BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sebagai
seorang guru PAUD, sudah seharusnya kita memiliki ilmu pengetahuan yang cukup
untuk mengajar anak usia dini. Anak usia dini merupakan masa awal dimana mereka
memiliki sejumlah potensi yang harus dikembangkan sebagaimana mestinya agar
mereka dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang berguna di masa
mendatang. Salah satu potensi yang harus mereka kembangkan diantaranya adalah
kemampuan berbahasa. Karena anak dapat berkomunikasi melalui bahasa, bak itu bahasa
verbal maupun nonverbal. Dalam makalah ini kita akan membahas tentang cara
mengembangkan bahasa anak melalui beberapa metode yaitu metode bercakap-cakap,
Tanya jawab, bermain peran dan sosiodrama.
B. Masalah
Dalam
makalah ini kita akan mmbahas masalah tentang apa sajakah pengertian, fungsi,
ketentuan, langkah-langkah penerapan, contoh pelaksanaan, dan implementasi
metode bercakap-cakap, Tanya jawab, bermain peran dan sosiodrama.
C.
Tujuan
Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kulia Pengembangan
Bahasa AUD. Selain itu makalah ini juga dapat kita manfaatkan untuk menambah
ilmu kita sebagai calon guru untuk mengetahui bagaimana cara mengembangkan
kemampuan berbahasa anak usia dini dan dapat pula djadikan referensi untuk
melakukan penelitian terhadap pengembangan bahasa anak usia dini.
D.
Manfaat
Manfaat
yang bisa diperoleh dari makalah ini adalah :
Sebagai
bahan peningkatan dalam pembelajaran bagi kita semua.
BAB II
ISI
A.
METODE
BERCAKAP-CAKAP DAN TANYA JAWAB
Materi kegiatan belajar 1 berikut ini akan
menguraikan tentang metode bercakap-cakap dan Tanya jawab yang dapat digunakan
untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak taman kanak-kanak. Kemampuan yang
diharapkan dapat anda kuasai setelah memperlajari kegiatan belajar 1 ini
adalah:
1.
Menjelaskan tentang metode
bercakap-cakap dan metode Tanya jawab untuk pengembangan anak taman
kanak-kanak;
2.
Member contoh penggunaan metode
bercakap-cakap dan metode Tanya jawab untuk pengembangan bahasa anak taman
kanak-kanak
3.
Menerapkan metode bercakap-cakap dan
metode Tanya jawab untuk pengembangan bahasa anak taman kanak-kanak berdasarkan
dari petunjuk dan contoh yang diberikan modul ini.
Bercakap-cakap adalah ciri khas manusia.
Fetjhof Schoun, seorang filsuf yang sangat dihormati mengatakan bahwa salah
satu kecerdasar yang khas manusiawi adalah kemampuan manusia bercakap-cakap
dalam bentuk bahasa. Kemampuan manusia dalam bercakap-cakap dalam bentuk bahasa
tentunya terjadi interaksi 2 orang atau lebih yang saling menanggapi dan
terjadilah Tanya jawab (Suharsono, 2003:219).
1. METODE
BERCAKAP-CAKAP
·
Pengertian
Metode bercakap-cakap
dalam mengembangkan pembelajaran bahasa di taman kanak-kanak sering disamakan
dengan metode Tanya jawab, padahal ada perbedaan di antara keduanya yaitu: pada
metode bercakap-cakap interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik, atau
antara anak dengan anak bersifat
menyenangkan berupa dialog yang tidak kaku. Topik percakapan dapat bebas
ataupun ditentukan. Dalam percakapan tersebut, guru bertindak sebagai
fasilitator, artinya guru lebih banyak memotivasi anak dengan harapan anak
lebih aktif dalam mengemukakan pendapatnya atau mengekpresikan secara lisan.
Sedangkan pada metode Tanya jawab, interaksi antara guru dan anak didik, atau
antara anak dengan anak bersifat kaku, karena sudah terikat pada pokok bahasan.
Dialog terjadi karena ada yang harus ditanyakan dan ada yang menjawab dengan
benar.
Lebih jauh Dra.
Moeslikhaton R. MPd (1999:92) menuliskan bahwa bercakap-cakap dapat berarti
komunikasi lisan antara anak dan guru atau antara anak dengan anak melalui
kegiatan monolog dan dialog. Kegiatan monolog dilaksanakan di kelas dengan cara
anak berdiri dan berbicara di depan kelas atau di tempat duduknya,
mengungkapkan segala sesuatu yang diketahui, dimiliki dan dialami, atau
menyatakan perasaan tentang sesuatu yang memberikan pengalaman yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan, atau menyetakan keinginan untuk memiliki
atau bertindak sesuatu. Kegiatan dialog berbentuk percakapan yang dilakukan dua
orang atau lebih yang masing-masing mendapat kesempatan untuk berbicara secara
bergantian.
Sedangkan menurut
Hilderbrand, (1986:297) pada buku Metode pengajaran di TK karangan Dra.
Moeslichatoen R, MPd (1999:26) bercakap-cakap berarti saling mengomunikasikan
pikiran dan perasaan secara verbal atau mewujudkan kemampuan bahasa reseptip
dan ekspresif. Lain pula menurut Gordin & Browne 1985:314 pada buku yang
sama dikatakan bahwa bercakap-cakap dapat pula diartikan sebagai dialog atau
sebagai perwujudan bahasa reseptif dan ekspresif dalam suatu situasi.
Penguasaan bahasa
reseptif adalah semakin banyak kata-kata yang baru dikuasai oleh anak yang
diperoleh dari kegiatan bercakap-cakap. Dan penguasaan berbahasa ekpresif
adalah semakin seringnya anak menyatakan keinginan, kebutuhan, pikiran, dan
perasaan kepada orang lain secara lisan.
Moeslichaton melanjutkan
bercakap-cakap merupakan salah satu bentuk komunikasi antar pribadi.
Berkomunikasi merupakan proses dua arah. Untuk terjadinya komunikasi dalam
percakapan diperlukan keterampilan mendengar dan keterampilan berbicara. Untuk
bercakap-cakap secara efektif, belajar mendengarkan dan belajar berbicara sama
pentingnya. Sebagai pendengar dalam berkomunikasi antar pribadi sedikitnya ada
tiga hal yang harus dilakukan, yaitu:
a. Mengukur
pemahaman yang didengarnya secara pasti
b. Bila
mengetahui bahwa pesan yang disampaikan itu tidak jelas, ia dapat
memberitahukan kepada si pembicara.
c. Ia
dapat menentukan informasi tambahan yang dibutuhkan agar dapat menerima pesan
tersebut.
Selanjutnya,
pengertian metode bercakap-cakap dari Depdikbud (1998:22) adalah suatu cara penyampaian
bahan pengembangan yang dilaksanakan melalui bercakap-cakap dalam bentuk Tanya
jawab antara anak dengan guru atau anak dengan anak.
Kesimpulannya,
pengertian metode bercakap-cakap adalah suatu cara penyampaian bahan
pengembangan bahasa yang dilaksanakan melalui bercakap-cakap dalam bentuk Tanya
jawab antara anak dengan guru atau anak dengan anak, yang dikomunikasikan
secara lisan dan merupakan salah satu bentuk komunikasi antar pribadi, dimana
satu dengan yang lainnya saling mewujudkan bahasa yang reseptif dan ekspresif
dalam suatu dialog yang terjadi dalam suatu situasi.
·
Manfaat Metode bercakap-cakap
Dra
Moeslichatun (199:95) menyatakan bahwa metode bercakap-cakap mempunyai manfaat:
·
Meningkatkan keberanian anak untuk
mengaktualisasikan diri dengan menggunakan kemampuan berbahasa secara
ekspresif, menyatakan pendapat, menyatakan perasaan, menyatakan keinginan, dan
kebutuhan secara lisan.
·
Meningkatkan keberanian anak untuk
menyatakan secara lisan apa yang harus dilakukan oleh diri sendiri dan anak lain.
·
Meningkatkan keberanian anak untuk
mengadakan hubungan dengan anak lain atau dengan gurunya agar terjalin hubungan
social yang menyenangkan.
·
Dengan seringnya anak mendapat
kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya, perasaannya, dan keinginannya maka hal
ini akan semakin meningkatkan kemampuan anak membangun jati dirinya.
·
Dengan seringnya kegiatan bercakap-cakap
diadakan, semakin banyak informasi baru yang diperoleh anak yang bersumber dari
guru atau anak lain. Penyebaran informasi dapat memperluas pengetahuan dan
wawasan anak tentang tujuan dan tema yang ditetapkan guru.
Selanjutnya Moeslichatun menyatakan
makna penting bagi perkembangan anak taman kanak-kanak karena bercakap-cakap
dapat:
·
Meningkatkan keterampilan berkomunikasi
dengan orang lain
·
Meningkatkan keterampilan dalam
melakukan kegiatan bersama
·
Meningkatkan keterampilan menyatakan
perasaan, serta menyatakan gagasan pendapat secara verbal
·
Membantu perkembangan dimensi social,
emosi dan kognitif, terutama berbahasa.
·
Tujuan Metode bercakap-cakap
Dengan
mengunakan metode bercakap-cakap tujuan pengembangan bahasa yang ingin dicapai
antara lain:
·
Mengembangkan kecakapan dan keberanian
anak dalam menyampaikan pendapatnya kepada siapapun.
·
Memberi kesempatan kepada anak untuk
berekpresi secara lisan
·
Memperbaiki ucapan dan lafal anak
·
Menambah perbendaharaan/kosa kata
·
Melatih daya tangkap anak
·
Melatih daya piker dan fantasi anak
·
Menambah pengetahuan dan pengalaman anak
didik
·
Memberikan kesenangan kepada anak
·
Merangsang anak untuk belajar membaca
dan menulis.
Tujuan tersebut sesuai dengan pendapat
Moeslichatun. Perkembangan bahasa yang dapat dikembangkan dengan metode ini
adalah kemampuan menangkap makna bicara orang lain dan kemampuan menanggapi
pembicaraan orang lain secara lisan.
·
Kelebihan dan kelemahan metode
bercakap-cakap
Kelebihannya:
·
Anak mendapat kesempatan untuk
mengemukakan ide-ide dan pendapatnya
·
Anak mendapat kesempatan untuk
menyumbangkan gagasannya
·
Hasil belajar dengan metode
bercakap-cakap bersifat fungsional karena topic/tema yang menjadi bahan
percakapan dalam keseharian dan di lingkungan anak.
·
Mengembangkan cara berpikir kritis dan
sikap hormat atau menghargai pendapat orang lain.
·
Anak mendapat kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan belajarnya pada taraf yang lebih tinggi.
Kelemahannya:
·
Membutuhkan waktu yang cukup lama
·
Memerlukan ketajaman dalam menangkap
inti pembicaraan
·
Dalam prakteknya, percakapan akan selalu
didominasi oleh beberapa orang saja.
·
Implementasi metode bercakap-cakap pada
pengembangan bahasa garis-garis besar program kegiatan belajar taman
kanak-kanak 1994
Agar
anda dapat mengetahui kemampuan yang diharapkan dapat dicapai anak saat
menggunakan metode bercakap-cakap di taman kanak-kanak, anda dapat melihat pada
matrik di bawah ini.
No
kode
|
Kemampuan
yang diharapkan dicapai
|
Kelompok
|
|
|
A
|
B
|
|||
1
3
4
8.A/12
B
9.A/14
B
13/B
13/A
17.B
14.B
18.A
15/B
16.B
|
Menirukan
kembali 2 s/d 4 urutan angka, urutan kata
Menggunakan
dan dapat menjawab pertanyaan apa, mengapa, dimana, berapa, dan bagaimana
secara sederhana
Berbicara
lancar dengan kalimat sederhana
Memberikan
keterangan/informasi tentang sesuatu hal
Mengurutkan
dan menceritakan isi gambar seri
Member
batasan beberapa kata benda
Menyebut
nama, benda, binatang, tanaman yang mempunyai warna, bentuk, atau menurut
cirri-ciri/sifat tertentu sebanyak-banyaknya
Mengurutkan
dan menceritakan gambar seri
Menggunakan
kata ganti aku
Melengkapi
kalimat sederhana yang sudah dimulai guru
Menyebutkan
sebanyak-banyaknya kegunaan dari satu benda
|
|
|
|
·
Bentuk-bentuk metode bercakap-cakap
Ada
tiga bentuk penggunaan metode bercakap-cakap dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran pengembangan bahasa di Taman kanak-kanak, yaitu:
·
Bercakap-cakap bebas
·
Bercakap-cakap menurut pokok bahasan
·
Bercakap-cakap dengan menggunakan gambar
seri
Berikut adalah uraian bentuk metode
bercakap-cakap tersebut satu persatu
1. Bercakap-cakap
bebas
Bercakap-cakap bebas adalah suatu bentuk
kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru dengan seorang anak atau sekelompok
anak taman kanak-kanak dalam membahas berbagai topic yang berkaitan dengan
pembelajaran di taman kanak-kanak.
Pada kegiatan bercakap-cakap bebas ini
anda tidak perlu menentukan topic pembahasan, walau sedapat mungkin dikaitkan
dengan tema. Peran anda di sini adalah sebagai membimbing supaya percakapan
tidak kacau dan dapat memotivasi anak, maupun memberikan kesempatan
sebanyak-banyaknya kepada anak untuk berekpresi berbicara secara bebas. Upaya
ini merupakan cara pengungkapan apa yang ada dalam pemikirannya saat itu.
Tentunya pemikiran anak saat itu ada yang sama, adapula yang berbeda, dengan
tahap perkembangan dan pengalamannya. Kegiatan ini dimaksudkan mengembangkan
potensi dan kreativitas anak untuk berekpresi melalui bahasa.
Brunner (dalam. Tampubolon 1991:13)
berpendapat bahwa “bahasa adalah pendorong utama bagi perkembangan pikiran,
terutama dalam masa pra sekolah. Namun, sebelum bahasa memainkan peranan,
pikiran anak hendaklah terlebih dahulu memperoleh pengalaman-pengalaman dari
lingkungan. Pengalaman-pengalaman ini memungkinkan bahasa berkembang dengan
baik. Dengan demikian perkembangan bahasa dan pikiran pada dasarnya adalah
saling mendukung”.
Pada kegiatan bercakap-cakap bebas
biasanya setiap anak ingin mengungkapkan sebaga apa yang ada dalam hati dan
pikirannya. Dalam hal ini anda harus bijak menyikapinya. Setiap komentar
terhadap kata, intonasi suara, gaya bahasa, ekpresi dan ungkapan anak yang
salah maka guru dapat membantu memperbaikinya dengan tidak menyalahkan anak
secara berlebihan yang akan berdampak psikologis pada diri anak. Begitu pun
apabila anak bertanya hendaknya guru dapat menjawabnya dengan bahasa yang baik
dan menyenangkan anak dan dapat membuka pertanyaan atau komentar anak lainnya,
sehingga anak merasa puas telah diperhatikan dengan baik.
Dalam kegiatan bercakap-cakap bebas ini
guru tidak boleh membedakan anak satu dengan lainnya dalam memberi kesempatan
anak untuk perberan aktif pada kegiatan percakapan tersebut. Semua anak
mendapat perhatian yang cukup, sehingga anak merasa puas dan senang dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut.
Apabila ditemukan anak yang pasif tidak
melakukan kegiatan percakapan, maka anda sebagai guru, dengan dibantu oleh anak
didik lainnya, mencoba untuk memberikan motivasi pada anak tersebut, sehingga
anak tersebut dapat aktif dalam percakapan.
Sesuai dengan prinsip belajar sambil
bermain dan bermain sambil belajar seperi pada konsep pembelajaran aktif
kreatif efektif dan menyenangkan, maka kegiatan pembelajaran dengan metode
bercakap-cakap ini harus dapat menyenangkan anak. Kegiatan tidak harus selalu
di dalam kelas, dapat pula dilaksanakan di luar kelas. Begitupun anak tidak
selalu duduk di kursi, dapat pula anak duduk di atas tikar atau karpet dengan
situasi yang nyaman dan tertib.
Agar anda dapat melaksanakan kegiatan
metode bercakap-cakap pada pengembangan bahasa di taman kanak-kanak, maka
berikut ini ada langkah-langkah yang dapat membimbing anda, dan dapat anda
kembangkan sesuai dengan situasi maupun kondisi pada saat kegiatan percakapan
berlangsung. Langkah-langkah pelaksanaan percakapan tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Cobalah
anda mengkondisikan anak-anak untuk dapat duduk dengan nyaman dan tertib, yang
penting anak dapat melihat anda dan anak lainnya.
2) Mulailah
anda mengajukan pertanyaan yang dapat merangsang anak untuk bercakap-cakap.
3) Anak
mulai melaksanakan percakapan dengan anda.
4) Anda
memberi kesempatan, agar anak dapat menceritakan tentang kejadian di sekitarnya
sesuai dengan pertanyaan anda.
5) Apabila
anda menemukan anak yang belum dapat mengucapkan kalimat dengan baik dan benar
(kalimat sederhana), anda hendaknya berusaha memperbaiki secara bijaksana dan
bagi yang pasif diberi dorongan atau motivasi.
6) Anda
dapat melakukan evaluasi dari kegiatan percakapan tersebut.
Selanjutnya, coba anda latihan kegiatan
bercakap-cakap bebas ini dengan mengikuti langkah-langkah yang telah ditetapkan
di atas.
1) Kemampuan
yang diharapkan dicapai:
Berbicara lancar dengan
kalimat sederhana (bahasa 4 kelompok A dan B)
2) Alat
3) Contoh
kegioatan bercakap-cakap bebas
Guru : Selamat pagi anak-anak . . . .
Anak : Pagi Bu guru. . . .
Guru : Senang anak-anak hari ini?
Anak : Senang bu guru . . . .
Guru : anak-anak seminggu anak-anak
liburan, bagaimana senang
tidak?
Anak : Senang . . . . .
Guru : Wah, asyik sekali, bu guru juga
senang, anak-anak pergi
kemana saja
Windi : Aku kerumah nenek Bu!
Guru : Di mana Windi?
Windi : Rumah Nenek di Bogor.
Guru : Pasti menyenangkan ya, nah,
siapa lagi yang rumah
neneknya di Bogor?
Ardi :
Aku, rumah nenekku juga di Bogor, aku senang sih, tapi
sedih juga, karena nenekku sakit . . . .
Guru : Ooo.. kasihan ya, sekarang
bagaimana, sudah sembuh
belum Ardi?
Ardi : Sudah bu guru
Guru : Syukurlah, kita doakan ya
anak-anak supaya neneknya Ardi
sehat selalu
Faisal : Bu guru, aku juga liburan ke
Bogor, aku pergi ke Kebun
Raya
Guru : Ada apa saja di kebun Raya,
Faisal
Faisal : Banyak pohon-pohon, ada danau,
ada istana dan ada
rusanya
Guru : Faisal takut tidak dengan
rusanya?
Faisal : Tidak bu guru.
Guru : Faisal pemberani ya, siapa lagi
yang pemberani?
Dwika : Aku berani bu guru, aku juga
pernah ke kebun raya di
Bogor, aku di foto dekat rusa
Guru : Wah, pasti fotonya bagus ya . .
. bagaimana gaya Dwika di
foto?
Dwika : Begini bu guru
(Dwikapun bergaya)
Guru :
Hahaha tepuk tangan anak-anak untuk gayanya Dwika,
besok fotonya di bawa ya, ibu guru dan
teman-temanmu
mau lihat
Dwika : Iya bu guru.
Guru : Hemh. . . Dimas Liburannya
kemana?
Dimas : Ku tida kemana-mana bu
guru, aku di rumah saja bermain-
main bersama adik, karena adikku masih bayi
Guru : Oh, ya . . . Dimas anak baik,
tapi Dimas senangkan?
Dimas : Senang Bu guru.
Selanjutnya kegiatan percakapan terus
berlangsung, pada batas waktu yang ditentukan dan semua anak merasa senang dan
puas, selanjutnya guru mengadakan evaluasi dengan beberapa pertanyaan untuk
semua anak, misalnya:
1) Rumah
nenek siapa yang di Bogor?
2) Siapa
yang tadi pergi ke Kebun Raya?
3) Ada
apa di Kebun Raya?
4) Dekat
binatang apakah Dwika di foto?
5) Siapa
yang liburannya menemani adiknya?
Anda pun menutup percakapan tersebut,
nah anak-anak, selesai sudah kita bercakap-cakap, senang anak-anak?
Terimakasih, nanti kita bercakap-cakap kembali ya . . . . ayo kita bernyanyi
lagu yang gembira di sini senang di sana senang. Anak dan guru pun bernyanyi
bersama dengan riangnya.
2. Bercakap-Cakap
Menurut Pokok Bahasan
Bercakap-cakap menurut pokok bahasan adalah kegiatan
percakapan antara guru dengan anak didik, dengan pokok bahasan yang telah
ditetapkan . Pokok bahasan yang menjadi topik percakapan disesuaikan dengan
tema pembelajaran yang dipilih baik untuk kelompok A maupun untuk kelompok B.
Misalnya tentang kendaraan, tanaman, binatang atau situasi lingkungan
sekitarnya, yang dekat dengan lingkungan kehidupan sehari-hari anak
Kegiatan bercakap-cakap menurut pokok bahasan ini
dimaksudkan untuk memberikan pengertian tentang suatu pokok bahasan. Agar anak
dapat mengungkapkan pendapatnya terhadap sesuatu objek berdasarkan pengamatan
indranya maupun pengalamannya.
Dengan demikian jika memungkinkan dapat menggunakan
alat peraga sebagai pendukung kegiatan percakapan menurut pokok bahasan ini. Menurut
Bruner, (dalam Tampubolon, 1991:12) “peranan bahasa berlangsung dalam dua hal. Pertama , dalam perkembangan bahasa itu sendiri
anak menguasai strategi yang di dapat membantu perkembangan pikiran. Strategi
dimaksud dikuasai melalui kaidah-kaidah bahasa yang diperoleh secara bertahap.
Kedua, bahasa memungkinkan anak berpikir abstrak dan konstruktif.”
Maka, dalam mengembangkan kemampuan berbahasanya
anak memiliki cara-cara tersendiri sesuai dengan tahapan perkembangannya, dalam
menanggapi suatu pokok bahasan yang sedang dipercakapkan. Sehingga anak secara
bertahap anak dapat berpikir abstrak dan konstruktif. Dalam hal ini guru
hendaknya memperhatikan perbedaan kemampuan bahasa anak per individu maupun
kelompok.
Pada kegiatan bercakap-cakap menurut pokok bahasan
ini (Depdikbud, 98: 24)spontanitas anak perlu di hargai . Tetapi hendaknya guru
selalu menjaga jangan sampai pembicaraan menyimpang dari tujuannya. Sebagai
contoh, bila tema keluarga yang menjadi pokok bahasan maka pembicaraan berkisar
tentang anggota keluarga, tugas keluarga serta rasa kasih sayang dalam
keluarga.
Sebelum Anda memulai latihan bercakap-cakap menurut
pokok bahasan ini, ada baiknya Anda memperhatikan langkah-langkahnya di bawah
ini:
a. Anda
sebaiknya menyiapkan media atau alat peraga yang disesuaikan dengan pokok
bahasan sebagai topik percakapan.
b. Dengan nyanyian atau permainan anda
mengkondisikan anak-anak untuk dapat duduk dengan nyaman dan tertib. yang
penting anak dapat melihat Anda dan anak lainnya.
c. Anda
membicarakan alat peraga yang telah di
siapkan.
d. Anda
dapat merangsang percakapan anak dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan pokok bahasan.
e. Anak
mulai melaksanakan percakapan dengan Anda
f. Anda
memberi kesempatan pada anak untuk menjawab pertanyaan dengan kalimat
sederhana.
g. Apabila
Anda menemukan anak yang belum dapat mengucapkan dengan baik dan benar (kalimat
sederhana), guru hendaknya berusaha memperbaiki secara bijaksana dan bagi yang
pasif diberi dorongan atau motivasi
h. Setelah
kegiatan percakapan selesai Anda dapat menyimpulkan topic yang baru saja di
percakapkan.
i.
Anda dapat melakukan evaluasi dari
kegiatan percakapan tersebut.
Nah, coba
Anda lakukan latihan bercakap-cakap menurut pokok bahasan di bawah ini dengan
memperhatikan langkah-langkah kegiatan tersebut di atas
1. Contoh
kegiatan bercakap-cakap menurut pokok bahasan
Kemampuan yang diharapkan dicapai:
Bahasa
(4) Bicara lancar dengan kalimat sederhana.
2.
Alat peraga:
Gambar dan mainan macam-macam kendaraan di
darat. Sepeda anak yang sebenarnya.
3.
Pembahasannya:
Materi percakapan bisa didapat dari
tema/subtema untuk mencapai kemampuan seperti Bercakap-cakap tentang “Sepeda”.
4.
Contoh percakapan:
Guru :Selamat pagi anak-anak?
Anak
2 :Selamat pagi
Ibu.
Guru :Apa kabar?
Anak
2 :Baik bu.
Guru :Anak-anak, siapa yang suka
jalan-jalan?
Anak
2 :Aku bu guru, aku
juga….
Guru :Nah, bagaimana keadaan di jalan raya?
Anak
2 :Ramai bu guru!
Guru :Ada apa saja….
Agung :Ada orang , toko- toko
Guru :Ada apa lagi…………………..
Rrezqi :Ada mobil, motor, bis, truk.
Guru :Bagus, kendaraan apa lagi.
Fauzan :Kereta api …bajay…sepeda.
Laura :Delman juga ada bu guru.
Guru :Pintar
semuanya, nah, coba gambar di papan tulis ini, (guru menempel gambar macam-macam kendaraan di darat di
papan tulis) dan coba lihat mainan di atas meja ini. (Ada mainan macam-macam
kendaraan di darat di atas meja bu guru), dan ini sepeda roda dua.
Anak 2 :Wah, bagus sekali….ada macam-macam kendaraan….
Guru : Nah, anak- anak ini adalah macam-
macam kendaraan yang ada di darat, yang setiap hari dapat anak- anak dapat
lihat di jalan raya, sekarang apa yang sedang ibu guru pegang (bu guru memegang
sepeda anak)
Guru : Fauzan ini kendaraan apa ?
Fauzan : Sepeda
Guru : Coba ulangi, jawab dengan baik,
ini sepeda,
Fauzan : Ini sepeda,
Guru : Pintar, berapa roda sepeda di
gambar ini, Agung ?
Agung : Dua bu guru (jawaban yang diharapkan
roda sepeda ada dua)
Guru : Roda sepedanya berbentuk apa
Laura ?
Laura : Lingkaran ( jawaban yang
diinginkan roda sepeda berbentuk lingkaran)
Guru : Adit, apa warna sepeda yang ibu
pegang ?
Adit : Biru bu ( jawaban yang diharapkan
sepeda berwarna biru)
Dan seterusnya pembahasan dapat
berkembang kepada objek sepeda secara keseluruhan, sehingga anak benar- benar
mengenal sepeda anak yang dijadikan media pmbelajaran dalam percakapan
tersebut.
5. Evaluasi
: Dalam kegiatan evaluasi anda dapat
menanyakan semua pertanyaan kepada semua anak, dan membimbing anak- anak untuk
memberikan jawaban yang baik dan benar.
3.
Bercakap- cakap berdasarkan gambar seri
Kegiatan bercakap- cakap berdasarkan
gambar seri adalah suatu kegiatan percakapan yang dilakukan guru kepada anak TK
dengan bantuan buku bergambar yang critanya berseri. Biasanya terdiri dari 4
seri. Gambar seri 1 sampai dengan ke 4 tersebut saling berkaitan dan merupakan
rangkaian sebuah cerita atau sebuah informasi.isi buku gambar seri tersebut
adalah pokok bahasan dalam bercakap- cakap dengan menggunakan gambar seri.
Bercakap- cakap dengan gambar seri
memiliki tujuan secara khusus (Depdikbud, 1998:25) ialah memupuk kesanggupan meletakkan
antara tanggapan- tanggapan dan menarik kesimpulan.
Ketentuan gambar seri yang dipergunakan
harus memenuhi persyaratan antara lain sebagai berikut (Depdikbud,1998:50-51):
1.
Ukuran gambar cukup besar sehingga dapat
dilihat oleh semua anak sampai perinciannya.
2.
Hubungan antara satu gambar dengan
gambar yang berikutnya kelihatan jelas.
3.
Tiap gambar dapat menimbulkan rasa ingin
tahu anak untuk mengetahui kelanjutannya, hal ini dapat dilihat pada gambar
berikutnya.
4.
Setiap gambar menunjukan suatu adegan
yang jelas.
5.
Gambar hendaknya jangan terlalu banyak
“hiasan” (gambar tambahan) sehingga dapat mengaburkan arti dan isi gambar-
gambar itu.
6.
Gambar- gambar itu sebaiknya diberi
warna yang hidup dan menarik serta sesuai dengan aslinya.
Gambar
seri yang dipergunakan hendaknya menarik dan merangsang anak untuk bercakap-
cakap. Hubungan antara gambar satu dengan lainnya jelas sehingga dapat melihat
hubungan dan menarik kesimpulan. Ukuran gambar apabila dapat digunakan oleh
semua anak perkelompok atau individu dapat dibuat dalam ukuran kecil.
Seperti
pada kegiatan bercakap- cakap bebas maupun bercakap- cakap menurut pokok
bahasan, bercakap- cakap berdasarkan berdasarkan gambar seri ini pun memiliki
langkah- langkah pelaksanaan sebagai berikut (Depdikbud, 1998:49):
1.
Anda menyiapkan alat peraga yang
digunakan.
2.
Anda mengatur dan mengkondisikan tempat
duduk anak yang nyaman.
3.
Anak memperhatikan 4 gambar yang
diperlihatkan oleh anda di papan tulis.
4.
Anak mendengarkan penjelasan tentang
judul gambar seri.
5.
Anda melepas gambar yang terdapat di papan tulis.
6.
Anak dan guru membicarakan gambar satu
demi satu dan mencari hubungan antara gambar- gambar.
7.
Anak menyimpulkan isi cerita.
8.
Anda member tugas pada anak untuk
mengurutkan 4 gambar seri tersebut secara bergantian.
Contoh
kegiatan bercakap- cakap dengan gambar seri :
1.
Kemampuan yang diharapkan dicapai:
Bahasa
14 kelompok B
2.
Alat peraga
a)
Gambar seri
b)
Papan tulis
3.
Materi pembahasan :
Materi
pembahasan dapat disesuaikan dengan tema atau subtema, misalnya tema binatang
dengan judul “Telur Ayam Si Burik Menetas”.
Gambar
1 : Si Burik Ayam Ku sedang
bertelur di kandangnya.
Gambar
II : Si Burik mengerami telurnya di
kandang.
Gambar
111 :Telur yang dierami Si Burik
menetas, keluar dari cangkangnya.
Gambar
IV : Si Burik membantu anaknya
mencari makan.
4.
Pelaksanaan :
Anda
dapat melaksanakan contoh materi pembahasan bercakap- cakap dengan gambar seri
dengan ketentuan dan langkah- langkah yang telah ditetapkan di atas.
5.
Evaluasi :
Berikut
adalah contoh- contoh pertanyaan dari kegiatan evaluasi.
a.
Sebutkan judul percakapan gambar seri ?
b.
Siapakah nama induk ayam dalam
percakapan gambar seri tersebut?
c.
Bagaimana proses menetasnya anak ayam ?
d.
Ada berapa anak ayam si Burik ?
2. METODE TANYA JAWAB
·
pendahuluan
Dalam kegiatan pembelajaran untuk
pengembangan bahasa di TK, metode bercakap- cakap sebenarnya juga dapat dikatakan
metode Tanya jawab, karena di dalam kegiatan bercakap- cakap tersebut terdapat
kegiatan Tanya jawab, ada individu yang bertanya dan ada individu yang
menjawab. Namun, pada buku didaktik Metodik Taman Kanak- Kanak (Depdikbud
Jakartan 1998) kedua metode itu dipisahkan berkaitan dengan metode pembelajaran
pada seluruh Bidang Pengembangan di TK.
Menurut Bruner bahasa memegang peran
yang sangat penting bagi perkembangan kognitif anak.(Galloway, 1976:36) dan
setiap perkembangan menurut aktivitas
anak. Kegiatan Tanya jawab merupakan salah satu aktivitas untuk meningkatkan
perkembangan kognitif dan bahsa anak.
Dalam memahami metode Tanya jawab
mari kita perhatikan dengan cermat fungsi bahasa menurut Haliday (1979:254)
yaitu bahasa berfungsi :
·
Sebagai alat yang dapat memuaskan
kebutuhan anak untuk menyatakan keinginannya. Fungsi bahasa dinyatakan dengan
‘SAYA INGIN …..”
·
Mengatur melalui bahasa, anak dapat
mengendalikan tingkah laku orang lain. Fungsi bahasa dinyatakan dengan “lakukan
itu …….”
·
Sebagai hubungan pribadi bahasa dapat
dipergunakan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain dalam lingkungan
sosial.
·
Bagi diri sendiri. Anak menyatakan
pandangannya, perasaannya, dan sikapnya yang unik melalui bahasa dan melalui
bahasa anak membangun jati dirinya.
·
Heuristik. Sesudah anak dapat membedakan
dirinya dengan lingkungan, anak menggunakan bahasa yang dikuasainya untuk
memiliki dan memahami lingkungan jadi bahasa mempunyai fungsi mempertanyakan
“katakana padaku mengapa begitu.”
·
Imajinatif. Dengan bahasa anak dapat
menghindari diri dari kenyataan dan memasuki alam semesta yang dibangunnya
sendiri.
·
Membiarkan diri untuk berpura- pura atau
berfungsi puitis.
·
Informatif. Anak dapat mengkomunikasikan
informasi baru kepada orang lain dengan menggunakan bahasa. Fungsi bahasa yang
dinyatakan dalam bentuk “aku punya sesuatu yang diceritakan”.
·
Pengertian Metode Tanya Jawab
·
Menurut buku Didaktik Metodik Umum di
TK, (Depdikbud, 1998:26 ) metode Tanya jawab adalah suatu metode dalam
pengembangan bahasa yang dapat memberikan rangsangan agar anak aktif untuk
berfikir, melalui pertanyaan- pertanyaan guru, anak akan berusaha untuk memahaminya
dan menemukan jawannya.
·
Menurut Soetomo (1993:150)metode Tanya
jawab adalah suatu metode dimana guru memberikan pertanyaan kepada anak dan
anak menjawab. Atau sebaliknya, anak bertanya kepada guru dan guru menjawab.
Dari
kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode Tanya jawab untuk
pengembangan bahasa di Taman Kanak- Kanak adalah suatu metode mengembangkan
bahasa yang dapat memberikan rangsangan agar anak aktif berfikir. Melalui
pertanyaan- pertanyaan guru, anak akan berusaha untuk memahaminya dan menemukan
jawabannya, atau menemukan pertanyaan untuk ditanyakan kegurunya.
·
Tujuan
Dengan metode Tanya jawab di Taman
Kanak- Kanak bertujuan untuk :
·
Melatih keberanian anak untuk mengajukan
pendapatnya.
·
Melatih keberanian anak untuk bertanya
terhadap apa yang tidak dipahaminya.
·
Melatih anak dalam bertutur dengan
intonasi yang baik
·
Memengembangkan kosa kata dan
pembendaharaan kata anak
·
Melatih anak untuk menghargai pendapat
orang lain.
·
Melatih anak untuk mau mendengarkan atau
mernyimak pertanyaan maupun jawaban orang lain.
·
Implementasi Metode Tanya Jawab pada
Pengembangan Bahasa di Taman Kanak- Kanak Berdasarkan GBPKB 1994
Berdasarkan buku Didaktik Metodik
Umum TK pelaksanaan metode Tanya jawab digunakan apabila :
·
Guru ingin mengetahui pengetahuan yang
telah dimiliki anak dengan kemampuan baru yang akan dipelajari.
·
Guru ingin mengetahui
pengalaman/kemampuan yang telah dimiliki oleh anak.
Guru memberikan kesempatan kepada
anak untuk bertanyamengenai hal- hal yang belum dipahami. Guru hendaknya membangkitkan
perhatian dan semangat belajar anak pada saat suasana kelas tidak menyenangkan.
Guru hendak mendorong keberanian anak untuk mengemukakan pendapatnya.
Masih
menurut buku Didaktik Metodik Umum TK ada beberapa hal yang harus mendapat perhatian
dalam pelaksanaan kegiatan Tanya jawab adalah sebagai berikut (Depdikbud 1998
:27) :
·
Pertanyaan hendaknya ditujukan kepada
semua anak, sehingga setiap anak merasa dapat diberi kesempatan untuk menjawab
pertanyaan.
·
Pertanyaan hendaknya tidak keluar dari
ruang lingkup bahan pengembangan yang telah diajarkan.
·
Pertanyaan hendaknya mencakup dan
mewakili tujuan yang akan dicapai.
·
Guru hendaknya membimbing dan
mengarahkan pengamatan atau pemikiran anak terhadap bahan pengembangan yang
sedang dipelajari.
·
Pertanyaan hendaknya diajukan ketika
suasana kelas dalam keadaan tenang dan anak- anak telah menyiapkan kesiapan
mental.
·
Setiap jawaban anak hendaknya dihargai.
Jika jawaban anak salah, guru hendaknya memperbaiki dengan bijaksana.
·
Guru hendaknya berusaha mkembangkitkan
keberanian anak untuk bertanya.
·
Guru hendaknya memberikan contoh
bagaimana cara mengajukan pertanyaan yang baik.
·
Sebelum guru menjawab pertanyaan anak,
lebih baik jawaban itu ditawarkan kepada semua anak. Jika kemudian ternyata
semua anak tidak dapat menjawab maka gurulah yang menjawab.
·
Kalimat pertanyaan yang diberikan
hendaknya menggunakan bahasa sederhna, singkat, dan jelas.
·
Bentuk- bentuk Kegiatan Metode Tanya
jawab
Seperti dikemukakan diatas bahwa
pada pengembangan bahasa, metode bercakap- cakap dan Tanya jawab tidak dapat
dipisahkan, karena pada kegiatan metode Tanya jawabterjadi percakapan. Untuk
dapat mengevaluasi tahap perkembangan bahasa anak ada baiknya kita membagi dua
bagian bentuk metode Tanya jawab dalam pengembangan bahasa di TK yaitu :
·
Tanya jawab secara spontan
Kegiatan
Tanya jawab dapat dilakukan spontan oleh guru kepada anak didik. Antar anak
didik, atau antar sekelompok anak didik yang dapat dilakukan di dalam kelas
atau di luar kelas dengan tidak dibatasi topik/pokok bahasan.
Kegiatan
Tanya jawab secara spontan ini pun perlu di evaluasi untuk mengetahui
perkembangan bahasa anak.
Contoh
1 : Tanya jawab guru dan anak didik
Guru : Selamat pagi Ira ?
Anak : Selamat pagi, bu guru !
Guru : Apa kabar Ira ?
Anak : Baik!
Setelah
itu tidak ada Tanya jawab antara satu dan yang lainnya
Contoh
2 : Tanya jawab sekelompok anak.
Farhan : Dimas, kamui lihat pensilku tidak ?
Dimas : Tidak
Farhan : Siapa yang lihat pensilku ya ?
Reza : Aku tadi lihat
Farhan : Dimana ?
Reza : Di bawah meja sana
Farhan : Oh, iya, terimakasih.
· Tanya
jawab berdasarkan pokok bahasan
Kegiatan Tanya jawab ini biasanya telah
diprogramkan guru, dalam pengembangan pembelajarannya dan mengembangkan semua
aspek pengembangan anak di TK, berupa pengembangan matematika, sosial, emosi,
agama, seni, sains. Pada kegiatan tanya jawab ini pun anak dapat
mengekspresikan dirinya melalui mimic maupun panto mimiknya.
Misalnya guru akan menerangkan tentang
buah jeruk, dengan media asli yang telah disiapkan. Dalam pembelajaran ini
terjadi proses tanya jawab yang tidak hanya mengembangkan kemampuan berbahasa
saja, namun seluruh aspek pengembangan anak yang lain seperti tersebut di atas.
B.
METODE BERMAIN PERAN DAN SOSIODRAMA
1.
METODE BERMAIN PERAN
a. Pengertian
Metode
bermain ini dikatagorikan sebagai metode
mengajar yang berumpun kepada metode
perilaku yang diterapkan dalam pengajaran. Karakteristiknya adalah adanya
kecenderungan memecahkan tugas belajardalam sejumlah perilaku yang berurutan,
konkret dan dapat diamati.
Adapun
peran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian perasaan, ucapan dan tindakan
individu yang ditunjukan kepada orang lain. Peran seseorang dalam kehidupan
dipengaruhi oleh persepsi dan penilaian oleh dirinya dan orang lain.
Dengan
demikian metode bermain peran, artinya mendramatisikan cara tingkah laku
didalam hubungan sosial. Dan menekankan kenyataan anak diurut sertakan dalam
memainkan peranan didalam mendramatisasikan masalah-masalah hubungan sosial.
b. Tujuan
Metode Bermain Peran
Bermain
peran dalam proses pembelajaran ditunjukkan sebagai usaha memecahkan masalah
(diri,sosial) melalui serangkaian tindakan pemeranan.
Adapun pelaksanaan bermain peran dalam
pengembangan bahasa di TK (DEPDIKBUD, 1998;37) bertujuan ;
a.
Melatih anak berbicara
b.
Melatih anak berbicara lancar
c.
Melatih daya konsentrasi
d.
Melatih membuat kesimpulan
e.
Membantu pengembangan intelegensi
f.
Membantu perkembangan fantasi
g.
Menciptakan suasana yang menyenangkan
c.
Jenis Kegiatan Bermain Peran
Jenis kegiatan Bermain Peran di TK adalah
bermain adalah bermain peran sebagai seorang pemberi jasa, seperti dokter,
tukang pos, tukang sayur dan sebagainya.
Kegiatan
bermain peran diTK disamping fantasi dan emosi yang menyertai permainan itu,
anak belajar berbicara sesuai dengan peran yang dimainkan, belajar mendengarkan
dengan baik dan melihat hubungan antara berbagai peran yang dimainkan bersama.
d. Langkah-langkah
Pelaksanaan Metode Bermain Peran
Langkah –langkah bermain peran diTK
adalah sebagai berikut:
·
Anda telah menyiapkan naskah,alat, media
dan kostum yang akan digunakan dalam kegiatan bermain peran.
·
Anda menerangkan teknik bermain peran
dengan cara yang sederhana.
·
Anda member kebebasan bagi anak untuk
memilih peran yang disukainya.
·
Jika bermain peran untuk pertama kalinya
dilakukan.
·
Anda menetapkan peran pendengar (anak
didik yang tidak turut melaksanakan tugas tersebut)
·
Anda menetapkan dengan jelas masalah dan
peranan yang mereka harus mainkan.
·
Anda menyarankan kalimat pertama yang
cukup baik diucapkan oleh pemain untuk memulai.
·
Anda menghentikan bermain peran pada
detik-detik situasi sedang memuncak dan kemudian membuka diskusi umum.
·
Sebagai hasil diskusi kadang-kadang
dapat diminta kepada anak untuk menyelamatkan masalah itu dengan cara lain.
e. Peran
Guru
Guru
bertanggung jawab atas pada tahap-tahap awal untuk memulai langkah-langkah
bermain peran, dan segera keterlibatan guru dikurangi setelah memasuki tahap
pemeranan dan diskusi. Disinilah peran aktif anak sangat di tuntut.
Kunci
keberhasilan bermain peran dalam pengembangan bahasa anak di TK adalah
bagaimana anak didik dapat mengekspresikan, berdialog dan berdiskusi diakhir kegiatan bermain peran terhadap peran
yang telah dimainkan.
Kegiatan
pembelajaran bahasa dengan menggunakan metode bermain peran dapat mengangkat
topic dari tema-tema dan subtema yang terdapat pada GBPKB.
2.
METODE SOSIODRAMA
a. Pengertian
Metode
sosiodrama di TK adalah suatu cara memainkan perandalam suatu cerita tertentu
yang menuntun integrasi diantara pemerannya.Dalam kegiatan sosiodrama tersebut,
anak mendapat bimbingan dari guru dalam mengembangkan kemampuan berekspresi
sehingga anak dapat memotivasi anak untuk memperoleh informasi dari
lingkungannya berdasarkan pengalaman anak dalam menjajahi dan meneliti
lingkingannya, sehingga memperkuat anak dalam memerankan tokoh yang diperankan
Dalam
kegiatan sosiodrama terjadi aktivitas berbahasa melalui dialog atau percakapan
serta pertunjukkan ekspresi karakter peran atau tokoh yang dimainkan oleh
pemain. Karena pada saat berdialog terjadi komunikasi timbal-balik maka dapat
disimpulkan bahwa metode sosiodrama dapat bermanfaat untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa anak, baik secara reseptif maupun secara ekspresif.
b. Tujuan
Metode Sosiodrma
Joeslina
Aziz (Depdikbud,1996:6) dalam makalahnya menyatakan tujuan Metode Sosiodrama di
TK adalah untuk memecahkan suatu masalah dan agar memperoleh kesempatan untuk
merasakan perasaan orang lain.
Dengan
tujuan tersebut dalam, mengembangkan kreativitas anak, metode sosiodrama mampu
mendorong anak mencari dan menemukan jawabannya, membuat pertanyaan yang
membantu memecahkan memikirkan kembali, membangun kembali, dan menemukan
hubungan-hubungan baru dalam bersosialisasi di masyarakat.
Sedangkan kemampuan berbahasa yang dapat diinginkan
melalui metode sosiadrama adalah kemampuan mendengar, membaca, dan menulis,
serta kemampuan untuk berekspresi.
c. Manfaat
Metode Sosiodrama
Metode sosiadrama bermanfaat dalam prkembangan anak
sebab dapat:
·
Menyalurkan ekspresi anak-anak ke dalam
kegiatan yang menyenangkan.
·
Mendorong aktivitas ,inisiatif dan
kreatif sehingga mereka berpatisipasi dalam pelajaran;
·
Memahami isi cerita karena ikut
memainkan;
·
Membantu menghilangkan rasa malu, rendah
diri, kesenggangan dan kemurungan pada anak
d. Teknik
Pelaksanaan
Cara
melaksanakan metode Sosiodrama menggunakan teknik dramatisasi. Teknik
dramitasasi adalah suatu kegiatan dimana anak-anak memainkan peranan
orang-orang yang ada di lingkungannya, atau tokoh-tokoh dari suatu cerita maupu
dongeng. Adapun bentuk-bentuk pelaksanaan dramatisasi menurut “Buku Didaktik
Metodik” TK (1999:33) terbagi 2bagian :
a. Dramatisasi
bebas ialah dramatisasi yang dilakukan anak atas keinginan sendiri dan denga
caranya sendiri.
b. Dramatisasi
terpimpin ialah dramatisasi yang dilakukan oleh anak-anak dengan bimbingan
guru.
e.
Langkah –langkah Pelaksanaan Sosiodrama
Dengan Teknik Dramatisasi
Dalam pembelajaran bahasa di TK,
langkah-langkah teknik dramatisasi tersebut adalah sebagai berikut :
Langkah-langkah
pelaksanaan dramatisasi bebas
1.
Anda mempersiapkan situasi dan media
yang diperlukan
2.
Anda memberikan penjelasan kepada anak
tentang apa yang diharapkan dari kegiatan sosiadrama yang akan dimainkan
mereka.
3.
Anak diberi kesempatan untuk
melaksanakan dramatisai sesuai dengan keinginannya.
·
Langkah-langkah pelaksanaan dramatisasi
terpimpin
1. Anda
atau guru menyiapkan alat peraga yang akan digunakan
2. Guru
menyatakan atau memberi saran kepada anak –anak cerita apa yang akan
didramatisasikan
3. Guru
memberikan peran-peran diantara anak-anak menurut pilihan mereka sendiri.
e. Peran
Guru
Peran
guru sebgai fasilitator pada pelaksanaan dramatisasi adalah :
a. Membantu
memilih masalah ataupun topiknyang akan didramatisasikan.
b. Menentukan
dan menggambarkan situasi yang akan didramatisasikan.
c. Menentukan
dan mengganmbarkan peran-peran untuk dimainkan.
d. Menetukan
sukarelawan untuk memainkan peran.
f.
Implementaikan Metode Sosiodrama dengan
teknik Dramatisasi berdasarkn GBPKB 1994
No.
Kode
|
Kemampuan yang diharapkan dicapai
|
Kelompok
|
Keterangan
|
|
A
|
B
|
|||
3 A-B
|
Menggunakan dan dapat menjawab
pertanan apa, mengapa, dimana, bagaimana, dan berapa secara sederhana
|
Ú
|
Ú
|
|
4 A-B
|
Bicara lancar dengan kalimat
sederhana
|
Ú
|
Ú
|
|
8 A-B
|
Merujuk, menyebut, dan
memperagakan gerakan-gerakan yang sederhana
|
Ú
|
Ú
|
|
18 A
|
Menggunakan kata ganti aku
|
Ú
|
Ú
|
|
22 B
|
Mengekspresikan diri melalui
dramatisasi
|
-
|
Ú
|
|
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Untuk
menstimulasi perkembangan bahasa anak usia dini kita dapat melakukan berbagai
macam metode diantaranya melalui metode bercakap-cakap, metode Tanya jawab,
metode bermain peran dan sosiodrama. Dalam melakukan metode-metode tersebut
pada anak, sebaiknya guru harus mempersiapkan secara matang materi apa yang
akan kita masukkan kedalam kegiatan tersebut.
B.
Saran
Persiapkanlah materi
yang akan disampaikan sesuai dengan tema dan ikutilah petunjuk atau prosedur
untuk melakukan metode-metode untuk pengembangan bahasa anak usia dini dan
jangan lupa untuk memperhatikan perkembangan individual anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar