Rabu, 29 Mei 2013

FORTOFOLIO



PORTOFOLIO
A.    Pengertian
Secara etimologi, portofolio berasal dari dua kata, yaitu port (singkatan dari report) yang berarti laporan dan folio yang berarti penuh atau lengkap. Jadi portofolio berarti laporan lengkap segala aktivitas seseorang yang dilakukannnya (Erman S. A., 2003 dalam Nahadi dan Cartono, 2007). Secara umum portofolio merupakan kumpulan dokumen seseorang, kelompok, lembaga, organisasi, perusahaan atau sejenisnya yang bertujuan untuk mendokumentasikan perkembangan suatu proses dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Selain asesmen yang di lakukan terhadap kinerja atas tes atau skala, bentuk lain dari asesmen yaitu portofolio asesmen :
·         Memahami batasan-batasan dalam bentuk kartu, kemajuan anak didik setelah pembelajaran.
·         Memahami pentingnya laporan dalam bentuk potofolio.
·         Mendesain portofolio untuk menilai kemajuan anak didik. Cara terbaik untuk menilai kemajuan anak:
Portofolio adalah salah satu bentuk asesmen untuk menilai anak dapat di gunakan sebagai laporan perkembangan anak. Hasil-hasil dari kinerja anak di sebut potofolio.
Collins, (1992) Portofolio didefinisikan sebagai wadah yang berisi sejumlah bukti yang dikumpulkan untuk tujuan tertentu.Evaluasi dan penilaian sangat penting bagi guru karena guru tahu persis prilaku anak. Akan tetapi salah besar jika guru hanya menilai dari tes. Oleh karena itu tes harus di susun dengan baik agar guru dapat melihat progres anak. Oleh karena itu penilaian harus di susun secara menyeluruh.
·         Guru harus memberikan stimulasi agar anak mencapai perkembangan usianya tetapi jika guru tidak memberikan stimulasi maka anak tidak akan mencapai perkembangan usianya.
3
·         Dari aspek yang akan kita nilai kita harus melakukan evaluasi.penggunaan alternatif asesmen yaitu portofolio.
·         Data portofolio di ambil dari informal dan performance asesmen karena adanya lembar kerja atau tugas-tugas yang di kerjakan anak.
·         Penggunaan portofolio harus sesuai dengan tujuannya.
·         Potofolio dapat di gunakan sebagai alat untuk mengevaluasi arah.
·         Perkembangan anak dalam menilai dalam bentuk keterampilanproyek yang di kerjakan anak agar kita dapat mengetahui kemajuan anak.
B.     Perencanaan Portofolio
Agar terarah, pengunaan portofolio harus dilakukan dengan perencanaan yang sistematis, melalui enam langkah di bawah ini.
           Langkah pertama: Menentukan maksud atau fokus portofolio
           Langkah kedua: Menentukan aspek isi yang dinilai
           Langkah ketiga: Menentukan bentuk, susunan, atau organisasi portofolio.
           Langkah keempat: Menentukan penggunaan portofolio
           Langkah kelima: Menentukan cara menilai portfolio
           Langkah keenam: Menentukan bentuk atau penggunaan rubrik
C. Bentuk-bentuk Portofolio
1.      Suatu kinerja portofolio yang di gunakan untuk mengoleksi hasil-hasil kerja anak setiap hari contoh karya lipatan yang di simpang, menulis berbagai bentuk garis yang di masukkan ke dalam map sehingga hasil kinerja anak akan di ambil dan di jadikan sebagai file.
2.      Tipe potofolio yang di gunakan sebagai bahan untuk evaluasi  sehingga portofolio sudah di desain sebagai hasil kerja anak sehingga memudahkan laporan kepada orang tua dan administrasi sekolah.
3.      Portofolio sebagai pendekatan pengembangan. Tentu saja kita ingat bahwa ada beberapa perkembangan pada anak yang harus di kembangkan.

4
D. Ciri-ciri portfolio
1) Dokumentasi berstruktur yang memerlukan pelaksanaan perancangan dan penilaian yang teliti.
2) Proses pembelajaran secara portfolio dijalankan secara kolaboratif untuk mencapai kefahaman dan mendokumentasikan pemikiran secara kritis dan kreatif serta pemilihan maklumat dari fakta dari peringkat awal hingga akhir.
3) Menggalakkan pembelajaran secara interaktif melalui kerjasama dan bantuan daripada pelbagai pihak.
4) Kandungan portfolio terdiri daripada maklumat secara urutan dan mestilah logik.
5) Portfolio bersifat reflektif yang dirangsang melalui persoalan.
6) Menggambarkan sejelas-jelasnya aktiviti pelajar iaitu rasional, matlamat, halatuju, prosedur kerja, pengalaman dan harapan.
7) Sesuatu yang dilaksanakan oleh pelajar secara autentik. Ini adalah kaedah konkrit untuk pelajar menghasilkan kerja yang original melalui pengalaman sendiri ketika melakukan kerja-kerja amali atau kerja lapangan (field work). Hasil kerja didokumentasikan dalam pelbagai bentuk yang boleh menunjukkan keasliaannya.
8) Menunjukkan perlakuan pelajar yang dibimbing oleh guru seperti ulasan, komen dan cadangan harus direkod untuk menghadapi dan mengatasi sesuatu tugasan pembelajaran.
9) Memuatkan catatan pembimbing yang membantu pelajar merenung dan membuat refleksi tentang kerja yang sudah dibuat untuk menentukan tindakan susulan. Kriteria penilaian yang dipilih diterangkan dan dipersetujui bersama dengan pelajar sebagai penggalak kepada pelajar untuk mengambil bahagian secara aktif
E. Kegunaan Portfolio
a. Membolehkan guru menggunakan bukti portfolio bersama rekod anekdot guru untuk membuat penilaian secara holistik.
b. Mengekalkan galakkan pelajar untuk mengawal dan memantau perkembangan pelajar

5
c. Membolehkan guru memantau perkembangan pembelajaran pelajar dengan menggunakan peta perkembangan.
d. Mempelbagaikan bukti penilaian seperti rekod pemerhatian dan penilaian, nota anekdot, rekod pelaksanaan tugaan dan kadar pencapaian hasil kerja pelajar.
e. Membolehkan penilaian dalam bidang afaktif tentang usaha dan aplikasi dapatan melalui pemerhatian tingkahlaku, pengelibatan dalam kelas, inisiatif, kerjasama, ketabahan dan komitmen sewaktu membina portfolio.
F. Jenis-jenis Portfolio Yang Boleh Dibina
a. Portfolio Kerja
-              Koleksi hasil kerja harian pelajar.
-              Mengandungi catatan, lakaran, deraf awal, hasil akhir.
-              Kebanyakan bahan dipilih oleh pelajar.
-              Menggalakkan perkembangan diri melalui proses refleksi.
-              Memberi peluang kepada guru untuk melihat dan membuat refleksi mengenai keberkesanan proses pengajaran.
b. Portfolio Dokumentari
-              Koleksi kerja pelajar yang dikumpulkan khusus untuk penilaian.
-              Kandungan bukan saja hasil akhir tetapi termasuk juga bukti proses yang dilalui untuk menghasilkannya.
-              Bahan dalam portfolio menggambarkan pencapaian pelajar mengenai hasil pembelajaran dalam sesuatu mata pelajaran.
c. Portfolio Hasil
-              Menggambarkan pencapaian objektif pembelajaran dalam satu-satu bidang pembelajaran.
-              Bahan bukti mencerminkan pencapaian pelajar.
-              Koleksi bahan yang dipilih khas untuk menggambarkan hasil terbaik seseorang atau kumpulan pelajar Hanya mengandungi hasil akhir.

6
G. Perancangan Portfolio
Menyenaraikan beberapa perkara penting sebelum membuat portfolio:
1. Tentukan tujuan pembinaan, ciri-ciri portfolio dan jenis portfolio yang dikehendaki.
2. Kenali pasti isi kandungan portfolio.
3. Pemilihan isi kandungan dan bahan isi kandungan portfolio.
4. Penilaian portfolio dari segi kaidah penilaian samada secara keseluruhan, kumpulan, individu, termasuklah kriteria yang dipakai untuk menilai portofolio.
Mengelola portofolio dengan melakukan berdasarkan isi portofolio.
Berdasarkan area perkembangan misalnya seni lukis, seni bahasa melakukan setting fortofolio. Tahap-tahap membuat fortofolio
1.      Menentukan tujuan atau sasaran daripada asesmen melalui fortofolio.
2.      Menemukan format atau memilih format sesuai tabel, isian pertanyaan, ceklis dan di isi oleh guru. Guru harus mengidentifikasi karena setiap perkembangan memiliki fortofolio yang berbeda.
3.      Bagaimana kita bekerja memilih asesmen fortofolio untuk kemajuan anak maka kita harus memerinci aspek-aspek perkembangan.
Strategi untuk mengembangkan fortofolio
-          Guru harus menggunakan fortofolio tersebut untuk sugesti menguatkan dari pengalamannya berdasarkan fortofolio asesmen sugesti tersebut harus bersifat kualitatif atau tidak berdasarkan angka. Di dalam fortofolio asesman angat penting bagi guru.







7
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dalam penilaian melalui fortofolio anak usia dini merupakan proses pengumpulan data melalui observasi yang dicatat dan didokumentasikan, sehingga melalui data hasil observasi yang tercatat tersebut dapat disimpulkan perkembangan dan belajar anak. Saat anak menunjukan perilaku yang tidak baik atau  saat ia berada di situasi tertekan lebih baik dievaluasi melalui observasi dan didokumentasikan dengan catatan-catatan tertulis secara ringkas.
Dalam melakukan evaluasi terhadap perkembangan anak, kita juga dapat melakukan wawancara langsung untuk mendapatkan informasi latar belakang anak kepada keluarga mereka ataupun memelui penilaian secara objektif salah satunya yaitu melalui catatan anekdit ini.












8


DAFTAR PUSTAKA
Drs. Abas Yusuf, M.Si. 2010. Asesmen Anak Usia Dini. Pontianak: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura.
Wortham, C. S. (2005) Assessment in Early Childhood Education” (Eds. Revisi). Pearson Education, Inc.
Nugraha Ali, Metode pengembangan sosial emosiaonal. Universitas Terbuka
Aisyah siti dkk, Pembelajaran terpadu. Universitas Terbuka

















9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar