Tujuan-Tujuan Ceklis
Ceklis
dibangun dari suatu kumpulan objektif pembelajaran atau indicator-indikator
perkembangan. Daftar item-item ceklis disediakan bagi penggunaan sebagai
pengantar, berurutan dan berkaitan satu sama lain. Daftar item-item tersebut
kemudian disusun dalam satu format yangmemungkinkan guru-guru dapat menggunakannya untuk berbagai
tujuan melalui pengajarannya. Karena ceklis merupakan representasi dari
kurikulum maka ceklis dapat menjadi acuan bagi asesmen dan evaluasi,
perencanaan pengajaran, pencatatan, komunikasi dengan orang tua tentang apa
saja yang sedang diajarkan dan bagaimana anak-anak mereka mengalami kemajuan.
Penggunaan Ceklis Pada Anak
Prasekolah
Anak-anak sejak dilahirkan hingga usia 8
tahun bergerak dengan cepat melalui tingkatan yang berbeda. Dokter, prolog,
orang tua dan ahli perkembangan ingin memahami dan memonitor perkembangan anak
sevara individu maupun kelompok. Indikator- indikator perkembangan anak untuk
anak pada tingkat dan usia yang berbeda telah dibentuk dan dapat digunakan
untuk memonitor perkembangan. Ketika mengevaluasi perkembangan anak, banyak
tipe professional menggunakan format ceklis perkembangan untuk mengevaluasi
perkembangan dan mencatat hasilnya.
Ceklisperkembangan biasanya dikelompokkan
menjadi kategori-kategori perkembangan: fisik, kognitif, dan social.
Perkembangan fisik dikelompokkan menjadi keterampilan motoric halus dan
kasar.Kognitif atau intelektual mencakup perkembangan bahasa.Beberapa ceklis
memilki kategori perkembangan bahasa yang terpisah dari perkembangan
intelektual.Ceklis perkembangan social dapat dikelompokkan mencakup perkembangn
social dan perkembangan keterampilan social.
Guru prasekolah menggunakan ceklis untuk
mengevaluasi dan mencatat peningkatan dalam perkembangan anak prasekolah.
Peningkatan perkembnagn anak secara individu menjadi kunci penting pada
jenis-jenis pengalaman yang guru dapat nikmati. Contohnya, guru mengamati
keterampilan motorik halus anak. Setelah
anak mampu menggunakan jari-jari untuk menggenggam benda kecil,mungkin dapat
diperkenalkan dengan kegiatan menggunting. Dalam perkembangan bahasa, guru
dapat mengevaluasi kosakata bicara anak dan menggunakan sintaksis atau kalimat
dan memilih cerita terbaik untuk dibacakan kepada anak.
Guru sering menggunakan ceklis untuk
mengamati anak yang masuk ke dalam program prasekolah atau untuk memilih mereka
dari program. Tugas kognitif atau perkembangan biasanya digunakan untuk
mengidentifikasi anak dengan kebutuhan khusus.Karena ceklis ini termasuk perilaku
yang merupakan tahap perkembnagan karakteristik, anak yang tidak memperlihatkan
perilaku ini dapat diarahkan untuk tambahan dan tes skrining (spondex &
saracho, 1994).
Ceklis juga dapat digunakan untuk
mendesign pengalaman pembelajran tingkat prasekolah. Guru meninjau daftar
tujuan pembelajaran yang sesuai untuk kelompok umur anak-anak dan menggunakan
daftar untuk rencana kegiatan pembelajaran di kelas. Ceklis ini dapat digunakan
untuk menilai kemajuan anak dalam belajar dan bertujuan untuk menyimpan catatan
kemajuan dan kebutuhan pengajaran lebih jauh. Ketika berbicara kepada orang tua
tentang program pengajaran, guru dapat mendiskusikan apa yang sedang diajarkan
dan bagaimana anak mereka menjadi berguna melalui pengalaman pembelajran.
Penggunaan Ceklis Pada Anak Usia
Sekolah
penggunaan ceklis untuk anak sekolah
dasar hamper sama dengan penggunaan pada anak prasekolah. Sebenarnya, ceklis
kurikulum dapat diteruskan pengunaannya dari tingkat prasekolah.Ada dua
perbedaan.Pertama, karakteristik perkembangan yang lebih rendah dicatat, dan
sasaran akademik atau kognitif menjadi lebih penting. Kedua, ceklis usia
sekolah menjadi lebih berbeda dalam area pembelajaran. Dimana pada tingkat
prasekolah, guru-guru lebih perhatian dengan perkembangan motoric, bahasa,
social, dan emosiaonal, serta kognitif anak, namun pada tingkat sekolah dasar,
aspek kurikulum menjadi lebih penting. Dengan ceklis tingkat dasar,
sasaran-sasaran lebih mudah dikelompokkan dalam matematika,seni, bahasa, sains,
studi social, dan pendidikan jasmani.
diagnosis dan kekuatan dan kelemahan
pembelajaran dalam sasaran kurikulum menjadi lebih penting dalam tingkat dasar,
dan asesmen terhadap peningkatan dalam pembelajaran menjadi lebih tepat dan
terbagi. Sasaran ceklis dapat ditujukkan pada kartu laporan sebagai format untuk
melaporkan pencapaian pada orang tua. Demikian juga item-item ceklis mungkin
mewakili pencapaian sasaran tes, sasaran pernyataan mandate, sasaran buku teks,
dan sasaran yang diseleksi secara lokal.
Penggunaan
ceklis untuk menilai anak dengan keterlambatan perkembangan
ceklis dapat digunakan pada anak
yang memiliki keterlambatan perkembnagan dan yang dilayani dalam program
khusus. Ceklis dapat dibagi ke dalam system assesmen terpadu yang memiliki
tujuan ganda mencakup assesmen berkelanjutan dan peningkatan
perkembangan.Komponen-komponen seperti sebuah system yang mencakup mengikuti
pertumbuhan dan perkembangan anak melalui asesmen berjalan, mendokumentasikan
dan memonitoring pertumbuhan anak untuk pengasuh dan staf profesioanal lainnya,
dan menyediakan sebuah struktur untuk keluarga agar membangun dan memonitoring
perkembangan anak-anak mereka.Ceklis dalam konteks ini digunakan dengan
portofolio keluarga, garis panduan perkembangan dan ceklis, dan laporan ringkas
kemajuan anak (meisels, 1996).
Bagaimana merancang dan menggunakan
ceklis
Ceklis
perkembangan dan objektif pengajar telah digunakan dalam pendidikan selama
beberapa decade. Ketika pendidikan dan ahli anak usia dini bekerja dengan kelas
awal dan program lainnya yang bertujuan untuk memperbaiki pendidikan bagi para
pelajar tertentu, mereka mengembangkan objektif-objektif pendidikan untuk
membangun kerangka kerja pembelajaran yang harus dialami anak. Seri membaca
didesain untuk tingkat sekolah dasr mencakup lingkungan keterampilan, dan
banyak sekolah yang memiliki sejumlah objektif untuk setiap mata pelajaran atau
level kelas. Ceklis perkembangan prasekolah dan ceklis kurikulum untuk level
tingkat sekolah dasar digunakan dengan cara dan tujuan yang sama, bagaimana,
ceklis perkembangan dilengkapi dengan dimensi perkembangan pada
objektif-objektif kurikulum. Karena level perkembangan anak usi dini merupakan
suatu factor penting di dalam menentukan jenis-jenis pengalaman yang akan
digunakan guru, maka diskusi tujuan-tujuan ceklis meliputi implikasi-implikasi
perkembangan anak selama tahun-tahun masa kanak-kanak awal. Tujuan-tujuan
tersebut meliputi :
1. Untuk
memahami perkembangan
2. Untuk
menyediakan suatu kerangka kerja pengembangan kurikulum
3. Untuk
menilai dan mengevaluasi perkembangan dan pembelajaran
a.
Ceklis
sebagai petunjuk memahami perkembangan.
Semua ceklis
perekaembangan diorganisir untuk mendiskripsikan area-area pertumbuhan yang
berbeda-beda, meliputi perkembangan sosial, motor, dan kognitif.
Item-item ceklis pada
setiap area dan umur atau level perkembangan mengidikasikan bagaimana anak
mengalami kemajuan melalui pengalaman dan kematangan.
b.
Ceklis
sebagai paduan dalam mengembangkan kurikulum.
Karena ceklis
perkembangan mendiskripsikan semua faset dalam perkembangan maka ceklis dapat
menjadi paduan dalam merencanakan pengalaman-pengalaman belajar bagi anak usia
dini. Guru-guru dan pengasuh yang mempelajari objektif tentang ceklis memiliki
paduan aktivitas-aktivitas pembelajaran yang akan disesuaikan dengan kebutuhan
anak-anak mereka. Ceklis perkembangan membantu guru-guru dan pengasuh
merencanakan keseimbangan aktivitas-aktivitas.Guru-guru prasekolah berada
diantara penekanan tentang “dasar” dan pengejaran yang disesuaikan dengan
perkembangan yang menyadari bahwa anak-anak belajar melalui pembelajaran aktif
yang berbasis interaksi dengan benda-benda konkrit.Pencantuman pengalaman
perkembangan membantu guru dalam mencari keseimbangan yang terbaik bagi
perkembangan anak-anak.
c.
Ceklis
sebagai panduan dalam menilai pembelajaran dan perkembangan.
Memiliki informasi tentang
bagaimana anak-anak berkembang dan belajar merupakan suatu syarat penting dalam
suatu program masa kanak-kanak awal.Guru-guru harus mengetahui bagaimana
perkembangan dan pembelajaran anak-anak mengalami kemajuan dan hendaknya
didiskusikan kepada orang tua, guru-guru yang lainnya, dan anggota-anggota staf
sekolah yang mungkin mengajar anak.Karean ceklis mengkaver semua jenis-jenis
perkembangan, maka ceklis memungkinkan guru-guru melacak perkembangan anak baik
secara individual maupun kelompok.Guru-guru yang menggunakan ceklis
perkembangan dapat menilai, mengevaluasi, dan melalui cacatan kemajuan
anak-anak mungkin mereka lebih memahami setiap anak di dalam kelas disbanding
sebelumnya.
Mengevaluasi dan menilai dengan
menggunakan ceklis
Objektif-objektif
kurikulum yang digunakan untuk merancang pengalaman-pengalaman pembelajaran
dapat juga digunakan untuk menilai kinerja anak dalam hubungan dengan objektif
tersebut.Setelah serangkaian aktivitas digunakan untuk memperoleh peluang-peluang
bekerja dengan konsep-konsep atau keterampilan-keterampilan baru, anak-anak
dinilai untuk menentukan bagaimana keberhasilan mereka di dalam belajar
keterampilan atau informasi baru. Evaluasi dapt dilengkapi dengan pengamatan,
selama proses aktivitas belajar maupun melalui tugas-tugas penilaian yang lebih
spesifik.
Mengevaluasi objektif-objektif
ceklis dengan observasi.
Mengobservasi
anak-anak usia dini merupakan metode yang sangat berguna dalam memahami. Karena
anak-anak dalam program-program masa kanak-kanak awal membutuhkan
pendengar-pendengar ang aktif, kemajuan anak-anak maka sebaiknya penilaian
dengan memperhatikan perilaku mereka ketimbang menggunakan tes. Demikian juga
bila guru tertarik mengevaluasi perkembangan sosial maka guru akan mengamati
anak-anak bermain (di luar kelas) untuk menentukan apakah mereka menunjukkan
perilaku secara sosial atau permainan atau bermain bareng atau apakah anak-anak
secara individual bermain secara kooperatif sebagai bagian dari suatu kelompok.
Mengobservasi objektif ceklis
melalui aktivitas-aktivitas belajar.
Beberapa
objektif tidak bisa dinilai hanya dengan observasi.Objekti-objektif dalam area
kognitif seperti matematika memerlukan suatu aktivitas pembelajaran yang
spesifik selama evaluasi. Guru mencatat anak-anak mendemostrasikan pemahaman
tentang konsep atau menguasai keterampilan selama pelajaran berlangsung.
Menilai objektif-objetif ceklis
dengan tugas-tugas yang spesifik.
Pada
pemulaan atau akhir tahun, guru guru ingin melakukan satu asesmen yang sistematis.
Guru akan menilai serangkaian objektif yang dapat dinilai pada suatu dan
memikirkan tugas-tugas atau aktivitas yang akan dilakukan terhadap anak secara
individu maupun kelompok. Asesmen tugas atas dasar progress anak-anak yang
telah ada akan diubah di antara kelompok-kelompok mereka. Beberapa anak akan
menampilkan sebuah aktifitas kelompok, yang lainnya akan melengkapinya dengan
set aktivitas yang berbeda, terkait dengan perbedaan objektifnya.
Langkah-langkah mendesain ceklis
Sebuah
ceklis adalah suatu garis panduan atau kerangka kerja perkembangan dan
kurikulum. Bila merancang sebuah ceklis, pengembangpertama menentukan
kategori-kategori utama yang akan dicantumkan. Kemudian mengikuti empat
langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Identifikasi
keterampilan-keterampilan yang harus dicantumkan
Guru mempelajari
kategori ceklis dan menentukan objektif-objektif spesifik atau
keterampilan-keterampilan yang akan dinilai.perkembangan yang mantap guru
menyesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhannya.
2.
Memisahkan
daftar dari perilaku-perilaku target
Bila sebuah serial atau
perilaku atau item-item disertakan dalam sebuah objektif,maka perilaku-perilaku
target harus disusun secara terpisah sehingga perilaku target tersebut dapat
dicatat secara terpisah (irwin & bushnell,1980).
3.
Pengaturan
ceklis secara berurutan
Ceklis harus diatur
secara berangkai.item-item ceklis harus disusun secara teratur dari segi
kesukaran atau kekomplekan. Jika ceklis diurutkan secara benar maka susunan
dari segi kesulitan akan terlihat.
4.
Pencatatan
Sebuah sistem pencatatan harus
difikirkan.karena sebuah ceklis mengindikasikan objektif-objektif perkembangan
kurikulum tentang perkembangan, maka
hendaknya ada satu cara mencatat status item-item tersebut.
Keunggulan dan kelemahan
menggunakan ceklis
1.
Keunggulan
Ceklis mudah
digunakan.Karena ceklis membutuhkan sedikit intruksi atau sedikit latihan, maka
guru dapat dengan cepat belajar menggunakannya. Tidak seperti tes standar,
ceklis dapat digunakan kapan saja evaluasi diperlukan.perilaku dapat dicatat sewaktu-waktu,
ceklis selalu ditangan, kapan saja guru memiliki informasi baru, ia
dapatmengupdate catatan.
2. Kelemahan
Ceklis
membutuhkan waktu untuk menggunakannya.
Terutama bila guru-guru baru saja menggunakan ceklis, mereka melaporkan bahwa
ketika mereka sedang menyimpan catatan tentang ceklis akan menggurangi waktu
mereka dengan anak-anak .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar