welcome

selamat datang selamat membaca dan semoga bermanfaat

Selasa, 11 Juni 2013

KOMPONEN PEMBELAJARAN PART II



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Perencanaan pembelajaran di Taman Kanak-kanak berbeda dengan pembelajaran di Sekolah Dasar, atau jenjang pendidikan lainnnya, karena Tk menggunakan pendekan integreted dan tematik. Yang membedakan hanya isi sedangkan komponen-komponen pembelajaran yang ada didalam perencanaan secara esensi dan tidak berbeda.
Perencanaan pembelajaran merupakan komponen paling penting sebagai langkah awal dalam pelaksanaan pembelajaran. Dengan membuat perencanaan pembelajaran guru sudah dapat mengambil keputusan tentang apa yang harus dicapai anak setelah ia belajar, media dan sumber apa yang dibutuhkan anak untuk membantu keberhasilan belajar dan bagaimana hasil belajar dapat diukur.

B.     TUJUAN
1.      Menjelaskan perencanaan pembelajaran dan komponen-komponen pembelajaran
2.      Menjelaskan Prosedur Penyusunan Perencanaan Pembajaran
3.      Menjelaskan mengenai merancang suasana pembelajaran
4.      Menjelaskan mengenai Seni AUD







BAB II
ISI

Pengertian Dan Komponen-Komponen Pembelajaran
A.    Pengertian Perencanaan Pembelajaran
1.      Perencanaan pembelajaran adalah apa yang dikerjakan guru dan anak didik di dalam kelas dan diluar kelas (Reiser, 1986)
2.      Perencanaan pembelajaran adalah proyeksi tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suau pembelajaran (PBM), dengan mengoordinasikan (Mengatur dan menetapkan) komponen-komponen pengajaransehingga arah kegiatan (tujuan), isi kegiatan(materi), cara pencapaian kegiatan (metode dan teknik) serta bagaimana mengukurnya (evaluasi) menjadi jelas dan sistematis (Nana Sujana, 1988)
3.      Secara garis besar perencanaan pengajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan apa yang akan dicapai oleh suatu kegiatan pengajara, cara apa yang dipakai untuk menilai tujuan tersebut, materi bahan apa yang akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikannya, serta alat atau media apa yang akan diperlukan (R. Ibrahim, 1993)
4.      Gambaran aktivitas siswa akan terlihat pada rencana kegiatan atau rumusan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang terdapat dalam perencanaan pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar yang dirumuskan oleh guru harus mengacu pada tujuan pembelajaran, sehingga perencaan pengajaran merupakan acuan yang  jelas, operasional, sistematis, sebagai acuan guru dan anak didik berdasarkan kurikulum yang berlaku.
Perencanaan pembelajaran adalah rencana yang dibuat oleh guru untuk memproyeksikan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh guru dan anak agar tujuan dapat tercapai. Perencanaan pengajaran mengandung komponen-komponen yang tertata secara sistematis dimana komponen-komponen ersebut saling berhubungan dan saling ketergantungan satu sama lain.
B.     Komponen-Komponen Perencanaan Pembelajaran

1.      Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan komponen yang pertama dalam perencanaan pembelajaran. Tujuan mengawali komponen yang lainnya.
Tujuan pembelajaran dapat dijabarkan dari tujuan-tujuan yang terdapat diatasnya. Yaitu sumbernya tujuan pendidikan , tujuan lembaga contohnya taman kanak-kanak, tujuan bidang pengembangan kalau di TK, tujuan umum yang kemudian dijabarkan kedalam tujuan yang lebih khusus yang diasa dikenal dengan tujuan TIK ( Tujuan interaksional khusus). Tujuan pembelaran khusus biasanya dirumuskan oleh guru.
Tujuan pembelajaran khusus disebut kemampuan. Tujuan khusus dirumuskan oleh guru, maka anda harus memahami bagaimana cara merumuskan kemampuan atau tujuan pembelajaran khsusus dirumuskan oleh guru, maka anda harus memehami bagaimana cara merumuskan kemampuan atau tujuan pembelajaran khusus. Rumusan tujuan khusus harus menggunakan kata kerja yang operasional dapat diukur dan harus dapat diamati.
2.      Isi (materi pembelajaran)
Materi atau bahan yang diajarkan harus sesuia dengan tujuan yang akan dicapai. Penyajian materi di Taman Kanak-kanak berpusat pada tema tetapi disajikan secara terpadu dengan mengintregasikan seluruh aspek perkembangan anak yang mencakup perkembangan kognitif, bahasa, sosial-emosional, moral-agama dan fisik-motorik.
3.      Kegiatan Pembelajaran (Kegiatan Belajar Mengajar)
Dalam merancang kegiatan belajar kegiatan harus dirumuskan secara jelas dan rinci. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan kediatan belajar mengajar dapat dicermati sebagai berikut :
a.       Kegiatan harus berorientasi pada tujuan atau harus berorientasi pada kemampuan anak
b.      Kemampuan yang harus dicapai anak adalah melalui praktek langsung
c.       Kegiatan belajar harus berorientasi pada perkembangan
d.      Kegiatan belajar harus berorientasi pada kegiatan yang integrated yang berpusat pada tema
e.       Kegiatan pembelajaran harus berorientasi bermain.
f.       Kegiatan belajar menggambarkan permbelajaran yang berpusat pada anak karena dalam belajar sebenarnya anak membangun pengetahuannya sendri melalui interaksi langsung dengan objek-objek nyata atau melalui pengalaman langsung
g.      Kegiatan belajar harus menggambarkan kegiatan yang menyenangkan karena kegiatan belajar bagi anak TK adalah belajar yang menyenangkan
h.      Kegiatan harus memungkinkan bagaimana guru dapat membantu anak belajar
4.      Media dan sumber belajar
Media dan sumber belajar merupakan faktor yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran. Media dan sumber belajar yang dipilih harus sesuai dengan kegiatan dan dapat memberikan pengalama yang cocok bagi anak. Pemilihan media dan sumber belajar harus tetap mempertimbangkan karakteristik perkembangan dan karakteristik belajar anak
5.      Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses memilih mengumpulkan dan menafsirkan informasi untuk membuat keputusan. Dalam perencanaan pembelajaran evaluasi dimaksud untuk mengukur apakah tujuan atau kemampuan yang sudah ditetapkan dapat tercapai. Secara lebih luas tujuan mengevaluasi anak usia dini adalah sebagai berikut.
a.       Merencanakan pembelajaran individual atau kelompok, dan untuk berkomunikasi dengan orang tua
b.      Mengindentifikasi anak yang memerlukan bantuan atau layanan khusus
c.       Mengevaluasi apakah program pendidikan anak usia dini sudah tercapai atau belum pelaksanaan evaluasi di TK memiliki kaitan erat dengan belajar dan mengajar.
Ada beberapa prinsip pelaksanaan penilaian pendidikan anak usia TK sebagai berikut.
a.       Penilaian harus dikaitkan dengan kurikulum
b.      Penilaian harus dikaitkan dengan kepentingan anak
c.       Penilaian harus mencakup seluruh aspek perkembangan anak (fisik, sosial emosional kognitif, bahasa)
d.      Penilaian melibatkan observasi yang teratur dan periodik dari anak dalam berbagai keadaan yang menggambar tingkah laku anak setiap saat.
e.       Penilaian didasarkan pada prosedur yang menggambarkan kegiatan anak secara khusus
f.       Penilaian menggunakan suatu alat dan prosedur yang tersusun seperti koleksi pekerjaan anak, catatan obeservasi yang sistematis wawancara dan rangkuman kegiatan secara individual maupun kelompok
g.      Penilaian harus mengakui perbedaan individual anak baik kemampuan maupun tipe belajarnya
h.      Penilaian harus mendukung hubungan antara orang tua dan anak dan tidak merusak kepercayaan orangtua
i.        Penilaian adalah salah satu komponen yang pokok dari tugas guru. Dan guru adalah penilai utama
j.        Penilaian menunjukan keunggulan dan kemampuan anak
k.      Penilaian adalah penampilan kolaboratif yang melibatkan anak dan guru
l.        Penilaian mendorong anak untuk berpartisipasi dan menolong dirinya
m.    Informasi tentang setiap perkembangan dan belajar anak dikumpulkan dan dicatat secara sistematis untuk merencanakan pembelajaran serta untuk di informasikan kepada orang tua
n.      Ada proses yang teratur untuk informasi yang dibagikan antara guru, orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak yang dapat memberikan informasi deskriptif yang bermakna
o.      Penilaian terhadap anak usia dini tersebut harus dialami dan wajar. Anda sebagai guru harus memahami betul tentang prinsip-prinsip penilaian.

Prosedur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Garis besar program kegiatan belajar TK memuat isi program yang dipadukan dalam program kegiatan belajar yang utuh mencakup:
a.       pembentukan perilaku melalui pembiasaan yang terwujud dalam kegiatan sehari-hari di TK yang meliputi :             Moral pancasila , agama, disiplin, emosi, dan kemampuan bermasyarakat.
b.      program kegiatan belajar dalam rangka pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan yang dipersiapkan oleh guru, meliputi kemampuan berbahasa, daya fikir,dayacipta,keterampilan dan jasmani.
 Program belajar tersebut berisi bahan-bahan pembelajaran yang dapat dicapai melalui tema yang sesuai dengan lingkungan anak dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang kemampuan yang akan dikembangkan. Dalam GBPKB TK terdapat sejumlah kemampuan-kemampuan yang akan dicapai melalui kegiatan yang dilakukan anak. kemampuan-kemampuan tersebut dapat dipecah dan dikelompokan dalam berbagai rancangan pembelajaran dimulai dari program tahunan, program semester, satuan kegiatan mingguan, dan satuan kegiatan harian.

A.    Jenis-Jenis Perencanaan
1.      perencanaan tahunan dan semester
perencanaan tahunan sudah ditetapkan dan disusun kemampuan, keterampilan, dan pembiasaan-pembiasaan yang diharapkan tercapai untuk satu tahun.
2.      program semester
program semester, program tahunan yang dibagi kedalam 2 semester.
3.      satuan kegiatan mingguan
Berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai kemampuan-kemampuan yang telah direncanakan untuk satu minggu sesuai dengan tema minggu itu.
4.      satuan kegiatan harian
perencanaan pembelajaran untuk setiap hari yang dibuat oleh guru, dijabarkan dari SKM.

B.     Prosedur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Langkah-langkah menyusun satuan kegiatan mingguan :
1.      pelajari program semester yang telah dibuat
2.      menghitung tanda cek pada kemampuan yang akan diharapkan dicapai dari tema yang dibahas untuk pengembangan bahasa,daya fikir, keterampilan dan jasmani.
3.      bagilah kemampuan yang diharapkan tersebutsesuai dengan jumlah minggu.
4.      sebarkan kemampuan dalam satu minggu untuk setiaphari.
5.      tulislah nomor kode pada masing-masing kemampuan yang diambil dari GBPKB TK yang harus dicapai untuk setiap minggu.
6.      menetapkan kemampuan dan kegiatan yang ingin dicapai dan menetapkan kegiatan berdasarkan kemampuan.
7.      menjabarkan tema kedalam sub_tema yang akan dikembangka secara ringkas.
langkah-langkah menyusun satuan kegiatan harian :
1.      menganalisis SKM
2.      menetapkan tema atau sub-sub tema yang sudah disusun dalam SKM.
3.      tetapkan kemampuan yang akan dicapai hari itu cermati dari SKM.
4.      temukan bentuk kegiatan sesuai dengan tahap perkembangan dengan mempertimbangkan waktu.
5.      menetapkan bagaimana kegiatan ini diorganisasikan (individual, klasikal,kelompok).
6.      menetapkan materi atau bahan-bahan yang diperlukan atau media dan sumber belajar.
7.      menetapkan penilaian tentang bagaimana anak berkembang dan belajar.
Merancang Suasana Pembelajaran
Ruang kelas sebenarnya adalah milik anak-anak dan suasananya harus dapat mencerminkan ketertarikan dan budaya mereka. Karya seni mereka bisa dipanjang dengan penataan yang menarik di sekeliling ruangan.  Sesuaikan bajan-bahan pembelajaran yang ada dengan rasa keingintahuan anak-anak untuk melihat bagaimana cara kerja dari beragam benda. Anak-anak  diupayakan untuk ikut serta menjaga mainan-mainan serta bahan-bahan dan juga ikut menjaga ketertiban ruangan dengan cara meletakkan apapun ke tempatnya semula.
Perlengkapan dan peralatan lainnya di dalam ruangan ditata sedemikian rupa sehingga dapat menggairahkan permainan serta pekerjaan anak-anak. Daerah-daerah ini kemudian disebut pusat-pusat kegiatan. Setiap ruangan mencakup hal-hal sebagai berikut:

-          Seni rupa
-          Balok
-          Masak-memasak
-          Drama peran
-          Buku bacaan
-          Matematika/ Berhitung
-          Musik
-          Luar kelas
-          Pasir dan Air
-          Pengetahuan

Pusat-pusat kegitan ini memiliki bermacam bahan yang dapat digunakan secara kreatif oleh anak-anak. Bahan-bahan ini dipilih oleh para guru untuk dapat menggairahkan rasa ingin tahu dan dipajang secar menarik di rak-rak agar mudah digunakan. Anak-anak diupayakan agar dapat bekerja secara mandiri dengan menggunakan bahan-bahan tersebut.
Bagi anak belajar adalahbermain dan bermain adalah belajar. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Mengupayakan anak-anak untuk bermain dapat mendukung perkembangan alami keahlian dan kompetensi. Program Tahap demi Tahap menggunakan cara bermain sebagai dasar pendidikan dengan cara menempatkan bahan-bahan yang cocok serta menggairahkan di setiap pusat kegiatan dan menyediakan perencanaan serta dukungan bagi tim pengajar. Anak-anak dapat belajar dari teman-temannya, pusat kegiatan dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil memberi mereka kesempatan untuk berinteraksi secara alami. Hal ini akan memberikan mereka kesempatan untuk memecahkan masalah, membuat keputusan, berlatih menerapkannya, belajar mengenai perbedaan-perbedaan, menjadi lebih mandiri dan belajar lebih banyak dari teman mereka masing-masing.
Sebelum para guru merencanakan dan membuat pusat-pusat kegiatan tersebut, mereka harus memikirkan tentang ruang yang dibutuhkan. Contohnya, ruangan permainan balok harus cukup luas agar bisa digunakan oleh beberapa anak untuk bekerjasama maupun oleh seorang anak dimana ia merasa nyaman untuk menciptakan hasil karyanya. Agar tidak terlalu bising dan nyaman untuk diduduki, gunakanlah karpet atau penutup lantai jenis lainnya diruangan ini. Apabila mungkin, rancanglah ruang pengetahuan agar bisa dimasuki cahaya matahari dan berilah tempat di jendela dimana tanaman dan biji-bijian bisa tumbuh. Ruang baca sebaiknya lebih kecil dan nyaman, dilengkapi karpet, bantal, kursi yang empuk dan sebuah meja untuk menulis dan membaca. Setiap anak juga diberi laci tersendiri tempat penyimpanan barang-barang pribadinya dan dilengkapi dengan namanya dan foto masing-masing.
Setiap daerah juga harus memiliki variasi bahan agar dapat digunakan oleh beberapa anak secara bersamaan. Pusat-pusat kegiatan tersebut menjadi seperti laboratorium bagi anak-anak, yang belajar melalui bermain dan sekaligus belajar menggunakan berbagai bahan yang ada. Anak-anak juga diperbolehkan memilih bahan-bahan yang akan mereka pakai sesuka hatinya. Anak-anak dapat leluasa bergerak dan berpindah dari daerah yang satu ke daerah lain.
Tim pengajar dapat mengubah – ubah daerah-daerh tersebut dengan memindahkan bahan-bahan yang sudah tidak asing lagi dan sekaligus memperkenalkan yang baru. Mereka juga dapat menginduvidualisasikan daerah-daerah tersebut sesuai dengan minat anak-anak.
Ruangan kelas sebenarnya sangat dinamis . Para guru harus mengevaluasi efektifitas dari penataan ruangan dan dipersilakan untuk mengubah-ubahnya sepanjang tahun ajaran.
Keamanan Ruang Kelas: Keamanan fisik serta emosi anak-anak adalah tanggung jawab utama guru. Keamanan dalam ruangan memerlukan perencanaan yang sangat teliti, pembuatan catatan peralatan.



SENI
Anak-anak Bermain: Pusat Kegiatan Seni
Pusat kegiatan seni sebenarnya membawa suasana riang, kegembiraan dan kepuasan bagi anak-anak. Tujuannya utamanya adalah untuk menumbuhkembangkan kreatifitas, rasa ingin tahu, daya khayal dan inisiatif anak-anak. Program pendidikan seni yang berkualitas tinggi mampu menciptakan pengalaman kreatif melalui variasi bahan-bahan. Anak-anak juga menciptakan lukisan dua dimensi (melukis dan menggambar) dan produk-produk tiga dimensi (pembuatan bangunan mainan serta menyulam) program tersebut juga membantu anak-anak untuk melihat-lihat dan membicarakan seni. Di tahap-tahap awal melukis dan menggambar, kegiatan otot seorang anak akhirnya menghasilkan semacam coret-coretan (usia 2-3 tahun). Tahap awal ini adalah semacam pengalaman sensor gerak dan tahap perkembangan yang sangat penting. Antara usia 2-4 tahun anak-anak mulai menggambar bentuk-bentuk yang mulai jelas seperti lingkaran, persegi empat dan segitiga.
Krakteristik Perkembangan
Anak-anak Usia Tiga Tahun.
·         Pada usia ini, anak-anak mulai mengasosiasikan garis dan bentu-bentuk dengan benda-benda nyata.
·         Ada perubahan dari “Coret-coret” ke menggambar.
·         Seni ditentukan lebih banyak oleh segala sesuatau yang nyata dan kegiatan kinestetik daripada pengalaman.
·         Komposisinya menggambar kegiatan reflex motorik dan sebuah proses yang bertahap tanpa ada pendapat orang dewasa baik yang terlihat (visual) maupun penjelasan logis.
·         Hubungan ukuran kebanyakan ditentukan oleh skala kegiatan motorik anak dan asal-muasal media.
·         Pemilihan warna diatur oleh keinginan pribadi dan akses mereka ke berbagai warna dan juga tingkat ekspresi atau presepsi.
Anak-anak Usia Empat Tahun.
·       Anak-anak akhirnya sadar bahwa garis dan berbagai bentuk bisa mewakili orang-orang, binatang-binatang dan berbagai benda.
·       Mereka mulai menceritakan dengan kata-kata kisah/karangan dari karya mereka tersebut.
·       Anak-anak pada usia empat tahun mulai merumuskan ide-ide yang akan diungkapkan sebelum mereka mulai bekerja.
·       Perkembangan matanya masih belum sempurna dan anak-anak pada usia ini memiliki kecenderungan untuk selalu melihat jarak jauh.
·       Mereka lebih sadar tentang ukuran dan hubungan warna.
·       Mereka juga sudah sadar mengenai bekerja membuat sebuah karya seni dalam kelompok.
Anak-anak Usia Lima Tahun.
·        Anak-anak pada usia ini menikmati penemuan bahwa beragam media seni bisa membuat mereka menciptakan wajah dan obyeknya.
·      Lukisan serta wajah-wajah yang telah mereka warnai kini menjadi lebih diikut sertakan.
·      Hasil kerja berdimensi tiga mencerminkan kemampuan yang terus berkembang dalam menyambung dan menggunakan bagian-bagian.
·      Anak-anak mulai mendekati usia lima tahun atau enam tahun menunjukkan kebiasaan untuk menggunakan tangan yang kanan ataupun tangan yang kiri.
·      Pemilihan warnanya sekarang menjadi lebih jelas dan dengan sengaja.
·      Anak-anak pada usia ini menjadi lebih tertarik untuk mengulang-ulang gambar dari pekerjaan mereka yang sebelumnya.
·      Mereka juga senang mempelajari kata-kata yang bisa membantu mereka mengekspresikan ide-ide visualnya lebih tepat: contohnya, gunting, lem, cat, kuas, menggosok, menggulung.

Dampak pada Daerah Perkembangan
Perkembangan Emosional      
Pusat kegiatan Seni memuaskan perkembangan emosional melalui cara:
·      Menawarkan berbagai kesempatan untuk berkomunikasi tanpa menggunakan kata-kata.
·      Menyediakan saluran untuk mengekspresikan perasaan.
·      Membiarkan pelepasan tekanan-tekanan emosional.
·      Member rasa menguasai.
·      Member kepuasan tersendiri dalam penciptaan hasil karya individu.
Perkembangan Fisik
Pusat kegiatan seni mendukung perkembangan fisik melalui:
·      Mengembangkan kendali motorik yang lebih kecil.
·      Menumbuhkan rasa welas asih terhadap orang lain.
·      Meningkatkan diskriminasi visual.
·      Mendukung pergerakan tubuh.
·      Member pengalaman dalam koordinasi antara mata dan tangan.
Perkembangan Sosial
Pusat kegiatan seni memajukan perkembangan sosial melalui:
·      Mendorong anak-anak dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah.
·      Memusatkan kemandirian.
·      Memberikan kesempatan bekerja dengan orang lain dan bergantian.
·      Belajar mengasumsikan tanggung jawab untuk perawatan bahan-bahan.
·      Mendorong untuk saling menghormati ide masing-masing.
Perkembangan Intelektual
Pusat kegiatan seni menguatkan perkembangan intelektual melalui cara:
·      Meningkatkan pengetahuan kata-kata.
·      Membantu mempelajari sebab-akibat dan bagaimana segala sesuatu itu terjadi.
·      Belajar tentang warna dan garis, bentuk dan tekstur.
·      Membantu anak-anak mengenali nama-nama mereka (Guru member nama dan tanggal pada setiap hasil kerjaan atau anak-anak memulai menuliskan nama mereka sendiri di hasil kerjaannya).
Perkembangan Kreatifitas.
Pusat kegiatan seni menguatkan perkembangan kreatifitas melalui cara:
·      Mendorong pola pemikiran yang berbeda-beda melalui solusi yang terbuka.
·      Membangun rasa penghargaan terhadap warisan budaya dan seni.
Menyiapkan Pusat Kegiatan Seni.
Krayon, spidol, yang dapat dihapus, gunting (baik yang kidal maupun yang tidak kidal), bahan-bahan potongan, lem dan kertas (baik kertas untuk konstruksi, kertas bekas dan majalah) harus berada di rak yang terbuka agar anak-anak bisa menjangkaunya sendiri. Bahan-bahan yang bisa didaur ulang seperti kawat, selotip, staples dan benang juga harus tersedia guna membuat bangunan-bangunan tiga dimensi.
Peran Tim Pengajar
Kesempatan untuk mengecat harus tersedia setiap saat dan mengecat harus diperkenalkan di minggu pertama dari tahun ajaran.
Agar dapat memberikan variasi pengalaman, mungkin anak-anak bisa melukis dengan:

·      Kuas cat yang lebih kecil
·      Sikat gigi yang sudah using
·      Botol semprot
·      Kapas korek kuping
·      Busa-busa potongan atau sayur-mayur
·      Rol kertas


Kegiatan yang Memacu Kreativitas
Guru menyediakan berbagai jenis bahan, ide dan motivator untuk membantu dan mengembangkan ketertarikan anak-anak di bidang seni.
Guru dapat:
·      Membawa benda-benda seni ke kelas untuk dilihat dan dibahas anak-anak
·      Memamerkan salinan dari beragam hasil karya disekeliling ruangan
·      Membahas seni dalam buku-buku anak-anak
·      Mengumpulkan benda-benda alami untuk dibahas dan digunakan di dalam proyek seni
·      Meminta anak-anak menggambarkan dan melukis sambil mendengar music
·      Menyediakan pengalaman-pengalaman sensor terhadap rasa, penciuman, pendengaran, rabaan, pergerakan dan mendorong anak-anak untuk mengekspresikan dirinya terhadap perasaan-perasaan ini melalui sebuah media seni
Kegiatan dan Tugas     

·      Melukis dengan jari
·      Mencetak dengan busa
·      Mencetak penemuan seni
·      Mencetak menggunakan tinta
·      Mencetak dengan benang
·      Menggunakan lilin/malam/plastesin
·      Bermain adonan
·      Boneka
·      Boneka-boneka yang terbuat dari kantong plastic
·      Boneka-boneka kayu
·      Topeng-topeng kayu
·      Boneka kaos kaki/kaos sarung tangan
·      Stabiles
·      Mobiles
·      Menyulam dan menjahit

















BAB III
PENUTUPAN
A.    KESIMPULAN
Perencanaan pembelajaran adalah rencana yang dibuat oleh guru untuk memproyeksikan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh guru dan anak agar tujuan dapat tercapai.Ruang kelas sebenarnya adalah milik anak-anak dan suasananya harus dapat mencerminkan ketertarikan dan budaya mereka.
Pusat kegiatan seni sebenarnya membawa suasana riang, kegembiraan dan kepuasan bagi anak-anak. Tujuannya utamanya adalah untuk menumbuhkembangkan kreatifitas, rasa ingin tahu, daya khayal dan inisiatif anak-anak

B.     SARAN
1.      Sebelum melaksanakan pembelajaran, baiknya seorang guru TK membuat rencana terlebih dahulu agar pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
2.      Ruangan kelas untuk anak usia dini seharusnya dapat menampilkan kreasi anak-anak dan menyenangkan serta dapat mengembangkan aspek perkembangan anak







Daftar Pustaka

Masitoh, dkk. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas terbuka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar