BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan bimbingan dan konseling di PAUD merupakan data yang lengkap, menyeluruh dan dapat di percaya (valid). Dengan data yang demikian itu,akan memungkinkan guru dan konselor memahami peserta didik dengan baik,sehingga bimbingan yang di berikan dapat lebih terarah. Untuk mendapatkan data yang lengkap dan menyeluruh,tentang diri peserta didik di perlukan tekhnik dan alat pengumpulan data yang baik. Oleh sebab itu guru atau konselor perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai.
B. TUJUAN
1. Dapat memilih alat pengumpul data
2. Menentukan jenis-jenis data
3. Menentukan sumber data
4. Mencari cara dan prosedur mendapatkan data
5. Membuat alat dan penggunaan nya
1. Dapat memilih alat pengumpul data
2. Menentukan jenis-jenis data
3. Menentukan sumber data
4. Mencari cara dan prosedur mendapatkan data
5. Membuat alat dan penggunaan nya
BAB II
A. PEMBAHASAN
Interview/wawancarawawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan Tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan. Dikatakan sepihak karena pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kegiatan wawancara itu hanya berasal dari pihak pewawancara saja, sementara responden hanya bertugas sebagai penjawab (Pertanyaan hanya diajukan oleh subjek evaluasi)
1. Responden yang di interview
maksut nya adalah orang yang di interview.|
misalnya mahasiswa,seorang yang ingin melamar kerja,
2. Prosedur wawancara atau interview dapat di lakukan dengan dua cara yaitu :
a. Interview bebas (tak berstruktur/tak terpimpin), dimana responden mempunyai kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya tanpa dibatasi oleh patokan-patokan yang telah dibuat oleh subjek evaluasi (tanpa terikat oleh ketentuan-ketentuan yang telah dibuat oleh pewawancara)
contoh: artis,pengusaha,pejabat. b. Interview terpimpin (terstruktur), yaitu interview yang dilakukan oleh subjek evaluasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun terlebih dahulu. Jadi dalam hal ini, responden pada waktu menjawab pertanyaan tinggal memilih jawaban yang sudah dipersiapkan oleh penanya. Pertanyaan itu kadang-kadang bersifat sebagai yang memimpin, mengarahkan, dan penjawab sudah dipimpin oleh sebuah daftar cocok, sehingga dalam menuliskan jawaban, ia tinggal membubuhkan tanda cocol ditempat yang sesuai dengan keadaan responden.
contohnya: lamaran pekerjaan,siding.
3. Situasi wawancara Sebagai alat penilaian, wawancara dapat dapat digunakan untuk menilai hasil dan proses belajar. Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam melaksanakan wawancara:
· Tahap awal pelaksanaan wawancara bertujuan untuk mengondisikan situasi wawancara. Buatlah situasi yang mengungkapkan suasana keakraban sehingga siswa tidak merasa takut, dan ia terdorong untuk mengemukakan pendapatnya secara bebas dan benar atau jujur.
· Penggunaan pertanyaan, setelah kondisi awal cukup baik, barulah diajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan tujuan wawancara. Pertanyaan diajukan secara bertahap dan sistematis berdasarkan rambu-rambu atau kisi-kisi yang telah dibuat sebelumnya.
contohnya: situasi santai atau resmi.
contohnya: situasi santai atau resmi.
4. Langkah- Langkah Dalam Interview/ Wawancara
Untuk melakukan interview dengan baik guru/konselorperlu perhatikan langkah- langkah berikut :
- Persiapan untuk memulai wawan cara
meliputi pokok-pokok seperti berikut :
1. Menyiapkan tempat yang tenang dan juga jauh dari campur tangan orang lain
2. Mengumpulkan data-data tentang klien
3. Membuat pedoman wawancara
- Mulai Interview atau wawancara
1.Menciptakan hubungan baik dengan pihak yang akan di interview
2. Mempunyai pengertian,bersimpati dan berempati dengan interview
3. Mempunyai maksut dan tujuan
4. Mengenal dan memahami orang yang di interview
5. Memotivasi individu yang sedang di interview
-Inti Interview dari wawancara
bagian ini merupakan bagian di mana maksut dan tujuan dari interview harus dapat tercapai
- Akhir Interview /wawancara
wawancara hendak nya di akhiri dengan bijaksana. Pokok-pokok dalam langkah ini adalah
1. Menyimpulkan hasil wawancara
2.memantapkan terhadap hasil yang di sepakati
3. Menentukan waktu wawancara
4. Menghentikan wawancara atas kehendak bersama
- Cara menyusun panggilan interview atau wawancara
1.tentukan tujuan interview
2. Tentukan aspek-aspek apa saja yang akan di ungkapkan
3. Buat ringkasan isi tentang aspek yang di ungkapkan
4. Kembang kan ringkasan tersebut dalam bentuk kisi-kisi
5.Kembangkan menjadi interview guide
-Keuntungan teknik wawancara sebagai alat pengumpulan data
1. Tempat untuk mengungkapkan keadaan pribadi
2.Hal-hal yang menimbulkan keraguan dapat segera di cari kejelasan nya
3. Dapat memperoleh banyak data
4. Isi pertanyaan dan cara mengajukan pertanyaan
5. Dapat di adakan serentak sambil mengobservasi
6. Kerahasiaan pribadi lebih terjamin
-Kelemahan-kelemahan tehnik wawancara sebagai alat pengumpulan data
1. Bilamana terjadi prasangka pada salah satu pihak akan menimbulkan hasil yang tidak memuaskan
2.memerlukan waktu dan biaya yang cukup banyak
3.situasi wawancara mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar
4. Menuntut keterampilan dan penguasaan bahasa yang baik
5. Adanya pengaruh subyektifitas dari interview yang dapat mempengaruhi hasil wawancara
Untuk melakukan interview dengan baik guru/konselorperlu perhatikan langkah- langkah berikut :
- Persiapan untuk memulai wawan cara
meliputi pokok-pokok seperti berikut :
1. Menyiapkan tempat yang tenang dan juga jauh dari campur tangan orang lain
2. Mengumpulkan data-data tentang klien
3. Membuat pedoman wawancara
- Mulai Interview atau wawancara
1.Menciptakan hubungan baik dengan pihak yang akan di interview
2. Mempunyai pengertian,bersimpati dan berempati dengan interview
3. Mempunyai maksut dan tujuan
4. Mengenal dan memahami orang yang di interview
5. Memotivasi individu yang sedang di interview
-Inti Interview dari wawancara
bagian ini merupakan bagian di mana maksut dan tujuan dari interview harus dapat tercapai
- Akhir Interview /wawancara
wawancara hendak nya di akhiri dengan bijaksana. Pokok-pokok dalam langkah ini adalah
1. Menyimpulkan hasil wawancara
2.memantapkan terhadap hasil yang di sepakati
3. Menentukan waktu wawancara
4. Menghentikan wawancara atas kehendak bersama
- Cara menyusun panggilan interview atau wawancara
1.tentukan tujuan interview
2. Tentukan aspek-aspek apa saja yang akan di ungkapkan
3. Buat ringkasan isi tentang aspek yang di ungkapkan
4. Kembang kan ringkasan tersebut dalam bentuk kisi-kisi
5.Kembangkan menjadi interview guide
-Keuntungan teknik wawancara sebagai alat pengumpulan data
1. Tempat untuk mengungkapkan keadaan pribadi
2.Hal-hal yang menimbulkan keraguan dapat segera di cari kejelasan nya
3. Dapat memperoleh banyak data
4. Isi pertanyaan dan cara mengajukan pertanyaan
5. Dapat di adakan serentak sambil mengobservasi
6. Kerahasiaan pribadi lebih terjamin
-Kelemahan-kelemahan tehnik wawancara sebagai alat pengumpulan data
1. Bilamana terjadi prasangka pada salah satu pihak akan menimbulkan hasil yang tidak memuaskan
2.memerlukan waktu dan biaya yang cukup banyak
3.situasi wawancara mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar
4. Menuntut keterampilan dan penguasaan bahasa yang baik
5. Adanya pengaruh subyektifitas dari interview yang dapat mempengaruhi hasil wawancara
Pengumpulan Data dengan Metode Non Tes
Untuk melengkapi data hasil tes akan lebih akurat hasilnya bila dipadukan dengan data-data yang dihasilkan dengan menggunakan tehnik yang berbeda, berikut disajikan alat pengumpul data dalam bentuk non tes. Adapun jenis-jenis metode non tes, yaitu:
1. Observasi
Observasi diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Berikut alat dan cara melaksanakan observasi. Keunggulan metode ini adalah banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya lebih akurat dan sulit dibantah, banyak objek yang hanya bersedia diambil datanya hanya dengan observasi, misalnya terlalu sibuk dan kurang waktu untuk diwawancarai atau menisci kuesioner, kejadian yang serempak dapat diamati dan dan dicatat serempak pula dengan memperbanyak observer, dan banyak kejadian yang dipandang kecil yang tidak dapat ditangkap oleh alat pengumpul data yang lain, yang ternyata sangat menentukan hasil penelitian. Kelemahan metode ini adalah observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat, kelemahan-kelemahan observer dalam pencatatan, banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi, terutama yang menyangkut kehidupan peribadi yang sangat rahasia, dan oberservasi sering menjumpai observer yang bertingkah laku baik dan menyenangkan karena tahu bahwa ia sedang diobservasi.
a. Macam-macam observasi
1. Observasi Partisipasi
Yang dimaksud dengan observasi partisipasi yaitu dimana observer terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari dengan individu yang sedang diamati.
2. Observasi Non-Partisipasi
Adalah bentuk dimana observer tidak ikut mengambil bagian dalam kehidupan orang yang akan di observasi.
3. Kuasi Partisipasi
Adalah bentuk observasi dimana observer hanya bepura-pura atau seolah-olah ikut berpartisipasi dalam kehidupan individu yang sedang di observasi.
b. Pedoman Observasi
Ada beberapa macam pedoman observasi yang dapat digunakan dalam siuasi yang berbeda-beda, yaitu;
1. Catatan Anekdot (Anecdotal Record )
Alat untuk mencatat gejala-gejala khusus atau luar biasa menurut urutan kejadian, catatan dibuat segera setelah peristiwa terjadi. Pencatatan ini dilakukan terhadap bagaimana kejadiannya, bukan pendapat pencatat tentang kejadian tersebut.
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam menyusun catatan anekdota, yaitu:
a. menyiapkan bentuk catatan
b. menerangkan tanggal, tempat, dan waktu berlangsungnya peristiwa yang khusus serta siapa yang mengobservasi kejadian itu
c. peristiwa/kejadian harus ditulis secara objektif, jelas dan faktual
d. harus bersifat selektif
e. laporan faktual harus dipisahkan dari interpretasi
2. Catatan Berkala (Incidental Record)
Pencatatan berkala walaupun dilakukan berurutan menurut waktu munculnya suatu gejala tetapi tidak dilakukan terus menerus, melainkan pada waktu tertentu dan terbatas pula pada jangka waktu yang telah ditetapkan untuk tiap-tiap kali pengamatan.
3. Daftar Chek (Check List )
Penataan data dilakukan dengan menggunakan sebuah daftar yang memuat nama observer dan jenis gejala yang diamati.
4. Skala Penilaian (Rating Scale)
Pencatatan data dengan alat ini dilakukan seperti check list. Perbedaannya terletak pada kategorisasi gejala yang dicatat. Dalam rating scale tidak hanya terdapat nama objek yang diobservasi dan gejala yang akan diselidiki akan tetapi tercantum kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan atau jenjang setiap gejala tersebut.
5. Peralatan Mekanis (Mechanical Device)
Pencatatan dengan alat ini tidak dilakukan pada saat observasi berlangsung, karena sebagian atau seluruh peristiwa direkan dengan alat elektronik sesuai dengan keperluan.
Keuntungan menggunakan mechanical adalah :
a. data dapat disajikan kembali jika di perlukan
b. dalam analisa data penyajiannya dapat di atur sesuai dengan kebutuhan
c. pencatatan lebih teliti dan objektif
sedangkan kelemahannya adalah:
· biayanya mahal
· memerlukan keahlian khusus
· timbul kecurigaan pada diri individu yang di observasi
b. Angket atau kuesioner (questionnaire)
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya. Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan seragam. Kuesioner dapat dibagi menjadi empat (menurut bentuk pertanyaan yang digunakan), yaitu:
1. Kuesioner tertutup
Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
2. Kuesioner terbuka
Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden harus memformulasikan jawabannya sendiri.
3. Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup
Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
4. Kuesioner semi terbuka
Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.
Sedangkan menurut subjek yang dikkirimi kuesioner dibedakan menjadi dua,yaitu :
1. langsung, juka individu yang dikirimi kuesioner adalah peserta didik yang ingin mengambil data nya
2. tidak langsung, jika kuesioner terswebut di berikan kepada individu untuk memperoleh data tentang individu lain.
Langkah-langkah menyusun angket :
1. melakukan spesifikasi data dan sumbernya, yaitu menentukan hal-hal apa saja yang akan di tanyakan dalam kuesioner dan kepada siapa kuesioner itu akan ditujukan.
2. Menyusun kuesioner, berarti membuat item-item (pertanyaan, membuat pedoman pengisian kuesioner
3. Uji coba dan revisi kuesioner, mengadakan uji coba terhadap isi kuesioner, dengan maksud utuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas, serta menhilangkan kata-kata yang terlalu asing atau kurang jelas.
Kelebihan kuesioner sebagai alat pengumpul data
1. Dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data kepada sejumlah responden dalam jumlah banyak dalam waktu singkat
2. Dari segi biaya relatif mudah, dari segi tenaga lebih sedikit yang diperlukan
3. Pengaruh subyektivitas dapat dihindarkan
4. Responden mempunyai waktu yang cukup untuk menjawab
Kelemahan kuesioner sebagai alat pengumpul data
1. Responden tidak dapat menjamin untuk memberikan jawaban secara tepat
2. Dengan teknik ini adanya kemungkinan tidak dapat bertatapan muka secara langsung dengan responden, maka bilamana ada pertanyaan yang kurang jelas tidak dapat memberikan keterangan lebih lanjut
3. Pertanyaan yang disajikan bersifat terbatas sehingga tidak dapat mengungkap data lebih lengkap atau ada hal-hal yang mungkin tidak dapat terungkap
4. Kadang-kadang ada responden yang cara mengisinya asal-asalan saja atau bahkan tidak bersedia untuk mengisi kuesioner tersebut.
4. Biografi dan Autobiografi
· Biografi
Yaitu gambaran tentang kejadian-kejadian yang dialami oleh seorang dalam hidupnya yang mempengaruhi perkembangan dan pembentukan pribadi orang tersebut. Melalui teknuik biografi ini akan dapat diungkapkan kepribadian seseorang mengenai kejadian-kejadian penting dalam kehidupannya yang mempengaruhi perkembangan dan pembentukan kepribadiannya.
· Autobiografi
Adalah tulisan mengenai gambaran tentang kejadian-kejadian yang dialami oleh seseorang dalam hidupnya yang mempengaruhi perkembangan dan pembentukan pribadinya yang ditulis oleh diri sendiri. Autobiografi ada dua bentuk yaitu yang terstruktur dan tidak terstruktur. Autobiografi terstruktur didalam penulisannya menurut garis-garis besar yang telah ditentukan terlebih dahulu. Sedangkan yang tidak terstruktur didalam penulisannya,murid bebas mengungkapkan apa yang ingin dia tulis tentang kehidupannya.
5. Teknik Home Visit
Home visit atau kunjungan rumah adalah suatu teknik bimbingan dimana konselor atau guru mengadakan kunjungan rumah ke rumah orang tua murid dengan tujuan untuk lebih mengenal dan memahami lingkungan kehidupan murid. Dalam kunjungan rumah, selain mengadakan pengamatan terhadap suasana rumah, juga digunakan untuk mengadakan percakapan dengan orang tua murid mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kondisi murid yang bersangkutan.
6. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data tentang keadaan seseorang dengan jalan mempelajari dokumen-dokumen yang telah ada mengenai orang tersebut. Dokumen-dokumen itu dapat diambil dari sumber-sumber antara lain; buku pribadi,buku rapor,daftar absensi dan sebagainya. Data-data yang di peroleh dari pengumpulan dokumen-dokumen tersebut sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai dasar mencari latar belakang mengapa seseorang murid mengalami kesulitan belajar.
7. Teknik Sosiometri
Teknik sosiometri adalah suatu metode untuk mengumpulkan data tentang pola dan struktur hubungan antara individu-individu dalam suatu kelompok. Langkah-langkah membuat sosiometri :
v Membuat daftar isian sosiometri untuk diisi oleh murid.
v Murid-murid diminta untuk mengisi sosiometri dengan menetapkan satu lebih teman yang paling disenangi dalam kerja sama untukk suatu kegiatan yang sudah ditentukan.
v Setelah daftar isian diisi kemudian dikumpulkan untuk ditabulasi dalam metric sosiometri.
v Berdasarkan matrik sosiometris,maka data sosiometris dianalisa dengan cara ; menggambar sosigram,menganalisa hubungan sosial secara keseluruhan,menghitung indeks sosiometri dan mengisi kartu sosiometri individual.
Teknik sosiometri biasanya digunakan untuk menyelidiki kelompok-kelompok yang relative kecil,sebab bila terlampau besar jumlahnya untuk menentukan hubungan sosialnya akan mengalami kesulitan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar