MEMBANGUN KEPERCAYAAN DALAM KOMUNIKASI
A. ARTI UNSUR-UNSUR KEPERCAYAAN
Kepercayaan mutlak diperlukan agar suatu relasi tumbuh dan berkembang. Kepercayaan meliputi unsur-unsur sebagai berikut (Johnson, 1981) :
1. Kita berada dalam suatu situasi dimana pilihan untuk mempercyai orang lain dapat menimbulkan akibat-akibat yang menguntungkan maupun merugikan bagi aneka kebutuhan dan tujuan atau kepentingan kita. Jadi kepercayaan mengandung resiko.
2. Akibat-akibat yang menguntungkan atau yang merugikan tersebut tergantung pada perilaku orang.
3. Penderitaan karena akibat yang merugikan akan lebih besar dibandingkan manfaat karena akibat yang menguntungkan.
4. Kita punya cukup keyakinan kepada orang lain akan bertingkah laku sedemikian rupa sehingga yang timbul adalah akibat-akibat yang menguntungkan.
B. MEMBANGUN KEPERCAYAN
Untuk membangun sebuah relasi , dua orang harus saling mempercayai. Saling percaya dibangun lewat resiko dan peneguh, serta dihancurkan lewat resiko dan penolakan. Kepercayaan tidak akan muncul tanpa resiko, dan relasi tidak akan mengalami kemajuan tanpa kepercayaan.
Tiga macam tingkah laku yang bisa menurunkan kepercayaan dalam suatu relasi, yaitu :
1. Menunjukkan penolakan, menolok-olok, atau melecehkan pembukaaan diri orang lain
2. Tidak membalas pembukaan diri orang lain
3. Tidak mau mengungkapkan pikiran, perasaan, dan reaksi kita terhadap orang lain, kendali ia telah menunjukkan penerimaan, dukungan dan kerja sama.
C. MEMPERCAYAI DAN DIPERCAYAI
Tingkat kepercayaaan dalam suatu relasi akan berubah-ubah dan berbeda-beda sesuai dengan kemampuan dan kerelaan masing-masing individu untuk mempercayai dan dipercayai dan dapat dipercayai. Mempercayai artinya rela menghadapi resiko menerima akibat-akibat yang menguntungkan atau merugikan dengan menjadikan dirinya rentan dihadapan orang lain. Tepatnya kepercayaan, meliputi membuka diri dan rela menunjukkan penerimaan dan dukungan terhadaporang lain.
Dapat dipercaya adalah rela menghadapi orang lain yang mengambil resiko dengan cara yang menunjukkan jamin bahwa orang lain tersebut akan menerima akibat-akibat yang menguntungkan. Jadi, meliputi penerimaan atas kepercayaan yang ditunjukkan oleh orang lain kepada kita.
Dibawah ini ada 11 bentuk kebiasaan yang dapat menigkatkan tingkat kepercayaan dalam hubungan interaksi anda ::
1. Transparan
Jangan mencoba menyembunyikan sesuatu dari orang lain. Jauhkan dari segala macam agenda/rencana tersembunyi. Anda mungkin berpikir anda dapat mengelabui mereka. Namun perlu anda ketahui, kebanyakan orang memiliki intuisi yang baik, dan meskipun mereka tidak mengetahui persis apa sebetulnya rencana tersembunyi anda, mereka setidaknya memiliki perasaan yang kurang enak berada di dekat anda. Biasanya orang-orang yang mempunyai rencana tersembunyi akan terlihat dari bahasa tubuhnya.
2. Tulus
Katakanlah sesuatu dengan jujur. Jangan coba-coba untuk mengelabui orang lain dengan kata-kata anda, seperti memberi pujian palsu atau pura-pura memberi dukungan. Sekali lagi, orang-orang mempunyai semacam detektor.
Ketika seseorang mengetahui bahwa anda betul-betul tulus, kepercayaan mereka akan meningkat kepada anda. Orang-orang menyukai kebenaran.
Ketika seseorang mengetahui bahwa anda betul-betul tulus, kepercayaan mereka akan meningkat kepada anda. Orang-orang menyukai kebenaran.
3. Fokus Pada Menambah Nilai
Dalam setiap hubungan, fokuskan pada tindakan-tindakan yang menyentuh hati seseorang. Bekerja keraslah untuk itu, karena ketika anda berhasil memberi nilai tambah pada kehidupan seseorang, mereka tidak hanya merasakan bahwa anda berada di pihaknya, mereka juga akan memiliki dorongan untuk melakukan hal yang sama kepada anda. Contohnya, dalam hubungan bisnis adalah anda melakukan suatu hal lebih cepat dari yang dijanjikan. Dalam hubungan pribadi adalah anda fokus pada memenuhi keinginan pasangan anda daripada keinginan anda sendiri.
4. Hadirlah Dengan Seluruh Jiwa Raga Anda
Dimana saja anda berbicara dengan seseorang, buatlah ia menjadi fokus utama. Hadir dengan seluruh jiwa raga anda berarti anda memberikan waktu yang berkualitas dan waktu yang berkualitas akan membangun kepercayaan.
5. Perlakukanlah Selalu Orang Dengan Hormat
Ingatlah, martabat orang lain sebagai manusia, mereka berhak diperlakukan dengan hormat. Ketika orang-orang mengetahui bahwa anda selalu memperlakukan mereka dengan hormat, maka orang-orang pun akan menaruh banyak kepercayaan pada anda.
6. Ambillah Tanggung Jawab
Lupakan mencari-cari alasan, dan ambillah saja tanggung jawab yang diberikan pada anda, tidak perlu banyak berpikir. Pembenaran dan membuat alasan mungkin membantu anda dalam jangka pendek, namun untuk jangka panjang, justru akan menurunkan tingkat kepercayaan orang terhadap anda. Berani bertanggung jawab merupakan karakter yang sulit ditemukan dimana kebanyakan orang lebih sering menghindari konsekuensi negatif akibat perbuatan mereka. Beranilah untuk membuat perbedaan maka anda akan merebut kepercayaan dari orang lain.
7. Fokus Pada Umpan Balik
Jangan hanya pasif menunggu orang memberi umpan balik pada anda, namun anda harus aktif memintanya. Kebanyakan orang takut untuk memberikan umpan balik kepada anda, apalagi jika mengandung hal negatif. Mintalah dengan tulus kepada seseorang dan berilah respon yang baik, maka orang tersebut akan rela untuk memberikan umpan balik kepada anda. Terimalah semua umpan balik, baik yang positif maupun negatif, dan sebisa mungkin rubahlah kebiasaan anda yang kurang baik berdasarkan umpan balik tersebut.
8. Terimalah Kritikan Dengan Baik
Belajarlah untuk mengatasi kritik dengan rasa syukur. Dibanding anda bertahan (defensive), pertimbangkan apa yang orang lain katakan, mungkin ada benarnya. Menutup diri anda dari segala kritik mempunyai dampak menutup segala komunikasi. Mungkin kritik hanyalah sekedar luapan emosi dari kekesalan yang mereka miliki pada anda. Kerelaan anda untuk tidak mengambil sikap bertahan justru akan meningkatkan rasa kepercayaan dalam hubungan anda dan orang tersebut.
9. Berbudi Bahasa yang Baik
Berbudi bahasa yang baik harus dapat anda pegang teguh. Hanya ucapkan kata-kata yang baik kepada orang-orang, meskipun orang tersebut tidak berkata baik kepada anda. Cepatlah meminta maaf ketika anda mengetahui bahwa anda salah.
Mengapa anda harus melakukan ini? Pertama, bayangkan apa yang anda rasakan jika orang-orang mendapatkan pengalaman yang baik bersama anda. Kedua, bayangkan tingkah laku orang-orang yang akan ikut terbawa menjadi lebih baik karena mereka berada dekat terus dengan anda. Orang-orang akan menaruh kepercayaan besar kepada anda.
Mengapa anda harus melakukan ini? Pertama, bayangkan apa yang anda rasakan jika orang-orang mendapatkan pengalaman yang baik bersama anda. Kedua, bayangkan tingkah laku orang-orang yang akan ikut terbawa menjadi lebih baik karena mereka berada dekat terus dengan anda. Orang-orang akan menaruh kepercayaan besar kepada anda.
10. Memegang Janji
Janji adalah sesuatu yang memiliki dampak yang sangat kuat. Tepatilah semua janji yang telah anda buat. Buatlah kata-kata anda jauh lebih kuat dibanding kontrak tertulis apapun, dan jangan sekali-kali membuat janji kosong. Alhasil orang-orang akan menghargai anda dan menaruh kepercayaan yang tinggi kepada anda.
11. Konsisten
Yang tidak kalah penting, konsistenlah dengan perilaku-perilaku diatas. Jangan hanya sesekali saja anda melakukannya. Konsistensi adalah kunci untuk menjaga kepercayaan orang lain kepada anda.
Percaya diri. Ketakutan untuk melakukan komunikasi dikenal sebagai communication apprehension. Orang yang aprehensif dalam komunikasi disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri. Untuk menumbuhkan percaya diri, menumbuhkan konsep diri yang sehat menjadi perlu.
D. KETERAMPILAN MEMBUKA DIRI
Johnson (dalam Supratiknya, 2008 : 14) mengungkapkan bahwa pembukan diri atau self disclousure ialah mengungkapkan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi serta memberikan informasi tentang masa lalu yang relevan, atau berguna untuk memahami tanggapan kita di masa kini tersebut.
Ada lima manfaat pembukaan diri kepada dan bagi orang lain, menurut Johnson (1981) yakni ; menjadi dasar hubungan yang sehat antara dua orang; membuat orang lain menyukai kita ; membawa kecendrungan sifat kompeten, terbuka, ekstrovert, adaptif, fleksibel, dan intelegen; mendasari komunikasi intim dengan diri sendiri dan orang lain; membentuk sikap jujur, tulus, dan autentik.
Kemampuan memahami sudut pandangan orang lain memang sangat penting agar kita dapat berkomunikasi secara efekif. Salah satu yang sering menjadi penghambat dalam membangun hubungan antarpribadi yang intim adalah kesulitan mengkomunikasikan perasaan. Adapun untuk mengungkapkan perasaan, ada dua cara yang bias digunakan yakni secara verbal dan nonverbal. Mengungkapkan perasaan secara verbal ialah dengan mengungkapkan kata-kata, baik secara langsung mendeskrpsikan perasaan yang kita alami maupun tidak sedangkan pengungkapan perasaan secara nonverbal ialah dengan menggunakan bahasa isyarat lain selain kata-kata, misalnya sorot mata, raut muka, kepalan tinju, dan sebagainya.
Dalam upaya mempermudah dan melestarikan hubungan kita dengan orang lain, menurut Suprafiknya (2008:84-85) maka kita harus biasa menerima diri dan menerima orang lain. Menerima diri ialah memiliki penghargaan yang tinggi terhadap diri sendiri atau lawannya, tidak bersiap sinis terhadap diri sendiri. Sedangkan, saling mengkomunikasikan penerimaan terhadap orang lain adalah sesuatuyang vital untuk membangun pribadi yang erat. Yang akan melahirkan aman secara psikologis.
Setidaknya ada lima cara untuk membuat kesimpulan tentang pantas tidaknya kita diterima oleh orang lain, yakni pertama, penerimaan pantulan ,semisal jika orang lain menyukai kita maka kita pun akan menyukainya. Kedua, yakni penerimaan diri dasar ialah keyakinan diri kita diterima secara instrinsik dan tanpa syarat, ketiga adalah penerimaan diri bersyarat yakni didasarkan pada seberapa baik kita memenuhi tuntutan pihak diluar diri kita, keempat ialah evaluasi diri yakni penilaian seberapa positif atribut yang kita milki dibandingkan atribut yang dimilki orang lain dan kelima, perbandingan antara yang real dan ideal.
Keterampilan yang diperlukan untuk mengkomunikasikan penerimaan terhadap orang lain, menurut Supratiknya (2008:89), meliputi dua macam yakni mendengarkan dengan penuh seksama dan menunjukkan kehangatan dan rasa suka atau senang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar