PARTISIPASI ANAK USIA DINI UNTUK MENJAGA DAN MEMELIHARA LINGKUNGAN ALAM BAGI KEHIDUPAN YANG HARMONIS DAN BERKESINAMBUNGAN
1. PENGERTIAN LINGKUNGAN ALAM
Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah, seperti sumber daya alam (air, hutan, tanah, batu-batuan), tumbuh-tumbuhan, dan hewan, sungai, iklim suhu dan sebagainya.
Sebagai makhluk hidup, anak selain berinteraksi dengan orang atau manusia lain juga berinteraksi dengan sejumlah makhluk hidup lainnya dan benda-benda mati. Makhluk hidup tersebut antara lain adalah berbagai tumbuhan dan hewan, sedangkan benda-benda mati antara lain udara, air, dan tanah. Manusia merupakan salah satu anggota di dalam lingkungan hidup yang berperan penting dalam kelangsungan jalinan hubungan yang terdapat dalam sistem tersebut. Lingkungan merupakan suatu yang amat penting dalam kehidupan kita. Kerusakan terhadap lingkungan hidup membawa dampak yang amat besar terhadap kehidupan manusia. Pemanasan global, banjir, tanah longsor merupakan sebagian kecil dari dampak kerusakan lingkungan hidup terhadap tata kehidupan umat manusia. Yang lebih parah lagi, dengan semakin rusaknya lingkungan hidup yang ada mengancam eksistensi keanekaragaman hayati yang kita miliki. Kondisi itu akan berakibat terancamnya kesejahteraan hidup umat manusia. Manusia menggantungkan hidupnya dari alam. Bagaimana pun modernnya peradaban yang dicapai, manusia masih tetap menggantungkan alam sebagai sumber daya untuk menopang kehidupan.
Alam yang terjaga dan lestari akan memberikan imbal balik terhadap kita. Diantaranya:
Alam yang terjaga dan lestari akan memberikan imbal balik terhadap kita. Diantaranya:
a. Terjaganya pasokan air.
b. Mencegah longsor, erosi atau sejenisnya.
c. Mencegah banjir.
d. Mengurangi pemanasan global.
e. Terjaganya sumber plasma nutfah flora dan fauna, sederhananya sebagai sumber genetik bagi tumbuhan-tumbuhan lain dan juga satwa-satwa.
f. Sebagai sumber pendapatan/kesejahteraan masyarakat. Setidaknya jika kita menanam pohon yang bisa juga diambil hasil panennya semisal pala, coklat, durian, mangga, jeruk atau pun kayunya pastilah bisa mendatangkan penghasilan.
Manusia sebagai pengelola lingkungan hidup memegang peranan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Untuk itu perlu ditanamkan semangat cinta lingkungan semenjak dini. Karena anak-anak merupakan generasi penerus yang akan mengelola lingkungan untuk selanjutnya. Sudah sepantasnya jika mereka dibekali dengan cara-cara mengelola lingkungan dengan baik.Untuk tahap pertama yang perlu kita lakukan adalah menanamkan cinta lingkungan terhadap anak-anak usia dini tersebut. Anak-anak usia dini merupakan peniru yang baik. Apa yang mereka lihat dengan mudah mereka tiru. Untuk itu sebagai orang tua kita harus memberikan keteladanan yang baik. Termasuk diantaranya memberikan contoh perilaku yang baik dalam menjaga dan mengelola lingkungan. Mengajak anak cinta lingkungan secara tidak langsung telah menanamkan rasa cinta dan pentingnya menghargai lingkungan hidup. Kebiasaan ramah lingkungan yang ditanamkan sejak dini diharapkan dapat menjadi gaya hidup anak di usia dewasa.
Partisipasi yang dapat dilakukan untuk mencintai alam antara lain:
1) Mengajarakan Kepada Anak Untuk Membuang Sampah Pada Tempatnya
Mengajarkan hidup bersih di rumah dan di sekolah merupakan cara membiasakan anak agar hidup bersih dan sehat sejak dini, dan diharapkan hingga dewasa anak akan terbiasa dengan pola tersebut. Mengenalkan arti penting menjaga kebersihan di sekolah dan di rumah menjadi bagian yang harus diajarkan orangtua dalam masa pertumbuhan anak. Sebelum orangtua dan guru memberikan pengertian tentang kebersihan, sebaiknya di rumah dan di sekolah tersedia peralatan kebersihan, seperti sabun untuk mencuci tangan dan tempat sampah. Jagalah fasilitas di rumah seperti kamar tidur, kamar mandi dan toilet agar selalu bersih, sehingga anak terbiasa dengan kondisi yang bersih.
Langkah awal mengajarkan hidup bersih di rumah dan di sekolah adalah dengan membiasakan anak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan atau setelah membuang sampah. Biasakan anak untuk mencuci tangan dan kaki setiap datang dari bepergian, mau tidur, bangun tidur, atau usai bermain. Agar anak tidak merasa terpaksa melakukannya, orangtua atau guru bisa menjelaskan kepada anak mengenai pentingnya mencuci tangan. Terangkan bahwa saat beraktifitas, banyak bakteri atau telur cacing yang menempel di tangan dan kaki yang bisa membuat sakit. Penjelasan ini bisa juga dilakukan melalui cerita atau buku bergambar menarik.
Mengajarkan anak untuk hidup bersih juga termasuk membiasakan anak membuang sampah pada tempatnya. Di rumah, sediakan tempat sampah di kamar, kamar mandi, dapur dan halaman depan. Biasakan anak untuk menjaga kamarnya dan lingkungan rumah tetap bersih, dan biasakan anak membuang sampah di tempat sampah. Sedangkan di sekolah, sediakan tempat sampah di kelas dan di halaman sekolah. Ajarkan dan biasakan anak untuk menjaga kelas agar tetap bersih, serta membuang sampah pada tempatnya. Saat bepergian, sediakan tong sampah mungil di mobil, atau bawa kantung plastik sebagai tempat sampah sementara. Mengajarkan hidup bersih di rumah dan di sekolah bagi anak juga bisa dilakukan dengan membiasakan anak untuk ikut kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar rumah dan sekolah.
2) Matikan TV
TV, game player, dan aneka peralatan elektronik membutuhkan konsumsi listrik yang besar. Ajari anak-anak untuk mematikan dan mencabut gadget elektronik setelah menggunakan peralatan tersebut untuk mengajari mereka hemat energi.
Kurangi aktifitas anak pada alat-alat tersebut. Gantilah dengan memperbanyak kegiatan-kegiatan lain semisal membaca, bersepeda, membuat kerajinan, dan berbagai kegiatan di luar rumah yang membuat anak tetap aktif secara fisik dan melatih imajinasi mereka.
3) Hemat Air
Menghindari kebiasaan membuang-buang air merupakan salah satu cara untuk menjaga ketersediaan air di planet bumi. Ajari si kecil untuk menutup air ketika mereka sedang menyikat gigi agar hemat. Begitu juga ketika mereka mandi, batasi air yang akan digunakan. Boleh juga Anda membantu anak-anak untuk belajar menampung air hujan untuk mencuci mainan luar rumah mereka.
4) Mengajak Anak Berkebun
Mengajak anak berkebun atau memelihara taman selain menyehatkan juga menanamkan rasa cinta pada lingkungan. Jika tidak memiliki ruang untuk membuat taman, coba siasati dengan membuat taman mungil di beranda atau teras sekalipun dengan pot.
5) Daur Ulang Barang
Mendaur ulang sampah rumah tangga bisa dilakukan dengan mengajak serta si kecil. Selain itu menangani sampah tanpa proses penghancuran (repurposing) akan bagus lagi. Caranya, misalnya, ajari anak-anak untuk menyumbangkan barang-barang bekas seperti buku dan mainan, yang kondisinya masih baik, untuk tetangga atau kegiatan amal.
6) Mengajak Anak untuk Rekreasi Ke Alam
Mengajak anak melihat obyek-obyek wisata alam akan sangat berpengaruh dalam sikap menghargai kekayaan alam dan lingkungan hidup. Jika lantaran keterbatasan waktu yang tidak memungkinkan, melakukan jalan-jalan di sekitar rumah untuk mengenalkan lingkungan yang asri maupun sebaliknya yang kotor, bisa dilakukan sesering mungkin.
7) Mengajarkan Anak Untuk Menanam Pohon
Ini cara sederhana mengenalkan mereka cinta lingkungan, tanam pohon, bahkan untuk menghindarkan anak-anak kita yang suka merusak pohon.
8) Tidak Membunuh Flora dan Fauna
Menurut Michael Schriber Seorang pakar, pemerhati flora fauna dan ahli serangga (www.LiveScience.org ) pengenalan dini akan flora dan fauna untuk anak – anak akan membantu mereka mengenal Ekologi secara lebih cepat, dan dapat melatih kepedulian mereka atas keseimbangan ekosistem. Pada usia dini anak-anak banyak diajarkan norma sopan santun dan rasa kepedulian terhadap sesama, juga perasaan untuk membedakan mana yang baik dan benar, maka pengenalan ekologi pada usia dini tidak hanya akan membantu mereka untuk menghormati alam dan isinya, juga membuat alam disekitar kita menjadi lebih aman karena kita menitipkannya pada generasi muda yang lebih bertanggung jawab.
9) Mengajak Anak Untuk Membersihkan dan Merawat Lingkungan Sekitarnya
Pepohonan di halaman bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan kecintaan anak terhadap lingkungan. Umpama, mengajak anak merawat tanaman, membersihkan daun-daun yang sudah layu, menyiram tanaman secara berkala, dan lainnya. Tanamkan nilai ke anak jika kita harus mencintai lingkungan, menjaganya dan merawatnya karena selain untuk keindahan, tanaman pun dapat membuat udara menjadi sejuk dan bersih.
10) Membawa Makanan dan Minuman Sendiri
Membeli jajanan atau cemilan di luar rumah pasti akan menggunakan plastik kemasan yang akan terbuang menjadi sampah. Biasakan balita membawa bekal makanan dan minuman dari rumah. Atau membawa wadah sendiri dari rumah untuk membawa makanan dan minuman sendiri.
11) Membawa Tas Saat berbelanja
Menciptakan kebiasaan “anti kantomg plastik” sebagai bentuk cinta pada lingkungan adalah kebiasaan yang diacungi jempol. Tularkan ini kepada anak anda! Saat berbelanja ke pasar atau toko, minta dia juga untuk membawa tas belanja kesayangannya. Barang belanjaan yang ringan bisa anda letakkan dalam tasnya, katakan padanya “kamu juga boleh membawa barang belanjaan kita. Kita tidak perlu pakai plastik ya, karena plastik di rumah sudah banyak sekali dan tidak terpakai.
12) Jalan Kaki atau Naik Sepeda Saat Berpergian
Banyak manfaatnya bila Anda mengajak anak berjalan kaki atau naik sepeda. Anda mengajarkan padanya tentang mengurangi polusi udara yang kelua dari knalpot kendaraan bermotor. Juga hemat bahan bakar dan sekaligus memberikan pengalaman menarik selama di perjalanan dengan mengamati pepohonan, jalanan dan aktivitas orang lain.
13) Jadilah Panutan Bagi Anak
Point terakhir ini yang sangat penting. Agar anak mempunyai sikap menghargai dan mencintai lingkungan tentunya tidak bisa dipisahkan dari sikap dan perilaku orang tuanya. Akan percuma, meskipun kita berteriak-teriak meminta anak mencintai lingkungan tetapi perilaku kita sendiri tidak.Tips mengajak anak cinta lingkungan ini
bukan hanya untuk ibu dan bapak yang telah mempunyai anak. Yang belum pun bisa. Karena tips ini bisa dipraktekkan kepada adik, keponakan, atau mungkin anak mantan pacar sekalipun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar