Minggu, 27 Oktober 2013

pengelolaan prasekolah



Pengelolaan Prasekolah
Pengertian pengelolaan
Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujuan tertentu.
Menurut para ahli
Menurut Wardoyo (1980: 41) memberikan definisi pengelolaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang berintikan perencanaan , pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Harsoyo (1977: 121) pengelolaan adalah suatu istilah yang berasal dari kata kelola mengandung arti serangkaian usaha yang bertujuan untuk menggali dan memanfaatkan segala potensi segala yang dimiliki secara efektif dan efesien guna mencapai tujuan tertentu yng telah direncanakan sebelumnya.

A.    Pengertian pengelolaan kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana pengaturan mengenai tujuan pendidikan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Pengelolaan kurikulum mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kurikulum, sekolah merupakan ujung tombak pelaksanaan baik kurikulum nasional maupun muatan lokal, yang diwujudkan melalui proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, instituasional, kurikuler dan instruksional.
Didalam pengembangan dan penyusunan kurikulum ini didasarkan pada beberapa prinsip, agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Prinsip-prinsip dalam pengembangan tersebut diantaranya adalah :
a.       Berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak
b.      Berorientasi pada kebutuhan anak
c.       Bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain
d.      Menggunakan pendekatan tematik
e.       Kreatif dan inovatif
f.       Lingkungan kondusif
g.      Mengembangkan kecakapan hidup
1.      Muatan kurikulum
Muatan kurikulum terdiri dari : bidang pengembangan pembiasaan dan 4 bidang kemampuan dasar dengan rincian sebagai berikut:
1.1  bidang pengembangan pembiasaan
a.       moral dan nilai agama
dari aspek perkembangan moral dan nilai-nilai agama diharapkan akan meningkatkan ketakwaan anak terhadap tuhan yang maha Esa dan membina sikap anak dalam rangka meletakkan dasar agama anak menjadi warga negara yang baik.
b.      Sosial, emosional dan kemandirian
Dari aspek perkembangan sosial dan kemandirian dimaksudkan untuk membina anak agar dapat mengendalikan emosinya secara wajar dan dapat berinteraksi dengan sesamanya maupun orang dewasa dengan baik serta dapat menolong dirinya sendiri dalam rangka kecakapan hidup.
1.2  bidang pengembangan kemampuan dasar
a.       kemampuan berbahasa
pengembangan ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa indonesia.
b.      Kemampuan kognitif
Pengembangan ini bertujuan mengembangan kemampuan berfikir untuk dapat mengolah perolehan belajar, dapat menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika matematikanya dan pengetahuan akan ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berfikir teliti
c.       Kemampuan fisik-motorik
Pengembangan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih gerakan kasar dan koordinasi serta meningkatkan ketrampilan tubuh cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat dan terampil.
d.      Kemampuan seni
Pengembangan ini bertujuan agar anak dapat dan mampu menciptakan sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya, mengembangkan kepekaan dan dapat menghargai hasil karya seni yang kreatif.
B.     Pengelolaan kesiswaan
Manajemen kesiswaan adalah pranata dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran disekolah dapat berjalan lancar, tertip, dan teratur serta mencapai tujuan pendidikan disekolah. Untuk mewujudkan tujuan tersebut bidang manajemen kesiswaan ada sedikitnya memiliki tiga tugas utama yang harus diperhatikan, yaitu penerimaan murid baru, dan kegiatan kemajuan belajar, serta bimbingan dan pembinaan disiplin.
Berdasarkan tiga tugas utama tersebut Sutisma (1985) menjabarkan tanggung jawab kepala sekolah dalam mengelola bidang kesiswaan berkaitan dengan hal-hal berikut :
a.       Kehadiran murid disekolah dan masalah-masalah yang berhubungan dengan itu
b.      Penerimaan, orientasi, kalkulasi dan penunjukan murid kelas dan program studi
c.       Evaluasi dan pelaporan kemajuan belajar
d.      Program supervisi bagi murid yang memiliki kelainan, seperti pengajaran, perbaikan dan pengajaran luar biasa
e.       Pengendalian disiplin murid
f.       Program bimbingan dan penyuluhan
g.      Program kesehatan dan keamanan
h.      Penyesuaian pribadi, sosial dan emosional
Fungsi manajemen kesiswaan
Adapun mengenai fungsi manajemen kesiswaan adalah sebagai berikut:
1.      Fungsi yang berkenaan dengan pengembangn individualitas : kemampuan umum ( kecerdasan) , kemampuan khusus (bakat), dan kemampuan lainnya.
2.      Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan sosial : sosialisasi dengan sebaya, keluarga dan lingkungan sosial ( sekolah dan masyarakat ).
3.      Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan : tersalur hobi, kesenangan dan minatnya.
4.      Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan, agar siswa sejahtera dalam hidupnya

Prinsip dasar manajemen kesiswaan
Dalam manajemen kesiswaan terdapat 4 prinsip dasar, yaitu :
1.      Siswa harus diperlukan sebagai subjek dan bukan objek sehingga harus didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan pengambilan keputusan yang terkait dengan kegiatan mereka.
2.      Kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan intelektual, sosial, ekonomi minat dan seterusnya. oleh karena itu diperlukan wahana untuk berkembangan secara optimal
3.      Siswa hanya termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa yang diajarkan.
4.      Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif tetapi juga ranah efektif dan psikomotor.
C.    Pengelolaan keuangan.
Manajemen keuangan adalah salah satu bidang administrasi pendidikan yag secara khusus menangani tugas-tugas yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan yang dimilki dan digunakan dalam lembaga pendidikan. Penggunaan uang di taman kanak-kanak harus dapat di pertanggungjawabkan demi mempelancar pencapaian tujuan pendidikan. Dua hal yang perlu digaris bawahan berkaitan dengan manajemen keuangan TK. Manajemen keuangan merupakan keseluruhan proses upaya memperoleh dan penggunaan semua dana. Penggunaan semua dana harus efektif dan efesien.

Tujuan manajemen keuangan.
Tujuan manajemen keuangan dilembaga pendidikan adalah untuk mengatur semua hal-hal terkait dengan keuangan sehingga upaya pemerolehan dana dari berbagai sumber dapat dilakukan sebaik-baiknya. Selain itu tujuan pelaksanaan manajemen keuangan dilembaga pendidikan adalah untuk mengatur semua pemanfaatan danan yang tersedia atau diperoleh dari semua sumber.
Prinsip-prinsip manajemen keuangan.
Sumber dana pendidikan di TK tidak sedikit, tidak hanya dari pemerintah atau yayasan yang menaunginya. Dana pendidikan yang tersedia harus dimanfaatkan secara efektif dan efesien. Semua manajemen keuangan dijaga hendaknya didasarkan pada peraturan perundang-undangan keuangan yang berlaku sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Pelaksanaan manajemen keuangan di TK merupakan tanggung jawab kepala Taman Kanak-kanak.
Kegiatan manajemen keuangan di Taman Kanak-Kanak
Perencanaan anggaran tahunan
Perencanaan anggaran tahunan adalah penyusunan secara komprehensif dan realitis mengenai rencana pendapatan dan pembelanjaan selama satu tahun. Perencanaan anggaran tahunan TK mencakup perencanaan anggaran pendapatan dan perencanaan belanja dala satu tahun.

Pengadaan anggaran
Pengadaan anggaran adalah segala upaya TK untuk mendapat masukan dana dan sumber-sumber keuangan. Sumber-sumber keuangan yang dimaksud adalah sumber-sumber keuangan yang telah di identifikasi pada saat penyusunan rencana anggaran pendapatan dan pembelanjaan yang disusun sebelumnya. Beberapa bentuk kegiatan pengadaan anggaran adalah sebagai berikut :
a.       Pengajuan rencana anggaran tahunan kepada yayasan penyelenggara TK.
b.      Pengajuan permohonan bantuan dana kepada pemerintah.
c.       Pengajuan permohonan bantuan dana kepada orang tua murid.
d.      Merealisasikan program wiraswasata dalam rangka mendapatkan tambahan dana untuk kepeningan penyelnggaraan pendidikan.
e.       Pengajuan permohonan bantuan dana kepada badan sosial.
Pendistribusian anggaran
Pendistribusian anggaran adalah penyaluran anggaran kepada manajemen tertentu di Taman Kanak-Kanak yang tetap berdasarkan rencana anggaran tahunan yang telah di buat. Ada dua kegiatan dalam pendistribusian anggaran di TK :
a.       Penyusunan lokasi anggaran dengan berpedoman pada rincian rencana pembelanjaan yang terdapat dalam rencana anggara tahunan yang telah disusun.
b.      Penyerahan anggaran kepada semua pihak.
Pelaksanaan anggaran
Pada tahap ini setiap personil sekolah menggunakan semua anggaran yang terdistribusi pada dirinya untuk melaksanakan tugas masing-masing.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh setiap personil sekolah :
a.       Semua penggunaan dana yang tersedia itu harus disesuaikan dengan rencana anggaran tahunan yang telah disusun lembaga.
b.      Semua pembelian atau pengeluaran uang harus dilengkapi oleh kuitansi.
c.       Semua penggunaan dana TK harus dipertanggung jawabkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pembukuan keuangan.
Pembukuan keungan adalah keseluruhan pencatatan semua pemasukan dan pengeluaran keuangan Taman Kanak-Kanak. Pembukuan keuangan harus dilakukan secara teratur dan rapi. Sehingga dengan mudah dapat dibaca, diperiksa, dan dipertanggung jawabkan. Proses pembukuan keuangan di TK meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut :
a.       Penyusunan daftar anggaran
b.      Pembukuan kas
c.       Pendokumentasian bukti penerimaan dan pengeluaran.
Pengawasan dan pertanggung jawaban keuangan.
Pengawaasan keuangan adalah kegiatan pemerikasaan semua pelaksanaan anggaran Taman Kanak-Kanak. Hal ini ilakukan untuk mengetahui semua pelaksanaan anggaran yang telah berjalan apakah sesuai dengan anggaran yang direncanakan atau tidak. Ada dua macam pengawasan keuangan di Taman Kanak-Kanak :
a.       Pengawasan fungsional, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang secara resmi memang berfungsi sebagai pengawas.
b.      Pengawasan melekat oleh pihak Taman Kanak-Kanak sendiri.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam melakukan pengawasan keuangan di TK baik pengawasan fungsional maupun pengawasan melekat. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a.       Pengawas mempelajari rencana anggaran yang telah disusun oleh Taman Kanak-Kanak.
b.      Pengawas mempelajari semua catatan yang ada didalam buku kas serta bukti-bukti sah nya.
D.    Pengelolaan lingkungan sekolah dan masyarakat
Hubungan sekolah dan masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu sarana yang sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik disekolah. Dalam hal ini sekolah sebagai sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem sosial yang lebih besar yaitu masyarakat. Oleh karena itu, sekolah berkewajiban untuk memberi penerangan tentang tujuan-tujuan, program-program, kebutuhan, serta keadaan masyarakat. Sebaliknya sekolah juga harus mengetahui dengan jelas kebutuhan, harapan, dan tuntutan masyarakat, terutama terhadap sekolah. Dengan demikian antara sekolah dan masyarakat harus dibina suatu hubungan yang harmonis.
Hubungan sekolah dan masyarakat bertujuan antara lain untuk :
1.      Memajukan kualitas pembelajaran yang pertumbuhan anak
2.      Memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat
3.      Menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah
Untuk merealisasikan tujuan tersebut, banyak cara yang bisa dilakukan oleh sekolah dalam menarik simpati masyarakat terhadap sekolah dan menjalin hubungan yang harmonis antara sekolah dengan masyarakat. Hal tersebut antara lain dapat dilakukan dengan memberitahu masyarakat mengenai program-program sekolah, baik program yang telah dilakukan, yang sedang dilakukan, maupun yang akan dilakukan, sehingga masyarakat mendapat gambaran yang jelas tentang sekolah yang bersangkutan.
Jika hubungan sekolah dan masyarakat berjalan dengan baik, rasa tanggung jawab dan partisipasi masyarakat untuk memajukan sekolah juga akan baik dan tinggi. Agar tercipta hubungan dan kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat, masyarakat perlu mengetahui tentang sekolah yang bersangkutan. Gambaran dan kondisi sekolah ini dapat diinformasikan kepada masayrakat melalui laporan kepada orangtua murid, buletin bulanan, penerbitan surat kabar, pameran sekolah, open house, kunjungan kesekolah, kunjungan kerumah murid, penjelasan oleh staf sekolah, murid, radio dan televisi serta laporan tahunan. Kepala sekolah yang baik merupakan salah satu kunci untuk bisa menciptakan hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat secara efektif  karena harus menaruh perhatian tentang apa yang terjadi pada peserta didik disekolah dan apa yang difikirkan orang tua tentang sekolah. Kepala sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha membina dan meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat guna mewujudkan sekolah yang efektif dan efisien.
Hubungan yang harmonis ini akan membentuk :
1.      Saling pengertian antara sekolah, orangtua,  masyarakat dan lembaga-lembaga lain yang ada dimasyarakat termasuk dunia kerja.
2.      Saling membantu antara sekolah dan masyarakat karena mengetahui manfaat arti dan pentingnya peranan masing-masing.
3.      Kerja sama yang erat antara sekolah dengan berbagai pihak yang ada dimasyarakat dan mereka merasa ikut bertanggung jawab atas suksesnya pendidikan disekolah.


















Bab III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujuan tertentu.
Manajemen Kurikulum adalah seperangkat rencana pengaturan mengenai tujuan pendidikan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
Manajemen kesiswaan adalah pranata dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah.
Manajemen keuangan adalah salah satu bidang administrasi pendidikan yag secara khusus menangani tugas-tugas yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan yang dimilki dan digunakan dalam lembaga pendidikan.
Hubungan sekolah dan masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu sarana yang sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik disekolah.

                       
















DAFTAR PUSTAKA

Rohman Muhammad, Sofan Ampri. 2012. Manajemen Pendidikan, Jakarta: Prestasi Pustaka Karya.
http://ipisumedang.blogspot.com/search/label/PAUD
http://ipisumedang.blogspot.com/2012/09/administrasi-taman-kanak-kanak_27.html#sthash.OMjbHJAV.dpuf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar