BAB
I
PEMBAHASAN
I.
Pengertian dan Manfaat Metode
Karyawisata bagi Anak Taman Kanak-kanak
A.
PENGERTIAN
METODE KARYAWISATA BAGI ANAK TAMAN KANAK-KANAK.
Moeslichatoen
(1999) menuliskan bahwa karyawisata merupakan salah satu metode pembelajaran di
Taman Kanak-Kanak yang dilaksanakan dengan cara mengamati dunia sesuai dengan
kenyataan yang ada secara langsung. Pengamatan itu diperoleh melalui panca
indera seperti penglihatan, pendengaran, pengecapan, pembauan, dan perabaan.
Selanjutnya
Moeslichaton (1999) menyatakan bahwa hasil informasi yang didapat anak melalui
penglihatan mata antara lain adalah kesan pengamatan (presepsi penglihatan)
seperti bentuk, warna, dan ukuran. Misalnya, anak dapat mengetahui dan belajar
bahwa:
1. Setiap
benda, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia itu mempunyai sifat-sifat yang dapat
dilihat dan dideskripsikan.
2. Benda-benda
itu dapat dibandingkan berdasarkan persamaan dan perbedaannya. Misalnya dalam
hal warna, bentuk dan ukurannya.
3. Setiap
benda, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia dapat digolongkan berdasarkan
kesamaan sifat yang dimiliki ke dalam satu kelompok.
Selanjutnya, indra pembauan pada
hidung memberikan informasi mengenai bermacam bau benda dan gas. Bau yang dapat
diketahui anak antara lain adalah bau harum, busuk, amis, menyengat dan
sebagainya. Dari presepsi pembauan ini anak akan belajar bahwa:
1. Setiap
benda, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia itu mempunyai sifat-sifat yang dapat
dicium dan dideskripsikan sifat baunya. Misalnya bunga melati berbau harum yang
lembut. Sedangkan bunga sedapa malam berbau harum yang lebih kuat atau
menyengat.
2. Benda-benda
itu dapat dibandingkan berdasarkan persamaan dan perbedaan baunya. Misalnya Ani
dan Ana sama-sama berbau harum.
3. Setiap
benda, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia dapat digolongkan berdasarkan kesamaan
bau yang dimilikinya ke dalam satu kelompok. Misalnya berbagai jenis ikan dapat
digolongkan dalam kelompok berbau amis.
Indra
pendengaran yang ada pada telinga member informasi tentang berbagai suara,
misalnya suara burung berkicau, suara ibu memarahi anaknya, suara tertawa
anak-anak, atau suara mobil membunyikan klaksonnya. Presepsi auditif tersebut
membantu anak belajar bahwa:
1. Setiap
benda, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia itu mempunyai sifat-sifat yang dapat
didengar dan dideskripsikan
2. Benda-benda
itu dapat dibandingkan berdasarkan persamaan dan perbedaan suaranya. Misalnya
anjing menggonggong dan kucing mengeong. Suara anjing lebig keras daripada
suara kucing.
3. Setiap
benda, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia dapat digolongkan berdasarkan
kesamaan suara yang dimiliki. Misalnya si Adi, si Ana dan si Anis am-sama
mempunyai suara anak kecil karena umur mereka hamper sama.
Demikian
pula dengan fungsi indra pengecap yang ada pada lidah. Indra pengecapan
memberikan informasi tentang berbagai rasa, misalnya rasa pahit, manis, asin,
asam, pedas dan sebagainya. Persepsi pengecapan tersebut membantu anak belajar
bahwa:
1. Setiap
benda, tunbuh-tunbuhan, hewan dan manusia itu mempunyai sifat-sifat yang dapat
dirasakan dan dideskripsikan.
2. Benda-benda
itu dapat dibandingkan berdasarkan persamaan dan perbedaan rasanya. Misalnya
rasa jeruk nipis asam, sedangkan pisang manis.
3. Setiap
benda, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia dapat digolongkan berdasarkan
kesamaan rasa yang dimiliki. Misalnya rasa pisang yang masak manis, sedangkan
rasa pisang yang belum matang belum manis.
Terakhir,
indra perabaan yang ada pada kulit memberikan informasi tentang berbagai rasa
yang diperoleh melalui perabaan, misalnya rasa dingin, panas, kasar, halus,
keras dan lembut. Dari pengamatan melalui perabaan tersebut anak belajar bahwa:
1. Setiap
benda, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia itu mempunyai sifat-sifat yang dapat
diraba dan dideskripsikan.
2. Benda-benda
itu dapat dibandingkan berdasarkan persamaan dan perbedaan sifat hasil
perabaannya. Misalnya bulu kucing lebih lembut dari pada bulu burung merpati.
3. Setiap
benda, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia dapat digolongkan berdasarkan
kesamaan sifat hasil perabaan yang dimiliknya. Misalnya kesamaan sifat kasar
atau lembut, panas atau dingin.
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa melalui karyawisata anak mendapat
kesempatan yang luas untuk melakukan kegiatan yang menarik perhatiannya, rasa
ingin tahunya dan mengadakan pengamatan serta kajian terhadap fakta yang
dihadapinya secara langsung. Karyawisata juga dapat member kesempatan kepada
anak-anak Taman Kanak-kanak untuk menggunakan seluruh panca inderanya.
B.
MANFAAT
METODE KARYAWISATA BAGI ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Menurut
Moeslichatoen (1999). Karyawisata merupakan metode yang dapat menumbuhkan minat
anak Taman Kanak-Kanak untuk mengenal dan belajar mengenai sesuatu hal yang
nyata. Misalnya, untuk menumbuhkan minat tentang dunia binatang, anak dapat
dibawa berkaryawisata ke kebun binatang. Saat karyawisata, anak juga perlu
diarahkan untuk mengamati tingkah laku binatang-binatang yang ada di kebun
binatang. Dengan mengamati bermacam-macam binatang tersebut anak dapat diajarkan
untuk mengamati lebih lanjut binatang yang menarik perhatiannya. Melalui
karyawisata ke kebun binatang tersebut pula anak Taman Kanak-kanak perlu juga
diarahkan agar mempunyai minat untuk menyayangi binatang dengan merawat dan
memelihara dengan menjaga kebersihan hewan peliharaan serta kebersihan
kandangnya. Selanjutnya Moeslichatoen (1999) menguraikan bahwa beberapa hal
yang mungkin dilakukan anak setelah mengamati berbagai hal benda adalah:
1. Anak
berusaha mempertajam kesan pengamatannya sehingga memperjelas pengertian
tentang sesuatu hal. Misalnya, setelah anak-anak di ajak ke kebun binatang,
mereka lebih memahami berbagai jenis, ukuran, dan suara binatang. Atau di ajak
ke kantor pos anak akan menjadi paham tentang tukang pos, surat, amplop dan sebagainya.
Pemahaman merupakan penguatan bagi anak untuk mempelajari sesuatu hal atau
benda lebih lanjut.
2. Anak
berusaha untuk memproduksi hal-hal yang telah diamatinya. Reproduksi lebih
mudah dikomunikasikan kepada guru atau anak lain dibandingkan bila dikemukakan
melalui kata-kata.
II.
Peranan Karyawisata untuk Pengembangan
Bahasa Anak Taman Kanak-kanak dan Rancangan Pelaksanaan Metode Karyawisata.
A.
PERAN
KARYAWISATA UNTUK PENGEMBANGAN BAHASA ANAK TAMAN KANAK-KANAK.
Bahasa
adalah kunci untuk berkomunikasi dengan lingkungannya. Pada masa peka belajar
ini, anak-anak usia Taman Kanak-kanak perlu mengembangkan kemampuan
berbahasanya agar mereka dapat saling berinteraksi dengan dunia di
sekelilingnya. Terdapat perbedaan antara kemampuan berbicara dan berbahasa.
Dalam buku Seri ayah Bunda (2002) dikatakan bahwa kemampuan berbahasa meliputi
segala bentuk komunikasi lisan, tuliasan, bahasa isyarat, bahasa tubuh,
ekspresi wajah, atau seni. Sementara kemampuan berbicara adalah kemampuan
berbahasa lisan yang merupakan bentuk paling efektif dalam berkomunikasi, juga
paling penting dan paling banyak digunakan. Kebutuhan untuk terampil berbicara
atau berkomunikasi bagi seorang anak merupakan kebutuhan anak tersebut untuk
menjadi anggota kelompok sosial. Mengingat betapa pentingnya kemampuan
berbahasa ini bagi seorang anak, maka di lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak,
pengembangan kemampuan berbahasa tersebut menjadi tanggung jawab seorang
pendidik atau guru Taman Kanak-kanak. Saat mengajar anak Taman Kanak-kanak
beberapa hal yang harus diingat guru adalah menggunakan alat peraga, mengajak
kea lam, sekali membiarkan anak bermain sendiri. Selain itu, guru harus pula
memilih dan menggunakan serangkaian metode pembelajaran tertentu yang dapat
merangsang perkembangan kemampuan berbahasa anak secara optimal. Metode
karyawisata dapat digunakan guru untuk mengembangkan berbagai aspek
perkembangan anak seperti perkembangan bahasa karena dilakukan di luar kelas,
di alam terbuka dan digunakan untuk mengenal lingkungan sekitarnya, yang dapat pula
menjadi sumber belajar anak. Anak-anak dapat diajak untuk berkaryawisata ke
tepi pantai, atau ke kebun binatang, atau ke tempat lain yang sesuai dengan
perkembangannya.
B. RANCANGAN KARYAWISATA UNTUK
PENGEMBANGAN BAHASA ANAK TAMAN KANAK-KANAK.
Contoh
rancangan karyawisata untuk pengembangan
kemampuan berbahasa yang dikembangankan mengikuti petunjuk yang
diberikan oleh Moeslichatoen (1999). Rancangan kegiatan karyawisata oleh guru
meliputi kegiatan:
1. Rancangan
persiapan karyawisata oleh guru meliputi kegiatan :
a. Menetapkan
sasaran yang diprioritaskan sesuai dengan tema kegiatan belajar yang dipilih.
Ada empat sasaran karyawisata , dunia binatang, tanaman, kerja dan kehidupan
manusia.
b. Mengadakan
hubungan dan pengenalan medan sasaran karyawisata guru harus benar – benar
mengenal sasaran karyawisata yang sudah ditetapkan. Sebelum membawa anak Taman
Kanak – kanak kesasaran karyawisata, terlebih dahulu guru harus mendatangi
lokasi karyawisata untuk mendapatkan informasi langsung dan mengamati secara
khusus aspek – aspek perkembangan bahasa yang dapat dikembangakan dilokasi
tersebut
c. Merumuskan
program kegiatan pengembangan kemampuan berbahasa anak melalui karyawisata
dengan merencanakan hal – hal berikut
1. Guru
menetapkan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai anak dengan
karyawisata ini. Kompetensi dapat diambil dari GBPKB TK 1994 atau yang
berlandaskan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
2. Waktu
yang dibutuhkan untuk melaksanakan karyawisata tersebut harus sesuai dengan
kondisi anak Taman kanak – kanak
3. Biaya
yang dibutuhkan untuk kegiatan karyawisata
4. Kendaraan
untuk ke lokasi karyawisata
5. Makanan
dan tanda pengenal anak
6. Antisipasi
kemungkinan bahaya atau hambatan yang terjadi selama karyawisata.
d. Menyiapkan
alat dan bahan yang diperlukan
Untuk
merancang karyawisata yang baik maka guru harus menyusun segala alat dan bahan
yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak .
e. Menetapkan
tata tertib
Tanpa
adanya tata tertib yang baik kegiatan karyawisata tak akan berlangsung dengan
baik. Oleh sebab itu, anak – anak perlu dikenalkan dan ditetapkan tata tertib
khusus untuk mengendalikan mereka dan membuat mereka belajar mengenai
kedisplinan dan aturan kelompok
f.
Menyampaikan surat atau permintaan izin
dan partisipasi dari orang tua
Guru
harus menyampaikan rencana karyawisata kepada orang tua agar mereka memberikan
izin dan membantu atau berpartisipasi dalam kegiatan tersebut
g. Persiapan
guru di kelas
Sebelum
kegiatan karyawisata maka guru perlu menginformasikan kepada anak – anak apa
saja yang dapat mereka lihat dan pelajari dilokasi karyawisata agar setelah
sampai ke lokasi wisata anak – anak mengerti apa yang harus mereka lakukan.
Guru
juga perlu membimbing anak agar mereka menyiapkan diri dan menyiapkan bekal
yang perlu dibawa mereka. Guru juga perlu mengajarkan tata tertib yang harus
dipatuhi anak – anak di kebun binatang , supaya anak – anak tidak ada yang
hilang atau tersesat, atau membuat keributan di lokasi wisata.
2. Rancangan
pelaksanaan karyawisata oleh guru akan meliputi hal – hal berikut
a. Memperhatikan
sekali lagi bahan dan peralatan yang akan dibawa dalam melaksanakan karyawisata
sesuai dengan yang telah dirancang guru
b. Menyiapkan
kegiatan pembelajaran dan langkah – langkah yang akan dilakukan setelah tiba di
lokasi karyawisata.
c. Menyiapkan
kegiatan apa saja yang akan dilakukan di kendaraan menuju ke lokasi karyawisata
d. Jangan
lupa untuk berdoa sebelum berangkat karyawisata agar semua selamat dan kegiatan
berjalan baik
3. Rancangan
penilaian karyawisata oleh guru meliputi hal – hal berikut:
a. Menetapkan
alat, waktu dan cara penilaian untuk menilai kemampuan berbahasa anak sesuai
kompetensi yang telah direncanakan guru
b. Menyiapkan
format laporan hasil kegiatan karyawisata dan menginformasikan langkah tindak
lanjutnya
C. CONTOH RANCANGAN KEGIATAN
UNTUK PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Contoh
pelaksanaan kegiatan pengembangan bahasa anak Taman kanak –kanak yang dapat
dilakukan di tempat karyawisata seperti di kebun binatang. Contoh diambil dari
Satibi dan wulansari (2004)
Tema
: Binatang dan tanaman
Subtema
:Ciri – cirri binatang
TK : B / semester I
Kompetensi
Dasar
|
Hasil
Belajar
|
Indicator
|
Anak
mampu berkomunikasi secara lisan, memperkaya pembendaraan kosakata dan menulis
dengan symbol – symbol yang melambangkannya (KLK2)
|
Anak
dapat membaca gambar ( pra membaca) KLK 2
|
Mengurutkan
dan menceritakan gambar berseri
|
Metode
atau teknik : karyawisata
Bercerita
dengan alat ( gambar berseri)
Bernyanyi
Tanya jawab
Kegiatan
belajar mengajar (KBM)
1. Guru
mengkondisikan anak –anak agar mau menceritakan gambar berseri
2. Anak
memperhatikan petunjuk guru tentang gambar yang telah disediakan
3. Guru
meminta anak secara klasikal menceritakan isi gambar tersebut
4. Guru
mempersilakan anak yang berani bercerita tentang gambar tersebut
5. Guru
memberikan penguatan seketika atas keberanian anak bercerita
6. Guru
memberikan kesempatan yang sama untuk kedua kalinya kepada anak yang lain
secara bergiliran
7. Guru
meminta umpan balik penilaian anak – anak atas alur cerita yang disampikan oleh
anak yang berani maju kedepan teman – temannya
8. Guru
memberikan penguatan (pujian bagi seluruh anak dengan tepuk tangan bersama dan
lain – lain)
9. Guru
menjelaskan isi dari gambar seri dengan menghargai pendapat anak – anak yang
telah bercerita sebelumnya
10. Guru
memberikan hadiah untuk semua anak dengan memberikan sebuah lagu tentang
ciptaan Tuhan
Media
Pendukung
1. Gambar
seri “ Teman Binatang dan Tanaman”
2. Lagu
“ ciptaan Tuhan “ dapat dikarang sendiri atau oleh orang lain
Target
kompetensi
1. Anak
dapat memiliki keberanian untuk mengungkapkan gagasannya
2. Abak
dapat membaca isi gambar yang telah disiapkan guru
3. Anak
memiliki kemampuan merangkai kata – kata kalimat secara lisan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar