RESUME
MATERI BAB II
A.
KEUNIKAN
OTAK SETIAP ORANG
Secara struktur otak ini terdiri
dari tiga bagian: (a) Brainstem (termasuk di dalamnya celebellum) yang
berfungsi mengontrol keseimbangan dan koordinasi; (b) Midbrain yang berfungsi
sebagai stasion pengulang atau penyambung dan pengontrol pernafasan dan fungsi
menelan; dan (c) Cerebrum, sebagai pusat otak yang paling tinggi yang meliputi
belahan otak kiri dan kanan (left and right hemispheres) dan sebagai pengikat
syaraf-syaraf yang berhubungan dengannya (Vasta, Heith & Miller, 1992;
179-181).
Fungsi
Belahan Otak Kiri dan Kanan
(Anita
E. Woolfolk, 1995; conny Semiawan, 1995; dedi Supriadi, 1994)
FUNGSI OTAK KIRI
|
FUNGSI OTAK KANAN
|
Berpikir rasional, ilmiah logis,
kritis, linier, analitis, referensial dan konvergen. Berkaitan erat dengan
kemampuan belajar memebaca, berhitung (matematika), dan bahasa.
|
Berpikir holoistik, non-linier,
non-verbal, intuitif, imajinatif, non-refensial, divergen dan bahkan mistik.
|
Proses
pertumbuhan otak, menurut para ahli (Vasta, Heith & Miller, 1992) meliputi
tiga tahap, yaitu:
a. Produksi
sel (cell production), yaitu bahwa
sel-sel itu telah diproduksi di antara masa 8 sampai 16 minggu setelah masa
konsepsi.
b. Perpindahan
sel (cell migration), yaitu bahwa
neuron-neuron itu berimigrasi melalui daya tarik kimia ke lokasi-lokasi sasaran
yang semestinya.
c. Eleborasi
sel (cell elaboration), yaitu
terjadinya proses dimana Axon (jaringan syaraf panjang bodi sel dalam neuron)
dan dendrite (jaringan syaraf pendek bodi sel dalam neuron) membentuk syaraf
synapses (ruang kecil diantara neuron-neuron dimana kegiatan syaraf
terkomunikasian antara sel yang satu dengan yang lainnya.
Mengenai
pentingnya gizi bagi pertumbuhan otak, dari beberapa hasil penelitian pada
hewan membuktikan bahwa gizi yang buruk (malnutrisi) yang diderita induk hewan
mengakibatkan otak janin lebih sedikit
daripada janin yang induknya tidak mengalami malnutrisi. Pada manusia,
kekurangan gizi pada ibu hamil mengakibatkan berat badan bayi sangat rendah
(berkaitan erat dengan angka kematian yang tinggi) dan perkembangan yang buruk
(Ediasri T. Atmodiwirjo dalam singgih D, Gunarsa, 1983).
Semakin
matangnya perkembangan system syaraf otak yang mengatur otot memungkinkan
berkembangnya kompetensi atau keterampilan motorik anak. Keterampilan motorik
ini di bagi dua jenis, yaitu (a) keterampilan atau gerakan kasar (b)
keterampilan motorik halus atau keterampilan memanipulasi.
B.
PERBEDAAN
GAYA PEMBELAJARAN
Cara kita belajar
mempengaruhi struktur dasar otak kita. Kita semua memiliki cara favorit dalam
belajar. Secara umum gaya belajar terbagi atas 3 jenis, yaitu:
1.
Gaya
Belajar Visual
Belajar
dengan menggunakan obyek visual, contohnya membuat diagram, grafik, membuat
catatan khusus, mewarnai dengan stabile tulisan tertentu, dll.
2.
Gaya
Belajar Audiotorial
Adalah
gaya belajar dengan cara mendengarkan. Anak dengan gaya belajar audiotorial
akan lebih mudah memahami materi pelajaran dengan cara mendengarkan penjelasan
dari guru, diskusi, Tanya jawab, dll.
3.
Gaya
Belajar Kinestetik
Yaitu
gaya belajar dengan cara bergerak/melakukan sesuatu, seperti bereksperimen,
membuat percobaan, dll.
C.
JENIS-JENIS
KECERDASAN
1.
PENGERTIAN
KECERDASAN
Di
antara pengertian inteligensi menurut para ahli sebagai berikut;
a. C.P
Chaplin (1975) mengartikan inteligensi itu sebagai kemampuan menghadapi dan
menyesuaikan diri terhadap situasi baru secra cepat dan efektif.
b. Anita
E. Woolfolk (1995) mengemukakan bahwa menurut teori-teori lama, inteligensi itu
meliputi tiga pengertian, yaitu (1) kemampuan untuk belajar, (2) keseluruhan
pengetahuan yang diperoleh, dan (3) kemempuan untuk beradaptasi secara berhasil
dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya. Selanjutnya, Woolfolk
mengemukakan inteligensi itu merupakan satu atau beberapa kemampuan untuk
memperoleh dan menggunakan pengetahuan dalam rangka memecahkan masalah dan
beradaptasi dengan lingkungan.
c. Binet
(Sumadi S., 1984) menyatakan bahwa sifat hakikat inteligensi itu ada tiga
macam, yaitu (a) kecerdasan untuk menetapkan dan mempertahankan (memperjuangkan)
tujuan tertentu. Semakin cerdas seseorang, akan semakin cakaplah dia membuat
tujuan sendiri, memepunyai inisiatif sendiri tidak menunggu perintah saja (b)
kemampuan untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan tersebut
(c) kemampuan untuk melakukan otokritik, kemampuan unuyk belajar dari kesalahan
yang telah dibuatnya.
d. Dr.
Howard Gardner mengataan bahwa semua anak cerdas dan anak memiliki keunikan dan
cara belajar yang berbeda-beda. Menurutnya, kecerdasan adalah kemampuan untuk
memecahkan masalah dan menciptakan produk yang mempunyai nilai budaya.
e. Alfred
Binet menngatakan bahwa kecerdasan adalah kemampuan yang terdiri dari tiga
komponen, yakni kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau tindakan, kemampuan
untuk mengubah arah pikiran atau tindakan dan kemampuan untuk untuk mengkritisi
pikiran dan tindakan diri sendiri atau autocritism. Menurutnya, intelegensi merupakan sesuatu
yang fungsional sehingga tingkat perkembangan individu dapat diamati dan
dinilai berdasarkan kriteria tertentu.
f. Edward
Lee Thorndike, seorang ahli psikologi pendidikan, mengklasifikasikan
inteligensi kedalam tigaa bentuk , yakni : (a) Kemampuan abstraksi yakni
kemampuan untuk “beraktivitas ‘’ dengan menggunakan gagasan dan symbol – symbol
efektif. (b) Kemamapuan mekanik,
yakni kemampuan untuk “ beraktivitas” dengan menggunakan alat – alat mekanis
dan kemampuan untuk kegiatan yang memerlukaan aktivitas indra – gerak. (c)
Kemampuan sosial, yakni kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap
situasi baru dengan cara-cara yang cepat dan efektif.
ketiga
kemampuan tersebut, dapat saling berkorelasi, namun mungkin pula tidak. Dengan
demikian ada seseorang yang memiliki daya abstraksi bagus, tetapi lemah dalam
bersosialisai, tetapi ada pula orang yang bagus dalam melakukan abstraksi,
mekanik, dan sosial sekaligus.
g. Piaget melihat inteligensi secara kualitatif,
berdasarkan aspek isi, struktur, dan fungsinya. Piagetmengaitkan inteligensi
dengan periodisasi perkembangan biologis.
h. menurut
paradigma multiple intelligence ( Gardner, 1993) dapat didefinisikan sebagai
kemampuan yang mempunyai tiga komponen utama yaakni; (a) Kemampuan untuk memyelesaikan masalah
yang terjadi dalam kehidupan nyata sehari – hari . (b) Kemampuan untuk menghasilkan
persoalan – persoalan baru yang dihadapi untuk diselesaaikaankecerdasan . (c)
Kemampuan untyk menciptakan sesuatu atau menawarkan jaasa yang akan menimbulkan
penghargaaan dalam budaya seseorang.
Anak adalah individu yang unik,
memiliki keunggulan yang berbeda-beda, memiliki cara merangkap informasi dan
cara belajar yang berbeda-beda serta perlu stimulasi dengan cara berbeda pula
agar kecerdasan yang dimilikinya berkembang secara optimal.
Perkembangan kecerdasan dipengaruhi
oleh sejumlah faktor seperti kemampuan bawaan, suasana emosional, apakah
seseorang didorong untuk melakukan kegiatan intelektual, apakah seseorang
mempunyai dorongan intelektual yang kuat, dan apakah seseorang mempunyai
kesempatan untuk mengalami belajar.
2. KECERDASAN
ANAK ( MULTIPLE INTELLEGENCES )
Kemampuan
anak dari sudut pandang lain yang dapat dikembangkan dengan pembelajaran
terpadu adalah kecerdasan jamak. Yuliani Nurani Sujiaono ( 2005 ) mengemukakan
bahwa tahun 1983, Howard Gardner menciptakan teori multiple intellegences ( kecerdasan jamak ). Dalam teori kecerdasan
jamak, kecerdasan tak hanya berarti kecerdasan otak saja. Menurut Gardner,
setiap anak mempunyai berbagai macam kecerdasan. Lebih membuat Gardner sangat
terkenal karena ia mengatakan bahwa tidak ada anak yang bodoh atau pintar, yang
ada adalah anak yang menonjol dalam salah satu atau beberapa jenis kecerdasan.
Teori kecerdasan jamak seringt digunakan oleh para pendidik untuk membantu
mengembangkan seluruh potensi anak, salah satunya melalui pendekatan
pembelajaran terpadu.
Aspek-aspek
Inteligensi Menurut Gardner
INTELIGENSI
|
KEMAMPUAN
INTI
|
1.
Logical-Mathematical
2.
Linguistic
3.
Musical
4.
Spatial
5.
Bodily kinesthetic
6.
Interpersonal
7.
Intrapersonal
|
Kepekaan
dan kemampuan untuk mengamati pola-pola logis dan numeric (bilangan) serta
kemampuan untuk berpikir rasional/logis.
Kepekaan
terhadap suara, ritme, makna kata-kata, dan keragaman fungsi-fungsi bahasa.
Kemampuan
untuk menghasilakn dan mengapresiasikan ritme. Nada (waran nada), dan
bentuk-bentuk ekspresi music.
Kemampuan
mempresepsi dunia ruang-visual secara akurat dan melakukan transformasi
persepsi tersebut.
Kemampuan
untuk mengontrol gerakan tubuh dan menangani objek-objek secara terampil.
Kemampuan
unutuk mengamati dan merespons suasana hati, temperamen, dan motivasi orang
lain.
Kemampuan
untuk memahami perasaan, kekuatan dan kelemahan serta inteligensi sendiri.
|
Jumlah
kecerdasan jamak telah berkembang lebih 8 kecerdasan. Berikut ini akan
dikemukakan 9 kecerdasan jamak yang terdiri dari :
1. Kecerdasan
Linguistik
Kecerdasan linguistik adalah
kecerdasan dalam mengelolah kata- kata atau kemampuan menggunakan kata secara
efektif baik lisan maupun tertulis. Anak- anak yang cerdas dalam bidang ini
dapat berargumentas, meyakinkan orang, menghibur atau mengajar dengan efektif
kata- kata yang diucapkannya. Anak- anak usia TK yang cerdas dalam bidang ini
akan senang bercerita, membaca dan atau menulis cerita atau puisi. Mereka pun
akan mempunyai kosa kata yang luas untuk anak seusianya. Sebenarnya kecerdasan
ini dapat meliputi empat keterampilan, yaitu menyimak, membaca, menulis dan
berbicara. Namun, tak semua anakyang cerdas di bidang linguistik ini menguasai
ke empat keterampilan tersebut.
Hal yang perlu anda lakukan
sebagai guru adalah memeriksa dalam hal apa saja anak- anak didik Anda cerdas secara
linguistik dan bagaimana dapat mengembangkan kemampuan linguistik anak didik
Anda secara optimal.
Kecerdasan
ini ditunjukkan dengan kepekaan seseorang pada bunyi, struktur, makna, fungsi
kata dan bahasa. Kecerdasan linguistic yaitu kemampuan menggunakan kata – kata
secara efektif, termasuk juga kemampuan bicara. Anak yang memiliki kecerdasan
ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal berkomunikasi lisan dan tulisan
mengarang cerita diskusi, dan lain – lainnya. Kecerdasan linguistic anak usia
dini dapat diketahui melalui kegiatan Cirri-cirinya:
a) Sangat
hafal nama, tempat, tanggal
b) Menikmati
membaca buku
c) Mempunyai
kosa kata yang lebih banyak daripada anak yang seusianya
d) Mengobservasi
kemauan dan kemampuan berbicara. Anak yang cerdas dalam linguistic banyak
bicara, suka bercerita, pamdai melucu, dengan kata – kata.
e) Mengamati
kemampuan anak – anak melucu dengan kata – kata dan menangkap kelucuan
f) Mengamati
kegiatan dikelas dan mengamati bagaimana anak – anak bermain dengan huruf –
huruf.
g) Mengamati
kesenangan mereka terhadap buku serta kemampuan mereka membaca dan menulis.
h) Mempunyai
kosa kata yang lebih banyak dari pada anak yang seusia dengannya
Cara belajar terbaik
bagi anak – anak yang cerdas dalam linguistik adalah dengan mengucapkan,
mendengarkan dan melihat tulisan. Menyediakan banyak buku. Memberikan
kesempatan untuk menulis seperti perangkat computer. Kesempatan Ajak membaca
buku bersama agar tercipta suasana yang lebih dekat dengan keluarga.
2. Kecerdasan
Logika Matematika
Kecerdasan logika matematika
adalah kecerdasan dalam hal angka dan logika. Kecerdasan ini melibatkan
keterampilan mengolah angka dan atau kemahiran menggunakan logika atau akal
sehat. Ini merupakan kecerdasan para ilmuan, akuntan dan pemogram komputer.
Kecerdasan ini pada dasarnya melibatkan kemampuan menganalisis masalah secara
logis, menemikan atau menciptakan rumus- rumus atau pola matematika dan
menyelidiki sesuatu secara ilmiah. Anak- anak di usia TK yang cerdas di bidang
ini akan senang bertanya dan ingin tahu segala hal yang berkaitan dengan
peristiwa alam. Mereka juga senang berhitung dan mengerjakan hal- hal yang
berkaitan dengan angka- angka. Kadang- kadang kecerdasan ini sering dikaitkan
dengan cerdas dalam bersekolah. Namun, tak semua anak yang cerdas dalam bidang
ini akan mempunyai nilai matematika yang baik walaupun cara berpikir mereka
sangat logis. Bisa saja anak- anak yang cerdas dibidang ini dapat mendapat
prestasi yang lebih baik di banding IPA.
Kecerdasan
logis matematis melibatkan keterampilan mengolah angka dan kemahiran
menggunakan logika atau akal sehat. Anak yang mempunyai kelebihan dalam bidang
kecerdasan ini berpikir secara numeric/angka dalam konteks pola serta urutan
logis.
Kecerdasan
ini ditandai dengan kepekaan pada pola – pola logis dan memiliki kemampuan
mencerna pola – pola tersebut, termasuk juga numeric serta mampu mengolah alur
pemikiran yang panjang. Kecerdasan logis
matematis melibatkan keterampilan mengolah angka dan kemahiran menggunakan
logika atau akal sehat. Anak yang mempunyai kelebihan dalam kecerdasan ini
berpikir secara numeric dalam konteks pola serta urutan logis. Seseorang yang
memiliki kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal menghitung dan
menganalisis hitungan menemukan fungsi – fungsi dan hubungan, memperkirakan,
memprediksi, bereksperimen, mencari jalan keluar yang logis, menemukan pola,
induksi dan deduksi, berpikir abstrak dan menggunakan symbol abstrak dan
menggunakan algoritma. Kecerdasan logis matematis dapat dilihat dari ciri – ciri:
a) Kesenangan
mereka terhadap angka – angka, mampu membaca angka dan berhitung
b) Kemahiran
mereka berpikir dan menggunakan logika
c) Kesukaan
mereka bertanya dan selalu ingin tahun
d) Kecenderungan
mereka untuk memanipulasi lingkungan dan menggunakan strategi coba ralat, serta
menduga-duga, dan mengujinya,
e) Kecendrungan
mereka untuk bermain konstruktif, bermain dengan pola – pola, permainan
strategi, menikmati permainan dengan computer atau kalkulator
f) Kecendrungan
untuk menyusunsesuatu dalam kategori
g) Mudah
memahami sebab akibat
h) Menikmati
pelajaran matematika dan ipa dan berprestasi tinggi
i)
Menghitung angka dengan cepat
j)
Ahli bermain catur atau permainan
strategi lainnya
k) Menjelaskan
masalah secara logis
l)
Merancang eksperimen untuk menguji
hal-hal yang tidak dimengerti
m) Mudah
memahami sebab-akibat
n) Menikmati
pelajaran matematika dan IPA dan berprestasi tinggi.
Cara belajar terbaik
anak – anak yang cerdas logis matematis adalah melalui angka, berpikir,
bertanya, mencoba, menduga, menghitung, menimbang, mengurutkan,
mengklasifikasikan dan mengkonstruksi.
3. Kecerdasan
Visual Spasial
Anak-
anak usia TK dengan bakat ini akan mengetahui letak semua barang di rumahnya.
Mereka suka membangun dengan balok- balok lego atau melamun untuk menghasilkan
sesuatu, seperti mesin atau bentuk bangunan yang indah. Biasanya mereka pun
menonjol dalam kelas seni. Biasanya anak yang memiliki kecerdasan visual
spasial adalah seorang anak yang memiliki kemampuan untuk memvisualkan gambar
didalam pikirannya atau seorang anak yang dapat memecahkan suatu masalah atau
menemukan suatu jawaban dengan memvisualkan bentuk atau gambar. Anak yang
cerdas dibidang ini juga senang menikmati film atau foto dan mudah membaca
peta, grafik atau diagram.
Hal yang
perlu Anda lakukan sebagai guru adalah memeriksa dalam hal apa saja anak- anak
didik Anda mempunyai kecerdasan visual spasial dan bagaimana dapat
mengembangkan kecerdasan visual spasial anak didik Anda secara optimal. Kecerdasan
ini ditandai dengan kepekaan mempersepsi dunia visual spasial secara akurat dan
mentransformasi persepsi awal.
Kecerdasan spasial yaitu kecerdasan gaambar dan visualisai. Kecerdasan
ini melibatakan kemampuan untuk memvisualisasikan gambar dalam plikirannya
kedalam bentuk dau atau tiga dimensi. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini
cenderung menyukai arsitektur, bangunan, dekorasi, apresiasi seni, desain, aau
denah.
Ciri
– ciri kecerdasan spasial :
a) Kemampuan
menangkap warna serta mampu memadukan warna – warna saat mewaranai dan
mendekorasi
b) Kesenangan
mereka mencoret – coret, menggambarkan, berkhayal, membuat desain sederhana
c) Kemampuan
anak mencipta suatu bentuk
d) Mudah
membaca peta grafik dan diagram
e) Senang
melihat foto, film
f) Senang
bermain puzzle
g) Senang
bermain lego
h) Menonjol
dalam bidang seni gambar
Belajar
dengan spasial
a) Paling
efektif belajar secara visual
b) Menggunakan
media film, video, peta
c) Beri
peluang belajar melalui gambar
d) Lengkapi
dengan peralatan menggambar
e) Kunjungi
landmark arsitektur, museum, planetanium yang dapat mengasah kemampuan
spasialnya
Anak
yang cerdas dalam spasial terkesan kreatif, memiliki kemampuan membanyangkan
sesuatu, melahirkan ide secara visual dan spasial dalam bentuk gambar atau
bentuk yang terlihat mata.
4.
Kecerdasan
kinestetik
Kecerdasan
ini ditandai dengan kemampuan mengontrol gerak tubuh dan kemahiran mengelola
objek. Kecerdasan kinestetik jasmani adalah kecerdasan seluruh tubuh dan
tangan. Seseorang yang optimal dalam kecerdasan inin cenderung menyukai dan
efektif dalam hal mengekspresikan dalam mimic atau gaya gaya, atletik menari ,
kuat, terampil dalam motorikhalus, koordinasitangan dan mata , motorik kasar
dan daya tahan.
Ciri
– ciri kecerdasan kinestetik
a) Frekuensi
gerak anak yang tinggi serta kekuatan dan kelincahan tubuh
b) Kemampuan
koordinasi mata – tangan dan mata kaki
c) Kemampuan,
keluwesan dan kelenturan gerak lokomotor
d) Kemampuan
mereka mengontrol dan mengantur tubuh
e) Kecenderungan
memegang, menhyentuh, memanipulasi, bergerak untuk belajar tentang sesuatu
serta kesenangannya meniru gerakan orang lain
f) Berprestasi
dalam olahraga kompetitif disekolah maupun dilingkungan rumahnya
Anak yang memiliki
kecerdasan kinestetik membutuhkan kesempatan untuk bergerak dan menguasai
gerakan. Adanya rangsangan stimulus terhadap kecerdasan kinestetik membantu
perkembangan dan pertumbuhan anak. Anak – anak dengan kecenderungan kecerdasan
ini belajar dengan menyentuh, memanipulasi, dan bergerak.
g) Berprestasi
dalam olahraga kompetitif di sekolah atau di lingkungan rumahnya
h) Banyak
gerak ketika duduk
i)
Terlihat dalam kegiatan fisik seperti
berenang, bersepeda, mendaki gunung, ddl
j)
Perlu menyentuh sesuatu yang ingin
dipelajari
k) Memperlihatkan
keterampilan dalam bidang kerajinan tangan seperti menjahit, melukis, mengukir,
memahat, dll
l)
Pandai menirukan gerakan, perilaku orang
lain
m) Senang
bermain dengan tanah liat, cat, krayon, melukis dengan jari, dll
5.
Kecerdasan
musical
Kecerdasan ini ditandai dengan
kemampuan menciptakan dan mengapresiasi irama pola titik nada, dan warna nada,
juga kemampuan mengapresiasi bentuk – bentuk ekpresi musical. Kecerdasan
musical melibatkan kemampuan menyanyikan sebuah lagu, mengingat melodi muusik
mempunyai kepekaan irama dan lain – lain. Seseorang yang optimal dalam
kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal menyusun melodi dan
lirik, bernyanyi kecil, menyanyi, dan bersiul, bisa atau senang bisa memainkam
alat music, memiliki pendapat yang kritis terhadap music.
Ciri
– ciri kecerdasan musical
a) Kesenangan
dan kemampuan mereka menyanyi dan menghafal lagu – lagu, bersiul, bersenandung
dan mengetuk – ngetuk benda untuk membuat bunyi suara
b) Kepekaan
dan kemampuan mereka menangkap nada – nada, irama dan kemampuan menyesuaikan
suara dengan nada yang mengiringi
c) Kecenderungan
musical saat anak berbicara dan kemerduan suara mereka pada saat menyanyi
d) Kesenangan
dan kemampuanmereka memainkan alat music
e) Kemampuan
mereka mengenali berbagai jenis suara disekitarnya
f) Mengoleksi
lagu
g) Memberikan
reaksi yang kuat pada berbagai jenis music
h) Lebih
senang belajar engan iringan music
Cara
belajar yang terbaik untuk kecerdasan ini adalah dengan nada,irama, dan melodi.
6.
Kecerdasan
Interpersonal
Kecerdasan
ini ditandai dengan kemampuan mencerna dan merespon secara tepat suasana hati,
temperamen, motivasi, dan keinginan orang lain. Seseorang yang optimal dalam
kecerdasaan ini cenderung menyukaai dan efektif dalam hal mengasuh dan mendidik
oraang lain, berkomunikasi, berinteraksi, berempati, memimpin, dan
mengorganisasikan kelompok, berteman, menyelesaikan dan menjadi mediator
konflik, menghormati pendapat dan hak orang lain, melihat sesuatu dari berbagai
sudut pandang, sensitive atau peka pada minat dan motif prang lain dan bekerja
sama dalam tim.
Ciri
– ciri kecerdasan interpersonal
a) Kepekaan
anak terhadap perasaan, kebutuhan dan peristiwa yang dialami teman sebayanys
b) Kemampuan
anak mengorganisasi teman – teman sebayanya
c) Kemampuan
anak memotivasi dan mendorong orang lain untuk bertindak
d) Sikap
yang ramah, senang menjalin kontak, menerima teman baru dan cepat
bersosialisasi dilingkungan baru
e) Kecenderungan
anak untuk bekerja sama dengan orang lain
f) Kemampuan
untuk menengahi konflik yang terjadi diantara teman sebayanya
g) Tampak
mempunyai bakat memimpin
Cara
belajar terbaik bagi anak yang cerdas interpersonal adalah melalui interaksi
dengan orang lain.
7.
Kecerdasan
intrapersonal
Kecerdasan ini ditandai dengan
kemampuan memahami perasan sendiri dan kemampuan membedakan emosi,
sertapengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri. Kecerdasan dalam memahami
diri sendiri dan mengetahui siapa diri kita yang sebenarnya.
Ciri
– ciri kecerdasan intrapersonal:
a) Kecenderungan
anak untuk diam, tetapi mampu melaksanakan tugas dengan baik, cermat
b) Sikap
dan kemampuan yang kuat, tidak mudah putus asa, kadang- kadang terlihat keras
c) Sikap
percaya diri, tidak takut tantangan tidak pemalu
d) Kecenderungan
anak untuk bekerja sendiri, mandiri senang melaksanakan kegiatan seorang diri
tidak suka diganggu
e) Kemampuan
mengekpresikan perasaan dan keinginan diri dengan baik
f) Bersikap
realistis terhadap kelebihan dan kekurangan dirinya
g) Percaya
diri
h) Mempunyai
pandangan hidup berbeda dengan yang lain
i)
Belajar dari kesalahan masa lalu
j)
Terarah pada pencapaian tunuan
k) Dengan
tepat mengekspresikan perasaannya
Anak – anak yang cerdas
secara intrapersonal belajar sesuatu melalui diri mereka sendiri. Mereka
mencermati apa yang mereka alami dan rasakan, kecerdasan intrapersonal
dirangsang melalui tugas, kepercayaan dan pengakuan.
8.
Naturalis
Kecerdasan naturalis yaitu
kecerdasan yang melibatkan kemampuan mengenaali bentuk – bentuk alam di sekitar
kita yang juga mencakup kepekaan terhadap bentuk – bentuk alam lainnya. Anak
yang cenderung cerdas dalam naturalis tampak sebagai penyayang bintang dan
tumbuhan serta peka terhadap alam.
Ciri
– ciri kecedasan naturalis
a) Kesenganan
mereka dengan tumbuh-tumbuhan
b) Sikap
mereka yang menyayangi mereka
c) Kemampuan
mereka dalam menghafal nama binatang dan tumbuhan
d) Kesukaan
anak melihat dambar binatang dan hewan
e) Kepekaan
terhadap bentuk struktur dan cirri lain dari unsure alam
f) Kesenangan
terhadap alam
g) Menyukai
topic – topic pembelajaran sisekolah dan berita yang melibatkan system
kehidupan
Anak – anak dengan
kecerdasan naturalis tinggi cenderung tidak takut memegang serangga dan berada
di dekat binatang. Kecerdasan naturalis dapat diwujudkan dalam kegiatan
investigasi, eksperimen, menemukan elemen, fenomena alam, pola cuaca, kondisi
yang mengubah karakteristik sebuah benda.
9.
Kecerdasan
eksistensial
Kecerdasan eksistensial ditandai
dengan kemampuan berpikir sesuatu yang hakiki, menyangkut eksitensi berbagai
hal, termasuk kehidupan – kematian, kebaikan – kejahatan. Eksistensial muncul dalam bentuk pemikiran
dan perenungan .
Ciri
–ciri kecerdan eksistensial;
a) Kecenderungan
anak untuk mengajukan pertanyaan mendasar
b) Kepekaan
anak untuk merasakan keberadaan diri dan sesuatu sebagai bagian dari komposisi
yang lebih besar
c) Kemampuan
anak untuk menjabarkan penilaian dan reaksi tentang sesuatu
d) Reaksi
anak yang relatif terkendali terhadap peristiwa yang dialaminya, belajar
mengambil hikmah dari suatu peristiwa
e) Keberanian
anak untuk menerima sesuatu yang dirasakan benar, memperjuangkan keyakinan dan
rasa keadilan.
Anak – anak yang cerdas
secara eksistensial belajar dari pemikiran mendasar.
Setiap
orang mempunyai kesembilan kecerdasan ini dan setiap hari menggunakan dengan
kombinasi yang berlainan. Masing – masing orang mempunyai kedelapan kecerdasan
ini dengan cara mereka masing – masing. Setiap anak mempunyai cara berbeda
untuk pandai. Setiap anak memiliki kapasitas untuk memiliki Sembilan kecerdasan
dengan berkembang, cukup berkembang, kurang berkembang. Semua anak dapat
mengembangkan setiap kecerdasan hingga tingkatpenguasaan yang didukung
dengan pengajaran, kecerdasan bekerja bersama dalam kegiatan sehari –
hari, anak memiliki berbagai cara untuk menunjukkan kecerdasaan dalam setiap
katagori.Teori Multiple Intelligence memberikan kita cara melihst gambaran lengkap
potensi seorang anak yaitu keunggulannya dalam bidang tertentu, maupun
kekurangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar