welcome

selamat datang selamat membaca dan semoga bermanfaat

Kamis, 04 Oktober 2012

MEWARNAI, MENGGUNTING, MENEMPEL ( 3M ) DAN MELIPAT

MEWARNAI, MENGGUNTING, MENEMPEL ( 3M ) DAN MELIPAT
RESUME MATERI

Oleh
                                    Asniati                        F54011014     
                                    Meli Novikasari         F54011035
                                    Bina Indri Hapsari    F54011011     
                                    Nursia                         F54011018
                                    Melania                      F54011033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS TANJUNG PURA
PONTIANAK
2012

MEWARNAI, MENGGUNTING, MENEMPEL ( 3M ) DAN MELIPAT
A.                Mewarnai
            Anak sangat suka membubuhkan warna melalui berbagai media baik saat si anak sedang menggambar, atau meletakkan warna pada saat mengisi bidang-bidang gambar yang harus diwarnai.
1.      Memilih warna adalah melatih menanamkan sikap anak untuk memilih warna yang mereka anggap bagus dan ia sukai sebagai awal penanaman sikap anak terhadap apa yang ia hadapi.
2.      Menyusun warna dapat melatih nilai-nilai perbandingan yang bersifat rasa antara satu dengan lainnya, melatih bagaimana memilih dan menempatkan bagian satu dengan yang lainnya.
3.      Menuangkan warna adalah tindakan fisik dimana anak melakukan gerakan mengoles dan mengendalikan gerak tangan.
Bahan pewarna yang dapat digunakan untuk anak usia dini antara lain; cat air, krayon pastel, spidol, sepuhan, teres.
            Untuk mewarnai gambar anda harus bijak dan mengacu kepada kreativitas, emosi, dan imajinasi anak. Contoh; apabila anak dihadapkan dengan gambar pisang yang belum diwarnai , bukan bearti  anak harus  mewarnai  pisang dengan warna kuning (karena pisang warnanya kuning ). Tetapi Anda harus ingat ekspresi ,  emosi , dan rasa ingin mencoba  yang lain bagi anak untuk mencoba bahwa pisang diberi warna  merah.
            Untuk mewarnai sebaiknya menggunakan kertas yang tebal,  hal ini dimaksudkan agar sewaktu kertas diwarnai tidak mudah rusak. Berdasarkan kenyataan tersebut sebaiknya anda memberikan kebebasan kepada anak untuk berekspresi sesuai suasana hati mereka. Hal yang paling penting adalah bagaimana anak memahami teknik memberi warna gambar tersebut. Penekanannya untuk adalah mewarnai dengan rapi dalam menggunakan media pewarnanya, sehingga akan dapat melatih anak dalam keterampian, apresiasi menentukan sikap dalam memilih media dan waktu.
                                                                     
            Mewarnai gambar melatih anak selain kemampuan motoriknya juga melatih ketrampilan , kerapian dan kesabaran . Kemampuan motorik didapatkan karena anak selalu berusaha untuk menggerakan fisiknya secara terkendali dan terarah dengan aturan –aturan baik yang ada pada diri anak itu sendiri atau aturan-aturan pada umumnya dalam tata carra mewarnai gambar.  Keterampilan didapatkan dari oleh tangan yang berulang–ulang, sehingga semakin lama anak akan mampu mengendalikan, mengarahkan sehingga apa yang dihasilkan oleh tangan mereka sesuai dengan apa yang dikehendaki.  Dari kebiasaan ini keterampilan dalam berkarya akan dicapai. Kerapian didapatkan dari bagaimana anak membutuhkan warna-warna ditempat yang telah ditentuan. Semakin lama anak akan semakin tepat dalam meletakan warnanya, karena semakin  terampil dalam menggoreskan media pewarnanya. Kesabaran dapat diproleh dari bagaimana anak memilih, menentukan   komposisinya agar tepat menurutnya , dan seberapa ia akan meletakan warna-warna dalam mengemposiisikan. Dari berlatih yang terus menerus semakin lama anak akan memiliki sikap yang pada akhirnya menjadikan anak tersebut melakukan dengan sadar dan sabar.

B.                 Menggunting
            Gunting berguna untuk melatih anak agar mampu menggunakan alat, dan melatih keterampilan  memotong objek gambar. Hal ini membantu perkembangan motorik, latihan keterampilan, sikap, dan apresiatif  bagi anak.
            Keterampilan yang akan didapat oleh anak antara lain; keterampilan mengoperasikan alat gunting untuk memotong kertas, keterampilan memotong di tempat yang benar, kecermatan mana yang harus dipotong dan mana yang tidak boleh dipotong, dan ketahanan mengerjakan memotong dengan waktu yang relatif lama bagi anak.
            Sikap anak didapatkan melalui suka atau tidak suka  dengan hasil potongan yang telah ia lakukan untuk ditempatkan (dipasang pada tempat yang telah disediakan). Setelah ia potong sebelum dibubuhi lem ia coba pasang pas atau tidak, bagus atau tidak, salah atau benar. Dari beberapa hal yang telah ia lakukan tentu akan melatih sikap anak terhadap yang ia lakukan dan tata cara yang harus dijalankan.
            Apresiatif didapatkan dari penanaman sikap, keterampilan, pengalaman berkarya, pengetahuan dalam memadukan guntingan kertas, dan pewarnaan hasil karyanya. Maka ia akan memiliki rasa menghargai, menyayangi, dan memelihara paling tidak karya yang telah ia dapatkan atau karya temannya.
            Gambar yang akan digunting oleh anak sudah mempunyai batas yang telah dirancang oleh penggambar. Yaitu garis yang membatasi gambar atau kontur bidang. Kegiatan menggunting dapat dilakukan dengan cara menggunting di luar objek gambar yang diwarnai dengan jarak kira-kira 1mm sehingga ruang warna tidak dikurangi dan tidak ada kelebihan kertas putih. Objek gambar yang diwarnai dengan media kering akan tidak banyak memiliki kesulitan pada waktu pengguntingan karena kertas tetap dalam keadaan kering sehingga langsung dapat dipotong dengan menggunakan gunting. Objek gambar yang diwarnai dengan media basah akan lebih sulit pemotongannya. Maka harus ditunggu sampai gambar tersebut sampai kering benar, karena kertas yang lembek akan gampang sobek bila digunting.

C.                 Menempel
            Menempel merupakan kegiatan lanjut dari menggunting.Menempel ini adalah kegiatan finishing dari kegiatan  3M, karena apabila proses penempelan ini telah dilakukan maka berakhirlah kegiatan 3M.  Mewarnai, menggunting dan menempel mempunyai tujuan motorik karena dapat diukur dari hasil keterampilan dalam menempel gambar. Penempelan  gambar dikatakan baik jika tepat pada tempat yang telah disediakan berupa bentuk kolom kosong yang terdapat garis pinggirnya untuk membatasi objek gambar yang telah diwarnai.
            Anda pasti memahami bahwa anak usia dini masih sangat tergantung orang lain dalam mengerjakan kegiatan seni. Maka Anda sebagai pendidiknya sebaiknya membimbing dengan cara membantu sambil ikut memegangi kertas gambar yang akan ditempelkan karena proses menempel ini sangat diperlukan latihan secara berulang-ulang. Untuk meletakkan kertas yang sudah dioleskan lem akan sulit bagi anak, sebab kertas yang sudah terolesi lem begitu menempel kertas lain akan mudah lengket dengan kertas lain tersebut, padahal apabila posisi kertas tersebut belum pas maka sangat sulit untuk dilepas lagi.
            Penggunaan lem sebaiknya tidak menggunakan lem yang beraia (encer sekali), karena akan menjadikan potongan gambar mudah kusut karena basah.
            Menempel merupakan proses terakhir dari kegiatan 3M. Proses dalam menempel mempunyai tujuan motorik yang sangat nyata, karena dalam menempel potongan gambar diperlukan ketelitian, kesabaran, keterampilan dalam proses penempelan gambar.
            Untuk kegiatan menempelkan gambar telah disediakan tempat yang biasanya sudah ada batas-batasnya, yaitu ruangan kosong yang bentuknya sama dengan bentuk yang diwarnai. Urutan mewarnai, menggunting dan menempel merupakan satu rangkaian walaupun pelaksanaannya sendiri-sendiri.
            Setelah  gambar diwarnai maka terus digunting sesuai batas yang telah ditentukan. Penempelan dengan menggunakan lem merupakan kegiatan yang perlu mendapat bimbingan oleh pendidik secara ekstra. Untuk pelaksanaan penempelan sering banyak banyak terdapat kesulitan bagi anak, yaitu arah gambar yang sering terbalik, bagian atas diletakkan dibagian bawah dan atau sebaliknya, atau penempelan yang tidak pas sehingga apabila sudah terlanjur menempel sulit untuk dilepas lagi. Dari kejadian seperti ini maka Anda sebagai pendidik benar-benar harus memperhatikan dan membimbing dengan sabar dan teliti.
            Mewarnai, menggunting dan menempel adalah kegiatan pengembangan yang memiliki ranah-ranah yang sangat nyata, artinya kemampuan-kemampuan yang diharapkan pada tujuan pengembangan dalam kegiatan ini akan cepat nampak.
            Tema yang disajikan harus sesuai dengan daerah tempat anak didik kita, misalnya diperkotaan dan perdesaan. Contohnya tentang transportasi laut, udara, darat sehingga Anda dapat memberikan gambar perahu, pesawat dan mobil. Hal ini sekaligus dapat dihubungkan dengan kegiatan lain dari seni rupa.
            Dengan bekal kompetensi tambahan tersebut Anda tentu akan lebih mantap dalam mengelola kegiatan pembelajaran, kreatif, produktif, inovatif dan percaya diri sehingga suasana kelas dapat berlangsung dengan menyenangkan, dinamis serta penuh kehangatan.
            Proses kreasi atau proses kreatif merupakan tahapan yang harus dilalui oleh seseorang dalam mencipta suatu karya seni, mulai dari proses memperoleh dan menemukan sumber ilham atau inspirasi, gagasan hingga proses mewujudkan dalam bentuk karya mewarnai ,menggunting, menempel dan melipat.
            Tahap akhir kegiatan 3M adalah menempel. Setelah anak mampu melalui kegiatannya mewarnai kemudian meggunting kertas yang sudah diwarnai. Pada tahap ini memerlukan kemampuan tersendiri, karena kegiatan menempel bagi AUD bukan hal yang mudah. Anda sebagi pendidik perlu membimbing dengan ikut melakukan penempelan, bahkan ikut memegangi tangan anak bagaimana menempal, mengelem agar tidak sampai lem mengenai bagian lain yang mengakibatkan rusak atau terjadi hal yang diinginkan.

D.                Melipat
            Dijepang kegiatan melipat kertas sangat terkenal karena perkembangan kreativitasnya sangat cepat. Seni melipat di jepang dikenal dengan istilah origami.
            Lembaga PAUD merupakan salah satu wadah pendidikan untuk mengembangkan segala potensi yang ada pada anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Usia 3-7 tahun adalah usia pada saat anak sangat membutuhkan pembinaan serta bimbingan dalam mengembangkan segala potensi yang ada. Salah satu potensi tersebut adalah keterampilan yang dikembangkan melalui permainan motorik halus dengan berbagai media dan teknik kegiatan. Kegiatan melipat kertas merupakan salah satu pengembangan motorik halus yang membutuhkan ketelitian, keterampilan dan pengembangan seni. Kegiatan ini juga merupakan salah satu media untuk membantu melenturkan otot motorik halus, daya pikir, perasaan sensitif, dan keterampilan yang tingkat kesulitannya dapat disesuaikan dengan usia anak.
            Berkarya yang baik melalui proses dan latihan panjang, dapat diwujudkan melalui proses atau tahapan yang harus dilalui. Proses kreasi atau proses kreatif merupakan tahapan yang harus dilalui oleh seseorang dalam menciptakan suatu karya seni, mulai dari proses memperoleh dan menemukan sumber ilham atau inspirasi, gagasan hingga proses mewujukan dalam bentuk karya mewarnai, menggunting, menempel, dan melipat.
         Melipat merupakan kegiatan yang berdiri di luar kegiatan 3M. artinya kegiatan ini dapat dilaksanakan tanpa dihubungkan dengan kegiatan mewarnai, menggunting  (walaupun kadang-kadang dibutuhkan pengguntingan sedikit) dan menempel, yang juga seandainya dibutuhkan hanya sebagai tambahan untuk melengkapi kegiatan melipat.
Teknik dalam kegiatan melipat merupakan kegiatan tersendiri dari kegiatan 3M. walaupun masih pada keterampilan bagaimana mengolah kertas menjadi karya seni rupa, tetapi membutuhkan daya cipta yang lebih sulit. Kertas yang mempunyai sifat dua dimensi kemudian tidak jarang diubah menjadi karya seni rupa tiga dimensi, yaitu dijadikan bentuk-bentuk kapal, burung, kucing, bunga, kupu-kupu, rumah dan  lain-lain.
Teknik melipat pada kegiatan ini sebaiknya dipandu oleh dua orang pendidik, satu orang pendidik mengajak kepada anak untuk melipat kertas dengan langkah satu persatu secara keseluruhan, sedangkan pendidik lainnya membimbing anak satu- persatu dengan cara iku bekerja dengan anak bagaimana cara melipatnya sambil ikut memegangi. Setiap anak memegang kertas masing-masing satu lembar. Langkah demi langkah sambil dibantu pendidikan melipat kertas sesuai dengan peragaa pendidikan didepan kelas.
Agar lipatan tidak mudah lepas atau tidak sulit membentuk maka setelah dilipat agar ditekan sampai kertas patah pada lipatan, yaitu kertas terlipat kemudian di tekan diatas meja menggunakan ujung gunting atau kuku pada jempol sambil ditarik kebelakang. Seperti anda ketahui bahwa lipatan kertas tidak cukup sekali dilipat tetapi akan berkali-kali  dilipat dan banyak lipatan sehingga terbentuk sesuai yang diinginkan. Kertas yang digunakan melipat sebaiknya kertas yang mempunyai sifat kertas walaupun kertas tersebut tipis, karena apabila kertas itu keras akan mudah dipatahkan dan setelah patah tidak mudah kembali seperti semula. Kertas yang dapat dipakai antara lain adalah kertas manila, kertas karton, kertas sampul.
Pewarnaan pada teknik melipat hampir tidak banyak diperlukan bahkan jarang ditemukan karena kertas-kertas yang dipakai pada teknik melipat biasanya telah memiliki pewarna (berwarna). Tetapi dapat diberi tambahan untuk membuat kelengkapan-kelengkapan terutama untuk membuat bentuk-bentuk hewan. Tambahan-tambahan ini dapat berupa tempelan atau bahkan potongan untuk membuat bagian objek (misalnya: kaki hewan, kepala, jendela kendaraan.

E.                 Media Mewarnai, Menggunting, Menempel ( 3M ) dan Melipat
            Sesuai dengan nama kegiatannya bahwa mewarnai, menggunting, menempel (3M) tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain, kegiatan itu selalu mempunyai kaitan yang tidak mungkin diberikan dalam keadaan yang terpisah-pisah. Hanya saja terdapat perbedaan antara bahan dan alatnya mengingat masing-masing terdapat kegiatan akan mkenggunakan bahan dan alat yang berbeda.
1.      Bahan
Bahan untuk mata kegiatan melipat, menggunting/merobek, menempel dan mewarnai sebagai berikut:
·         Kertas, merupakan bahan pokok dalam dalam kegiatan ini dan sangat mudah didapatkan serta termasuk relatif murah harganya baik kertas berwarna maupun kertas dasar (polos).
·         Lem kertas, Anda dapat menyediakan lem yang mudah digunakan untuk anak usia dini. Banyak jenis lem kertas dari yang dibuat sendiri sampai yang dibuat oleh pabrik. Jenis lem kertas ada yang dioleskan memakai jari, ada pula yang cukup digosokkan dengan tempatnya (wadah) lem.
·         Pewarna, bahan pewarna yang dapat digunakan antara lain;
Cat air, krayon, spidol, sepuhan, teres.
Bahan-bahan pewarna tersebut sangat mudah untuk digunakan oleh anak usia dini dan tidak membahayakan bagi anak karena beresiko rendah, akan tetapi sebaiknya cat basah tidak digunakan (cat air, sepuhan, teres), karena cat basah akan menyulitkan pada saat proses pengguntingan, karena kertas yang menggunakan cat basah akan lama keringnya.
2.      Alat
Untuk kegiatan melipat, menggunting,/merobek, menempel dan mewarnai seebagai berikut:
·         Gunting disamping untuk memotong kertas dapat juga dipergunakan untuk menoreh, yaitu untuk membantu tekukan/lipatan kertas, dengan cara sebelum kertas dibuat lipatan akan lebih mudah ditoreh dahulu dengan ujung guting.
·         Penggaris selain sebagai alat untuk menggaris juga dapat dipakai sebagai alat bantu untuk melipat kertas dan mengukur. Anda dapat menambahkan penggaris yang memiliki lobang-lobang gambar yang bermotif bintang, tumbuh-tumbuhan dan gambar geometris. Agar dapat mempermudah anak membuat pola gambar.
·         Pensil untuk membuat pola baik yang akan digunting, dilipat bahkan untuk membuat bidang-bidang yang akan diberi pewarna. Jenis pensil yang dapat digunakkan banyak dijual dipasaran,yaitu pensil yang berkode “B” (2B, 3B, 4B dan seterusnya).
·         Spidol sebagai alat tambahan untuk pewarna.


  



http://www.pustaka.ut.ac.id/dev25/index.php?option=com_content&view=article&id=581:paud4403--seni-keterampilan-anak&catid=102&Itemid=504

3 komentar: