BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Perencanaan
pembelajaran di Taman Kanak-kanak berbeda dengan pembelajaran di Sekolah Dasar,
atau jenjang pendidikan lainnnya, karena Tk menggunakan pendekan integreted dan
tematik. Yang membedakan hanya isi sedangkan komponen-komponen pembelajaran
yang ada didalam perencanaan secara esensi dan tidak berbeda.
Perencanaan
pembelajaran merupakan komponen paling penting sebagai langkah awal dalam
pelaksanaan pembelajaran. Dengan membuat perencanaan pembelajaran guru sudah dapat
mengambil keputusan tentang apa yang harus dicapai anak setelah ia belajar,
media dan sumber apa yang dibutuhkan anak untuk membantu keberhasilan belajar
dan bagaimana hasil belajar dapat diukur.
B.
TUJUAN
1. Menjelaskan
perencanaan pembelajaran dan komponen-komponen pembelajaran
2. Menjelaskan
Prosedur Penyusunan Perencanaan Pembajaran
3. Menjelaskan
mengenai merancang suasana pembelajaran
4. Menjelaskan
mengenai Seni AUD
BAB II
ISI
Pengertian Dan
Komponen-Komponen Pembelajaran
A.
Pengertian
Perencanaan Pembelajaran
1. Perencanaan
pembelajaran adalah apa yang dikerjakan guru dan anak didik di dalam kelas dan
diluar kelas (Reiser, 1986)
2. Perencanaan
pembelajaran adalah proyeksi tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suau
pembelajaran (PBM), dengan mengoordinasikan (Mengatur dan menetapkan)
komponen-komponen pengajaransehingga arah kegiatan (tujuan), isi
kegiatan(materi), cara pencapaian kegiatan (metode dan teknik) serta bagaimana
mengukurnya (evaluasi) menjadi jelas dan sistematis (Nana Sujana, 1988)
3. Secara
garis besar perencanaan pengajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan apa yang
akan dicapai oleh suatu kegiatan pengajara, cara apa yang dipakai untuk menilai
tujuan tersebut, materi bahan apa yang akan disampaikan, bagaimana cara
menyampaikannya, serta alat atau media apa yang akan diperlukan (R. Ibrahim,
1993)
4. Gambaran
aktivitas siswa akan terlihat pada rencana kegiatan atau rumusan kegiatan
belajar mengajar (KBM) yang terdapat dalam perencanaan pembelajaran. Kegiatan
belajar mengajar yang dirumuskan oleh guru harus mengacu pada tujuan
pembelajaran, sehingga perencaan pengajaran merupakan acuan yang jelas, operasional, sistematis, sebagai acuan
guru dan anak didik berdasarkan kurikulum yang berlaku.
Perencanaan
pembelajaran adalah rencana yang dibuat oleh guru untuk memproyeksikan kegiatan
apa yang akan dilakukan oleh guru dan anak agar tujuan dapat tercapai.
Perencanaan pengajaran mengandung komponen-komponen yang tertata secara
sistematis dimana komponen-komponen ersebut saling berhubungan dan saling ketergantungan
satu sama lain.
B.
Komponen-Komponen
Perencanaan Pembelajaran
1. Tujuan
pembelajaran
Tujuan pembelajaran
merupakan komponen yang pertama dalam perencanaan pembelajaran. Tujuan
mengawali komponen yang lainnya.
Tujuan pembelajaran
dapat dijabarkan dari tujuan-tujuan yang terdapat diatasnya. Yaitu sumbernya
tujuan pendidikan , tujuan lembaga contohnya taman kanak-kanak, tujuan bidang
pengembangan kalau di TK, tujuan umum yang kemudian dijabarkan kedalam tujuan
yang lebih khusus yang diasa dikenal dengan tujuan TIK ( Tujuan interaksional
khusus). Tujuan pembelaran khusus biasanya dirumuskan oleh guru.
Tujuan pembelajaran
khusus disebut kemampuan. Tujuan khusus dirumuskan oleh guru, maka anda harus
memahami bagaimana cara merumuskan kemampuan atau tujuan pembelajaran khsusus
dirumuskan oleh guru, maka anda harus memehami bagaimana cara merumuskan
kemampuan atau tujuan pembelajaran khusus. Rumusan tujuan khusus harus
menggunakan kata kerja yang operasional dapat diukur dan harus dapat diamati.
2. Isi
(materi pembelajaran)
Materi atau bahan yang
diajarkan harus sesuia dengan tujuan yang akan dicapai. Penyajian materi di
Taman Kanak-kanak berpusat pada tema tetapi disajikan secara terpadu dengan
mengintregasikan seluruh aspek perkembangan anak yang mencakup perkembangan
kognitif, bahasa, sosial-emosional, moral-agama dan fisik-motorik.
3. Kegiatan
Pembelajaran (Kegiatan Belajar Mengajar)
Dalam merancang
kegiatan belajar kegiatan harus dirumuskan secara jelas dan rinci. Hal-hal yang
perlu dipertimbangkan dalam menetapkan kediatan belajar mengajar dapat
dicermati sebagai berikut :
a. Kegiatan
harus berorientasi pada tujuan atau harus berorientasi pada kemampuan anak
b. Kemampuan
yang harus dicapai anak adalah melalui praktek langsung
c. Kegiatan
belajar harus berorientasi pada perkembangan
d. Kegiatan
belajar harus berorientasi pada kegiatan yang integrated yang berpusat pada
tema
e. Kegiatan
pembelajaran harus berorientasi bermain.
f. Kegiatan
belajar menggambarkan permbelajaran yang berpusat pada anak karena dalam
belajar sebenarnya anak membangun pengetahuannya sendri melalui interaksi
langsung dengan objek-objek nyata atau melalui pengalaman langsung
g. Kegiatan
belajar harus menggambarkan kegiatan yang menyenangkan karena kegiatan belajar
bagi anak TK adalah belajar yang menyenangkan
h. Kegiatan
harus memungkinkan bagaimana guru dapat membantu anak belajar
4. Media
dan sumber belajar
Media dan sumber
belajar merupakan faktor yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan
pembelajaran. Media dan sumber belajar yang dipilih harus sesuai dengan kegiatan
dan dapat memberikan pengalama yang cocok bagi anak. Pemilihan media dan sumber
belajar harus tetap mempertimbangkan karakteristik perkembangan dan
karakteristik belajar anak
5. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu
proses memilih mengumpulkan dan menafsirkan informasi untuk membuat keputusan.
Dalam perencanaan pembelajaran evaluasi dimaksud untuk mengukur apakah tujuan
atau kemampuan yang sudah ditetapkan dapat tercapai. Secara lebih luas tujuan
mengevaluasi anak usia dini adalah sebagai berikut.
a. Merencanakan
pembelajaran individual atau kelompok, dan untuk berkomunikasi dengan orang tua
b. Mengindentifikasi
anak yang memerlukan bantuan atau layanan khusus
c. Mengevaluasi
apakah program pendidikan anak usia dini sudah tercapai atau belum pelaksanaan
evaluasi di TK memiliki kaitan erat dengan belajar dan mengajar.
Ada
beberapa prinsip pelaksanaan penilaian pendidikan anak usia TK sebagai berikut.
a. Penilaian
harus dikaitkan dengan kurikulum
b. Penilaian
harus dikaitkan dengan kepentingan anak
c. Penilaian
harus mencakup seluruh aspek perkembangan anak (fisik, sosial emosional
kognitif, bahasa)
d. Penilaian
melibatkan observasi yang teratur dan periodik dari anak dalam berbagai keadaan
yang menggambar tingkah laku anak setiap saat.
e. Penilaian
didasarkan pada prosedur yang menggambarkan kegiatan anak secara khusus
f. Penilaian
menggunakan suatu alat dan prosedur yang tersusun seperti koleksi pekerjaan
anak, catatan obeservasi yang sistematis wawancara dan rangkuman kegiatan
secara individual maupun kelompok
g. Penilaian
harus mengakui perbedaan individual anak baik kemampuan maupun tipe belajarnya
h. Penilaian
harus mendukung hubungan antara orang tua dan anak dan tidak merusak
kepercayaan orangtua
i.
Penilaian adalah salah
satu komponen yang pokok dari tugas guru. Dan guru adalah penilai utama
j.
Penilaian menunjukan
keunggulan dan kemampuan anak
k. Penilaian
adalah penampilan kolaboratif yang melibatkan anak dan guru
l.
Penilaian mendorong
anak untuk berpartisipasi dan menolong dirinya
m. Informasi
tentang setiap perkembangan dan belajar anak dikumpulkan dan dicatat secara
sistematis untuk merencanakan pembelajaran serta untuk di informasikan kepada
orang tua
n. Ada
proses yang teratur untuk informasi yang dibagikan antara guru, orang tua
tentang pertumbuhan dan perkembangan anak yang dapat memberikan informasi
deskriptif yang bermakna
o. Penilaian
terhadap anak usia dini tersebut harus dialami dan wajar. Anda sebagai guru
harus memahami betul tentang prinsip-prinsip penilaian.
Prosedur Penyusunan
Perencanaan Pembelajaran
Garis
besar program kegiatan belajar TK memuat isi program yang dipadukan dalam
program kegiatan belajar yang utuh mencakup:
a. pembentukan
perilaku melalui pembiasaan yang terwujud dalam kegiatan sehari-hari di TK yang
meliputi : Moral pancasila ,
agama, disiplin, emosi, dan kemampuan bermasyarakat.
b. program
kegiatan belajar dalam rangka pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan
yang dipersiapkan oleh guru, meliputi kemampuan berbahasa, daya
fikir,dayacipta,keterampilan dan jasmani.
Program belajar tersebut berisi bahan-bahan
pembelajaran yang dapat dicapai melalui tema yang sesuai dengan lingkungan anak
dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang kemampuan yang akan dikembangkan.
Dalam GBPKB TK terdapat sejumlah kemampuan-kemampuan yang akan dicapai melalui
kegiatan yang dilakukan anak. kemampuan-kemampuan tersebut dapat dipecah dan
dikelompokan dalam berbagai rancangan pembelajaran dimulai dari program
tahunan, program semester, satuan kegiatan mingguan, dan satuan kegiatan
harian.
A.
Jenis-Jenis
Perencanaan
1. perencanaan
tahunan dan semester
perencanaan tahunan
sudah ditetapkan dan disusun kemampuan, keterampilan, dan pembiasaan-pembiasaan
yang diharapkan tercapai untuk satu tahun.
2. program
semester
program semester,
program tahunan yang dibagi kedalam 2 semester.
3. satuan
kegiatan mingguan
Berisi
kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai kemampuan-kemampuan yang telah
direncanakan untuk satu minggu sesuai dengan tema minggu itu.
4. satuan
kegiatan harian
perencanaan
pembelajaran untuk setiap hari yang dibuat oleh guru, dijabarkan dari SKM.
B.
Prosedur
Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Langkah-langkah
menyusun satuan kegiatan mingguan :
1. pelajari
program semester yang telah dibuat
2. menghitung
tanda cek pada kemampuan yang akan diharapkan dicapai dari tema yang dibahas
untuk pengembangan bahasa,daya fikir, keterampilan dan jasmani.
3. bagilah
kemampuan yang diharapkan tersebutsesuai dengan jumlah minggu.
4. sebarkan
kemampuan dalam satu minggu untuk setiaphari.
5. tulislah
nomor kode pada masing-masing kemampuan yang diambil dari GBPKB TK yang harus
dicapai untuk setiap minggu.
6. menetapkan
kemampuan dan kegiatan yang ingin dicapai dan menetapkan kegiatan berdasarkan
kemampuan.
7. menjabarkan
tema kedalam sub_tema yang akan dikembangka secara ringkas.
langkah-langkah
menyusun satuan kegiatan harian :
1. menganalisis
SKM
2. menetapkan
tema atau sub-sub tema yang sudah disusun dalam SKM.
3. tetapkan
kemampuan yang akan dicapai hari itu cermati dari SKM.
4. temukan
bentuk kegiatan sesuai dengan tahap perkembangan dengan mempertimbangkan waktu.
5. menetapkan
bagaimana kegiatan ini diorganisasikan (individual, klasikal,kelompok).
6. menetapkan
materi atau bahan-bahan yang diperlukan atau media dan sumber belajar.
7. menetapkan
penilaian tentang bagaimana anak berkembang dan belajar.
Merancang Suasana
Pembelajaran
Ruang
kelas sebenarnya adalah milik anak-anak dan suasananya harus dapat mencerminkan
ketertarikan dan budaya mereka. Karya seni mereka bisa dipanjang dengan
penataan yang menarik di sekeliling ruangan.
Sesuaikan bajan-bahan pembelajaran yang ada dengan rasa keingintahuan
anak-anak untuk melihat bagaimana cara kerja dari beragam benda. Anak-anak diupayakan untuk ikut serta menjaga
mainan-mainan serta bahan-bahan dan juga ikut menjaga ketertiban ruangan dengan
cara meletakkan apapun ke tempatnya semula.
Perlengkapan
dan peralatan lainnya di dalam ruangan ditata sedemikian rupa sehingga dapat
menggairahkan permainan serta pekerjaan anak-anak. Daerah-daerah ini kemudian
disebut pusat-pusat kegiatan. Setiap ruangan mencakup hal-hal sebagai berikut:
-
Seni rupa
-
Balok
-
Masak-memasak
-
Drama peran
-
Buku bacaan
-
Matematika/ Berhitung
-
Musik
-
Luar kelas
-
Pasir dan Air
-
Pengetahuan
Pusat-pusat
kegitan ini memiliki bermacam bahan yang dapat digunakan secara kreatif oleh
anak-anak. Bahan-bahan ini dipilih oleh para guru untuk dapat menggairahkan
rasa ingin tahu dan dipajang secar menarik di rak-rak agar mudah digunakan.
Anak-anak diupayakan agar dapat bekerja secara mandiri dengan menggunakan
bahan-bahan tersebut.
Bagi
anak belajar adalahbermain dan bermain adalah belajar. Keduanya tidak dapat
dipisahkan. Mengupayakan anak-anak untuk bermain dapat mendukung perkembangan
alami keahlian dan kompetensi. Program Tahap demi Tahap menggunakan cara
bermain sebagai dasar pendidikan dengan cara menempatkan bahan-bahan yang cocok
serta menggairahkan di setiap pusat kegiatan dan menyediakan perencanaan serta
dukungan bagi tim pengajar. Anak-anak dapat belajar dari teman-temannya, pusat
kegiatan dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil memberi mereka kesempatan
untuk berinteraksi secara alami. Hal ini akan memberikan mereka kesempatan
untuk memecahkan masalah, membuat keputusan, berlatih menerapkannya, belajar
mengenai perbedaan-perbedaan, menjadi lebih mandiri dan belajar lebih banyak
dari teman mereka masing-masing.
Sebelum
para guru merencanakan dan membuat pusat-pusat kegiatan tersebut, mereka harus
memikirkan tentang ruang yang dibutuhkan. Contohnya, ruangan permainan balok
harus cukup luas agar bisa digunakan oleh beberapa anak untuk bekerjasama
maupun oleh seorang anak dimana ia merasa nyaman untuk menciptakan hasil
karyanya. Agar tidak terlalu bising dan nyaman untuk diduduki, gunakanlah karpet
atau penutup lantai jenis lainnya diruangan ini. Apabila mungkin, rancanglah
ruang pengetahuan agar bisa dimasuki cahaya matahari dan berilah tempat di
jendela dimana tanaman dan biji-bijian bisa tumbuh. Ruang baca sebaiknya lebih
kecil dan nyaman, dilengkapi karpet, bantal, kursi yang empuk dan sebuah meja
untuk menulis dan membaca. Setiap anak juga diberi laci tersendiri tempat
penyimpanan barang-barang pribadinya dan dilengkapi dengan namanya dan foto
masing-masing.
Setiap
daerah juga harus memiliki variasi bahan agar dapat digunakan oleh beberapa
anak secara bersamaan. Pusat-pusat kegiatan tersebut menjadi seperti
laboratorium bagi anak-anak, yang belajar melalui bermain dan sekaligus belajar
menggunakan berbagai bahan yang ada. Anak-anak juga diperbolehkan memilih
bahan-bahan yang akan mereka pakai sesuka hatinya. Anak-anak dapat leluasa
bergerak dan berpindah dari daerah yang satu ke daerah lain.
Tim
pengajar dapat mengubah – ubah daerah-daerh tersebut dengan memindahkan
bahan-bahan yang sudah tidak asing lagi dan sekaligus memperkenalkan yang baru.
Mereka juga dapat menginduvidualisasikan daerah-daerah tersebut sesuai dengan
minat anak-anak.
Ruangan
kelas sebenarnya sangat dinamis . Para guru harus mengevaluasi efektifitas dari
penataan ruangan dan dipersilakan untuk mengubah-ubahnya sepanjang tahun
ajaran.
Keamanan
Ruang Kelas: Keamanan fisik serta emosi anak-anak adalah tanggung jawab utama
guru. Keamanan dalam ruangan memerlukan perencanaan yang sangat teliti,
pembuatan catatan peralatan.
SENI
Anak-anak Bermain:
Pusat Kegiatan Seni
Pusat
kegiatan seni sebenarnya membawa suasana riang, kegembiraan dan kepuasan bagi
anak-anak. Tujuannya utamanya adalah untuk menumbuhkembangkan kreatifitas, rasa
ingin tahu, daya khayal dan inisiatif anak-anak. Program pendidikan seni yang
berkualitas tinggi mampu menciptakan pengalaman kreatif melalui variasi
bahan-bahan. Anak-anak juga menciptakan lukisan dua dimensi (melukis dan
menggambar) dan produk-produk tiga dimensi (pembuatan bangunan mainan serta
menyulam) program tersebut juga membantu anak-anak untuk melihat-lihat dan
membicarakan seni. Di tahap-tahap awal melukis dan menggambar, kegiatan otot
seorang anak akhirnya menghasilkan semacam coret-coretan (usia 2-3 tahun).
Tahap awal ini adalah semacam pengalaman sensor gerak dan tahap perkembangan
yang sangat penting. Antara usia 2-4 tahun anak-anak mulai menggambar
bentuk-bentuk yang mulai jelas seperti lingkaran, persegi empat dan segitiga.
Krakteristik
Perkembangan
Anak-anak Usia Tiga
Tahun.
·
Pada usia ini,
anak-anak mulai mengasosiasikan garis dan bentu-bentuk dengan benda-benda
nyata.
·
Ada perubahan dari
“Coret-coret” ke menggambar.
·
Seni ditentukan lebih
banyak oleh segala sesuatau yang nyata dan kegiatan kinestetik daripada
pengalaman.
·
Komposisinya menggambar
kegiatan reflex motorik dan sebuah proses yang bertahap tanpa ada pendapat
orang dewasa baik yang terlihat (visual) maupun penjelasan logis.
·
Hubungan ukuran
kebanyakan ditentukan oleh skala kegiatan motorik anak dan asal-muasal media.
·
Pemilihan warna diatur
oleh keinginan pribadi dan akses mereka ke berbagai warna dan juga tingkat
ekspresi atau presepsi.
Anak-anak Usia Empat
Tahun.
· Anak-anak
akhirnya sadar bahwa garis dan berbagai bentuk bisa mewakili orang-orang,
binatang-binatang dan berbagai benda.
· Mereka
mulai menceritakan dengan kata-kata kisah/karangan dari karya mereka tersebut.
· Anak-anak
pada usia empat tahun mulai merumuskan ide-ide yang akan diungkapkan sebelum
mereka mulai bekerja.
· Perkembangan
matanya masih belum sempurna dan anak-anak pada usia ini memiliki kecenderungan
untuk selalu melihat jarak jauh.
· Mereka
lebih sadar tentang ukuran dan hubungan warna.
· Mereka
juga sudah sadar mengenai bekerja membuat sebuah karya seni dalam kelompok.
Anak-anak Usia Lima
Tahun.
· Anak-anak pada usia ini menikmati penemuan
bahwa beragam media seni bisa membuat mereka menciptakan wajah dan obyeknya.
· Lukisan
serta wajah-wajah yang telah mereka warnai kini menjadi lebih diikut sertakan.
· Hasil
kerja berdimensi tiga mencerminkan kemampuan yang terus berkembang dalam
menyambung dan menggunakan bagian-bagian.
· Anak-anak
mulai mendekati usia lima tahun atau enam tahun menunjukkan kebiasaan untuk
menggunakan tangan yang kanan ataupun tangan yang kiri.
· Pemilihan
warnanya sekarang menjadi lebih jelas dan dengan sengaja.
· Anak-anak
pada usia ini menjadi lebih tertarik untuk mengulang-ulang gambar dari
pekerjaan mereka yang sebelumnya.
· Mereka
juga senang mempelajari kata-kata yang bisa membantu mereka mengekspresikan
ide-ide visualnya lebih tepat: contohnya, gunting, lem, cat, kuas, menggosok,
menggulung.
Dampak pada Daerah
Perkembangan
Perkembangan Emosional
Pusat
kegiatan Seni memuaskan perkembangan emosional melalui cara:
· Menawarkan
berbagai kesempatan untuk berkomunikasi tanpa menggunakan kata-kata.
· Menyediakan
saluran untuk mengekspresikan perasaan.
· Membiarkan
pelepasan tekanan-tekanan emosional.
· Member
rasa menguasai.
· Member
kepuasan tersendiri dalam penciptaan hasil karya individu.
Perkembangan Fisik
Pusat
kegiatan seni mendukung perkembangan fisik melalui:
· Mengembangkan
kendali motorik yang lebih kecil.
· Menumbuhkan
rasa welas asih terhadap orang lain.
· Meningkatkan
diskriminasi visual.
· Mendukung
pergerakan tubuh.
· Member
pengalaman dalam koordinasi antara mata dan tangan.
Perkembangan Sosial
Pusat
kegiatan seni memajukan perkembangan sosial melalui:
· Mendorong
anak-anak dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah.
· Memusatkan
kemandirian.
· Memberikan
kesempatan bekerja dengan orang lain dan bergantian.
· Belajar
mengasumsikan tanggung jawab untuk perawatan bahan-bahan.
· Mendorong
untuk saling menghormati ide masing-masing.
Perkembangan
Intelektual
Pusat
kegiatan seni menguatkan perkembangan intelektual melalui cara:
· Meningkatkan
pengetahuan kata-kata.
· Membantu
mempelajari sebab-akibat dan bagaimana segala sesuatu itu terjadi.
· Belajar
tentang warna dan garis, bentuk dan tekstur.
· Membantu
anak-anak mengenali nama-nama mereka (Guru member nama dan tanggal pada setiap
hasil kerjaan atau anak-anak memulai menuliskan nama mereka sendiri di hasil
kerjaannya).
Perkembangan
Kreatifitas.
Pusat
kegiatan seni menguatkan perkembangan kreatifitas melalui cara:
· Mendorong
pola pemikiran yang berbeda-beda melalui solusi yang terbuka.
· Membangun
rasa penghargaan terhadap warisan budaya dan seni.
Menyiapkan Pusat
Kegiatan Seni.
Krayon,
spidol, yang dapat dihapus, gunting (baik yang kidal maupun yang tidak kidal),
bahan-bahan potongan, lem dan kertas (baik kertas untuk konstruksi, kertas
bekas dan majalah) harus berada di rak yang terbuka agar anak-anak bisa
menjangkaunya sendiri. Bahan-bahan yang bisa didaur ulang seperti kawat,
selotip, staples dan benang juga harus tersedia guna membuat bangunan-bangunan
tiga dimensi.
Peran Tim Pengajar
Kesempatan
untuk mengecat harus tersedia setiap saat dan mengecat harus diperkenalkan di
minggu pertama dari tahun ajaran.
Agar
dapat memberikan variasi pengalaman, mungkin anak-anak bisa melukis dengan:
· Kuas
cat yang lebih kecil
· Sikat
gigi yang sudah using
· Botol
semprot
· Kapas
korek kuping
· Busa-busa
potongan atau sayur-mayur
· Rol
kertas
Kegiatan yang Memacu
Kreativitas
Guru
menyediakan berbagai jenis bahan, ide dan motivator untuk membantu dan
mengembangkan ketertarikan anak-anak di bidang seni.
Guru
dapat:
· Membawa
benda-benda seni ke kelas untuk dilihat dan dibahas anak-anak
· Memamerkan
salinan dari beragam hasil karya disekeliling ruangan
· Membahas
seni dalam buku-buku anak-anak
· Mengumpulkan
benda-benda alami untuk dibahas dan digunakan di dalam proyek seni
· Meminta
anak-anak menggambarkan dan melukis sambil mendengar music
· Menyediakan
pengalaman-pengalaman sensor terhadap rasa, penciuman, pendengaran, rabaan,
pergerakan dan mendorong anak-anak untuk mengekspresikan dirinya terhadap
perasaan-perasaan ini melalui sebuah media seni
Kegiatan dan Tugas
· Melukis
dengan jari
· Mencetak
dengan busa
· Mencetak
penemuan seni
· Mencetak
menggunakan tinta
· Mencetak
dengan benang
· Menggunakan
lilin/malam/plastesin
· Bermain
adonan
· Boneka
· Boneka-boneka
yang terbuat dari kantong plastic
· Boneka-boneka
kayu
· Topeng-topeng
kayu
· Boneka
kaos kaki/kaos sarung tangan
· Stabiles
· Mobiles
· Menyulam
dan menjahit
BAB III
PENUTUPAN
A.
KESIMPULAN
Perencanaan
pembelajaran adalah rencana yang dibuat oleh guru untuk memproyeksikan kegiatan
apa yang akan dilakukan oleh guru dan anak agar tujuan dapat tercapai.Ruang
kelas sebenarnya adalah milik anak-anak dan suasananya harus dapat mencerminkan
ketertarikan dan budaya mereka.
Pusat
kegiatan seni sebenarnya membawa suasana riang, kegembiraan dan kepuasan bagi
anak-anak. Tujuannya utamanya adalah untuk menumbuhkembangkan kreatifitas, rasa
ingin tahu, daya khayal dan inisiatif anak-anak
B.
SARAN
1. Sebelum
melaksanakan pembelajaran, baiknya seorang guru TK membuat rencana terlebih
dahulu agar pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
2. Ruangan
kelas untuk anak usia dini seharusnya dapat menampilkan kreasi anak-anak dan
menyenangkan serta dapat mengembangkan aspek perkembangan anak
Daftar Pustaka
Masitoh,
dkk. Strategi Pembelajaran TK.
Jakarta: Universitas terbuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar