A. Dasar Pemikiran dan Pengertian Guru TK sebagai Agen Pembaharuan Pendidikan
Pada masa lampau orang berpikir bahawa pembaharuan pendidikan merupakan tugas pemerintah atau perguruan tinggi. Pemerintah melakukan upaya-upaya pembaharuan pendidikan melalui berbagai proyeknya dan perguruan tinggi melakukannya melalui studi atau risetnya.
Tilaar (1998) memberikan beberapa contoh upaya pembaharuan pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah yang telah menemui ajalnya, yakni proyek printis sekolah pembangunan (PPSP), sistem pamong (pendidikan antara masyarakat,orang tua dan guru), dan cara belajar siswa aktif (CBSA)/proyek cianjur.
Tilaar menjelaskan dua penyebab utama kegagalan upaya-upaya pembaharuan yang dilakukan pemerintah.
1. Karena tidak ada kebijakan yang jelas dan berkesinambungan untuk melakukan pembaharuan pendidikan yang memang meminta waktu yang cukup lama.
2. Karena upaya-upaya pembaharuan pendidikan tersebut telah mengalami hambatan birokrasi sehingga tidak membekas.
Pembaharuan pendidikan memerlukan upaya-upaya yang serius, konsisten, dan jangka waktu yang tidak sedikit. Kondisi sistem pemerintahan yang masih lemah menyebabkan lembagapemerintah lebih banyak tergantung kepada orang atau pejabatnya. Oleh karena itu tidak mengherankan bila ada pergantian pejabat, maka akan berganti pula kebijakannya dan kurang mengembangkan unsur kesinambungan program yang telah dirintis oleh pendahulunya.
Sistem pemerintah dimasa lampau yang serba sentralistik menyulitkan para guru untuk berkreasi. Keberbedaan sering dianggap sebagai penyimpangan bahkan mungkin ketidakpatutan terhadap terhadap hal-hal yang dianggap sudah standar oleh para guru untuk berkreasi dan melakukan upaya-upaya pembaharuan.
Disamping dua alasan utama diatas, penulis(buku) melihat adanya beberapa faktor lain yang menyebabkan kandasnya upaya-upaya pembaharuan pendidikan pada level sekolah/TK; adalah karena alasan konteksual. Seringkali upaya-upaya pembaharuan pendidikandilakukan melalui suatu eksperimen dalam situasi atau kondisi tertentu. Pada saat hasil dari pembaharuan tersebut disebarluaskan ke sekolah/TK lain, para guru mengalami kesulitan untuk menerapkannya karena situasi dan kondisi sekolah/TK sangat berbeda.
Kekeliruan dalam menerapkan sistem evaluasi keberhasilan pendidikan yang tidak cocok juga dapat merupakan salah satu program pembaharuan pendidikan. Sebagai contoh, bagi para guru yang berupaya menerapkan sistem CBSA, sangat sulit untuk memperlihatkan keunggulan sistem tersebut pada sistemm lain, bila kriteria dan prosedur pengujiaannya dilakukan dengan paradigma dan cara yang lain yang bersebrangan dengan paradigma .....CBSA. dalam CBSA, misalnya, anak dituntut untuk melakukan berbagai aktivitas pembelajaran secara aktif, kreatif, dan hands on. Namun dalam pengujian pendidikan dilakukan dengan paradigma behavioristik yang sangat menekankan hal-hal serba berstruktur, terukur, teramati, dan sering bersifat suoerfinal. Ketidakcocokan sistem evaluasi semacam ini jelas dapat merupakan sumber kekeliruan dalam menginterpresentasikan hasil upaya pembaharuan pendidikan.
Akhirnya, sistem pembinaan tenaga guru yang belum efektif juga merupakan hambatan besar bagi keberhasilan upaya pembaharuan pendidikan apapun.
Dengan pengalaman kegagalan seperti diatas, maka seiring dengan kecendrungan baru dalam pendekatan manajemen pendidikan, yakni disentralisasi pendidikan, sangat beralasan kalau pada kesempatan ini guru TK diposisikan sebagai agen pembaharuan pendidikan. Guru tidak dipandang sebagai sumber dan atau pelopor pembaharuan pendidikan ke-TK-an. Guru TK berpean sebagai pelaku pembaharuan pendidikan, yakni sebagai seorang profesional yang memprakasai terjadinya pembaharuan pendidikan atau sekurang-kurangnya sebagai seseorang yang selalu mengikuti berbagai pembaharuan atau perkembangan terkini tentang pendidikan ke-TK-an.
Dengan posisi seperti diatas, guru TK dapat secara mandiri dan profesional melakukan upaya-upaya pembaharuan pendidikan sesuai dengan permasalahan, tantanga, dan peluangnya masing-masing di TK tempat yang bersangkutan bertugas.
Latar belakang guru TK diposisikan sebagai agen pembaharuan pendidikan didasarkan beberapa pemikiran tersebut :
1. Guru adalah seseorang yang profesional yang memiliki otonomi dan kewenangan untuk mremilih yang terbaik dalam penyelenggaraan pendidikan dan sekaligus memiliki kewajiban untuk mempertanggun jawabkannya secara publik sebagai pihak terkait (stakeholders). Dengan otonomi dan kewenangan ini berarti guru memiliki kewenangan dan bahkan keharusan mencari dan mengupayakan terciptanya upaya-upaya pendidikan yang baik dari pada yang sudah terjadi selama ini.
2. Pembaharuan pendidikan yang dilakukan oleh guru berbasis isi aktual dilapangan. Dengan berbasis kondisi aktual dilapangan, secara aktual guru tidak akan mengalami hambatan karena upaya pembaharuan dilakukan berangkat dari kondisi dan kebutuhan nyata keseharian : bukan sesuatu yang impor atau dari lingkungan luar.
Guru adalah pelaku langsung dari kegiatan pendidikan. Pembaharuan pendidikan yang dilakukan langsung dari guru, sekecil apapun, masih lebih dari pada yang dipaksakan dari luar tanpa ada kelanjutan.
3. Seiring dengan kebijakan desentralisasi pendidikan melalui tahapan menajemen berbasis sekolah (MBS) dan kurikulum berbasi kompetensi (KBK),guru lebih memiliki kekuasaan untuk melakukan berbagai upaya pembaharuan pendidikan sehingga hambatan-hambatan regulasi dan sistem regulasi sebagaimana yang dahulu pernah terjadi bisa dari atau sekurang-kurangnya direduksi.
B. Kualitas Personal Guru TK sebagai Agen Pembaharuan Pendidikan
Pembaharuan pendidikan merupakan sesuatu yang harus diusahakan dan di perjuangkan.menurut Tilaar (1998) pembaharuan merupakan suatu hasil kerja. Tanpa bekerja atau tanpa berbuat tidak akan terjadi pembaharuan. Agar pembaharuan itu dapat dialkukan dengan berhasil, seorang pembaharu harus memiliki keyakinan yang teguh tentang apa yang diperbuat dan diharapkannya.
Pembaharuan bukan merupakan pekerjaan main-main, pekerjaan yang terjadi dengan sendirinya atau pekerjaan yang mudah dan dapat dilakukan oleh sembarang orang.alih-alih pembaharuan merupakan pekerjaan yang perlu disiapkan dengan terencana, dilandasi pemikiran koseptual yang matang.
Pada dasarnya guru TK dapat berperan sebagai agen pembaharuan sepanjang memiliki kemauan dan upaya keras untuk melakukannya.untuk dapat berperan sebagai agen pembaharuan pendidikan, , apalagi secara berkesinambungan, memiliki kemampuan saja tidak cukup bagi guru TK. Tapi juga perlu kemauan, tekat dan upaya keras.
Hingga sekarang, tampaknya masih sedikit di antara para guru TK yang gemar melakukan upaya pembaharuan. Secara internal, ada beberapa factor psikologis yang yang dapat menimbulkan keengganan para guru untuk melakukan upaya-upaya pembaharuan pendidikan.Factor-faktor tersebut adalah sebagai berikut : (1)Perasaan aman dan nyaman dengan hal-hal yang sudah berlangsung (2)Ketidakmauan atau ketidakberanian untuk menghadapi risiko dan upaya pembaruan yang dilangsungkan.(3) Persepsi bahwa melakukan pembaharuan tidak memberikan dampak positif signifikan bagi perkembangan diri dan kariernya. Dan (4) Masih banyaknya kebutuhan personal lain yang dipandang perlu lebih di prioritaskan daripada melakukan upaya pembaharuan.secara eksternal , kultur kerja yang masih belum begitu kompetetif serta belum efektifnya upaya pembinaan tenaga guru TK juga dapat merupakan factor yang tidak kondusif bagi penumbuhan motivasi guru untuk melakukan upaya-upaya pembaharuan.
Kualitas personal dan sikap tertentu pada diri seseorang guru untuk dapat memerankan diri sebagai agen pembaharuan pendidikan. Kualitas personal yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Motivasi yang tinggi untuk selalu meningkatkan diri.
Melakukan upaya pembaharuan pendidikan masih merupakan tantangan yang sangat berat bagi para guru TK. Hal ini bukan saja karena upaya pembaharuan itu memerlukan pemikiran dan kerja keras, tetapi juga seringkali upaya-upaya semacam ini tidak diikuti dengan perolehan pengharggan dari lingkungan yang sepadan dengan jerih payah yang dikeluarkan.
2. Kemauan untuk bekerja keras dan keuletan dalam berupaya.
Sebagai wujud dari kepemilikan motivasi yang tinggi untuk meningkatkan diri adalah kesediaan untuk bekerja keras dan keuletan untuk menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan.
3. Kemampuan berfikir kreatif
Pada hakikkatnya pembaharuan adalah upaya untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda dan lebih baik daripada yang sudah ada. Para guru perlu memiliki kemampuan berpikir kreatif.
4. Keberanian untuk mengambil resiko
Secara potensial, suatu upaya pembaharuan selalu mengandung resiko.upaya pembaharuan pada dasarnya dimaksudkan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik, tapi tidak selamanya upaya pembaharuan itu berhasil. Ada kalanya upaya pembaharuan yang dilakukan malah menghasilkan sesuatu yang tidak lebih baik, atau bahkan lebih jelek daripada yang sudah ada.
5. Kejelian dalam melihat dan memahami permasalahan.
Gagasan upaya perubahan biasanya muncul dari kesadaran akan adanya masalah atau kekurangan yang dilakukan. Para guru yang tidak merasakan adanya masalah pendidikan apapun tidak akan menyadari atau merasakan perlunya melakukan upaya pembaharuan.
Beberapa rekomendasi yang perlu diketahui guru TK yaitu :
a. Biasakanlah untuk merefleksikan tugas atau pekerjaan yang dilakukan Guru memiliki peluang untuk memperbaiki dan meningkatkan diri, belajar atau berlatih dari pengalaman masa lalu, itu lebih baik hasilnya dari pada tanpa terkait dengan pengalaman yang ada.
b. Mintalah masukan dari orang lain, khususnya dari murid dan orang tua yang mengetahui baik tidaknya pelayanan andalan penerima jasa layanan, demikian juga guru dan murid serta orang tua murid, jadi murid dan orang tualah yang pantas menilai Guru karena merekalah penerima jasa atau baik tidaknya layanan atau pelajaran.
c. Banyaklah membaca dna mengikuti perkembangan
Untuk menghasilkan ide-ide baru perlu mendapatkan bernagai informasi dari luar khususnya dalam perkembangan pendidikan, sehingga pemikiran guru terus dinamis dan mengalami perkembangan.
Untuk menghasilkan ide-ide baru perlu mendapatkan bernagai informasi dari luar khususnya dalam perkembangan pendidikan, sehingga pemikiran guru terus dinamis dan mengalami perkembangan.
d. Berusahalah untuk mencoba sesuatu yang berbeda dengan sudah biasa.
Kemajuan terjadi karena adannya perubahan, tanpa perubahan kemajuan tidak akan terjadi, ini berarti bahwa mencoba sesuatu yang baru.
Kemajuan terjadi karena adannya perubahan, tanpa perubahan kemajuan tidak akan terjadi, ini berarti bahwa mencoba sesuatu yang baru.
e. Bangunlahhubungan yang baik dengan sesama teman dan pemimpin untuk bisa maju.
Guru harus bisa membangun hubungan yang baik dengan sesama dan pemimpin sehingga terjadinya dukungan orang-orang disekitar kita, tujuan pun dengan mudah dicapai.
Guru harus bisa membangun hubungan yang baik dengan sesama dan pemimpin sehingga terjadinya dukungan orang-orang disekitar kita, tujuan pun dengan mudah dicapai.
C. Upaya-upaya pembaharuan yang dapat dan perlu dilakukan Guru Taman Kanak-kanak
a. pengembangan kurikulum.
b. Strategi dan metode pembelajaran.
c. Pengolahan kelas.
d. Median dan alat pembelajaran.
e. Bermain.
f. Cara mengevaluasi perkembangan dan belajar anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar