Rabu, 29 Mei 2013

PENTINGNYA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SAINS PADA ANAK USIA DINI



PENTINGNYA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SAINS PADA ANAK USIA DINI
Usia dini adalah fase fundamental bagi perkembangan individu yang disebut sebagai golden age (usia emas). Implikasinya pada bidang pendidikan pada anak usiadini perlu langkah yang tepat. Upaya yang akan diambiladalah langkah yang sangat strategi, karena anak adalah printis masa depan, dialah yang akan mengisi baik buruknya hari esok. Artinya keberhasilan membina anak sejak dini merupakan kesuksesan dimasa depan anak. Sebaliknya jika mengalami kegagalan dalam membina, mengajar anak, pengasuhan, prilaku dan  mendidiknya merupakan bencana bagi kehidupan anak dimasa yang akan datang.
Salah satu langkah yang strategi dalam pembekalan anak yang optimal adalah didahului dengan pengenalan karakteristik  dan tujuan pembelajaran yang akan diterapkan  termasuk dalam bidang penerapan sains. Tujuan  dan ruang lingkup sains akan banyak membantu dan mengajar orang dewasa dalam penguasa program-program untuk anak usia dini yang dianggap tepat.
A.     Tujuan Pembelajaran Sains Bagi  Anak
a.      Pentingnya tujuan dalam pembelajaran sains
Menempatkan tujuan yang jelas pada pembelajaran pada anak usia dini merupakan suatu keharusan karena tujuan tersebut harus dijadikan standar dalam mencapai  suatu keberhasilan dalam  program yang laksanakan. Tujuan yang dirumusana memiliki tingkat ketepatan (validity), kebermaknaan (meaningfulness) fungsional dan relevansi yang tinggi dengan kebutuhan serta karakteristik sasaran.
Tujuan-tujuan pendidikan sains yang telah dirumusan  harus mudah diamati, dinilai, sederhana dan praktis. Tujuan tersebut dalam pengembangan pembelajaran sains adalah terkait dengan fenomena-fenomena realitas  terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sains adalah satu pengungkap keberadaan dan rahasia alam raya berserta isinya dan merupakan salah satu  sarana mencapai tujuan  hidup manusia sangat penting untuk dipahami dan dikuasai. Kemajuan dibidang sains dapat mempercepat kemajuan, mempermudah dalam hidup, mengurangi penderitaan,sehingga membuka pintu-pintu masa depan yang cerah dan cermilang.
Realitas ternyata ditemukan juga hal-hal  yang bersifat kontraiktifn  misalnya ditemukannya obat-obatan penyembuh, tetapi juga ditemukan juga racun-racun pemusnah kehidupan misalnya bom atom dan nuklir.Pengembangan sains diarahkan dengan hal-hal yang positif sesuai dengan norma-norma dan azas-azas kehidupan.
b.      Tujuan pengembangan  pembelajaran sains pada anak usia dini
Tujuan pembelajaran sains  sejalan dengan kurikulum yang ada disekolah yaitu mengembangkan anak secara utuh baik pikiran, hati dan jasmaninya. Mengembangkan intelektual, emosional fisik jasmani maupun fisik kognitif, psikomotorik, afektif (Abruscato, 1982). Rumusan tujuan didasarkan pada pertimbangan bahwa tugas utama sekolah dalah membantu  anak mencapai kebutuhan ( baik sekarang maupun yang akan datang). Sesuai dengan kondisi lingkungan ekologi, ekonomi sosial, dan kebutuhan akibat dari perkembangan  IPTEK. Tujuan mendasar dari pendidikan adalah  untuk mengembangkan individu terhadap pendidikan sains itu sendiri. Jadi focus program pengembangan pembelajaran sains untuk memupuk pemahaman , minat dan penghargaan pada anak terhadap dunia dimana mereka hidup (Su-maji, 1988).
Menurut Like Wilarjo (1988) focus tekanan pendidikan terletak pada bagaimana diri dididik oleh alam agar kita menjadi manusia yang lebih baik. Dengan demikian  tujuan pendidikan sains diarahkan pada konsep-konsep dan dimensi-dimensinya.


Leeper (1994) penngembangan pembelajaran sainspada anak usia dini hendaklah  ditunjukan untuk merealitasikan  4 hal yaitu:
1.      Agar anak memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya melalui metode sains sehingga anak menjadi terampil.
2.      Agar anak memilki sikap ilmiah
3.      Agar anak mendapat pengetahuan dan informassains  ilmiah , karena informasi merupakan temuan dan rumusan  yang objektif serta sesuai dengan kaidah-kaidah yang menaunginya.
4.      Agar anak tertarik untuk menghayati sains yang ada di lingkungan  dan alam sekitar.
            Diharapkan juga dapat meningkatkan kecerdasan dan pemahaman anak pada alam berserta isinya (Sumaji 1997) pengembangan pembelajaran sains, bukan hanya dominan kognitif yang terbina tetapi juga motorik afeksinya secara seimbang. Pembelajaran sains akan tumbuh dan berkembang kreativitas  dan kemampuan berfikir kritis  yang semuanya akan  sangat bermanfaat bagi aktualisasi dan kesiapan anak dalam menghadapi  peran  berikutnya. Pengembangan sains pada anak usia dini  yaitu:
1.      Membantu anak untuk memahami sains dalam kehidupan sehari-hari
2.      Membantu meletakan aspek-aspek yang terkait dengan proses sains
3.      Membantu anak-anak untuk memahami  kejadian diluar lingkungan
4.      Menfasilitas dan mengembangan sikap ingin tahu, tekun, terbuka, kristis, mawar diri, bertanggungjawab, bekerja sama dan mandiri dalam kehidupannya.
5.      Membantu anak dalam menjelaskan gejala-gejala dan dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
6.      Membantu anak untuk mangunakan teknologi sederhana
7.      Membantu anak untuk mencintai lingkungan  dan sadar akan keagungan TYE
Tujuan-tujuan pengajaran sains pada tingkat anak usia dini  dapat disimpulkan menjadi 3 dimensi sebagai  gagasan pokok yaitu:
1.      dimensi produk,merupakan pendidikan yang diarahkan pada pengenalan dan penguasaan fakta, prinsip, teori maupun aspek-aspek lain dalam bidang sains.
2.      dimensi proses, merupakan tujuan yang diarahkan pada penguasaan ketrampilan pada cara kerja sains, merupakan cara kerja dalam mengenal, mengendalikan dan mengungkapkan  segala sesuatu yang terkait dengan alam dengan metode ilmiah.
3.      dimensi  sikap sains, merupakan sikap atau karakter yang dibentuk oleh anak usia dini, sehingga anak menjadi sasaran yang menjadi output serta outcame. Pembinaan dari waktu-kewaktu  diharapkan dapat meningkatkan;
a.       Sikap jujur
b.      Sikap kritis
c.       Sikap kreatif
d.      Sikap positif terhadap kegagalan
e.       Sikap rendah hati
f.       Sikap tidak mudah putus asa
g.      Sikap keterbuakaan dann diuji
h.      Sikap menghargai dan menerima masukan
i.        Sikap berpedoman pada fakta dan data yang memadai
j.        Hasrat ingin tahu yang tinggi 
k.      dan sebagainya

Skematik tujuan pengembangan pembelajaran sains dapat dilihat pada table
No.
(1)
Dimensi sains yang di kembangkan
(2)
Tujuan yang di kembangkan
(setiap bidang)
(3)
Pribadi yang terbentuk
(4)
1.

-penguasaan fakta, konsep, prinsip dan teori (kumpulan pengetahuan)
-penguasaan segala sesuatu yang ditemukan dalam bidang sains
-kemampuan menjelaskan pengetahuan secara memadai
-penguasaan sains sebagai produk yang komprehenship  (menyeluruh) dan utuh

-memiliki  bekal kemampuan  dasar untuk keperluan kehidupann
-memiliki ketrempilan yang menerapkan prinsip sains dalam kehidupannya
-memiliki sikap ilmiah terkait dengan penyelesaian masalah sehari-hari
2
Sains sebagai proses
-pengembangan yang diperlukan untuk mengendalikan sains
-menguasai produk kerja menyingkap alam
-menguasai cara-cara dalam menyelesaikan masalah
- proses secara benar harus dimliki yaitu mengamati, menggolongkan dan mengukur
-menguraikan
-menjelaskan
-merumuskan
-merancang
-menganalisi
-dan menarik kesimpulan
-memiliki kesadaran dan keterampilan
3
Sains sebagai sikap
-pembentukan pribadi
-sejumlah sikap yang harus dikembangkan
-memiliki tingkat kreativitas yang lebih berarti
-mempelajari alam dilingkungan sekitar












            Semakin banyak indikator yang diperlukan sains melekat pada anak sebagaimana yang diprogramkan, akan semakin mempermudah dalam mempelajari sains. Tujuan-tujuan pembelajaran sains yang belum tercapai harus dimunculkan program perbaikan serta alternative-alternatif yang lebih mudah.
            Tingginya kemampuan dan sikap sains yang dimiliki anak mencerminkan keterampilan anak dalam mengenali objek sains, berpikir logis dan mengikuti prosedur kerja.karena kemampuan dan sikap sains yang melekat dan internalisasi dalam diri anak akan menjadi kontrol sikap yang efektif dalam melakukan proses penyiapan dan penghasilan sains.
Tujuan-tujuan dari pengembangan sains berdasarkan dimensi terdiri atas:
1.      Memiliki kemampuan dasar untuk keperluannya
2.      Memiliki keterampilan dalam memperoleh dan menerapkan sains dalam hidupnya
3.      Memiliki sikap ilmiah dan menggunakan pendekatan dalam menyelesaikan masalah
4.      Memiliki kesadaran akan keteraturan alam dan segaa keindahannya
5.      Memiliki tingkat kreativitas yang lebih berarti
6.      Tumbuh dan berkembang minat untuk studi lanjut dibidang sains

B.      Nilai Sains Sebagai Pengembangan Kemampuan Kognitif dan Efektif  Serta Psikomotorik Anak

            Pengembangan pembelajaran sains adalah relevan dengan tujuan dan kurikulum sekolah.pengembangan sains terhadap pembentukan intelektual, kepribadian dan keterampilan anakmenjadi lebih tinggi. kepribadian menjadi lebih meningkat secara kualitas maupun kuantitas.

            Jika dilihat dari taksonomi tujuan pendidikan terutama dari bloom (Ibrahim, 1996) berada pada level yang lebih tinggi. pembentukan karakter yang lebih manusiawi dihargai sebagai individu, adalah sifat-sifat sains yang empiris, objektif, logis dan ilmiah.

a.       Nilai Sains bagi perkembangan kemampuan kogntif anak
            Aberusceto (1982) kegiatan sekolah seringkali menghabiskan daya pikir dan menyerap pengetahuan semata-mata, itu adalah keliru.mengacu pada perkembangan kognitif anak bukan menyerap sebanyak-banyaknya pengetahuan, tetapi bagaimana ia mengingat dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Sikap pengembangan konektif anak mengarah 2 dimensi, yaitu dimensi isi dan dimensi proses. Menguasai isi pengetahuan, melalui proses yang bermakna.
Kegagalan dalam mengorganiasikan pembelajaran akan berbekas pada produk pembelajaran sebagai saran. Guru akan berdampak positif pada anak dalam kehidupan kelak nanti. karna pengalaman-pengalaman masa kecil merupakan indicator kehidupan seseorang dimasa depan.
b.      Nilai Sains sebagai pengembangan afektif anak
            Setiap anak usia dini perlu diberi dan dilibatkan pada suasana yang memberikan pengalaman afeksi yang membekas. pembelajaran sains sesuai dengan dunia anak untuk mengekspresikan suasananya, anak belajar dan berkembang dari lingkungannya.Tugas guru yang terampil dan terpenting dalam pembelajaran sains adalah menyediakan lingkungan yang menyenangkan, bermakna, dan menyentuh anak hingga dapat menumbuhkembangkan apeksi secara efektif.

c.       Nilai Sains sebagai pengembangan psikomotorik anak
            Pengembangan pembelajaran sains berkontribusi positif pada kemajuan konektif dan apeksi anak, melibatkan anak secara optimal akan membantu perkembangan psikomotorik anak.Tuntutan anak memiliki kesanggupan untuk menggerakkan anggota tubuh dan bagian-bagiannya.Memanipulasi lingkungan diperlukan koordinasi antara pikiran dan kesanggupan tubuh untuk melakukannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar