TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MASA
KANAK-KANAK
Pertumbuhan adalah proses
peningkatan yang terjadi pada diri seseorang secara kuantitatif atau
peningkatan dalam hal ukuran, sedangkan perkembangan adalah suatu proses
perubahan pada kapasitas fungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh
kearah keadaan yang semakin terorganisasi dan terspesialisasi.
A. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan
Masa Kanak-kanak
1. Usia Perkembangan
Individu digolongkan dengan berbagai
cara menurut usianya. Cara paling umum yang digunakan adalah perkiraan dari
usia tahun kalender (usia kronologis), usia anatomik, usia fisiologik, dan usia
psikologik. Umur anatomik biasanya dikaitkan dengan pertumbuhan tulang-tulang
kerangka. Umur fisiologik atau faali berkaitan dengan pubertas atau masa akil
baliq atau masa dewasa.
Klasifikasi
terakhir adalah umur mental atau kejiwaan ini dapat diketahui dengan melalui
tes-tes untuk mengukur derajat kemampuan individu dalam menyesuaikan diri
terhadap lingkungan dan kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah tertentu.
2.
Pertumbuhan
Fisik dan Gerak pada Berbagai Usia
Pada
waktu lahir sampai 18 bulan, ukuran kepala relatif (ukuran yang belum dapat
dipakai untuk menentukan sesuatu hal) besar sekali, dibandingkan dengan seluruh
tubuhnya. Perkembangan terjadi dari kepala ke bawah atau yang disebut
cepalocaudal, tangan lebih cepat tumbuh dari pada kaki. Selama prenatal (dalam
kandungan), bakal tangan berkembang lebih dulu dari bakal kaki. Perkembangan
juga berjalan mulai dari sumbu bedan kearah luar atau proximodistal, umpamanya
kemampuan menggunakan lengan lebih dulu berkembang dari telapak tangan,
kemudian menyusul jari-jarinya.
Pada anak usia prasekolah,
perkembangan gerak merupakan perubahan kemampuan yang melibatkan berbagai aspek
perilaku dan kemampuan geraknya. Aspek perilaku dan kemampuan motorik saling
mempengaruhi satu sama lain. Prinsip program pengembangan gerak anak usia
prasekolah adalah terjadinya suatu perubahan baik fisik maupun psikis sesuai
dengan masa pertumbuhan dan perkembangannya. Selanjutnya pemerolehan kemampuan
gerak dari mulai lahir sampai masa awal kanak-kanak mengikuti jalan yang
sungguh konsisten, dari mulai menjadi anak-anak, kemudian menjadi dewasa.
Pada dua tahun pertama, anak
memiliki peningkatan kemampuan gerak yang cepat, seperti meraih dan
menggenggam, berjalan dan berlari, serta kemampuan bicara yang juga merupakan
kemampuan gerak. Hal terpenting adalah kemampuan gerak dan bermain merupakan
elemen yang kita kenali sebagai pengembangan kognitif atau pengembangan
intelektual.
Anak seusia TK telah memiliki
kemampuan koordinasi gerak yang baik. Koordinasi gerak halus antara tangan dan
mata dikembangkan melalui permainan, seperti membentuk tanah liat/lilin,
memalu, menggambar, mewarnai, dan menggunting. Pengembangan kemampuan gerak
halus akan berpengaruh pada kesiapan menulis. Banyaknya kegiatan melatih gerak
halus sangat dianjurkan meskipun penggunaan tangan secara utuh belum mungkin
tercapai. Kemampuan daya lihat merupakan kegiatan gerak halus lainnya yang
dapat melatuh kemampuan melihat kearah kanan dan kiri yang sangat dibutuhkan
dalam kegiatan membaca.
Belajar bergerak merupakan hal
terpenting bagi semua anak untuk kehidupan sosial dan emosional mereka. Hal itu
sangat membantu untuk melepaskan diri dari ketergantungan kepada orang lain dan
juga merupakan begian dari perkembangan intelektualnya. Dengan keterampilan
gerak anak-anak memperoleh penghayatan dari ukuran-ukuran ruang dan berat serta
memahami pengertian-pengertian, seperti gaya berat dan keseimbangan. Secara
emosional, keterampilan tersebut membantu memecahkan persoalan-persoalan,
apbila hal itu tidak dapat diatasinya, mungkin anak akan bingung.
Pada anak usia sekolah dasar,
keterampilan-keterampilan dasar mulai dikuasai dan hal ini mempengaruhi perkembangan
pribadinya yang penting bagi hidup selanjutnya dikemudian hari. Sedangkan
selama masa Taman Kanak-kanak, anak laki-laki dan perempuan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang boleh dikatakan sama maka di dalam mendidik
melalui keterampilan berupa lari, lompat, maupun lempar mereka dapat dimasukkan
dalam satu kelompok yang sama.
Masa
ini dapat berjalan terus sampai kira-kira anak berusia kurang lebih sepuluh
tahun, dimana secara anatomik pertumbuhan anak laki-laki mulai berbeda pada
masa adolesen, anak-anak perempuan mempunyai pinggul lebih besar dari pada
laki-laki, sedangkan laki-laki ototnya lebih besar dan kuat dari anak
perempuan.
3.
Ciri-ciri
Anak Usia TK
Sebagai guru, penting mengetahui ciri-ciri
khusus anak asuhnya. Hal ini sangat penting karena dalam merencanakan berat
ringannya latihan, harus memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak. Tentu
saja dalam menyajikan bahan pelajaran dimulai dari yang paling mudah hingga
yang paling sulit, dimana gerakan-gerakan tersebut menggunakan koordinasi dari
bagian-bagian tubuh secara tepat. selain itu memberikan latihan pun harus
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan dari anak-anak. Sebab memberikan
latihan aktivitas fisik maupun gerakan-gerakan yang tidak cocok bukan hanya
dapat tidak berhasil, namun juga akan membahayakan anak dalam pertumbukan dan
perkembangannya.
Disamping penyesuaian lingkungan dan
hubungan dengan latihan-latihan yang tidak dikuasai anak serta sesuai dengan
tujuan pendidkan yang hendak dicapai, perlu diperhatikan tingkat kematangan
anak-anak dari segi umur mereka. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh meliputi
tulang kerangka, pertumbuhan gigi, pertumbuhan otak-otak dan perkembangan organ
tubuh.
Ciri-ciri anak usia TK diantaranya
adalah: energik, egosentris, menyukai permainan dengan kerjasama, penuh dengan
imajinasi, ceria dan penuh kegembiraan, serta sudah mulai teraturnya
kebiasaan-kebiasaan seperti buang air, minum, dst.
4.
Kebutuhan-kebutuhan
Anak-anak
Anak-anak
membutuhkan rasa aman dan tentram didalam lingkungan keluarga. Selain itu
anak-anak membutuhkan kawan karena mereka senang berinisiatif dan bermain
dengan anak lainnya. Bagi anak-anak diperlukan kegiatan luas yang dapat
mengembangkan otot-otot lengan, bahu, badan kaki bagian atas, dan bawah seperti
kegiatan memanjat, menggantung, lari-lari, melompat, bermain mobil-mobilan,
menyusun balok, dst.
Anak-anak
membutuhkan kebersihan, oleh karena itu orang tua harus memperhatikan masalah
kebersihan anak seperti kebersihan pakaian, makanan, dan masalah kelamin
seperti buang air dan kebersihan tubuh lainnya.
Anak-anak
juga membutuhkan tidur, waktu makan yang teratur, termasuk masalah gizi yaitu
cukup jumlahnya dan baik mutunya.
Anak-anak
juga memerlukan kesempatan untuk melakukan aktivitasnya seperti bermain dengan
teman-temannya, meolong, karena itu sangat mempengaruhi perkembangan
psikologisnya.
B.
Karakteristik
dan Program Kegiatan Pengembangan Motorik Anak
Perkembangan gerak anak baik motorik
halus maupun kasar berdasarkan kronologis usia 0-5 tahun menurut Walkey (1996)
dapat dikembangkan dalam kegiatan program pengembanga, sebagai berikut :
1.
Karakteristik
Perkembangan Gerak Anak Umur 0-1 Tahun
a. Bermain-main
dengan tangan.
b. Mengamati
permeinan yang ada dalam genggaman.
c. Mencoba
meraih suatu barang.
d. Melempar
dan mengambil barang yang sudah dilemparkan sambil diamati yang terjadi.
e. Menahan
barang yang dipegangnya.
f. Memegang
benda kecil dengan telunjuk dan ibu jari.
g. Menunjuk
titik tertentu, misalnya mata boneka.
h. Membuka
lembaran buku atau majalah.
i.
Mengangkat kaki dan memainkan jari tangan
di depan mata.
j.
Mengangkat kepala ketika ditengkurapkan.
k. Duduk
dengan bantuan dan kepala tegak.
l.
Mengangkat dada pada saat tengkurap
dengan tertumpu pada tangan.
m. Mencoba
merangkak.
n. Duduk
tanpa ditopang.
o. Mencoba
berdiri sendiri dengan berpegangan.
p. Berjalan
jika dipegangi atau berpegangan.
2.
Program
Kegiatan Pengembangan Gerak Anak 0-1 Tahun
a. Meletakkan
bola berwarna mencolok atau benda yang berbunyi, seperti mainan kerincingan
atau boneka kecil berjarak kurang lebih satu meter di depan anak diharapkan anak
mengambilnya, melemparnya, menahannya, menunjuk titik yang menjadi
perhatiannya.
b. Menggantungkan
benda yang menarik perhatiannya, seperti mainan kerincingan di atas dengan
jarak hamper terjangkau dengan jangkauan tangan anak, diharapkan anak akan
mencoba mengjangkau baik dengan tangan ataupun kaki, tetapi karena tidak
terjangkau anak memainkan jari tangan dan kaki di depan mata.
c. Anak
ditengkurapkan, diharapkan anak mengangkat kepala dan dada dengan bertumpu pada
tangan.
d. Membantu
anak duduk, diharapkan anak mengangkat kepalanya.
e. Meletakkan
benda yang menarik perhatiannya kurang lebih satu meter di depannya, diharapkan
anak merangkak mencapai benda tersebut.
f. Membantu
anak duduk pada tempat yang aman dan tidak ada sandarannya, diharapkan anak
dapat duduk tanpa ditopang.
g. Membantu
anak berdiri di dekat tempat yang ada pegangannya, diharapkan anak dapat
berdiri dengan berpegangan.
h. Dimasukkan
anak ke dalam mainan yang beroda dan ada tempat pegangan, diharapkan anak dapat
berjalan dengan berpegangan pada tempat pegangan tangan.
i.
Mainan yang menarik perhatian anak di
letekkan di atas kepalanya, diharapkan anak dapat menolehkan matanya ke kiri
dank e kanan.
3.
Karakteristik
Perkembangan Gerak Anau Usia > 1-2 Tahun
a. Meletakkan
tutup gelas di atas gelas.
b. Mencoret-coret.
c. Menyusun
balok dua sampai tiga balok.
d. Mencoba
makan sendiri dengan sendok atau membuka buku.
e. Senang
mendengarkan musik dan mengikuti irama.
f. Latihan
berjalan tanpa dipegang.
g. Berjalan
mantap.
h. Berjalan
mundur satu sampai tiga langkah.
i.
Berlari tanpa jatuh.
j.
Naik turun tangga dengan berpegangan.
k. Memanjat
kursi orang dewasa, merangkak naik tangga.
l.
Mulai meloncat dan melompat walaupun
sederhana.
4.
Program
Kegiatan Pengembangan Gerak Anak Usia > 1-2 Tahun
a. Meletakkan
tutup gelas dan gelas di depan anak, diharapkan anak meletakkan a tgelas di
atas gelas.
b. Memberikan
spidol warna dan kertas, diharapkan anak mengambil spidol dan mencoret-coret
kertas terebut,
c. Memberikan
balok berwarna, diharapkan anak menyusun balok tersebut sebanyak 2-3 balok.
d. Meletakkan
makanan dengan sendok di depan anak, diharapkan anak mengambil makanan dengan
sendok dan memasukkan ke dalam mulut.
e. Meletakkan
buku gambar menarik bagi anak, diharapkan anak membuka-buka buku tersebut.
f. Menyiapkan
suara-suara yang beriram teratur (musik) atau memasang tape recorder, diharakan
anak menggerakkan anggota tubuhnya mengikuti irama.
g. Membimbing
anak untuk berjalan mundur, diharapkan anak tergerak untuk berjalan mundur.
h. Anak
dilombakan untuk meraih benda sejarak 2 meter di depannya, diharapkan anak
memperpedek waktu dengan berlari.
i.
Meletakkan benda-benda yang menarik
perhatiannya di tangga ketiga dengan lebih rendah dari ukuran kakinya,
diharapkan anak naik dua tangga dan meraih benda tersebut, kemudian turun
kembali dengan membawa benda tersebut.
j.
Meletakkan benda yang menarik
perhatiannya pada anak tangga ketiga dengan ketinggian sama dengan ukuran
panjang kakinya dan diharapkan anak naik dua tangga tangga dengan merangkak dan
meraih benda tersebut, kemudian turun kembali sambil membawa benda itu.
k. Meletakkan
benda yang menarik perhatiannya di atas kursi orang dewassa, diharapkan anak
naik merangkak dan meraih benda tersebut, kemudian turun kembali sambil membawa
benda tersebut.
5.
Karakteristik
Perkembangan Gerak Anak Usia > 2-3 Tahun
a. Meronce/merangkai
manic-manik.
b. Mengaduk
air di dalam gelas dengan sendok.
c. Membuka
tutup botol yang berulir (membuka dengan memutar tutup botol).
d. Menggambar
garis lurus.
e. Menyusun
balok tiga sampai lima balok.
f. Berjalan
lurus.
g. Berjalan
mundur.
h. Naik
turun tangga.
i.
Memanjat.
j.
Melompat dengan dua kaki sekaligus.
k. Belajar
meniti.
6.
Program
Kegiatan Pengembangan Gerak Anak Usia > 2-3 Tahun
a. Meletakkan
manic-manik dan benang di depan anak, diharapkan anak merangkaikannya menjadi
satu untaian manic-manik.
b. Meletakkan
air di dalam gelas berikut sendoknya di depan anak, diharapkan anak
mengaduknya.
c. Menyediakan
sebuah botol bekas obat dari plastik dan tutupnya yang berulir, diharapkan anak
dapat membuka tutup botol.
d. Menyediakan
kertas yang sudah di tandai dengan titik-titik pensil, atau spidol warna,
diharapkan anak dapat menghubungkan antara satu titik dengan titik yang lain
dalam bentuk garis lurus.
e. Memberikan
beberapa balok berwarna, diharapkan anak menyusun balok tersebut sebanyak 3-5
warna.
f. Sambil
mengikuti lagu, anak diharapkan berjalan beberapa langkah dan berjalan mundur
beberapa langkah dan naik turun tangga sesuai petunjuk lisan.
g. Naik
turun tangga dengan berpegangan.
h. Memanjat
tali yang menggantung dengan simpul-simpul berupa tangga.
i.
Di atas bak/hamparan pasir anak
melompat-lompat dengan dua kaki sekaligus.
7.
Karakteristik
Perkembangan Gerak Anak Usia >3-4 Tahun
a. Meremas
kertas.
b. Memakai
dan membuka pakaian sendiri.
c. Menggambar
garis lingkaran dan garis silang (garis tegak dan datar).
d. Menyusun
menara empat sampai tujuh balok.
e. Mengeksperikan
tari dengan irama sederhana.
f. Melempar
bola.
g. Berjalan
dengan baik (keseimbangan tubuh makin baik).
h. Berlari
dengan baik (keseimbangan tubuh makin
baik).
i.
Naik turun tangga tanpa berpegangan.
j.
Berlari di tempat.
k. Melompat
dengan satu kaki bergantian.
l.
Merayap dan merangkak lurus ke depan.
m. Senam
mengikuti contoh.
8.
Program
Kegiatan Pengembangan Gerak Anak Usia >3-4 Tahun
a. Disediakan
kertas bekas dan tempat sampah, diharapkan anak akan meremas-remas kertas dan
membuangnya ke tempat sampah.
b. Disediakan
beberapa pakaia dan sepatu, diharapkan anak mencoba pakaian dan sepatu dan
melepaskannya sendiri tanpa bantuan.
c. Disediakan
kertas yang bergambar titik-titik berupa lingkaran dan garis disilang dan
pensil, diharapkan anak dapat mnghubungkan garis-garis tersebut sehingga membentuk
garis berupa lingkaran dan silang.
d. Disediakan
balok kayu berbagai ukuran yang jumlahnya tujuh buah, diharapkan anka menyusun
menara dengan menyusun balok sebanyak 4-7 balok.
e. Diperdengarakan
suara (tepuk tangan atau musik), di harapkan anak akan melakukan gerak tari
yang sederhana (tepuk tangan, mengangkat tangan, merentangkan tangan, dsb)
mengikuti irama musik.
f. Disediakan
beberapa bola yang daya pantulnya rendah dan keanjang atau kotsk sebagai
sasaran, diharapkan anak akan melempar bola kesasaran secara berulang.
g. Dibuat
garis pada lantai (lurus dan berbelok-belok), atau balok titian yang lurus.
Anak ditugaskan untuk melewati garis atau balok titia secara berulang.
h. Disediakan
area bermain yang luasnya minimal 7 m dan diperkenalkan permainan yang
merangsang anak untuk berlari-larian di area tersebut.
i.
Disediakan tali karet kurang lebih 3
meter, diharapkan anak akan memainkan lombat tali beregu (minimal 3 orang
anak).
j.
Anak di ajak meniki dan menuruni tangga
yang tinggi anak tangganya 10-20 cm, diharapkan anak akan menaiki dan menuruni
tangga tanpa berpegangan dengan kaki kiri dan kanan secra bergantian.
k. Dibuat
beberapa rintangan dari tali yang tinggi 20cm ppada suatu area dan diharapkan
anak akan melompati tali dengan sati kaki bergantian.
l.
Disedikan lorong yang panjangnya kurang
lebih 4 m dan tingginya hanya bisa dimasuki dengan cara merangkak atau merayap.
Diharapkan anak akan merayap atau merangkak melalu lorong secara
berulang-ulang.
m. Guru
atau orang tua memperagakan bebera gerakkan senam, diharapkan anak akan
menirukan gerakan tersebut.
9.
Karakteristik
Perkembangan Gerak Anak Usia >4-5 Tahun
a. Menempel.
b. Mecoblos
kertas dengan pensil atau sepidol.
c. Mengerjakan
puzzle.
d. Makin
terampil menggunakan jari tangan (mewarnai dengan rapi).
e. Mengancingkan
kancing baju.
f. Menggambar
dengan gerakan naik turun bersambung (seperti gunung atau bukit).
g. Menarik
garis lurus, lengkung dan miring.
h. Mengekspresikan
gerakan dengan irama bervariasi.
i.
Melempar dan menangkap bola.
j.
Melipat kertas.
k. Berjalan
di atas papan titian (keseimbangan tubuh).
l.
Berjalan dengan berbagai variasi (maju
mundur di atas satu garis).
m. Memanjat
dengan bergelantungan (berayun).
n. Melompat
barit atau guling.
o. Senam
dengan gerakan kreativitas sendiri.
Secara umum, kemampuan
gerak motorik kasar anak usia 4-5 tahun dapat dikelompokkan dalam kegiatan
berikut;
Kegiatan
|
Usia 4 Tahun
|
Usia 5 Tahun
|
Berlari
|
1. Kemampuan
berlari anak meningkat. Anak dapat berlari dengan gerakan dan arah yang lebih
teratur.
|
1. Kemampuan
berlari pengontrolan anak hamper menyerupai orang dewasa.
|
2. Kemampuan
mengendalikan diri (control gerakan ketika berlari meningkat. Anak dapat
mengontrol gerakan dalam berlari, ketika start, berbalik arah, belok dan
berhenti.
|
2. Anak
dapat melakukan kemapuan ini dalam permainan. Contoh permainan petak umpet.
|
|
3. Anak
dapat menggabungkan gerakan berlari dengan gerakakn lain, seperti jongkok
dalam suatu permainan. Contoh permainan tap jongkok.
|
||
Melompat
|
1. Kemampuan
melompot dalalm jarak, anak dapat melompat lebih jauh dan lebih tinggi.
|
1. Gerakan
melompat yang dilakukan anak dapat digabungkan dengan gerakakn lain, misalnya
berlari lalu melompat sejauh kurang lebih 60-75 cm.
|
2. Anak
dapat melompat dari ketinggian kurang dari 60-70 cm dengan dua kaki mendarat
secara bersamaan.
|
||
3. Anak
dapat melompat sejauh kurang lebih 25 cm.
|
||
|
4. Anak
dapat melompat 4-6 kali dengan satu kaki.
|
|
Melempar
|
Dapat
melempar dengan jarak yang lebih jauh dibanding yang sebelumnya.
|
Dapat
melempar dengan gerakan yang benar dengan cara melangkahkan kaki kanan ke
depan sambil melempar.
|
Menangkap
|
Dapat
menangkap bola besar dengan tangan dilenturkan di daerah siku.
|
Dapat
mengakap bola kecil dengan menggunakan btelapak tangan.
|
Naik
– Turun Tangga
|
1. Anak
semakin terampil melakukan gerak naik turun tangga.
|
1. Keterampilan
menaiki dan menuruni tangga sudah seperti orang dewasa. Anak dapat naik turun
tangga dengan kaki bergantian tanpa bantuan.
|
2. Dengan
sedikit bantuan, digandeng atau dituntun, anak mulai dapat menaiki dan
menuruni tangga dengan kaki bergantian.
|
10. Program Kegiatan Pengembangan Gerak
Anak Usia Prasekolah > 4-5 Tahun
a. Disediakan
beberapa pola gambar dan kertas yang dipotong kecil-kecil, diharapkan anak akan
menempelkan potongan-potongan kertas tersebut mengikuti pola.
b. Disediakan
puzzle (potongan gambar), diharapkan anak akan menyusun potongan tersebut
menjadi gambar yang utuh.
c. Menyediakan
jarum tangan, benang dan kain. Diharapkan anak akan menjahitkan kain secara
sederhana.
d. Disediakan
pensil berwarna, kertas yang sudah diberi gambar, diharapkan anak akan mewarnai
gambar itu dengan rapi.
e. Disediakan
kertas berwarna
f. Anak
disuruh membuka kancing baju dan mengancingkan kembali hingga semua kancing
baju menjadi rapi.
g. Anak
dibawa ke sebuah lapangan yang memiliki gundukan tanah menyerupai bukit. Anak
diharapkan akan menaiki dan menuruninya secara berkesinambungan.
h. Disediakan
kertas yang terdiri dari titik-titik, diharapkan anak akan menarik garis secara
lurus, melengkung dan miring.
i.
Membunyikan musik atau irama baik yang
berasal dari tape recorder atau alat sederhana lainnya, diharapkan anak
mengekspresikan gerakan mengikuti irama tersebut.
j.
Anak berdiri sambil memegang bola, bola
dilemparkan ke atas dan anak itu berusahah menangkap kembali bola tersebut.
k. Dibuatkan
sebuah garis diatas tanah atau lantai berukuran lebar 20cm dan panjang 4meter,
diharapkan anak akan berjalan maju dan mundur di atas garis itu. Atau dapat
juga dibuat dalam bentuk papan titian.
l.
Disediakan tambang berukuran 2m,
menggantung pada sebuah penyangga, diharapkan anak memanjat dan bergelantung
beberapa saat pada tali tersebut.
m. Membuat
dua garis yang lebarnya 50cm ibarat sebuat parit, diharapkan anak melintas
sebuah garis itu dengan cara melompatnya.
n. Membunyikan
musik atau tape recorder, anak tanpa harus meniru gerakan orang lain dapat
berkreasi dengan menggerakkan sendiri.
C.
Tingkat
Pengembangan Kemampuan Gerak
Mengingat
pentingnya pengembangan kemampuan gerak selama masa kanak-kanak, orang yang
bekerja dengan anak-anak perlu dimiliki pemahaman atas beberapa hal berikut:
1. Tingkat
pengembangan kemampuan gerak.
2. Faktor-faktor
yang mungkin mempengaruhi kemunculan dan keterhambatan kemampuan-kemampuan ini.
Dikategorikan ke dalam
empat tingkatan :
Tingkat
1
Tingkat
terendah adalah refleks yang didominasi oleh kemampuan gerak pada usia tiga
sampai empat bulan pertama. Menggenggam ( menyentuh benda pada tangan bayi) dan
menjejak (memberdirikan bayi diatas lantai atau meja). Refleks- reflex pertama
memberikan kesempatan kepada bagi untuk berinteraksi dengan dunianya, namun
biasanya refleks ini akan menghilang pada usia empat bulan. Meskipun respon
yang didapat tidak diteliti secara langsung beberapa ahli percaya bahwa refleks
melatih bagian mata, kepala, badan dan paru-paru untuk kepentinga refleks
gerak.
Tingkat
2
Berguling,
merangkak, berdiri, berjalan dengan bantuan dan berjalan tanpa bantuan.
Biasanya muncul pada usia empat sampai tiga belas bulan. 85% sampai 90% bayi
menunjukkan urutan kronologis yang sama.
1950’an
sejumlah ahli menyimpulkan bahwa bayi yang tidak siap menunjukkan kemampuan
yang “normal” memiliki resiko tinggi untuk kesulitan belajar atau berbicara
tetapi sangat sedikit bukti yangn mendukung pernyataan ini.
Tingkat
3
Tingkat
ini sering disebut tingkat dasar, muncul pada akhir masa bayi sampai 6-7 tahun.
Seperti berlari, melompat dan control benda seperti melempar, menangkap, memukul,
menendang dan memantulkan serta berjalan.
Kemampuan
gerak pada tingkat pertama kadangkala di kategorikan sebagai kemampuan
phylogenetic (pengembangan suatu makhluk) artinya merupakan hal yang biasa
untuk semua makhluk.
Tingkat
4
Tingkatan teratas adalah
kemampuan gerak khusus yang kadang dikategorikan sebagai kemampuan ontogenetic
artinya pengembangan individual karena kemampuan ini tidak ditunjukkan oleh
semua orang, tetapi secara spesifik yang mengarah pada kebutuhan dan minat
seseorang. Gerak khusus yang memiliki bentuk lebih spesifik dari kemampuan
gerak dasar. Misalnya,gaya lemparan memulai pada permainan kasti atau gabungan
beberapa kemampuaan gerak dasar, seperti gaya melompat dan memukul pada saat
service di permainan bola voli. Meskipun kemampuan gerak khusus di temukan di
awal usia pada umum nya kemampuan tersebut di pelajari setelah kemampuan gerak
yag di dapat kan secara utuh dari mulai 6-7 sampai seterusnya.
D.
Prinsip
Dasar Pengembangan Kemampuan Gerak
Prinsip dasar tersebut
adalah berkut ini.
1. Anak
usia TK sudah memiliki kemampuan melihat dengan focus yang benar sehingga anda
dapat memberikan aktifitas melempar bola. Dia telah memiliki kemampuan melihat
bola me;empar kea rah nya dan di tangkap oleh tangan nya. Anda dapat
menciptakan aneka aktifitas dengan menggunakan karakteristik ini
2. Anak
usia TK telah dapat melakukan serangkaian gerakan secara berkelanjutan,
misalnya gerakan menangkap-melempar-menendang.
3. Guru
perlu memberikan relaksasi pada anak setelah mereka beraktifitas atau melakukan
suatu gerakan.
4. Gerakan
oposisi. Gerakan oposisi adalah gerakan seperti berjalan atau berlari, di mana
posisi tangan kanan di ayunkan ke depan di koordinasikan dengan langkah kaki
kanan ke depan.
5. Pemindahan
beban. Mengajarkan kepada anak gerakan memanjat pohon. Pemindahan beban pada
satu kaki, dapat mengajarkan keseimbangan dan merakan pemindahan pada tubuh
mereka.
6. Tenaga.
Mereka harus di beri pengertian bahwa mereka memiliki tenaga, di contoh kan
dengan menendang bola atau menahan beban.
E.
Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kemampuan Gerak
Kemampuan gerak dasar, gerak tertentu
sampai gerak khusus yang di pengaruhi oleh fakor tampilan dan factor
lingkungan. Factor tampilan paling sering berpengaruh pada kemampuan gerak
tertentu, factor tampilan dapat berupa
ukuran tubuh,pertumbuhan fsik,kekuatan,dan berat tubuh serta sistem syaraf.
Sejumlah ahli mengangap bahwa sistem saraf
merupakan factor utama dalam efektiifitas penggunaan kemampuan gerak anak.
Kesulitan terbesar mengembang kan sistem saraf adalah cara mengontrol banyak
nya kegiatan sendi gerak tubuh perunit. Pada satu lengan saja kira-kira ada
2600unit gerak, 26 otot badan 4 sendi.
Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi
factor pengembangan kemampuan gerak, motifasi untuk bergerak mungkin karena
danya stimulasi dari lingkungan. Sebaliknya, terbatasnya kesempatan gerak
secara aktif akan memperlambat pengembangan gerak anak.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan adalah proses
peningkatan yang terjadi pada diri seseorang secara kuantitatif atau
peningkatan dalam hal ukuran, sedangkan perkembangan adalah suatu proses
perubahan pada kapasitas fungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh
kearah keadaan yang semakin terorganisasi dan terspesialisasi.
Sebagai guru, penting mengetahui
ciri-ciri khusus anak asuhnya sehingga tepat dalam memberikan latihan pun harus
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan dari anak-anak.
B. Saran
Sebaiknya
kita tidak memaksakan keinginan kita terhadap anak, tidak memaksakan anak. Kita
harus memperhatikan usia, kebutuhan dan kemampuan anak dalam memberikan suatu
pelatihan. Untuk itu kita harus memiliki pengetahuan berupa mengetahui
karakteristik perkembangan anak, ciri-ciri anak, kebutuhan anak serta menjaga
faktor-faktor yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.
DAFTAR
PUSTAKA
Sujiono,
Bambang. dkk. 2007. Metode Pengembangan
Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar