PENTINGNYA PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN SAINS PADA ANAK USIA DINI
Usia dini adalah fase fundamental
bagi perkembangan individu yang disebut sebagai golden age (usia emas).
Implikasinya pada bidang pendidikan pada anak usiadini perlu langkah yang
tepat. Upaya yang akan diambiladalah langkah yang sangat strategi, karena anak
adalah printis masa depan, dialah yang akan mengisi baik buruknya hari esok. Artinya
keberhasilan membina anak sejak dini merupakan kesuksesan dimasa depan anak.
Sebaliknya jika mengalami kegagalan dalam membina, mengajar anak, pengasuhan,
prilaku dan mendidiknya merupakan
bencana bagi kehidupan anak dimasa yang akan datang.
Salah satu langkah yang strategi
dalam pembekalan anak yang optimal adalah didahului dengan pengenalan
karakteristik dan tujuan pembelajaran
yang akan diterapkan termasuk dalam
bidang penerapan sains. Tujuan dan ruang
lingkup sains akan banyak membantu dan mengajar orang dewasa dalam penguasa
program-program untuk anak usia dini yang dianggap tepat.
A. Tujuan Pembelajaran Sains Bagi Anak
a.
Pentingnya
tujuan dalam pembelajaran sains
Menempatkan tujuan yang
jelas pada pembelajaran pada anak usia dini merupakan suatu keharusan karena
tujuan tersebut harus dijadikan standar dalam mencapai suatu keberhasilan dalam program yang laksanakan. Tujuan yang
dirumusana memiliki tingkat ketepatan (validity), kebermaknaan (meaningfulness)
fungsional dan relevansi yang tinggi dengan kebutuhan serta karakteristik
sasaran.
Tujuan-tujuan
pendidikan sains yang telah dirumusan
harus mudah diamati, dinilai, sederhana dan praktis. Tujuan tersebut
dalam pengembangan pembelajaran sains adalah terkait dengan fenomena-fenomena
realitas terjadi dalam kehidupan
sehari-hari. Sains adalah satu pengungkap keberadaan dan rahasia alam raya
berserta isinya dan merupakan salah satu
sarana mencapai tujuan hidup
manusia sangat penting untuk dipahami dan dikuasai. Kemajuan dibidang sains
dapat mempercepat kemajuan, mempermudah dalam hidup, mengurangi
penderitaan,sehingga membuka pintu-pintu masa depan yang cerah dan cermilang.
Realitas ternyata
ditemukan juga hal-hal yang bersifat
kontraiktifn misalnya ditemukannya
obat-obatan penyembuh, tetapi juga ditemukan juga racun-racun pemusnah
kehidupan misalnya bom atom dan nuklir.Pengembangan sains diarahkan dengan
hal-hal yang positif sesuai dengan norma-norma dan azas-azas kehidupan.
b.
Tujuan
pengembangan pembelajaran sains pada
anak usia dini
Tujuan pembelajaran
sains sejalan dengan kurikulum yang ada
disekolah yaitu mengembangkan anak secara utuh baik pikiran, hati dan
jasmaninya. Mengembangkan intelektual, emosional fisik jasmani maupun fisik
kognitif, psikomotorik, afektif (Abruscato, 1982). Rumusan tujuan didasarkan
pada pertimbangan bahwa tugas utama sekolah dalah membantu anak mencapai kebutuhan ( baik sekarang maupun
yang akan datang). Sesuai dengan kondisi lingkungan ekologi, ekonomi sosial,
dan kebutuhan akibat dari perkembangan
IPTEK. Tujuan mendasar dari pendidikan adalah untuk mengembangkan individu terhadap
pendidikan sains itu sendiri. Jadi focus program pengembangan pembelajaran
sains untuk memupuk pemahaman , minat dan penghargaan pada anak terhadap dunia
dimana mereka hidup (Su-maji, 1988).
Menurut Like Wilarjo
(1988) focus tekanan pendidikan terletak pada bagaimana diri dididik oleh alam
agar kita menjadi manusia yang lebih baik. Dengan demikian tujuan pendidikan sains diarahkan pada
konsep-konsep dan dimensi-dimensinya.
Leeper (1994)
penngembangan pembelajaran sainspada anak usia dini hendaklah ditunjukan untuk merealitasikan 4 hal yaitu:
1. Agar
anak memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya melalui
metode sains sehingga anak menjadi terampil.
2. Agar
anak memilki sikap ilmiah
3. Agar
anak mendapat pengetahuan dan informassains ilmiah , karena informasi merupakan temuan dan
rumusan yang objektif serta sesuai
dengan kaidah-kaidah yang menaunginya.
4. Agar
anak tertarik untuk menghayati sains yang ada di lingkungan dan alam sekitar.
Diharapkan juga dapat meningkatkan kecerdasan dan
pemahaman anak pada alam berserta isinya (Sumaji 1997) pengembangan
pembelajaran sains, bukan hanya dominan kognitif yang terbina tetapi juga motorik
afeksinya secara seimbang. Pembelajaran sains akan tumbuh dan berkembang
kreativitas dan kemampuan berfikir
kritis yang semuanya akan sangat bermanfaat bagi aktualisasi dan
kesiapan anak dalam menghadapi
peran berikutnya. Pengembangan
sains pada anak usia dini yaitu:
1. Membantu
anak untuk memahami sains dalam kehidupan sehari-hari
2. Membantu
meletakan aspek-aspek yang terkait dengan proses sains
3. Membantu
anak-anak untuk memahami kejadian diluar
lingkungan
4. Menfasilitas
dan mengembangan sikap ingin tahu, tekun, terbuka, kristis, mawar diri,
bertanggungjawab, bekerja sama dan mandiri dalam kehidupannya.
5. Membantu
anak dalam menjelaskan gejala-gejala dan dapat memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari
6. Membantu
anak untuk mangunakan teknologi sederhana
7.
Membantu anak untuk mencintai
lingkungan dan sadar akan keagungan TYE
Tujuan-tujuan
pengajaran sains pada tingkat anak usia dini
dapat disimpulkan menjadi 3 dimensi sebagai gagasan pokok yaitu:
1. dimensi
produk,merupakan pendidikan yang diarahkan pada pengenalan dan penguasaan
fakta, prinsip, teori maupun aspek-aspek lain dalam bidang sains.
2. dimensi
proses, merupakan tujuan yang diarahkan pada penguasaan ketrampilan pada cara
kerja sains, merupakan cara kerja dalam mengenal, mengendalikan dan
mengungkapkan segala sesuatu yang
terkait dengan alam dengan metode ilmiah.
3. dimensi sikap sains, merupakan sikap atau karakter
yang dibentuk oleh anak usia dini, sehingga anak menjadi sasaran yang menjadi
output serta outcame. Pembinaan dari waktu-kewaktu diharapkan dapat meningkatkan;
a. Sikap
jujur
b. Sikap
kritis
c. Sikap
kreatif
d. Sikap
positif terhadap kegagalan
e. Sikap
rendah hati
f. Sikap
tidak mudah putus asa
g. Sikap
keterbuakaan dann diuji
h. Sikap
menghargai dan menerima masukan
i.
Sikap berpedoman pada fakta dan data
yang memadai
j.
Hasrat ingin tahu yang tinggi
k. dan
sebagainya
Skematik tujuan pengembangan
pembelajaran sains dapat dilihat pada table
No.
(1)
|
Dimensi
sains yang di kembangkan
(2)
|
Tujuan
yang di kembangkan
(setiap
bidang)
(3)
|
Pribadi
yang terbentuk
(4)
|
1.
|
|
-penguasaan
fakta, konsep, prinsip dan teori (kumpulan pengetahuan)
-penguasaan
segala sesuatu yang ditemukan dalam bidang sains
-kemampuan
menjelaskan pengetahuan secara memadai
-penguasaan
sains sebagai produk yang komprehenship
(menyeluruh) dan utuh
|
-memiliki bekal kemampuan dasar untuk keperluan kehidupann
-memiliki
ketrempilan yang menerapkan prinsip sains dalam kehidupannya
-memiliki
sikap ilmiah terkait dengan penyelesaian masalah sehari-hari
|
2
|
Sains
sebagai proses
|
-pengembangan
yang diperlukan untuk mengendalikan sains
-menguasai
produk kerja menyingkap alam
-menguasai
cara-cara dalam menyelesaikan masalah
-
proses secara benar harus dimliki yaitu mengamati, menggolongkan dan mengukur
-menguraikan
-menjelaskan
-merumuskan
-merancang
-menganalisi
-dan
menarik kesimpulan
|
-memiliki
kesadaran dan keterampilan
|
3
|
Sains
sebagai sikap
|
-pembentukan
pribadi
-sejumlah
sikap yang harus dikembangkan
|
-memiliki
tingkat kreativitas yang lebih berarti
-mempelajari
alam dilingkungan sekitar
|
Semakin banyak indikator yang
diperlukan sains melekat pada anak sebagaimana yang diprogramkan, akan semakin mempermudah
dalam mempelajari sains. Tujuan-tujuan pembelajaran sains yang belum tercapai
harus dimunculkan program perbaikan serta alternative-alternatif yang lebih
mudah.
Tingginya kemampuan dan sikap sains
yang dimiliki anak mencerminkan keterampilan anak dalam mengenali objek sains,
berpikir logis dan mengikuti prosedur kerja.karena kemampuan dan sikap sains
yang melekat dan internalisasi dalam diri anak akan menjadi kontrol sikap yang
efektif dalam melakukan proses penyiapan dan penghasilan sains.
Tujuan-tujuan
dari pengembangan sains berdasarkan dimensi terdiri atas:
1. Memiliki
kemampuan dasar untuk keperluannya
2. Memiliki
keterampilan dalam memperoleh dan menerapkan sains dalam hidupnya
3. Memiliki
sikap ilmiah dan menggunakan pendekatan dalam menyelesaikan masalah
4. Memiliki
kesadaran akan keteraturan alam dan segaa keindahannya
5. Memiliki
tingkat kreativitas yang lebih berarti
6. Tumbuh
dan berkembang minat untuk studi lanjut dibidang sains
B.
Nilai
Sains Sebagai Pengembangan Kemampuan Kognitif dan Efektif Serta Psikomotorik Anak
Pengembangan pembelajaran sains
adalah relevan dengan tujuan dan kurikulum sekolah.pengembangan sains terhadap
pembentukan intelektual, kepribadian dan keterampilan anakmenjadi lebih tinggi.
kepribadian menjadi lebih meningkat secara kualitas maupun kuantitas.
Jika dilihat dari taksonomi tujuan
pendidikan terutama dari bloom (Ibrahim, 1996) berada pada level yang lebih
tinggi. pembentukan karakter yang lebih manusiawi dihargai sebagai individu,
adalah sifat-sifat sains yang empiris, objektif, logis dan ilmiah.
a. Nilai
Sains bagi perkembangan kemampuan kogntif anak
Aberusceto (1982) kegiatan sekolah seringkali
menghabiskan daya pikir dan menyerap pengetahuan semata-mata, itu adalah
keliru.mengacu pada perkembangan kognitif anak bukan menyerap
sebanyak-banyaknya pengetahuan, tetapi bagaimana ia mengingat dan
menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Sikap pengembangan konektif anak
mengarah 2 dimensi, yaitu dimensi isi dan dimensi proses. Menguasai isi
pengetahuan, melalui proses yang bermakna.
Kegagalan dalam
mengorganiasikan pembelajaran akan berbekas pada produk pembelajaran sebagai
saran. Guru akan berdampak positif pada anak dalam kehidupan kelak nanti. karna
pengalaman-pengalaman masa kecil merupakan indicator kehidupan seseorang dimasa
depan.
b. Nilai
Sains sebagai pengembangan afektif anak
Setiap anak usia dini perlu diberi
dan dilibatkan pada suasana yang memberikan pengalaman afeksi yang membekas. pembelajaran
sains sesuai dengan dunia anak untuk mengekspresikan suasananya, anak belajar
dan berkembang dari lingkungannya.Tugas guru yang terampil dan terpenting dalam
pembelajaran sains adalah menyediakan lingkungan yang menyenangkan, bermakna,
dan menyentuh anak hingga dapat menumbuhkembangkan apeksi secara efektif.
c. Nilai
Sains sebagai pengembangan psikomotorik anak
Pengembangan pembelajaran sains
berkontribusi positif pada kemajuan konektif dan apeksi anak, melibatkan anak
secara optimal akan membantu perkembangan psikomotorik anak.Tuntutan anak memiliki
kesanggupan untuk menggerakkan anggota tubuh dan bagian-bagiannya.Memanipulasi
lingkungan diperlukan koordinasi antara pikiran dan kesanggupan tubuh untuk
melakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar