih
kemampuan mengelompokkan. Alat yang dibutuhkan: Balok kayu warna-warni dan
bermacam bentuk.
Cara bermain
·
Meminta
anak menyusun balok berbentuk kubus ke atas, dari dua susun, lalu tiga susun
dan seterusnya
·
Selanjutnya
minta anak memasangkan balok berbentuk segitiga atau setengah lingkaran di
bagian paling atas. Kalau masih berantakan dan balok yang disusun jatuh lagi,
tetap semangati supaya mau terus mencoba.
·
Setelah
kemampuannya makin bertambah, biarkan anak berimajinasi mambangun gedung,
rumah, jembatan dan sebaginya.
·
Minta
anak menyortir/memisahkan balok berdasarkan bentuknya, misalnya kubus dengan
kubus, segitiga dengan segitiga dan seterusnya
·
Minta
anak memisahkan/menyortir balok berdasarkan kelompok warna.
·
Kegiatan
menyortir juga bisa dilakukan dengan memberikan berbagai macam benda, seperti
kancing baju, sendok, kayu, tutup gelas dan sebagainya.
·
Ajari
anak untuk mengelompokkan/menyortir berdasar kriteria tertentu.
Stimulasi Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 4 Tahun
Menstimulasi
keterampilan motorik halus anak 4 tahun ke atas yaitu selain mengembangan
kemampuan-kemampuan umur selanjutnya, stimulasi juga diarahkan untuk kesiapan
bersekolah antara lain memegang pensil dengan baik, menulis, mengenal huruf dan
angka dan berhitung sederhana. Dalam prosesnya, kita sebagai pemberi stimulasi
harus membantu anak dalam setiap kegiatannya dan terus memberi stimulasi atau
rangsangan-rangsangan. Adapun bentuk-bentuk stimulasinya adalah sebagi berikut:
·
Melipat
Untuk
bisa melakukan aktivitas ini butuh kesabaran dan kehalusan diri. Melipat
kertas, terlebih sampai membuat karya, takkan berhasil atau maksimal hasilnya
jika dilakukan secara tergesa-tega, tak bisa tenang dan tak memiliki kehalusan
diri.
·
Menggambarkan
dengan krayon
Keseimbangan
diri secara emosional dan psikis bisa dilatih dengan cara menggambar. Aktivitas
ini juga membantu anak untuk melatih mengekpresikan diri.
·
Main
lilin/dough
Permainan
ini sangat mambantu mengasuh kreativitas anak. Selain ketelitian dam kesabaran
serta jiwa seni didapat anak lewat permainan ini.
·
Finger
Painting
Melukis
dengan jari melatih pengembangan imajinasi, memperhalus koordinasi motorik
halus, dan mengasah.
·
Meronce
Meronce
bisa melatih konsentrasi selain melatih ketajaman koordinasi mata dan
tangannya.
·
Melukis
dengan cat air
Manfaatnya
hampir sama dengan melukis menggunakan krayon. Hanya saja cat air aman
digunakna oleh anak usia 4-5 tahun.
·
Tracing
(mengikuti titik-titik yang berbentuk gambar/huruf/angka)
Kegiatan
ini baik dilakukan oleh anak kelas TK A dan B. Pasalnya, kegiatan ini merupakan
pelajaran menulis permulaan sekaligus melatih konsentrasi anak.
Kemampuan yang
melibatkanmotorikhalusuntukkoordinasimata-tangan, yaitumampumemantul-mantulkan
bola beberapa kali, menangkap bola dengan diameter lebihkecil,
melambungkanbalon, keterampilancoretansemakinbaik.Agar
kemampuandanketerampilanmotorikhalus berkembang,
anakbisadiberikanstimulasikinestetik contohnya melempar
bola keberbagaiarahdengan bola sedangsampaikecil, melempar bola kesasaransepertihuruf,
angka, ataugambar, menangkap bola dariberbagaiarah, bermainbulutangkis,
mencoret-coretberbagaibentukgeometriuntukmengembangkanotakkiridankanan,
sertamenggerakkankeduatangandan kaki denganmemukul drum mainan.
Hambatan-hambatan/gangguan
dalam Perkembangan Motorik Halus Usia 3-4 Tahun
Hambatan atau gangguan motorik berwujud sebagai gejala
gangguankoordinasi gerak, sehingga anak tampil canggung dan tidak cekatan.
Gangguanmotorik dapat terjadi diantaranya karena ada kelainan di otak atau di
otot.Gangguan motorik ini dapat menyebabkan fungsi motorik yang kurang efektif
,sehingga dapat mempengaruhi mekanisme perhatian dan menyebabkan
aktifitasmotorik anak terganggu.
Gangguan motorik berwujud sebagai gejala gangguan
koordinasi gerak.Gangguan dalam fungsi motorik dapat menyebabkan munculnya
hambatanbelajar. Gangguan dalam fungsi motorik halus akan memberikan
kesulitandalam tulisan dan gambar anak.
Gangguan sistem keseimbangan fungsi motorik dapat
menimbulkanberbagai masalah, seperti :
a)
Rasa
arah dan gerak tubuh terganggu, sehingga aktifitas motorik anak terganggu
b)
Adanya
gangguan dalam input vestibuler dan pengolahannya, menyebabkan gangguan
orientasi kanan-kiri serta orientasi visuospasial dengan akibat terjadi
gangguan dalam pelajaran membaca dan matematika.
c)
Gangguan fungsi keseimbangan penglihatan
menyebabkan gangguanpenginderaan selama seluruh gerakan, sehingga mengganggu
penglihatanwaktu membaca dan menulis. Ini terutama pada anak yang hiperaktif.
d)
Fungsi
motorik yang kurang efektif dapat mempengaruhi mekanismeperhatian. Anak
prasekolah biasanya memusatkan perhatiannya melaluiaktifitas motorik bermain
Hambatan motorik dapat terjadi diantaranya karena ada
kelainan di otak atau diotot. Hambatan motorik karena ada kelainan di otak
yaitu:
·
Gangguan
motorik karena kerusakan sistem piramidal; parese, paralisis,tonus otot-spastik
·
Gangguan
motorik karena kerusakan sistem ekstrapiramidal; akinesia,tremor, rigiditas,
gangguan postural tubuh, atetosis, hipertonus, chorea(gerakan involunter yang
gesit dan cepat berubah), hemibalismus (gerakankasar yang menyerupai gerakan
melempar atau menendang)
·
Gangguan
motorik karena kerusakan cerebellum; dismetri (salah menafsirjarak), ataxia
cerebralis (gangguan keseimbangan sehingga bila berdiri atauberjalan selalu
terjatuh), disdiadokinesis (gerakan tertukar), hipotonia,gangguan artikulasi
dan phonasi
Selain itu,
hambatan motorik juga dapat terjadi karena:
·
Hilangnya
AGA (anggota gerak atas) atau AGB (anggota gerak bawah) baikseluruhnya maupun
sebagian atau yang disebut amputee
·
Proses
kontraktur atau akibat komplikasi dari penyakit lain
Gangguan-gangguan motorik yang dialami oleh seseorang
dapat berimplikasipada berbagai aspek kehidupan, seperti :
·
Hambatan
mobilisasi
·
Hambatan
melakukan ADL atau kegiatan hidup sehari-hari
·
Hambatan
dalam aspek pendidikan
·
Hambatan
dalam aspek ekonomis produktif
·
Kelainan
fungsi sosial dan psikologis
Hambatan atau gangguan motorik dapat terjadi diantaranya
karena ada kelainandi otak atau di otot, hilangnya AGA (anggota gerak atas)
atau AGB (anggota gerak bawah) baik seluruhnya maupun sebagian (amputee), dan
proses kontraktur atau akibat komplikasi dari penyakit lain. Gangguan-gangguan
motorik yang dialami oleh seseorang dapat berimplikasi pada berbagai aspek
kehidupan, seperti : hambatan mobilisasi, hambatan melakukan ADL atau kegiatan
hidup sehari-hari, hambatan dalam aspek pendidikan, hambatan dalam aspek
ekonomis produktif, dan kelainan fungsi sosial dan psikologis.Beberapafaktor
yang jugamempengaruhiperkembanganmotorikanakantaralain; faktorgenetikdankuranggizi pada saat bayi.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyono, A.
(2003). Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Yusuf, Syamsu, 2007, Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja,
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Yuniarni, Desni. 2010. Metode.
Pengembangan Motorik Halus Anak Usia Dini. Pontianak: FKIP Universitas
Tanjungpura
MODUL_HAMBATAN_APMx_2
Permen
58 tahun 2009
Dikutip dari:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar