BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sosial emosional pada
anak usia dini sangatlah penting untuk dikembangkan. Anak usia dini merupakan
generasi penerus bangsa, yang sosial emosionalnya masih belum seimbang. Guru
merupakan salah satu pendidik yang mendidik
anak usia dini supaya lebih mengenal sosial emosionalnya seperti apa. Sebagai
pendidik, guru harus mengembangkannya secara holistik atau menyeluruh pada
setiap tahapan-tahapan perkembangannya.
B.
Rumusan
Masalah
a. Apa
saja alasan mengapa menggunakan prinsip
pada pengembangan program pembelajaran secara holistik?
b. Apa
landasan holistik dalam pengembangan sosial emosional anak?
c. Apa-apa saja implikasi pendekatan holistik
untuk pengembangan sosial emosional anak dalam pembelajaran di TK?
d. Mengapa
pengembangan sosial emosional anak berlandaskan pendekatan holistik?
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari
makalah ini adalah, untuk kita dapat mengetahui pentingnya pengembangan sosial
emosional pada anak usia dini secara holistik dan dapat mengetahui
alasan-alasan penting mengapa menggunakan prinsip-prinsip pengembangan secara
holistik.
BAB II
PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK SECARA HOLISTIK
PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK SECARA HOLISTIK
Prinsip utama
dalam pengembangan anak adalah pengembangan yang berlandaskan pendekatan
holistik.yaitu pendekatan yang berdasarkan pemahaman anak secara total sebagai
manusia, dengan menyentuh dan mengakomodasi seluruh dimensi perkembangan anak.
A.
Pengembangan
Program Pembelajaran Secara Holistik
Alasan penting mengapa
guru menggunakan prinsip holistik dalam membantu perkembangan sosial emosional
pada TK adalah sebagai berikut :
1. Telah
terbukti bahwa berbagai dimensi perkembangan, lingkungan memberikan pengaruh
positif maupun negatif pada setiap anak.
2. Setiap
fokus pertumbuhan dan perkembangan anak yang mempertimbangkan secara luas keterkaitan
antara satu bidang dengan yang lainnya.
3.
Tindakan memfasilitasi perkembangan sosial
emosional anak yang berpijak pada landasan holistik, akan menghasilkan program
yang lebih terencana, terukur, matang, dan komprehensif.
B.
Landasan Holistik Dalam Pengembangan Sosial Emosional Anak
Menggunakan landasan
holistik dalam memfasilitasi dan membantu perkembangan anak perlu mempelajari
batasan operasional dalam pengembangan sosial emosional pada anak TK. Dengan
demikian, kesadaran akan pentingnya mengakomodasi landasan holistik pada
program pengembangan sosial emosional dapat terakomodasi secara memadai pada
semua tahapan.
Tahapan perencanaaan mengakomodasikan
landasan holistik adalah setiap orang tua dan guru pada saat memiliki gagasan
untuk mengembangkan kemampuan sosial emosional anak hendaklah menginventarisasi
berbagai pengaruh yang akan membawa dampak terhadap mengembangkan social
emosional anak.
Bentuk pelaksanaan
pembelajaran anak TK haruslah menggunakan berbagai strategi dan pendekatan
dengan berbagai media,baik media auditif, visual, kinetik, kontak langsung,
maupun kombinasi dari unsur-unsur
tersebut. Hal yang terpenting pada tahapan pelaksanaan pembelajaran yang
berlandaskan holistik adalah adanya upaya yang mengarah pada upaya melayani dan
memfasilitasi setiap dimensi perkembangan anak secara seimbang dan adil. Mengakomodasikan
landasan holistik pada tahapan evaluasi dan tindak lanjut, adalah kegiatan
evaluasi perkembangan anak tidak hanya terfokus pada apa yang telah di capai.
C. Implikasi Pendekatan Holistik Untuk
Pengembangan Sosial Emosional Anak Dalam Pembelajaran di TK
Semua program pemebelajaran dan intervensi bagi
anak harus mencakup semua aspek perkembangan, perkembangan fisik (melalui
kesehatan dan nutrisi), perkembangan mental (melalui edukasi dan stimulasi),
perkembangn sosial dan emosional (melalui perhatian, kasih sayang, dan
kesempatan bersosialisasi), dan perkembangan spiritual (sesuai ultural dimana
anak tinggal).
Prinsip
Pendidikan dan pembelajaran yang mendukung pendekatan holistik
1.
Anak akan
belajar dengan sebaik-baiknya apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta
merasakan aman dan tentram secara psikologis.
2. Pilihlah kegiatan yang paling tepat untuk
mengembangakan potensi anak usia TK
3. Belajar anak dipengaruhi oleh lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun psikologis (Bredekamp, 1997).
4. Anak belajar dengan gaya berbeda, ada gaya yang
bergaya belajar visual, auditif, kinestetik, dan atau ekspresif.
5. Prinsip belajar anak TK yang harus diperhatikan
guru yaitu;
a. Belajar anak dipengaruhi oleh kematangan
b. Anak belajar melalui kombinasi pengalaman
c. Anak-anak mengekspresikan belajar dengan
seluruh inderanya
d. Rasa aman secara psikologis merupakan hal
penting yang harus dimiliki anak dalam proses belajar.
e.
Suasana
yang menyenangkan akan mengundang anak menjadi lebih kreatif dibandingkan
dengan suasana yang penuh tekanan.
Aspek-aspek
yang perlu diperhatikan agar perkembangan pendidikan atau pembelajaran dianggap
berkualitas dan memenuhi kriteria idela bagi anak TK jika dalam
memfasilitasinya dilakukan secara holistik atau menyeluruh;
1. Belajar
sesuai kematangan anak
Praktik pembelajran harus mengacu pada tugas,
tahapan dan karakteristik perkembangan anak (child scaffolding development)
2.
Terpenuhi kebutuhan fisik dan psikologis
Program pengembangan pendidikan atau pembelajar
dianggap memenuhi unsur holistik apabila kebutuhan fisik dan psikologis anak
menjadi satu kesatuan yang diperhatikan.
3.
Lingkungan fisik, psikologis, dan budaya
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada
diluar diri anak, baik fisik, psikologis maupun budaya.
4.
Kegiatan merangsang seluruh indera dan gaya
belajar anak
Kegiatan yang dikembangkan dapat menyentuh
seluruh indera anak sehingga keseimbangan setiap unsur perkembangan pada anak
akan terfasilitasi secara seimbang.
5.
Anak belajar melalui kombinasi pengalaman
Paket kegiatan belajar yang dikemas dalam satu kesatuan
untuk melibatkan unsur mengembangkan kemampuan melalui mendengar.
6.
Strategi kegiatan melalui pengalaman langsung
Faktor terpenting dalam pembelajaran
berdasarkan holistik adalah mengakomodasi cara berpikir anak yang masih konkret.
7.
Suasana menyenangkan dan bersahabat
Pembelajaran yang dikemas secara bersahabat
sehingga produk belajar bukan hanya menjadikan anak bisa belajar secara
optimal.
8.
Lebih menekankan pada belajar untuk belajar
Proses pengembangan kemampuan anak melalui
kegiatan pembelajaran di sekolah (kelas) sifatnya dibatasi oleh ruang da waktu.
D.
Pengembangan Sosial Emosional Anak Berlandaskan Pendekatan Holistik
Syamsu
Yusuf (2000), menyatakan unsur-unsur yang harus di penuhijika orang tua atau
guru ingin mengembangkan keterampilan sosial yang didukung oleh pengendalian
emosi yang wajar pada anakusia TK secara holistik:
1.
Memberikanmakanandanmemeliharakesehatanfisikanak.
2. Melatihdanmenyalurkankebutuhanpsikologis,
seperti toilet training (melatihbuang air besar/kecil).
3. Mengajardanmelatihketerampilanberbahasa,
merawatdiri, dankeamanandiri.
4. Mengenalkanlingkungankepadaanak,
sepertilingkungankeluarga, sanakkeluarga, tetangga, danmasyarakat.
5. Mengajarkantentangbudaya,
nilai-nilai (agama) danmendoronganakuntukmenerimanyasebagaibagiandaridirinya.
6. Mengembangkanketerampilan
interpersonal, untukmelatihanakuntukberperilakusaatberhubungandengan orang
lain.
7. Membimbing,
mengoreksi, danmembantuanakuntukmerumuskantujuandanmerumuskanaktivitasnya.
RagamKegiatanSesuaiPrinsipHolistik
Prinsip
|
KegiatanStrategiPengembangan
|
|
Anak
|
Guru
|
|
Belajarsesuaikematangananak
|
1. Memilihperansesuaikesanggupannya.
2. Memilihtugas/kegiatan
yang sesuaikematangannya.
|
Menyediakanragampilihanperan yang mengakomodasikeragamanperkembangananak.
Misalnya, menyediakanberbagaisajakdenganvariasidanjumlah kata berbeda,
menyediakan
Puzzledengantingkatkesulitanberbeda.
|
Terpenuhikebutuhanfisikdanpsikologis
|
1. Memanfaatkanwaktumakandanistirahatdenganbaik.
2. Melakukankegiatan
yang dapatmemotivasibelajarnya.
3. Melakukankegiatansesuaiminatnya
4. Melakukankegiatan
yang dapatmemberikanefekkepuasan.
|
1. Menyediakanwaktumakan,
istirahat, danmenguruskeperluanpribadipadaanak.
2. Menumbuhkanmotivasidanminatpadakegiatan
yang sesuaikebutuhannya.
3. Menciptakankondisibelajar
yang aman, nyaman, dantentram
|
Lingkunganfisik,
psikologis, danbudaya
|
1. Anakberadaditempat
yang amandannyamansaatbelajar.
2. Anakbelajardalam
suasanatenangdantidakmencekam.
3. Anakmelakukanperilakusesuai-nilaikeyakinannyasertaakarbudayanya.
4. Anakmelakukankegiatanrutindanpembiasaan,
sepertibacado’a ,salam.
|
1. Mengkondisikantempatbelajar
yang memadaibagianak, memudahkangerak, danmobilitasanak.
2. Menjauhkansuasanabelajardarikebisingan,
kesemrautan, dantetapnyaman
3. Menyediakanragamdoa/bacaan,
perilaku yang sesuai agama/nilai yang diperlukansehari-hari.
|
Kegiatanmerangsangseluruhindradangayabelajaranak
|
1. Anakmelakukankegiatansecarabebasdantidakragu-ragu.
Misalnya, berdiskusiterbuka
2. Anakbergiliranmemastikaniakebagianberaktivitasdanmencoba-cobaberbagaisaranabelajar
|
1. Menyediakanpenyajianbelajar
yang bervariasidandiminatianak
2. Melakukan
layanan individual sesuai kebutuhanindividusehinggakeadaannyalebihdapatdipelajari.
Misalnya, belajarmenuntun orang buta.
|
Anakbelajarmelaluikombinasipengalaman
|
Anakmemberikankesempatanmendengar,
yang diikutikegiatanmengobservasi, dandiakhiridengankegiatanpraktik.
Misalnyakegiatanmemasakdidapur.
|
Merangakaikegiatan
yang bersifatbertingkatdanterpadu. Misalnya proses membuatkuedalamkelompok.
|
Strategikegiatanmelaluipengalamanlangsung
|
1. Melakukankegiatanbercocoktanam
di halaman/kebunsekolah.
2. Memberisumbanganataubantuankepanti-panti.
3. Permainanmenyubit,
untukmelatihempati.
|
1. Mencariobjek,
benda, situasiatautempat yang amanuntukdipelajarianak.
2. Membuatpanduanpraktekataubelajarlangsungolehanak
agar lebih optimal.
|
Suasanamenyenangkandanbersahabat
|
Melakukanbelajardenganpermainan.
Misalnya, bermainsosiodrama, bermainperan, dsb.
|
Membimbingkearahperan yang
tepatdandiminatiolehsetiapanak.
|
Lebihmenekankanpadabelajaruntukbelajar
|
Anakmencobacontoh-contohperilakudasardaniadimintauntukmengembangkannya.
Misalnya, mengenalsatu kata, kemudiandipancinguntukmembuatsejumlahkalimat
|
1. Menentukanberbagaiperilakudasar
yang cocokumtukanak TK atauprasekolah.
2. Membimbingcaramenguasaiperilakudasardanpengembangannya.
|
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas kita telah
mengetahui mengapa pengembangan sosial emosional pada anak secara holistik
sangat penting, oleh sebab itu kita sebagai
guru harus dapat mengetahui pentingnya mengembangkan sosial emosionalnya
pada setiap perkembangan anak.
B. Saran
Saran dari kelompok kami bahwa kita sebagai guru
Paud harus dapat memahami agar dapat menangani anak secara menyeluruh
(holistik).Dengan demikian, pertumbuhan, perkembangan, dan potensi anak dapat
lebih terfasilitasi secara optimal dan seimbang.
Daftar Pustaka
Nugraha,
Ali. Rachwati, Yeni.2006. Metode
Pengembangan Sosial Emosional. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar