DASAR PEMIKIRAN PEMBAHARUAN PENDIDIKAN
TAMAN KANAK-KANAK
RESUME MATERI
Oleh
Meli Novikasari F54011035 Ardila Utami F54011001
Eva Anindia Putri F54011019 Adriana Merry F54011034
Ummi Kalsum F54011013 Endang Kustika. S F54011015
Asniati F54011014 Dewi F54011004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS TANJUNG PURA
PONTIANAK
2012
A. Pekembangan Ilmu Pengetahuan Dan Pembaharuan Pendidikan Anak Usia Dini
Filosuf Inggris ,John lock (1632-1704) ,yang sangat terkenal pada saat itu memandang bahwa anak dilahirkan kedunia sebagai tabula rasa atau ibarat lembar kosong yang dapat diisi apa saja. Pandangan tabula rasa mengansumsikan tidak adanya kode genetic bahwaan atau traits-traits yang dibawa sejak lahir. Pengalaman-pengalaman anak melalui kesan-kesan sensorilah yang menentukan apa yang dipelajari oleh anak dan akan menjadi seperti apa anak itu dikemudian hari.lingkungan dan kualitas pengalamanlah yang akan menentukan perkembangan anak.
Dengan paham seperti diatas, guru TK pada saat itu tampil sebagai guru yang dominan dan mengontrol prilaku anak dengan ketat dan kaku. Mereka menerapkan kurikulum standard dengan mengabaikan perbedaan perbedaan individu anak. Mereka berupaya “mengisi” anak dengan berbagai pengetahuan yang mereka anggap baik atau perlu dikuasai oleh anak tanpa memperhatikan kebutuhan ,minat dan kesiapan belajar individu anak . mereka juga sangat menekankan hukuman , termasuk hukuman fisik ,dalam mendidik anak.
Anak dituntut untuk berprilaku layaknya orang dewasa seperti disiplin ,tidak banyak bermain ,serta mendengarkan ceramah dan nasihat guru dengan tekun . mereka harus beljar apa saja yang diajarkan oleh guru. Mereka juga harus patuh dan hormat kepada orang tua dan guru tanpa bias membantah.
Itulah paham yang berkembang dan mendominasi pemikiran masyarakat luas tentang pendidikan anak usia dini pada saat itu. Yang perlu anda renungkan adalah bagaimana kalau para guru TK pada zaman tersebut masih hidup dan masih menjadi guru ,tetapi mereka tidak pernah melakukan perubahan apapun dalam cara mendidik atau mengajarnya ? Bagaimana pula anda akan memandang mereka? Apakah anda akan memandang mereka sebagai guru yang baik dan maju atau sebaliknya sebagai guru yang “aneh “ dan terbelakang? Akankah anda menjadikan TK mereka sebagai TK pilihan untuk menyekolahkan anak anda? Atau anda akan memandang TK mereka sebagai TK purbakala yang aneh dan perlu dilestarikan?
Munculnya Pestalozzi(1746-1827), Frobel (1782-1852), dan Montessori (1870-1952). Telah membawa perubahan dan pembaharuan besar dalam pemikiran dan praktik pendidikan anak pada zamannya. Beberapa contohnya dapat dikemukakan sebagai berikut (Brenner ,1990).
Menurut Pestalozzi pendidikan anak menyerupai keadaan keluarga dirumah. Suasana sekolah harus hangat dan memberikan perhatian seperti orang tua dirumah .Ia merasa bahwa guru perlu menggantikan tugas orang tua di rumah. Ia merasa bahwa guru perlu menggantikan tugas orang tua ketika anak disekolah . Ia juga percaya kalau anak perlu saling belajar satu sama disamping belajar sama guru. Dan ia juga berpendapat bahwa guru hendaknya tidak menggunakan metode pembelajaran yang banyak berceramah.
Froebel yang banyak mempelajari karya Pestalozzi memiliki kontribusi yang besar dalam menggagaskan konsep baru tentang anak. Anak yang sebelumnya dianggap sebagai miniature orang dewasa atau orang dewasa yang belum sempurna di pandangannya bukan sekedar sebagai masa persiapan untuk masa dewasa tetapi juga sebagai suatu masa belajar dan pertumbuhan yang memiliki nilai tersendiri . selain itu ,aktifitas sendiri anak ( child’s self activity) dan kegiatan bermain bebas (free play ) dipandang sebagai bagian dari kegiatan belajar anak.
Sesuai dengan pandangannya Froebel memperkenalkan konsep kinderganten (taman kanak-kanak ). Dalam TK Froebel, sampai taraf tertentu dilakukan pemanduan program rumah dan sekolah secara fisik . maksudnya, anak dan guru tidak selamanya disekolah, tetapi sebagian waktunya dihabiskan dirumah bersama orang tua anak . pada kesempatan ini, guru dan orang tua saling berbagai informasi dan pengalaman tentang pendidikan anak.
Melalui pengalamannya dalam menangani anak-anak terbelakang, Montessori menyimpulkan bahwa anak itu pada dasarnya berkembang terlepas dari kondisi lingkungannya. Ia melihat bahwa semua anak berkembang melalui tahap-tahap tertentu. Pada masing-masing tahap anak memiliki tipe belajar tertentu. Oleh karena itu, ia juga menyarankan agar guru dan anak yang lebih tua berperan sebagai mentor dalam mengembangkan kapabitis bawaan anak.
Meskipun dalam tataran praktis ,perubahan-perubahan dalam pendidikan anak itu tidak serevolusioner pemikiran tokoh- tokoh diatas ,gagasan-gagasan dari tokoh-tokoh tersebut telah membawa perubahan mendasar dalam perkembangan pendidikan anak . Pestalozzi dan para pengikutnya mengembangkan fisik , mental ,dan melalui latihan pengamatan indra dan refleksi .froebel dan kelompoknya mengembangkan taman kanak-kanak yang sang dan bermain bebas (free play).montessori dan para pengikutnya menekankan perlunya bahan-bahan belajar yang sesuai dengan tahap perkembangan anak disamping menekankan perlunya kebebasan bagi anak.
Perkembangan pemikiran dan praktik pendidikan tersebut terus terjadi hingga sekarang bahkan, dengan dukungan teknologi yang semakin canggih , perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dibidang PAUD terjadi semakin cepat dan komprehensif. Studi-studi yang mempengaruhi perkembangan PAUD tidak lagi terbatas pada ilmu pendidikan dan psikologi ,tetapi juga ilmu-ilmu lainnya seperti sosiologi,antropologi ,medis dan neurologi.
Mislanya ,penelitian tentang belahan otak kiri dan kanan ( baterman.1990) menjelaskan bahwa masing-masing belahahn otak kiri dan otak kanan menangani aktivitas mental yang berbeda. Otak kiri menangani kegiatan –kegiatan mental yang berhubungan dengan berpikir logis atau rasional , yakni yang berhubungan dengan matematika ,bahasa ,logika,analisis ,menulis dan sejenisnya; sedangkan otak kanan menangani kegiatan-kegiatan mental yang berhubungan dengan berpikir imajinatif atau intuitif, yakni yang berhubungan dengan imajinasi,warna ,music ,irama,khayalan, dan sejenisnya.
Hasil kajian berikutnya menyimpulkan bahwa
a. Anak yang dilatih untuk menggunakan hanya satu belahan otaknya secara ekslusif relative tidak mampu menggunakan belahan otak lainnya.
b. Bila bagian otak yang “lemah “ dirangsangkan untuk berfungsi secara bersama dengan bagian otak yang “kuat “ ,maka diperoleh adanya peningkatan dalam semua abilitas.
Anak Yang pada masa usia dininya sering mendapat rangsangan kedua belah otaknya lebih siap untuk menghadapi berbagai tuntutan dan persoalan saat masuk Sekolah Dasar (SD).
Hasil penelitian dibidang neorologitersebut memberikan landasan yang kuat dan sekaligus mempengaruhi prinsif dan praktik pendididkan anak.Praktik pendidikan anak yang sebelumnya lebih menekankan kemampuaan yang lebih berfikir logis dan rasional berubah menjadi lebih komprehensif yang mencakup pula pengemba ngan kemampuan berfikir imajenatif dan intuitif.
Terkait dengan penjelasan tentang perlunya pembaharuan dilihat dari perkembangan ilmu pengetahuaan dan dari contoh-contoh diatas dapat dikemukakan beberapa kesimpulan.Pertama ilmu pengetahuaan tentang PAUD merupakan suatu yang bersifat dinamis sehingga terus berubah dan berkembang.Perubahan dan perkembangan ini dapat diidentifikasi sejak keberadaanya diketahui melalui berbagai riferinsi dan catatan yang ada hingga dewasa ini.Bahkan akhir-akhir ini perubahan dan perkembangan terlihat semangkin pesat dan komperehensif dan diperngaruhi oleh berbagai ilmu pengetahuaan terkait.
Kedua, ilmu pengetahuan PAUD berkembang secara progresif,yakni berkembang kepada arah semangkin akurat,cermat dan komperehensif.Meskipun tak pernah sempurna,ilmu kemampuan PAUD mampu menjelaskan fenomena prilaku pembelajaran anak.Bila pada era Froebel dan Mentossori misalnya penjelasan konsep-konsep lebih bersifat spekulatif dan filosofil,maka sekarang lebih bersikap ilmiah dan empiri.
Ketiga ilmu pengetahuaan dalam bidang PAUD mendasari praktik pendidikan TK.Para guru dan pendididk lainya akan memiliki pengetahuan dan keyakinan tertentu tentang perkembangandan belajar anak yang bersumber dari ilmu pengetahuaan yang mereka pelajari dan pahami sehingga melandasi.Bagai mana mereka mendidik dan memperlakukan anak.
Keempat, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan PAUD pembaharuaan pendidikan merupakan hal yang perlu diperilakukan oleh guru TK.Guru TK yang selalu mengikuti perkembangan keilmuaan PAUD dan memahaminya akan selalu meng-‘’uptade’’ cara-cara pendidikan mereka.Dalam menjalankan tugas,mereka tidak terjebak dengan hal-hal yang rutin dan menonton namun berusahan melakukan perubahan apapun dari waktu kewaktu.Sebaiknya mereka harus selalu mengenali serta mencari informasi dan temuan-temuan terbaru dalam bidang PAUD disamping juga mereka belajar dari pemahaman mereka masing-masing.
Kelima, bila para guru dan tenaga pendidik lainya tidak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tidak pernah melakukan perubahan dan pembaharuan apapun dalam praktik pendidikan mereka maka,pada suatusaat mereka tampil sebagai sosok pendidik tidak saja terbelakang tetapi asing dilingkunganya.Mereka bisa tanpa sebagai suatu kelompok yang anah atau ganjil dikalangan guru dan pendidikan lainya.
RANGKUMAN
Ilmu pengetahuaan tentang PAUD terus berkembang dari zaman kezaman.Perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuaan PAUD membawa perubahan terhadap praktik pendidik TK.Para guru-guru dan praktisi pendidik TK lainya dengan sendirinya perlu melakukan perubahan dan pembaharuan sejalan dengan perkembangan dalam bidang ini.
Pada abad pertengahan,eksitensi anak bisa tidak dikatakan tidak dihargai anak bisa dipandang sebagai miniatur orang dewasa,sebagai mahluk yang berdosa bawaan,dan sebagai lembaran kosong yang dapat diisi apapun.Oleh karena itu,dalam praktik pendidikan anak diperlukan sebagai orang dewasa dan dituntut berprilaku seperti orang dewasa.Anak bahkan sering dikenai hukuman secara fisik sebagai salah satu cara untuk mengeluarkan unsur-unsur buruk yang ada pada dirinya.Begitu pula,anak diperlukan sesuai dengan harapan dan apa yang guru atau orang dewasa anggap baik tanpa mempedulikan kondisi dan minat individual anak yanga bersangkutan.
Munculnya pestalozzi,Frobel dan Montessori,telah membawa perubahan dan pembaharuan pendidikan TK dilihat dari segi perkembangan ilmu pengetahuan PAUD dan dari contoh-contoh diatas dapat di kemukakan beberapa kesimpulan.
1. Ilmu pengetahuan PAUD merupakan ilmu yang terus berkembang hingga sekarang.Perubahan dan perkembanganya semangkin pesat dan koporehensif dan dipengaruhi oleh berbagai ilmu pengetahuan terikati.
2. Ilmu pengetahuan PAUD berkembang kearah yang semangkin akurat,cermat dan komperehensif serta mampu menjelaskan fenomena perkembangan dan prilaku belajar anak.
3. Ilmu pengetahuan PAUD mendasari praktik pendidikan TK.Para guru memiliki pengetahuan dan pemahaman tertentu tentang perkembangan dan pembelajaran anak yang bersumber dari ilmu pengetahuan yang mereka pelajari dan mereka pahami.Cara pandang mereka ini melandasi dan turut menentukan cara mereka dalam memperlakukan anak dan mendidik anak.
4. Seiring dengan perkembangan pengetahuab PAUD,pembaharuan pendidikan merupakan hal yang perlu dilakukan dengan sinambiung oleh para guru dan para pendidik lainya perlu meng-‘’update’’ cara-cara pendidikanya secara terus menerus sehingga mereka tidak terjebak dengan hal-hal yang rutin dan menonton tanpa melakukan perubahan apapun
5. Para guru dan tenaga pendidik lainya yang tidak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tidak pernah melakukan perubahan atau pembaharuan apapun dalam praktik pendidikan mereka,pada suatu saat bila mereka tampil sehingga sosok pendidik yang terbelakang dan aneh dikalangan para guru atau tenaga pendidik lainya.
B. Perlunya Pembaharuan Pendidikan TK Dilihat dari Perkembangan Politik dan Kebijakan Pemerintah di Bidang Pendidikan Anak Usia Dini.
Perlunya pembaharuan pendidikan TK Dilihat dariperkembangan politik dan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan anak usia dini.
Pendidikpat merupakan salah satu instrumen politik pembangunan suatu bangsa. Oleh karena itu perkembangan pendidikan TK di suatu Negara sangat berhubungan dengan perkembangan politik dan kebijakan pendidikan di Negara yang bersangkutan.
Keterkaitan antara perkembangan politik dan kebijakan pendidikan dengan praktik pendidikan TK dilapangan dapat diketahui dari perubahan-perubahan pendidikan yang terjadi sesuai dngan masa-masa pemerintahan yang berlangsung. Pada era penjajahan, masa pemerintah kolonial belanda menyelenggarakan pedidikan TK ala Froebel dan Montensori.pemerintah kolonial jepang menginstruksikan lembaga-lembaga pendidikan untuk melengkapi kegiatan kegiatan kelasnya dengan menyanyi-nyanyian serta latihan-latihan yang melibatkan unsure ketataan dan penghormatan kepada pemerintah jepang. Begitu juga pemerintahan RI melakukan serangkaian perubahan dan pembaharuan pendidikan seperti diterapkannya kurikulum gaya baru pada tahun 1960-an, kurikulum 1976, kurikulum 1984, kurikulum 1993, dan seterusnya hingga diberlakukannya KBK pada tahun 2005. Sesuai dengan arah politik dewasa ini yang menerapkan kebijakan otonomi daerah, Sistem Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pun menjadi popular diperkenalkan.
Gerakan-gerakan ditingkat nasional danjuga internasional turut mendukung perubahan-perubahan dalam praktik pendidikan TK. Konvensi tentang Hak-hak Anak (Unicef 1989), Pendidikan untuk Semua (Thailand,1990), dan Deklerasi Dakar (2000) adalah beberapa contoh diantaranya.
Perubahan dan perkembangan kebijakan dan pendidikan membawakonsekuensi perubahan pula pada tingkat lembaga pendidikan. Dengan demikian, perubahan-perubahan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan ini dapat merupakan salah satu alasan perlunya para guru dan praktisi pendidikan lainnya untuk terus melakukan perubahan dan pembaharuan pendidikan.
C. Perlunya Pembaharuan Pendidikan Taman Kanak-kanak Dilihat dari Alasan Kontekstual
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kehidupan masyarakat pun terus berubah semakin cepat. Kehidupan masyarakat yang tadinya serba tradisional dan manual, sekarang serba modern dan justru terasa serba cepat dan dekat. Sebagai suatu sub system dari kehidupan masyarakat yang lebih luas, lembaga pendidikan tidak bisa lepas dari pengaruh kehidupan masyarakat. Bisa dibayangkan bagaimana kalau lembaga pendidikan tidak melakukan upaya perubahan atau pembaharuan apa pun untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan kehidupan masyarakat yang demikian pesat itu.
Kondisi kehidupan yang terus berubah dan berkembang tersebut mengimplikasikan perlunya lembaga pendidikan untuk terus melakukan pembaharuan pendidikan yang dimaksud tidak terbatas pada upaya-upaya pembaharuan yang dilakukan secara makro oleh Pemerintah. Namun, yang lebih penting adalah justru pembaharuan-pembaharuan yang secara mikro dilakukan oleh para guru dan penyelenggara pendidikan lainnya.
Begitu pula sebagaisuatusaranasosial, yaknisebagai instrument pemberdayaanmasyarakat, dengan sendirinya lembaga pendidikan perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan kehidupan masyarakat. Coba perhatikan contoh keterkaitan kehidupan masyarakat dengan pendidikan TIC (Technology Information and Communication) dibawahini.
Padakira-kira 1960-an, pesawattelevisibelummerupakan media massa yang dikenal oleh masyarakat kita, khususnya masyarakat pendesaan. Olehkarenaitu, sangat tidak lazim bagi guru TK untuk membahas peristiwa-peristiwa yang terjadi dilokasi yang jauh dari tempat tinggal anak, apalagi yang terjadi di luar negeri. Dahulu mungkin terasa aneh kalau anak seorang TK bertanya kepada gurunya tentang perang Irak dan Amerika. Namun sekarang, dengan tersedianya sarana telekomunikasi yang memungkinkan informasi dari jarak jauh diperoleh dengan mudah dan cepat, pertanyaan anak semacam itu benar-benar terjadi.
Contoh lainnya adalah perkembangan teknologi computer dewasa ini. Pada tahun 1960-an, produk teknologi yang namanya komputer mungkin merupakan sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh anak-anak TK di Negara kita. Sekarang, justru komputer ini menjadi bagian dari kehidupan anak dirumah, terutama bagi mereka golongan menengah keatas. Tersedianya alat-alat semacam ini dapat mengundang guru untuk melakukan upaya-upaya pembaharuan dalam pembelajarannya dengan memanfaatkan sarana teknologi tersebut.
Begitu juga kondisi lingkungan yang secara khusus memiliki keunikan-keunikantertentu bisa menuntun guru untukmelakukan penyesuaian-penyesuaian melalui upaya-upaya pembaharuan pendiikan.Misalnya, seorang guru yang tadinya biasa bekerja di TK perkotaan, tiba-tiba di pindahkan kedaerah terpencil yang serba kekurangan tenaga dan sumber daya lainnya.Dalam menghadapi kondisi yang sangat berbeda tersebut, guru dituntut untuk melakukan perubahan-perubahan.
Hal-hal konsektual yang dicontohkan diatas menuntut para guru untukterusmelakukan penyesuaian-penyesuaian melalui upaya-upaya pembaharuan pendidikan. Kebutuhan untuk melakukan upaya pembaharuan pendidikan ini lebih terasa lagi pada masyarakat sedang terus membangun. Mendukunghalini, Tilaar (1998: 359-360) menyatakan sebagai berikut. Dengan demikian inovasi pendidikan tetap merupakan suatu keharusan apalagi didalam suatu masyarakat yang sedang membangun.Di dalam masyarakat yang hidup dalam era globalisasi, transformasi masyarakat berjalan begitu cepat dan oleh sebab itu merupakan tantangan didalam organisasi sekolah.
Apa yang dinyatakan oleh Tilaar diatas menegaskan betapa perlunya suatu lembaga pendidikan melakukan upaya-upaya inovasi pendidikan di era globalisasi. Upaya inovasi pendidikan inilah yang akan membuat suatu lembaga pendidikan tahap hidup dan berkembang.
RANGKUMAN
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kehidupan masyarakat terus berubah dan berkembang dengan semakin pesat. Kehidupan masyarakat semakin menjadi modern dan canggih sehingga semakin memfasilitasi berbagai kehidupan. Perubahan ini dengan sendirinya mengimplementasikan perlunya lembaga pendidikan, termasuk TK, untuk terus melakukan pembaharuan.
Sebagai suatu sub system dari kehidupan masyarakat yang lebih luas, lembaga pendidikan tidak bisa lepas dari pengaruh kehidupan masyarakat. Dan sebagai suatu sarana social, yakni sebagai instrument pemberdayaan masyarakat, lembaga pendidikan dengan sendirinya perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan kehidupan masyarakat.
Hal-hal kontekstual tersebut menuntut para guru untuk terus melakukan penyesuaian-penyesuaian, diantaranya melalui upaya-upaya pembaharuan pendidikan. Melalui upaya pembaharuan pendidikan inilah, suatu lembaga pendidikan akan terus hidup dan berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar