welcome

selamat datang selamat membaca dan semoga bermanfaat

Selasa, 11 Juni 2013

MENYIMAK PART II



PEMBAHASAN

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia umumnya dan dalam kegiatan berkomunikasi khususnya. Seperti dikemukakan oleh Laird bahwa tiada kemanusiaan tanpa bahasa dan tidak ada peradaban tanpa bahasa lisan (1957). Manusia tidak berpikir hanya dengan otaknya, tetapi juga memerlukan bahasa sebagai mediumny. Orang lain tidak akan dapat memahami hasil pemikiran kita kalau tidak diungkapkan dengan menggunakan bahasa baik secara lisan maupun tulisan.
Demikian pula halnya peranan bahasa bagi anak. Dengan bantuan bahasa, anak tumbuh dari organisme biologis menjadi pribadi dalam kelompok. Pribadi itu berpikir, berperasaan, bersikap berbuat serta memandang dunia dan kehidupan seperti masyarakat di sekitarnya. Haliday (1978) mengenukakan beberapa fungsi bahasa bagi anak adalah sebagai berikut:
1.      Fungsi instrumental, bahasa digunakan sebagai alat perpanjangan tangan “Tolong ambilkan pensil”
2.      Fungsi relatif; bahasa digunakan untuk mengatur orang lain “Jangan ambil bukuku!”
3.      Fungsi interaksional; bahasa digunakan untuk bersosialisasi “Apa kabar?”
4.      Fungsi personal; bahasa digunakan untuk mengungkapkan perasaan, pendapat, dan sebagainya. “Saya senang sekali!”
5.      Fungsi heuristic/mencari informasi; bahasa digunkan untuk bertanya “Apa itu?”
6.      Fungsi imajinatif; bahasa digunakan untuk memperoleh kesenangan, misalnya, bermin-main dengan bunyi, irama.
7.      Fungsi representatif, bahasa digunakan untuk memberikan informasi/ menyampaikan fakta. “Sekarang Hujan.”




A.    Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Menyimak
1.      Menyimak Sebagai Ragam Bahasa Lisan
Menurut Dedy Sugono bahasa lisan adalah bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan alat ucap (organ of speech) denga fonem sebagai unsur dasarnya (1997:14). Bahasa lisan mencakup aspek lafal, tatabahasa (bentuk kata dan susunan kalimat), dan kosa kata.
2.      Pengertian Menyimak
Terlebih dahulu kita perlu membedakan tiga istilah yang sering orang menyamakan maknannya. Tiga istilah tersebut adalah mendengar, mendengarkan, dan menyimak. Dalam bahasa Inggris padanan kata-kata mendengarkan adalah to hear, sedangkan padanan kata menyimak adalah to listen. Seperti yang dikemukakan oleh  Laundstenen (1979:1) mendengar meliputi cara penerimaan suara sedangkan mendengarkan merupakan penerjemah  suara-suara yang masuk dalam arti merupakan proses oleh pembicara dan mengubah arti dalam otak. Jadi mendengar adalah proses yang aktif secara sadar termasuk menghubungkan arti dengan suara yang didengar.
Menyimak menurut Anderson, (1972: 69) menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi. Pendapat ini dipertegas oleh Tarigan (1990:25) bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengrkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan. Sabartimjuga mengemukakan bahwa menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya.
3.      Fungsi Menyimak
Seperti yang dikemukakan oleh Paul. T. Rankin dalam Tarigan (1986: 129) berdasarkan survei yang dilakukannya ternyata persentase waktu untukmenyimak paling besar dibanding waktu untuk membaca, menulis, dan berbicara uyang digunakan responden penelitiannya. Pendapat ini juga diperkuat oleh Bromley bahwa ada dua alasan mengajari anak mendengarkan. Dua alasan tersebut yaitu:
a.                   Anak dan orang dewasa sebagian besar menghabiskan waktunya untuk mendengarkan
b.                  Kemampuan mendengarkan sangat penting daripada hanya sekedar belajar di dalam kelas tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa menyimak memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Apa saja fungsi atau peranan menyimak bagi anak? Sabarti (1992: 149) mengemuakakan bahwa menyimak berperan sebagai:
a.                   Dasar belajar bahasa
b.                  Penunjang keterampilan berbicara,membaca, dan menulis
c.                   Penunjang komunikasi lisan
d.                  Penambah informasi atau pengetahuan
Adapun menurut Hunt dalam Tarigan (1986: 55) fungs menyimak adalah:
a.                   Memperoleh informasi
b.                  Membuat hubungan antar pribadi lebih efektif
c.                   Agar dapat memberikan respons yang positif
d.                  Mengumpulkan data agar dapat membuat keputusan yang masuk akal
Dari uraian di atas dapat disimpulkan keterampilan menyimak dapat berfungsi untuk
a.                   Menjadi dasar belajar bahasa, baik bahasa pertama maupun bahasa kedua
Kemampuan berbahsa tidak akan dimiliki oleh seseorang kalau tidak diawali dengan kegiatan mendengarkan.
b.                  Menjadi dasar pengembangan kemampuan bahasa tulis (membaca dan menulis)
Seperti dikemukakan oleh Tom dan Harriet Sobol kemampuan membedakan auditorial. Anak mampu membedakan suara-suara dilingkungan mereka dan mampu membedakan bunyi-bunyi huruf atau fonem yang mereka dengarkan.
c.                   Menunjang Keterampilan bahasa lainnya
Apabila bahasa pembicara sama dengan bahasa penyimak, maka penyimak dari hasil simakannya akan dapat mengetahui ciri-ciri bahasa pembicara.
d.                  Memperlancar komunikasi lisan
Setelah menyimak pembicara seseorang, tentu penyimak akan dapat mengetahui isi atau makna pembicara tersebut.
e.                   Menambah informasi atau pengetahuan
Pengetahuan tentang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi atau informasi lainnya tidak hannya diperoleh melalui membaca, tetapi juga melalui menyimak.
4.      Tujuan Menyimak
Tarigan mengemukakan ada tujuh tujuan orang menyimak, yaitu:
a.                   Untuk belajar
b.                  Untuk memecahkan masalah
c.                   Untuk mengevaluasi
d.                  Untuk mengapresiasi
e.                   Untuk mengkomunikasikan ide-ide
f.                   Untuk membedakan bunyi-bunyi
g.                  Untuk meyakinkan
Sejalan dengan pendapat tersebut Sabarti juga mengemukakan beberapa tujuan menyimak yaitu:
a.                   Menyimak untuk belajar
b.                  Menyimak untuk menghibur diri
c.                   Menyimak untuk menilai
d.                  Menyimak untuk mengapresiasikan
e.                   Menyimak untuk memecahkan masalah
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan tujuan menyimak bagi anak adalah:
a.                   Untuk belajar
Bagi anak TK tujuan mereka menyimak pada umumnya adalah untuk belajar.
b.                  Untuk mengapresiasi
Artinya menyimak bertujuan untuk dapat memahami, menghayati, dan menilai bahan yang dismak.
c.                   Untuk menghibur diri
Menyimak yang bertujuan untuk menghibur diri artinya dengan menyimak anak merasa senang dan gembira.
d.                  Untuk memecahkan masalah yang dihadapi
Tujuan ini biasanya ditemuai pada orang dewasa. Orang yang sedang punya permasalahan bisa mencari pemecahannya melalui kegiatan menyimak.















B.     Pengembangan Kemampuan Menyimak di TK
1.   Jenis-jenis Menyimak Yang Dikembangkan di Taman Kanak-Kanak
Kemampuan berbahasa merupakan salah satu kemampuan dasar yang dikembangkan di Taman Kanak-kanak. Kemampuan bahasa lisan adalah kemampuan berbahasa yang diprioritaskan untuk dikembangkan di lembaga ini. Adapun jenis-jenis menyimak yang dapat dikembangkan untuk anak Taman Kanak-kanak menurut Bromley (1990) adalah sebagai berikut.
a.                   Menyimak Informatif
Ada beberapa kegiatan yang dapat direncanakan atau ditugaskan kepada anak untuk mengembangkan kemampuan menyimak informatif.
1)                  Membiarkan/menyuruh anak menutup mata lalu menundukkan kepalanya di atas meja, kemudian suruh mereka membedakan bunyi (meraut pensil, mendorong buku, membuka pintu, mendorong kursi) lalu tanyakan kepada mereka untuk menebak suara apa yang muncul.
2)                  Mengajarkan kepada anak-anak bagaimana menerima pesan telepon secara singkat.
3)                  Mengajak anak-anak berjalan-jalan.
b.                  Menyimak Kritis
Beberapa kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan menyimak kritis pada anak adalah sebagai berikut.
1)                  Membacakan cerita pendek lalu ajak anak untuk mengungkapkan ide utama dari cerita yang mereka dengar. Untuk membantu anak usia Taman Kanak-kanak mengungkapkan ide cerita bisa dipandu dengan pertanyaan dari guru.
2)                  Membacakan teka-teki dan mengajak anak menebak berbagai jawaban.
3)                  Mengajak anak-anak membuat teka-teki sendiri lalu membacakan pada teman-temannya.
c.                   Menyimak Apresiatif
Ada tiga media yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan menyimak ini, yaitu:
1)                  Musik, merupakan media yang paling nyata untuk membantu anak menghargai dan menikmati apa yang didengar.
2)                  Bahasa yang berirama, meliputi semua sajak Taman Kanak-Kanak. Membacakannya dengan lantang di depan anak membantu mereka memahami dan merasakan irama dan ritme bahasanya.
3)                  Patung visual, berhubungan dengan music yang menciptakan atmosfer khusus atau irama yang membuat pesan yang disampaikan diperkirakan dapat lebih menambah ketertarikan anak dalam mendengarkan.
Adapun beberapa kegiatan yang dapat diberikan untuk meningkatkan kemampuan menyimak apresiatif pada anak adalah sebagai berikut.
1)                  Membacakan anak koleksi cerita, seperti cerita binatang atau cerita lain sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak untuk mengenalkan anak pada pengulangan kata dan nyanyian yang berulang. Bicarakan tentang perasaan, suasana hati, atau gambaran yang muncul dalam cerita.
2)                  Mengundang seorang pencerita untuk mengunjungi kelas, sehingga anak dapat belajar untuk menikmati bentuk kesenian khusus.
2.      Strategi Pengembangan Kemampuan Menyimak
Beberapa strategi dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menyimak. Paley dalam Bromley mengemukakan bahwa ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang dewasa sebagai contoh pada anak agar menjadi pendengar aktif. Cara-cara tersebut diantaranya adalah:
1                    Tetap diam. Artinya penyimak tidak menambahkan kata-kata sewaktu terjadi keragu-raguan ketika seorang pembicara sedang berhenti. Jadi, di sini guru harus menjadi contoh penyimak yang baik. Jika anak mengajukan pertanyaan, guru jangan langsung menjawab sebelum pertanyaan itu selesai diajukan anak.
2                    Teori dan penelitian membuktikan bahwa anak akan belajar lebih banyak jika guru mendengarkan lebih banyak (Bromley).
3                    Partisipasi Kelompok. Kegiatan yang dapat dilakukan secara berkelompok yang dapat meningkatkan kemampuan menyimak anak adalah seperti bekerja berpasangan, bermain peran atau dramatisasi dan lain-lain.
Secara lebih khusus metode-metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan menyimak pada anak Taman Kanak-kanak adalah sebagai berikut.
a.                   Simak - Ulang Ucap
Metode simak-ulang ucap biasanya digunakan dalam memperkenalkan bunyi-bunyi tertentu seperti bunyi kendaraan, suara binatang, bunyi pintu ditutup atau juga bunyi bahasa.
b.                  Simak – Kerjakan
Model ucapan guru berisi kalimat perintah. Anak mereaksi atas perintah guru. Reaksi anak dalam bentuk perbuatan. Penggunaan metode ini bisa dilakukan dalam bentuk permainan atau perlombaan.
c.                   Simak – Terka
Guru menyiapkan benda-benda yang tidak diketahui atau tidak diperlihatkan kepada anak. Lalu menyebutkan ciri-ciri benda tersebut dan anak ditugaskan untuk menerka benda yang dimaksud.
d.                  Menjawab Pertanyaan
Guru menyiapkan bahan simakan berupa cerita. Sangat diharapkan taraf kesukaran cerita baik dari segi isi maupun bahasanya disesuaikan dengan kemampuan anak. Cerita tersebut juga cerita yang actual dan menarik bagi anak. Kemudian guru menyampaikan bahan tersebut secara lisan, baik dengan menceritakan maupun dengan membacakannya. Lalu guru mengajukan pertanyaan sehubungan dengan cerita tersebut.
e.                   Parafrase
Guru mempersiapkan sebuah puisi yang cocok untuk anak. Guru membacakan puisi tersebut. Anak menyimak dan kemudian ditugaskan menceritakan kembali isi puisi tersebut dengan kata-kata tersendiri.
f.                   Merangkum
Guru menyiapkan bahan simakan berupa cerita yang tidak terlalu panjang. Isi dan bahasanya juga disesuaikan dengan kemampuan anak. Setelah guru bercerita anak ditugaskan untuk menceritakan isi cerita tersebut dengan kalimat sendiri.
g.                  Bisik Berantai
Metode ini juga dapat anda gunakan di Taman Kanak-kanak. Guru membisikkan suatu pesan kepada seorang anak. Atau, yang dibisikkan juga bisa berupa tiga kata berurutan sesuai tema tertentu.
h.                  Identifikasi Kata Kunci
Metode identifikasi kata kunci ini sebetulnya lebih cocok diberikan untuk anak usia SD artinya untuk anak yang sudah memiliki pengetahuan tentang struktur kalimat.
Perlu juga diketahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih metode tersebut. Untuk menentukan metode mana yang akan kita gunakan terlebih dahulu guru harus memperhatikan beberapa hal, yaitu apa tujuan yang akan dicapai, situasi dan kondisi kelas, kesesuaian dengan anak, penguasaan atau pengetahuan guru tentang metode tersebut, dan lain-lain.
3.      Program Kegiatan Pengembangan Menyimak
Beberapa contoh program kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan menyimak pada anak TK.
1.                  Tema: Binatang
a.                   Kemampuan atau hasil belajar yang diharapkan:
Menyebutkan berbagai bunyi/suara tertentu.
b.                  Kegiatan:
Menyebutkan bermacam bunyi/suara yang diperdengarkan.
c.                   Metode atau Teknik:
Tanya jawab dan penugasan.
d.                  Alat Peraga atau Media:
1)                    Kaset rekaman suara-suara binatang.
2)                    Gambar-gambar binatang yang mengeluarkan suara.
e.                   Langkah-Langkah Pelaksanaan
1)                  Guru menugaskan anak memejamkan mata dan mendengarkan kaset.
2)                  Anak ditugaskan menyebutkan kembali suara apa yang sudah didengarnya.
3)                  Secara berurutan, misalnya suara kucing, suara anjing, suara bebek atau suara harimau.
4)                  Anak ditugaskan untuk menceritakan apa yang telah didengarnya dan menirukannya. Sewaktu anak menceritakan bisa sambil menunjukkan gambar binatang yang dimaksud.
f.                   Catatan: Bunyi-bunyi yang akan diperdengarkan dalam kegiatan ini bisa divariasikan misalnya dengan bunyi huruf, bunyi pintu ditutup, bunyi buku digeser dan lain-lain.




                                                        
















DAFTAR PUSTAKA
Dhieni, Nurbiana. Metode Pengembangan Bahasa. Universitas Terbuka.
Chaer, Abdul. 2003. Psikolingustik Kajian Teoretik. Jakarta : Rineka Cipta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar